yaitu  1,73154.  Artinya  variabel  maturity  tidak  memiliki  kesenjangan yang cukup besar selama periode penelitian
d.  Likuiditas Tingkat  likuiditas  terendah  dalam  penelitian  ini  adalah  sebesar
0,001123 dan tertinggi sebesar 2,358418. Tabel 5 menunjukkan rata-rata variabel  likuditas  sebesar  1,10289764.  Standar  deviasi  masih  di  angka
yang  rendah  yaitu  0,522713293.  Artinya  variabel  likuiditas  tidak memiliki kesenjangan yang cukup besar selama periode penelitian.
e.  Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI Statistik  deskriptif  tabel  5  menunjukkan  bahwa  suku  bunga  SBI
terendah sebesar 6,48 sementara yang tertinggi sebesar 7,54. Untuk nilai rata-rata dan standar deviasi adalah 7,41529412 dan 0,346657068. Nilai
standar deviasi tersebut menunjukkan tidak ada kesenjangan yang cukup besar pada variabel suku bunga SBI dari tahun 2013-2014.
3. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
Uji asumsi klasik digunakan sebagai prasyarat analisis regresi berganda. Dalam  uji  asumsi  klasik  meliputi  uji  normalitas,  uji  multikolinearitas,  uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.  Uji  normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov  Uji  K-S.  Selain  itu  dilakukan  uji  autokorelasi
menggunakan  Durbin  Watson  statistik,  uji  multikolinieritas  dengan menggunakan  Variance  Inflation  Factors  VIF,  dan  uji  heteroskedastisitas
dilakukan  menggunakan  uji  glejser.    Berikut  ini hasil  pengujian  asumsi  klasik dalam penelitian ini:
a.
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, residual memiliki distribusi normal. Untuk mengatahui nilai residual normal
atau tidak digunakan uji Kolmogorov-Smirnov untuk semua variabel. Uji K- S dilakukan dengan menyusun hipotesis:
H
o
: Data residual tidak berdistribusi normal H
a
: Data residual berdistribusi normal Pengujian  normalitas  melihat  nilai  signifikansi  dari  residual  yang
terdistribusi secara normal, jika nilai  Asymp Sig 2-tailed dalam uji One- Sample  Kolmogorov-Smirnov  Test  lebih  besar  dari  0,05  Hasil  uji  statistik
non-parametrik  One-Sample  Kolmogorov-Smirnov  Test  dapat  dilihat  pada tabel di bawah ini:
Tabel 6.  Hasil Pengujian Normalitas Unstandardized
Residual N
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. 2-tailed
Mean Std. Deviation
Absolute Positive
Negative 34
0,0000000 1,46757359
0,117 0,117
-0,070 0,679
0,745 Sumber : Lampiran 8, halaman 82
Tabel 6 menunjukkan bahwa besarnya nilai Asymp.Sig 2-tailed adalah diatas 0,05 yaitu 0,745  sehingga data dapat dikatakan berdistribusi normal.
Hal ini berarti Hipotesis nol H
o
ditolak dan Hipotesis a H
a
diterima.
b.
Uji Multikoliniearitas
Uji  multikolinearitas  dilakukan  bertujuan  untuk  mengetahui  adanya korelasi  antara  variabel  independen  dalam  suatu  model  regresi.  Model
regresi yang baik adalah tidak adanya korelasi antara variabel.  Pengukuran multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance
≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF
≥ 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Hasil Pengujian Multikoliniearitas
Variabel Collinearity Statistics
Kesimpulan Tolerance
VIF
Peringkat Obligasi Maturity
Likuiditas
SBI 0,889
0,948 0,905
0,938 1,125
1,055 1,105
1,066 Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas Tidak terjadi multikolinieritas
Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Lampiran 9, halaman 83
Tabel 7 menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang memiliki nilai Tolerance   0,10  dan VIF Variance Inflation Factor   10.
Hal  ini  dapat  disimpulkan  bahwa  model  regresi  ini  tidak  terjadi  gejala multikoliniearitas dan model regresi ini layak digunakan.
c.
Uji Autokorelasi
Pengujian autokorelasi dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode  t  dengan  kesalahan  pengganggu  pada  periode  t-1  sebelumnya Ghozali,  2011.  Autokorelasi  timbul  karena  residual  kesalahan
pengganggu  tidak  bebas  dari  satu  observasi  ke  observasi  lainnya.  Model regresi  yang  baik  adalah  tidak  terjadinya  autoklorelasi.  Untuk  mendeteksi
ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin- Watson DW-Test. Hasil uji autokorelasi  dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Hasil Pengujian Autokorelasi du
Durbin-Watson 4-du
1,7277 2,191
2,2723 Sumber : Lampiran 10, halaman 84
Nilai Durbin-Watson sebesar 2,191, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai yang berada pada tabel Durbin Watson dengan jumlah sampel 34 n
dan  jumlah  variabel  independen  4  k=4    sehingga  didapatkan  nilai  du sebesar  1,7277.  Pengambilan keputusan dilakukan dengan ketentuan du
d    4 – du. Oleh karena nilai DW 2,191 lebih besar dari du 1,7277 dan
kurang  dari  2,27234-du,  yaitu  1,7277    2,191    2,2723  maka  dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Dapat disimpulkan bahwa
model regresi ini layak digunakan.
d.
Uji Heteroskedastisitas
Pengujian  heteroskedastisitas  dilakukan  dengan  maksud  untuk mengetahui  apakah  dalam  model  regresi  terjadi  ketidaksamaan  varian  dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, disebut homoskedastisitas. Akan
tetapi  jika  terdapat  perbedaan  maka  disebut  heteroskedastisitas.  Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2011.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji glejser. Uji glejser yaitu meregresikan  semua  variabel  independen  dengan  nilai  absolute  residual
sebagai variabel dependen. Tingkat kepercayaan sebesar 5 menjadi dasar penentuan ada tidaknya heteroskedastisitas. Jika nilai signifikansi lebih dari
5 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada tabel berikut :
Sumber : Lampiran 11, halaman 85 Berdasarkan tabel 9  menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel
independen yang memiliki nilai signifikansi kurang dari 0,05 yang berarti tidak  terjadi  variabel  independen  yang  secara  signifikan  mempengaruhi
Tabel 9. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Variabel
Sig. Kesimpulan
Peringkat Obligasi Maturity
Likuiditas SBI
0,531 0,055
0,685 0,520
Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas
Tidak terjadi heteroskedastisitas Tidak terjadi heteroskedastisitas
variabel  dependen  nilai  Absolute  Residual  ABS_RES.  Jadi  dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda