Tempat dan Waktu Penelitian Prosedur Pengembangan Bahan dan Alat Penelitian

39 Dalam penelitian ini, kegiatan development dilakukan dengan cara membuat produk yang telah disubstitusi kemudian di ujikan kepada beberapa penelis semi terlatih yaitu mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah Pengendalian Mutu Pangan serta beberapa expert atau dosen yang ahli dalam bidang boga. Adapun kritik dan saran ditampung guna perbaikan resep dan perbaikan sebelum dilakukannya tahap akhir, yaitu tahap disseminination. 4. Dissemination Dissemination adalah tahap terakhir dari model penelitian ini. Tahap ini sering disebut juga tahap penyebarluasan atau publikasi. Thiagarajan dalam buku karangan Endang Mulyatingingsih, 2013: 198. Dalam penelitian ini, kegiatan disseminination dilakukan dengan menyebarluaskan atau publikasi melalui Pameran Proyek Akhir Boga. Dalam tahap ini dapat diketahui tingkat kesukaan masyarakat umum terhadap prodak I Fu Miega dan Doro Kama.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium PTBB Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian eksperimen produk mulai bulan Januari 2016 sampai bulan Juni 2016. 40

C. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan dalam penelitian kali ini menggunakan model penelitian dan pengembangan atau yang biasa dikenal dengan Research and Development. Model ini dilakukan dengan memilih tipe pelaksanaan 4D, yaitu define kajian produk acuan, design perencanaan produk, development pembuatan dan pengujian produk dan dissemination pengenalan atau pameran produk.

D. Bahan dan Alat Penelitian

Dalam penelitain produk, adanya bahan dan alat adalah sesuatu yang wajib. Keberadaan bahan dan alat adalah sebagai komponen penunjang pengadaan produk yang akan diteliti. Bahan dan alat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok, yaitu bahan dan alat untuk pembuatan produk serta 1. Define 2. Design 4. Deseminate 3. Develop 3. Modifikasi resep acuan dengan substitusi tepung umbi garut dan pati umbi garut 1. Mengkaji resep 2. Memilih resep acuan Validasi I Validasi II Oleh exper uji panelis semi terlatih 30 Uji panelis dengan skala besar pada saat pameran Proyek Akhir 50 orang Gambat 7. Diagram Alir Proses Pengembangan 41 bahan dan alat untuk pengujian produk. Adapun penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut: 1. Bahan dan Alat Pembuatan Produk Untuk mendapatkan produk yang maksimal secara kualitas dan kuantitas, bahan-bahan komposisi produk dan peralatan perlu dikarakteristikkan. a. Bahan Pembuatan Produk Bahan yang digunakan adalah bahan umum yang mudah dibeli di toko bahan roti. Diharapkan jika nantinya produk ini dicoba oleh masyarakat, tidak akan mengalami kesulitan dalam pengadaan bahan. Berikut rincian bahan yang digunakan dalam pembuatan I Fu Miega. Tabel 2. Merk dan Karakteristik Bahan I Fu Miega No Nama Bahan Merk Karakteristik Bahan 1. Tepung terigu Cakra kembar Tidak bau apek dan tidak menggumpal 2. Pati umbi garut Tidak bau apek dan tidak menggumpal 3. Telur ayam Tidak retak dan tidak bau busuk 4. Garam bubuk Revina Berwarna putih dan tidak menngumpal 5. Lada bubuk Ladaku Halus dan tidak menggumpal 6. Minyak goring Bimoli Kuning jernih dan tidak bau apek 7. Udang Segar dan tidak bau busuk 8. Bakso ikan Kenyal dan tidak berbau busuk 9. Brokoli Warna hijau dan segar 10. Wortel Warna oren dan segar 11. Jamur kancing Tidak rusak dan segar 12. Tepung maizena Maizenaku Tidak bau apek dan tidak menggumpal 13. Minyak wijen ABC Kemasan rapat 14. Saus tiram ABC Kemasan rapat 42 Tabel 3. Merk dan Karakteristik Bahan Doru Kama No Nama Bahan Merk Karakteristik 1. Tepung terigu Segitiga biru Tidak bau apek dan tidak mengumpal 2. Tepung garut Tidak bau apek, halus dan tidak mengumpal 3. Susu bubuk Dancow Kemasan rapar dan tidak mengumpal 4. Susu cair Ultra Milk Full Cream Kemasan rapat dan segar 5. Baking powder Koepoe-koepoe Kemasan rapat dan tidak mengumpal 6. Gula pasir Gulaku Putih bersih dan tidak mengumpal 7. Garam Revina Berwarna putih tidak menggumpal 8. Vanilli Koepoe-koepoe Putih bersih dan tidak mengumpal 9. Kacang merah Bulat utuh dan tidak bau apek 10. Jeruk Lemon Bulat utuh dan segar b. Alat dan bahan pembuatan produk Alat yang digunakan untuk membuat produk pengembangan ini adalah alat yang biasa digunakan dalam skala rumah tangga. Hal ini dikarenakan produk pengembangan ini diproduksi dalam skala kecil. Adapun rincian alat yang akan digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut: Tabel 4. Alat Pembuat Produk No Nama Alat Spesifikasi Alat Kegunaan 1. Kom adonan Plastik Untuk tempat adonan 2. Panci Alumunium Untuk merebus 3. Wajan Alumunium Untuk mengoreng 4. Teflon Baja Untuk mencetak dorayaki 5. Timbangan Digital Untuk menimbang 6. Mesin penggiling mie Stainless steel Untuk menggiling mie 7. Mixer Plastik Untuk mengoco adonan 8. Rolling pin Plastik Untuk menggiling adonan mie 9. Pisau Stainlees steel Untuk memotong bahan 10. Talenan Kayu Untuk alas memotong bahan 11. Sendok pengaduk Stainlees steel Untuk mengaduk adonan 12. Penyaring Stainlees steel Untuk meniriskan mie 43 2. Bahan dan Alat Pengujian Produk a. Borang 1 Borang Percobaan Berang percobaan digunakan untuk mengetahui produk yang mendekati kriteria yang diharapkan untuk pengembangan. Borang ini digunakan untuk 3 resep acuan setiap produknya. Penilaian dapat dilakukan oleh teman sejawat atau yang lainya. Karakteristik yang dinilai meliputi warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil penilaian tersebut akan digunakan sebagai masukan untuk pengembangan produk. 2 Borang Uji Sensoris Validasi I Borang uji sensoris validasi I terhadap produk I Fu Miega dan Doru Kama merupakan alat untuk uji sensoris oleh expert yang isinya meliputi nama, tanggal, nama produk, penilaian dan tanda tangan. Cara penggunaan borang validasi, expert harus menilai produk hasil praktik yang meliputi karakteristik warna, aroma, rasa dan tekstur. Hasil penilaian tersebut akan dijadikan sebagai saran dalam perbaikan produk. 3 Borang Uji Validasi II Borang uji validasi II sama seperti pada tahap validasi I. Penilaian yang dituliskan expert pada borang uji sensoris validasi II digunakan untuk perbaikan produk sebelum memasuki tahap uji panelis. 44 4 Borang Uji Sensoris Panelis Borang uji sensoris panelis digunakan untuk uji penerimaan produk skala terbatas terhadap 30 orang. Cara penggunaan borang uji sensoris adalah panelis diminta untuk memberikan nilai terhadap tingkat kesukaan produk yang meliputi karakteristik warna, aroma, rasa dan tekstur serta komentar hasil produk. Pemberian nilai berupa menyilang angka yang mewakili dari sangat tidak disukai, tidak disukai, disukai, sangat disukai. 5 Borang Penerimaan Setelah uji validasi dan penerimaan produk, hasil produk pengembangan yang telah menghasilkan resep baku kemudian dilakukan pameran untuk memperkenalkan produk kepada masyarakat umum dan melakukan uji skala luas. Borang berisi nama, tanggal, nama produk dan penilaian. Penilaian tingkat kesukaan produk berupa disukai atau tidak disukai. Untuk lebih jelasnya borang dapat dilihat pada lampiran. b. Alat Tulis Alat tulis digunakan untuk mengisi borang yang telah disediakan oleh peneliti. Alat tulis berupa pulpen yang bertinta hitam atau biru.

E. Sumber DataSubjek Pengujian Produk

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan Tepung Pati Garut (Maranta arundinacea Linn.) sebagai Bahan Makanan Tambahan Anak Balita

0 18 89

Penambahan Glukomanan pada Formulasi Mi Berindeks Glikemik Rendah Berbasis Tepung Komposit (Terigu, Pati Garut, dan Kedelai)

0 6 77

KADAR BETA KAROTEN DAN DAYA TERIMA COOKIES GARUT DENGAN SUBSTITUSI TEPUNG LABU KUNING Kadar Beta Karoten dan Daya Terima Cookies Garut dengan Substitusi Tepung Labu Kuning.

1 7 15

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu Dan Tepung Pati Garut (Maranta Arundinacea L) Pada Daya Kembang Dan Daya Terima Donat.

0 4 13

PENDAHULUAN Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu Dan Tepung Pati Garut (Maranta Arundinacea L) Pada Daya Kembang Dan Daya Terima Donat.

0 3 6

PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG PATI GARUT (Maranta Arundinacea L) PADA DAYA KEMBANG DAN DAYA Pengaruh Perbandingan Tepung Terigu Dan Tepung Pati Garut (Maranta Arundinacea L) Pada Daya Kembang Dan Daya Terima Donat.

0 2 12

PEMANFAATAN PATI GARUT DAN TEPUNG WALUH SEBAGAI BAHAN DASAR BISKUIT UNTUK PENDERITA DIABETES Pemanfaatan Pati Garut Dan Tepung Waluh Sebagai Bahan Dasar Biskuit Untuk Penderita Diabetes.

0 1 15

PENDAHULUAN Pemanfaatan Pati Garut Dan Tepung Waluh Sebagai Bahan Dasar Biskuit Untuk Penderita Diabetes.

0 3 6

PEMANFAATAN PATI GARUT DAN TEPUNG WALUH SEBAGAI BAHAN DASAR BISKUIT UNTUK PENDERITA DIABETES Pemanfaatan Pati Garut Dan Tepung Waluh Sebagai Bahan Dasar Biskuit Untuk Penderita Diabetes.

0 1 14

PENGGUNAAN PATI GARUT SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI TEPUNG TERIGU PADA I FU MIEGA (I FU MIE GARUT) DAN TEPUNG GARUT PADA DORU KAMA (DORAYAKI LEMON GARUT ISI KACANG MERAH).

0 3 96