UMUM PRINSIP KERJA TAP CHANGER

28

BAB III TAP CHANGER

3.1 UMUM

Untuk memenuhi kualitas tegangan pelayanan sesuai kebutuhan konsumen PLN Distribusi, tegangan keluaran sekunder transformator harus dapat dirubah sesuai keinginan. Untuk memenuhi hal tersebut maka pada salah satu kedua sisi belitan transformator dibuat tap penyadap untuk merubah perbandingan belitan ratio transformator. Tap changer atau pengubah tapping adalah suatu alat pengubah tegangan dengan mengubah rasio perbandingan belitan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi sekunder akibat adanya perubahan tegangan pada sisi primer. Tegangan keluaran atau tegangan terminal konsumen dapat dikendalikan dengan pemasangan tapping pada sisi primer atau pada sisi sekunder transformator. Perubahan posisi tapping dikendalikan oleh tap changer.[5] Pengguna transformator menggunakan tapping untuk beberapa alasan seperti :  Untuk mengkompensasi perubahan tegangan yang diberikan oleh suplai daya dan sistem transformator  Untuk mengkompensasi regulasi pada transfomator dan mempertahankan tegangan agar tetap konstan pada jenis yang sama  Pada generator dan bus penghubung transformator untuk membantu pada aliran Var pada sistem kendali 29  Untuk memampukan kompensasi faktor yang belum diketahui ketepatannya pada saat perancangan sistem kelistrikan  Untuk memampukan perubahan pada kondisi sistem dikemudian hari

3.2 PRINSIP KERJA TAP CHANGER

Prinsip pengaturan tegangan sekunder berdasarkan perubahan jumlah belitan primer atau sekunder. V 1 , N 1 dan V 2 ,N 2 adalah parameter primer dan sekunder. 2 2 1 1 N V N V  2 1 1 2 xN N V V  ........................................ 3.1 Dimana : V 1 = Tegangan primer V 2 = Tegangan sekunder N 1 = Belitan primer N 2 = Belitan sekunder Jika belitan primer berkurang tegangan per belitan akan bertambah sehingga tegangan sekunder bertambah. Pada kondisi lain, belitan sekunder bertambah sementara belitan primer tetap, tegangan sekunder akan bertambah juga. Pengurangan belitan primer mempunyai pengaruh yang sama dengan penambahan belitan sekunder. 30 Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penentuan sisi transformator mana yang akan dibuat tappingnya : 1. Transformator dengan rasio belitan yang besar, disadap pada sisi tegangan tinggi, karena pengendalian tegangan keluaran lebih halus. 2. Perubahan tapping pada sisi tegangan tinggi menangani arus yang kecil, walaupun isolasi diperlukan lebih banyak. 3. Pada umumnya belitan tegangan rendah dililit setelah inti, dan belitan tegangan tinggi dililit setelah belitan tegangan rendah. Oleh karena itu membuat tapping pada belitan tegangan tinggi lebih mudah. Tapping dapat dibuat di awal, di akhir dan di tengah belitan transformator ditunjukkan Gambar 3.1 berikut[6]. 5 4 3 2 1 5 4 3 2 1 Supply Terminals Gaya radial Gaya radial Gaya aksial Gambar 3.1a Tapping Akhir 31 Gambar 3.1 bTapping Tengah Ketika arus pada belitan primer dan sekunder mengalir dengan arah yang berlawanan, arus-arus ini berintraksi dengan fluks bocor diantara kedua belitan dan menghasilkan gaya radial yang saling tolak-menolak. Gaya raidal ini menekan belitan dalam ke inti dan mendorong belitan luar menjauhi inti. Gaya yang berlawanan ini akan menimbulkan gaya aksial jika tapping dibuat pada belitan transformator. Pada Gambar 3.1 diatas, belitan dengan tapping akhir menimbulkan gaya aksial yang lebih besar dengan belitan dengan tapping tengah. Pada keadaan hubung singkat, gaya aksial yang timbul akan sangat besar. Sehingga posisi tapping yang sering dipakai adalah tapping tengah.[5] 32 Tapping transformator distribusi adalah ±5 - 10 dari tegangan nominalnya. Jadi tegangan pada sisi primer transformator distribusi mempunyai 5 tapping yaitu[5] : Tapping 1 : V N + 0.1x V N Tapping 2 : V N + 0.05x V N Tapping 3 : V N Tapping 4 : V N – 0.05x V N Tapping 5 : V N – 0.1x V N Jumlah belitan transformator distribusi tiga phasa : a. Belitan primer dihubungkan Y : T V V N 3 1  ............................................................................................ 3.2 Dimana : VT = tegangan per lilitan b. Belit an primer terhubung Δ : T V V N  1 ............................................................................................... 3.3 c. Jumlah belitan sekunder per kaki, jika belitan terhubung Z : T V V N 3 1  ................................................................................................ 3.4 33 Jika tap changer didesain beroperasi, ketika transformator di luar rangkaian disebut tap changer tanpa beban Off load Tap Changer. Tap changer yang didesain beropersai ketika transformator dalam rangkaian disebut tap changer berbeban On Load Tap Changer. Gambar 3.2. Tap Changer yang dihubungkan pada belitan trafo

3.3 TAP CHANGER TANPA BEBAN