15
BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Penentuan Kelompok Ternak Binaan
Sebagai mitra dalam penelitian ini adalah Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, sehingga kelompok ternak binaan ditentukan di
Kabupaten Karangasem. Di wilayah Kabupaten karangasem terdapat 592 kelompok ternak yang terdiri dari Kelompok ternak sapi, Kelompok ternak babi, Kelompok ternak itik dan
kelompok ternak ayam. Dari 592 kelompok ternak tersebut 524 88,51 merupakan kelompok ternak sapi yang tersebar di 7 Kecamatan Gambar1. Dengan demikian di
wilayah kabupaten Karangasem merupakan daerah yang sangat potensial dikembangkan ternak sapi.
Gambar 1. Sebaran Kelompok Ternak Sapi di 7 Kecamatan di Kabupaten Karangasem
Dari 542 kelompok ternak sapi yang tersebar di 7 Kecamatan di Kabupaten Karangasem, dilakukan kunjungan secara acak ke masing-masing kecamatan dengan
jumlah kelompok ternak sapi di masing masing kecamatan sebanyak 2 sampai 3 kelompok ternak. Kunjungan ke masing masing kelompok ternak bersama dengan petugas Bidang
18 92
108
64 98
103
41
Manggis Bebandem Abang Karangasem Rendang
Kubu Sidemen
16
Produksi Ternak dari Dinas Peternakan, Kelaluatan dan Perikanan Kabupaten Karangasem. Dalam kunjungan tersebut dilakukan wawancara dengan ketua kelompok ternak untuk
mengetahui profil kelompok ternak serta potensi untuk dilakukan program pembinaan dalam meningkatkan produktivitas yang didukung oleh potensi pakan ternak yang bisa
menunjang kelangsungan kelompok ternak tersebut. Secara acak dikunjungi 18 kelompok ternak yang tersebar di 7 kecamatan di
Kabupaten Karangasem. Kunjungan ke masing masing kelompok ternak diawali pada bulan April 2015. Berdasarkan hasil kunjungan dan dilakukan diskusi dengan bidang
produksi Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan Kabupaten Karangasem, maka diputuskan program pembinaan kelompok ternak BINAPOKTAN dilakukan di dua
kelompok ternak sapi yaitu; 1. Kelompok Ternak Sapi Wana Merta
2. Kelompok Ternak Sapi Dukuh Sari 3. Kelompok Ternak Sapi Arta Wiguna
4. Kelompok Ternak Sapi Margi Lestari Keempat kelompok ternak sapi tersebut berada di Banjar Keladian, Desa Pempatan,
Kecamatan Rendang. Kelompok ternak tersebut berlokasi di lereng selatan Gunung Agung yang didukung oleh ketersedian pakan rumput gajah yang sangan memedai.
Kelompok ternak sapi Wana Merta terdiri dari 20 anggota dengan populasi sapi 183 ekor, kelompok ternak sapi Dukuh Sari terdiri dari 20 anggota dengan populasi sapi
sebanyak 167 ekor, Kelompok ternak Arta Wiguna terdiri dari 20 anggota dengan populasi sapi sebesar 166 ekor, dan Kelompok ternak Margi Lestari terdiri dari 17 anggota dengan
populasi sebesar 128 ekor yang terdiri dari sapi induk, penggemukan dan pedet. Sapi di keempat kelompok ternak sapi tersebut dilakukan pemeriksaan kondisi tubuh masing
masing sapi serta pendataan data sapi dan data peternak yang merupakan faktor risiko penyakit parasiter. Data kondisi ternak dan faktor risiko diperoleh dengan menggunakan
kuisioner. Empat Kelompok Tani Ternak KTT yang digunakan sebagai pilot projek dalam
penelitian ini meliputi KTT Arta Wiguna, KTT Margi Lestari, KTT Wana Merta dan KTT Dukuh Sari. Keempat KTT tersebut berlokasi di Kecamatan Rendang Kabupaten
Karangasem Bali. Selanjutnya kelompok tani ternak tersebut kita gunakan sebagai
17
Kelompok Ternak Binaan KTB. Sebanyak 77 anggota KTB digunakan sebagai peternak sapi binaan dalam program ini dengan sebaran anggota kelompok ternak tersaji pada
gambar 2 berikut.
Gambar 2. Sebaran jumlah anggota kelompok ternak binaan
Rata-rata kepemilikan ternak pada masing masing anggota kelompok ternak adalah sebanyak 8 ekor per anggota, yang secara rinci rata rata kepemilikan sapi disajikan pada
gambar 3 berikut:
Gambar 3. Rata-rata kepemilikan ternak pada masing-masing kelompok ternak binaan
KTT Arta Wiguna,
20 KTT Margi
Lestari, 17 KTT Wana
Merta, 20 KTT
Dukuh Sari, 20
10.75
5.76 6.35
6.5
KTT Arta Wiguna KTT Margi Lestari KTT Wana Merta KTT Dukuh Sari
18
Dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa keempat kelompok ternak binaan ini mempunyai potensi pengembangan karena didukung oleh keberadaan pakan yang
memadai. Disamping itu kelompok ternak binaan memenfaatkan lereng gunung sebagai lahan rumput gajah. Pemamfaatan ini selain untuk peternakan juga bermanfaat dalam
mencegah terjadinya erosi.
5.2. Sosiodemografi Kelompok Ternak Binaan