8
mempunyai peranan penting dalam menghambat mikroba atau sebagai antibiotik. Secara umum jumlah kandungan fenol
termasuk flavonoid yang dominan, akan menunjukkan adanya aktifitas dari senyawa fitokimia yang berfungsi menghancurkan
mikroba terutama pada kelompok bakteri gram positif Menurut Ramos 2007 dengan diet menggunakan senyawa aktif fenol
dan flavonoid dapat mengobati kanker.
3. Ekstraksi
Ekstraksi adalah peristiwa penarikan komponen yang diinginkan dari suatu bahan dengan cara pemisahan satu atau
lebih komponen dari sumbernya. Struktur kimia yang berbeda –
beda akan mempengaruhi kelarutan dan stabilitas senyawa- senyawa tersebut terhadap pemanasan, udara, cahaya, logam
berat dan derajat keasaman,dengan diketahuinya senyawa aktif yang terkandung dalam bahan, akan mempermudah pemilihan
pelarut dan cara ekstraksi yang tepat Adolf, 2006. Metode ekstraksi yang dilakukan tergantung pada
beberapa faktor, antara Lain : tujuan ekstraksi, skala ekstraksi, sifat-sifat komponen yang akan diekstraksi dan sifat-sifat
pelarut yang akan digunakan. Ekstraksi dengan pelarut ada dua cara yaitu cara dingin dan cara panas. Cara dingin yaitu
maserasi dan perkolasi, sedangkan cara panas yaitu refluk, soxhletasi, digesti, infus, dan dekok. Pemilihan pelarut organik
yang akan digunakan dalam ekstraksi komponen aktif merupakan faktor penting dan menentukan untuk mencapai
tujuan dan sasaran ekstraksi komponen. Sifat fisik beberapa
9
jenis pelarut organik yang dapat digunakan untuk ekstraksi. Semakin tinggi nilai konstanta dielektrik, titik didih dan
kelarutan dalam air, maka pelarut akan makin polar Sudarmadji et al. 2007.Sifat penting yang harus diperhatikan
dalam ekstraksi adalah kepolaran senyawa dilihat dari gugus polarnya. Senyawa polar lebih mudah larut dalam pelarut polar
dan senyawa non polar lebih mudah larut dalam pelarut non polar. Derajat polaritas tergantung pada tetapan dielektrik,
makin besar tetapan dielektrik semakin polar pelarut tersebut Sudarmadji et al. 2007. Ekstraksi bertingkat dilakukan secara
berturut-turut dimulai dengan pelarut nonpolar dilanjutkan dengan pelarut yang menengah kepolarannya semi polar,
kemudian dengan pelarut polar, sehingga akan diperoleh ekstrak kasar crude extract yang berturut-turut senyawa
nonpolar, semi polar dan polar.
4. Bakteri