5
II. TinjuanPustaka
A. Kerang Donax variabilis
1. Deskripsi dan Klasifikasi Kerang Donax variabilis
Adapun ciri-ciri fisik kerang Donax variabilis yaitu mempunyai katup segitiga, sifon twin memanjang dari dua
kerang berengsel yang membentuk kerang tersebut sifon terlihat seperti snorkel
. Kerang ini juga memiliki “ kaki “ sebenarnya bagian bawah tubuhnya yang meluas dalam
rangka untuk menggali atau beristirahat di pasir yang lembut Olaf, 1995. Klasifikasi kerang Donax variabilis Bia res dapat
dilihat sebagai berikut :
Kingdom : Animalia Klas : bivalvia
Ordo : Veneroida Vamili : Donacidae
Genus : Donax Spesies : Donax variabilis
1. Habitat
Kerang Donax variabilis merupakan salah satu jenis kerang laut dari kelas bivalvia. Kerang donax ini ditemukan di
pasir hampir setiap pantai tropis atau subtropis diseluruh dunia. Di Raja Ampat, terutama di pulau Jefman hampir
semua garis pantai bagian utara dihuni oleh jenis kerang ini. Kerang ini memiliki warna cangkang yang menarik yaitu ada
6
yang warna putih, merah muda, ungu, kuning, dan orange. Memiliki rentang hidup singkat 1-2 tahun, panjangnya kurang
dari 2,5 cm 1 inci, Donax ini sering terpapar oleh gelombang mundur pada laut berpasir Miner, 1950 dalam Larry, 1996.
Kerang Donax Bia res bivalvia yang unik beradaptasi untuk hidup dan makan dari gelombang, kerang ini disebut
juga dengan filter feeder, karena menelan fitoplanton, bakteri, dan partikel kecil lainnya di ombak. Donax bermigrasi dengan
gelombang jatuh dan menuju kepantai dengan pasang naik dengan menggunakan metode gerak yang disebut swash naik
Olaf, 1995.
2. Senyawa Bioaktif
Senyawa bioaktif merupakan suatu senyawa aktif yang termasuk metabolit sekunder. Senyawa kimia terutama senyawa
organik hasil metabolisme dapat dibagi dua yaitu yang pertama senyawa hasil metabolisme primer, contohnya karbohidrat,
protein, lemak, asam nukleat, dan enzim. Senyawa kedua adalah senyawa hasil metabolisme sekunder, contohnya
terpenoid, steroid, alkaloid dan flavonoid. Beberapa pendapat mengenai kemungkinan perannya dalam tumbuhan sebagai
berikut Padmawinata, 1995. Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Alkaloid
berfungsi sebagai hasil buangan nitrogen seperti urea dan asam urat dalam hewan salah satu pendapat yang dikemukan
pertama kali, sekarang tidak dianut lagi.Beberapa alkaloid mungkin bertindak sebagai tandon penyimpanan nitrogen
meskipun banyak alkaloid ditimbun dan tidak mengalami
7
metabolisme lebih lanjut meskipun sangat kekurangan nitrogen. Pada beberapa kasus, alkaloid dapat melindungi tumbuhan dari
serangan parasit atau pemangsa tumbuhan. Meskipun dalam beberapa peristiwa bukti yang mendukung fungsi ini tidak
dikemukakan, mungkin merupakan konsep yang direka-reka dan bersifat ‘manusia sentris’. Alkaloid dapat berlaku sebagai
pengatur tumbuh, karena dari segi struktur, beberapa alkaloid menyerupai pengatur tumbuh. Beberapa alkaloid merangasang
perkecambahan yang lainnya menghambat. Semula disarankan oleh Liebig bahwa alkaloid, karena sebagian besar bersifat basa,
dapat mengganti basa mineral dalam mempertahankan kesetimbangan ion dalam tumbuhan. Salah satu contoh
alkaloid yang pertama sekali bermanfaat dalam bidang medis adalah morfin yang diisolasi tahun 1805.Secara umum
terpenoid terdiri dari unsur-unsur C dan H dengan rumus molekul umum C
5
H
8 n
. Kegunaan Terpenoid. Kegunaan terpenoid bagi tumbuhan antara lain fitoaleksin. Fitoaleksin
adalah suatu senyawa anti-mikrobial yang dibiosintesis dibuat dan diakumulasikan oleh tanaman setelah terjadi infeksi dari
mikroorganisme patogen atau terpapar senyawa kimia tertentu dan radiasi dengan sinar UV. Steroid dari saponin dapat
digunakan sebagai preparat hormon seksual, kortiko steroid, dan derivat dari steroid Manitto, 1992.Menurut Astuti 2014 ,
saponin pada akar tanaman dapat digunakan sebagai obat generik yang dapat mengobati penyakit diabetes. Fenol
termasuk flavonoid mempunyai fungsi sebagai antioksidan yang berfungsi sebagai pereduksi radikal bebas, selain itu juga
8
mempunyai peranan penting dalam menghambat mikroba atau sebagai antibiotik. Secara umum jumlah kandungan fenol
termasuk flavonoid yang dominan, akan menunjukkan adanya aktifitas dari senyawa fitokimia yang berfungsi menghancurkan
mikroba terutama pada kelompok bakteri gram positif Menurut Ramos 2007 dengan diet menggunakan senyawa aktif fenol
dan flavonoid dapat mengobati kanker.
3. Ekstraksi