Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Spesifikasi Produk

5 berupa media berbasis Android pada kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit programmable logic controller yang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Metode penelitian yng digunakan yaitu penelitian pengembangan dengan model pengembangan ADDIE.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, dapat diidentifikasi beberapa masalah yang terjadi, antara lain: 1. Berkembangnya media pembelajaran seiring dengan perkembangan teknologi. 2. Guru di beberapa SMK masih menggunakan metode ceramah.

3. Pemanfaatan smartphone dalam kelas kurang maksimal.

4. Belum adanya media pembelajaran kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit PLC yang dapat diintegrasikan ke dalam handphone. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, perlu adanya batasan masalah dalam penelitian, sehingga ruang lingkup permasalahan dalam penelitian lebih jelas. Penelitian ini dibatasi pada pengembangan media pembelajaran yang membahas perangkat keras PLC, sistem bilangan, terminologi PLC, pengenalan PLC omron, pemrograman PLC, dan penginstalan PLC dengan menggunakan smartphone.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan keterangan batasan masalah diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut. 1. Bagaimana rancang bangun media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit PLC untuk SMK? 6 2. Bagaimana kelayakan media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit PLC untuk?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, pengembangan media pembelajaran berbasis Android ini bertujuan sebagai berikut: 1. Mengembangkan media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit PLC untuk SMK. 2. Mengetahui kelayakan dari media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit PLC untuk SMK.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk semua kalangan, khususnya untuk siswa, pihak sekolah dan penulis. 1. Bagi siswa, memberikan sumber belajar baru sesuai dengan kemajuan teknologi dan dapat memudahkan siswa dalam belajar. 2. Bagi pihak sekolah, dapat menambah media pembelajaran yang inovatif berbasis Android untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah, 3. Bagi penulis, dapat memberikan konstribusi yang nyata dalam dunia pendidikan, sehingga mendapat pengalaman yang berharga dalam penelitian.

G. Spesifikasi Produk

Pengembangan media pembelajaran berbasis Android pada kompetensi menjelaskan pemasangan komponen dan sirkit programmabble logic controller PLC dengan format file .apk yang dapat dipasang dan digunakan secara personal melalui telepon genggam yang menggunakan sistem operasi Android. Media pembelajaran berbasis Android yang dimaksud yaitu sekumpulan teks dan gambar yang berisikan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, evaluasi 7 pembelajaran, panduan penggunaan, tentang peneliti, progres dari setiap evaluasi, serta pembahasan soal evaluasi yang disusun dalam aplikasi Android. Didalam media pembelajaran yang dikembangkan berisikan fitur-fitur diantaranya yaitu: 1 progres, 2 tujuan pembelajaran, 3 materi pembelajaran, 4 evaluasi pembelajaran, 5 panduan, dan 6 tentang. 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori 1. Hakikat Belajar

Belajar merupakan proses aktif yang dapat mereaksi semua tindakan yang ada pada lingkungan sekitar. Belajar merupakan sebuah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman yang dimilikinya. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami yang dapat merubah tingkah laku individu seseorang. Mengajar merupakan sebuah kegiatan dan pekerjaan seorang guru yang harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan yaitu proses mengatur, mengorganisasi, dan mendorong timbulnya minat serta motivasi siswa. Selain itu mengajar merupakan pemberian bimbingan dan arahan kepada siswa dalam melakukan proses pembelajaran Nana Sudjana, 2004: 2. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai objek yang menerima pelajaran, sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Kedua hal tersebut tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena jika keduanya terpisahkan maka hasil yang ada akan tidak maksimal. Konsep tersebut akan terjadi pada sebuah interaksi antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa ketika proses belajar mengajar tersebut berlangsung dan interaksi tersebut dinamakan sebuah proses. Proses memberi dan proses menerima suatu pesan atau informasi. Belajar dapat dikatakan sebagai proses karena belajar bukan menghafal bukan pula mengingat