Kebutuhan Remaja Konsep – Konsep

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep – Konsep

2.1.1 Kebutuhan

Pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan dasar. Katz, Gurevitch, dan Haas dalam Effendi, 2003 : 296 mendeskripsikan lima kebutuhan dasar tersebut sebagai berikut: a. Cognitive Needs Kebutuhan Kognitif : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan pemahaman mengenai lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuasatkan rasa penasaran kita dengan dorongan penyelidikan kita. b. Affective Needs Kebutuhan Afektif :Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman- pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional. c. Personal Integrative Needs Kebutuhan Pribadi : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh hasrat akan harga diri. d. Social Integrative Needs Kebutuhan Sosial : Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk berafiliasi. . e. Escapist Needs Kebutuhan Pelepasan :Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan, ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman. Kebutuhan-kebutuhan needs inilah yang menyebabkan timbulnya motif yang mendorong inidividu melakukan aktifitas dengan menggunakan media tertentu. Jadi yang disebut motif adalah dorongan yang ditimbulkan dari sejumlah kebutuhan yang ingin dicapai individu 2 dari suatu objek tertentu yang menimbulkan perilaku individu Rakhmat, 2001.

2.1.2 Remaja

Monks, dkk. 2001 menyatakan batasan usia remaja adalah antara 12-21 tahun dengan perincian 12-15 tahun masa remaja awal, 15-18 tahun masa remaja pertengahan remaja madya, 18-21 tahun adalah masa remaja akhir. Soetjiningsih 2004 mengatakan bahwa masa remaja merupakan masa peralihan antara masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia 11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda. Papalia 2004 remaja sebagai masa peralihan dari masa anak-anak ke dewasa, diawali dengan masa puber yaitu proses perubahan fisik yang ditandai dengan kematangan seksual, kognisi, dan psikososial yang berkaitan satu sama lain. Glock dalam Sumartono, 2002 menyatakan masa remaja pada transisinya memiliki kondisi emosional yang labil, sehingga mudah dipengaruhi oleh kelompoknya. Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologis, perubahan psikologis, dan perubahan sosial. Santrock 2003 mengungkapkan bahwa remaja diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial- emosional. Menurut Rumini dan Sundari 2004 masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspekfungsi untuk memasuki masa dewasa. Semua aspek yang berkembang tentu saja termasuk sisi psikologisnya. Piaget dalam Hurlock 2004 memandang remaja secara psikologis, bahwa masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang 3 yang lebih tua, melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang- kurangnya dalam masalah hak.

2.1.3 Motif

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Remaja Dalam Bermain Game Online (Studi Kasus Pada Remaja di Salatiga)

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Remaja Dalam Bermain Game Online (Studi Kasus Pada Remaja di Salatiga) T1 362008024 BAB I

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Remaja Dalam Bermain Game Online (Studi Kasus Pada Remaja di Salatiga) T1 362008024 BAB IV

1 1 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Remaja Dalam Bermain Game Online (Studi Kasus Pada Remaja di Salatiga) T1 362008024 BAB V

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Remaja Dalam Bermain Game Online (Studi Kasus Pada Remaja di Salatiga) T1 362008024 BAB VI

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Motif Remaja Dalam Bermain Game Online (Studi Kasus Pada Remaja di Salatiga)

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Loneliness dengan Game Addiction pada Remaja di Salatiga

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerimaan Diri pada Narapidana Remaja Rumah Tahanan Negara Kelas II B Salatiga : Studi Kasus T1 132010030 BAB II

0 0 12

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Bermain Game Online terhadap Risiko Gangguan Miopi Berat pada Mahasiswa FKIK dan FTI UKSW Salatiga T1 BAB II

0 0 17

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Media Sosial terhadap Gaya Hidup Konsumtif Remaja di Salatiga: Studi Kasus terhadap siswa SMA N 2 Salatiga T1 BAB II

0 0 11