41
33
data tabel dan tabel silang. . Hal ini dilakukan untuk sistematisasi data-data yang tertumpuk-tumpuk.
3. Pengambilan keputusan dan verifikasi. Dalam mengambil keputusan ini penulis berusaha mencari pola, tema, hubungan, persamaan, hipotesis dan
sebagainya. Jadi, sebelum mengambil keputusan penulis menyusun seluruh data dalam satuan-satuan. Satuan-satuan data itu kemudian dikategorisasikan
pada langkah berikutnya. Kategorisasi itu dilakukan dengan sambil menbuat koding. Setelah itu barulah penulis mengadakan pemeriksaan keabsahan data
guna diambil suatu kesimpulan.
7
G. Tehnik Pemeriksaan Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting dalam penulisan. Penulisan ini benar-benar dapat dipertanggung jawabkan dari segala sisi jika penulis melaksanakan
pemeriksaan terhadap keabsahan data secara cermat dengan tehnik yang akan diuraikan dalam subbab ini. Untuk menetapkan keabsahan data diperlukan tehnik
pemeriksaan yang didasarkan atas empat kriteria, yaitu derajat kepercayaan credibility keterahlian transferability, kebergantungan dependability dan
kepastianconfirmability.
8
7
Ibid. hlm. 247-253.
8
Lexy J. Moleong, Metodologi Penulisan Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014, hlm. 326-337.
42
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA
A. Masyarakat di desa Menganti Kecamatan Menganti Kabupaten Gresik
Dari beberapa desa di daerah lain termasuk desa Menganti pasti memiliki beberapa perbedaan, baik dari segi budaya, norma, ekonomi, agama dan lain
sebagainya. Dalam berbagai desa mempunyai keunikan budaya dan aturan. Terlebih tempat desa Menganti sangat berdekatan dengan Surabaya, banayak budaya dan
prilaku kota yang masuk ke desa Menganti, seperti prilaku remajanya yang sebagian urakan tidak tahu norma. Akan tetapi tidak semua remaja mengikuti budaya yang
tidak baik. Bangunan kota dan desa menjadi karakteristik, pada umunya bangunan di kota sangatlah strategis dan tata ruang bangunan sangatlah rapi, dengan banyaknya
gedung-gedung yang menjulang tinggi itu sebagai karakteristik kota, taman, gedung dan jalanan tertata dengan bagus. Akan tetapi berbeda dengan desa pada umumnya
desa hanya dipadati rumah-rumah tidak ada gedung-gedung yang tinggi. Prilaku masyarakat desa dan kotapun berbeda, di desa masyarakatnya mayoritas memiliki
jiwa sosial yang tinggi saling membantu satu sama lain hidup berkelompok, sedangkan masyarakat kota yang banyak diketahui masyarakat kota hanya memeliki
jiwa yang individual tidak peduli terhadap lainnya, meski tidak semua orang memiliki jiwa individual akan tetapi banyak yang menilai bahwa masyarakat kota
adalah orang yang mayoritas individual.