Tahap Perenanaan Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

日本語教育の評価 21-22 August, 2015. IBSN ; 978-602-294-067-8 222 Pada Penelitian Tindakan Kelas dengan Model Kemiss dan Mctaggart, langkah pertama pada setiap siklus adalah penyusunan rencana tindakan. Tahapan berikutnya, yaitu pelaksanaan sekaligus pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan. Hasil pengamatan kemudian dievaluasi dalam bentuk refleksi. Apabla hasil refleksi siklus pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan belum memberikan hasil seperti yang diharapkan, berikutnya disusun lagi rencana untuk dilaksanakan pada siklus kedua. Demikian seterusnya, hingga hasil yang dinginkan benar-benar tercapai. Melalui proses a tahap perenanaan plan , b pelaksanaan dan pengamatan act and observe , dan c refleksi reflect yang telah dilaksanakan berulang pada penelitian ini, hasil maksimal diperoleh pada siklus ke tiga. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing siklus.

A. Penelitian Siklus 1

Penelitian siklus 1 dilakukan pada awal semester sebanyak dua kali tatap muka dengan rincian sebagai berikut:

a. Tahap Perenanaan

Plan Pada tahap awal, pengajar mempersiapkan SAP, Silabus, kontrak perkuliahan, hand out materi pembelajaran dalam penelitian ini buku ajar yang digunakan adalah Genshoku Shiguma Shin Nihon Bungakushi: Bijuaru kaisetsu terbitan tahun 2010 dengan editor Akiyama Ken dan Miyoshi Yukio dan diterbitkan oleh Bun’eido Tokyo, lembar evaluasi keaktifan siswa, lembar evaluasi kelas, dan lembar respon siswa.

b. Tahap Pelaksanaan dan Pengamatan

Act and Observe Pada tahap pelaksanaan act pada siklus 1 dibagi dalam beberapa bagian yaitu: 1. Tatap muka pertama dalam siklus 1: pengajar menjelaskan isi SAP dan silabus dan kontrak perkuliahan kepada mahasiswa, menjelaskan materi secara umum, mengadakan tanya-jawab, membagi mahasiswa menjadi 6 kelompok, memberikan hand out materi berbahasa Jepang dan menugaskan masing-masing kelompok untuk mempresentasikan bahan yang telah dibagikan pada tatap muka selanjutnya. Pemberian tugas kepada kelompok dilakukan dengan cara sebagai berikut: kelompok yang terdiri dari 7 sampai 8 mahasiswa diberikan sebuah materi. 日本語教育の評価 21-22 August, 2015. IBSN ; 978-602-294-067-8 223 Contoh: terdapat 5 halaman berbahasa Jepang mengenai materi Shinwa no Sekai materi dibagi dengan adil sesuai sub bab. Mahasiswa memiliki waktu beberapa hari untuk menterjemahkan dan mendiskusikannya di luar jam tatap muka dengan kelompok masing-masing. 2. Kegiatan di luar tatap muka dalam siklus 1: Materi berbahasa Jepang yang telah diberikan oleh pengajar diterjemahkan oleh mahasiswa dalam kelompok masing-masing. Beberapa hari sebelum tatap muka berikutnya mahasiswa mengirimkan hasil terjemahan tersebut melalui email kepada pengajar. Pengajar mengkoreksi dan memberi masukan jika terdapat kesalahan dalam pemahaman materi atas tugas yang telah diterjemahkan oleh mahasiswa 3. Kegiatan pada tatap muka kedua dalam siklus 1: Mahasiswa membacakan materi berbahasa Jepang, menjelaskan istilah-istilah kesusastraan yang ditemukan, dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia di depan kelas, kemudian dilaksanakan proses diskusi dan tanya jawab. Pada bagian penutup pengajar memberikan koreksi, masukan atas presentasi yang telah berlangsung, menyimpulkan materi dan memberikan tugas untuk tatap muka selanjutnya. Tahap pengamatan observe dilaksanakan bersamaan dengan tahap pelaksanaan Act . Pengamatan observe berfungsi untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan bersama dengan prosesnya. Observasi harus direncanakan, dilakukan secara cermat dan bersifat responsif Yanto, 2013: 42 —43. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengamatan siklus 1: 1. Pengajar mengisi lembar observasi dengan mencatat kekurangan dan kelebihan apa saja yang terdapat pada siklus 1. Apakah proses pada siklus 1 sudah efektif? 2. Pengajar juga mengisi lembar keaktifan siswa dengan sejauh mana siswa berinteraksi aktif dalam perkuliahan, bertanya, menjawab pertanyaan, maupun memberikan pendapat. 3. Mahasiswa mengisi lembar respon siswa dengan pendapat mengenai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. 日本語教育の評価 21-22 August, 2015. IBSN ; 978-602-294-067-8 224

c. Tahap Refleksi