Sosiodemografi Kelompok Ternak Binaan

18 Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa keempat kelompok ternak binaan ini mempunyai potensi pengembangan karena didukung oleh keberadaan pakan yang memadai. Disamping itu kelompok ternak binaan memenfaatkan lereng gunung sebagai lahan rumput gajah. Pemamfaatan ini selain untuk peternakan juga bermanfaat dalam mencegah terjadinya erosi.

5.2. Sosiodemografi Kelompok Ternak Binaan

Indikator sosisodemografis kelompok ternak binaan pada program ini berdasarkan penghasilan per bulan, kondisi rumah, kepemilikan barang seperti alat transportasi, tingkat pendidikan kapala rumah tangga maupun anak. Dari data rata rata penghasilan perbulan yang diperoleh menunjukkan bahwa rata rata penghasilan perbulan dari anggota kelompok tani ternak adalahRp. 1.032.467. Rata- rata penghasilan masing kelompok tani ternak disajikan pada gambar 4. Gambar 4. Rata-rata penghasilan perbulan pada kelompok tani ternak Dari data penghasilan perbulan menunjukkan bahwa kondisi ekonomi peternak masih relative rendah, oleh karena itu perlu dilakukan pembinaan agar terjadi peningkatan pendapatan peternak melalui peningkatan produktivitas ternak sapi yang dipelihara. Rendahnya pendapatan peternak sangat terkait dengan tingkat pendidikan dari peternak tersebut. Tingkat pendidikan peternak sebagian besar masih rendah yaitu Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, seperti tersaji pada gambar 5. 845000 582352.94 1185000 1450000 KTT Arta Wiguna KTT Margi Lestari KTT Wana Merta KTT Dukuh Sari 19 Gambar 5. Tingkat pendidikan anggota kelompok tani ternak Dari data tersebut menunjukkan bahwa hanya 6,5 anggota kelompok tani ternak memiliki tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA. Bahkan tidak ada anggota kelompok tani ternak yang memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi. Perbedaan tingkat pendidikan untuk masing masing kelompok tani ternak secara statistik berbeda signifikan, seperti tersaji pada gambar 6. Gambar 6. Perbedaan tingkat pendidikan anggota masing masing kelompok ternak. 70 30 Tidak Sekolah SD SMP SMA 10 20 30 40 50 60 70 80 ARTA WIGUNA MARGI LESTARI WANA MERTA DUKUH SARI Tidak Sekolah SD SMP SMA 20 Tingkat pendidikan anak dari anggota kelompok ternak binaan 50,6 Dekolah Dasar, 24,7 Sekolah Menengah Pertama, 22,1 Sekolah Menengah Atas dan masih ada 2,6 tidak sekolah. Perbedaan tingkat pendidikan anak pada masing-masing kelompok ternak binaan tersaji pada gambar 7. Gambar 7. Perbedaan tingkat pendidikan anak masing masing kelompok ternak. Hampir seluruh 98,7 anggota kelompok ternak merupakan petani, dan hanya satu anggota kelompok ternak memiliki kerja sampingan sebagai wiraswasta. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan para anggota kelompok ternak di wilayah ini tergantung pada sector pertanian yaitu sector peternakan. Ternak sapi merupakan satu satunya peopang perekonomian di wilayah ini. Hal ini ditunjukkan dari 77 anggota kelompok ternak, 75 97,4 menyatakan bahwa ternak sapi yang dipelihara sanat mendukung kebutuhan keluarga seperti biaya sekolah anak, upacara adat serta kepentingan lainnya. Kondisi rumah kelompok ternak binaan diukur berdasarkan lantai rumah. Lantai rumah diklasifikasikan menjadi tiga yaitu lantai tanah, lantai semen dan lantai keramik. Derajat kualitas lantai tersebut dapat dipakai indikator derajat ekonomi anggota kelompok ternak. Sebaian besar 70,1 anggota kelompok ternak binaan memiliki rumah dengan lantai semen, sedangkan yang memiliki lantai keramik sebanyak 20,8, dan masih ada sebanyak 9,1 anggota kelompok ternak binaan tinggal di rumah dengan lantai tanah. Perbedaan jenis lantai rumah pada masing masing kelompok ternak binaan disajikan pada gambar 8. 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 Tidak Sekolah SD SMP SMA ARTA WIGUNA MARGI LESTARI WANA MERTA DUKUH SARI 21 Gambar 7. Perbedaan lantai rumah pada masing masing kelompok ternak. Kepemilikan alat transportasi dapat juga digunakan sebagai salah satu indikator status ekonomi masyarakat. Alat transportasi yang dimiliki oleh kelompok ternak binaan sebagian besar 84,4 adalah sepeda motor, 2,6 anggota kelompok ternak memiliki sarana transportasi mobil, dan 13 anggota kelompok ternak binaan memiliki sepeda motor dan mobil. Dari data sosiodemografis anggota kelompok ternak binaan pada program ini menunjukkan bahwa kondisi sosial ekonomi yang masih rendah. Hal ini ditunjukkan oleh tingkat pendidikan yang sebagian besar sekolah dasar dengan penghasilan yang rendah. Ditinjau dari potensi pengembangan peternakan sapi bali di wilayah kelompok ternak binaan maka peternakan sapi akan mampu meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di wilayah tersebut. Terkait dengan pengembangan ternak sapi pada kelompok ternak binaan tersebut telah mendapat perhatian dari berbagai instansi baik pemerintah maupun suasta. Dari empat kelompok ternak binaan tersebut dua kelompok ternak sudah pernah mendapat bantuan. Bantuan tersebut diberikan dalam bentuk bibit ternak maupun bantuan lainnya. Pada program ini akan dilakukan program pembinaan dan pendampingan dalam meningkatkan produktivitas melalui pemberantasan penyakit parasit.

5.3 Karakteristik Peternakan Sapi Kelompok Ternak Binaan