5 untuk seorang atlet usia 11-13 tahun harus banyak dilakukan variasi latihan.
Perlunya melakukan banyak variasi supaya atlet tersebut tidak mengalami kejenuhan saat berlatih. Namun terlihat, masih banyak pelatih dalam
memberikan materi latihan kelincahan kepada atletnya kurang terprogram, sehingga tidak jelas kapan waktunya diberikan latihan kelincahan. Program
latihan yang kurang diperhatikan akan membuat atlet cenderung merasa jenuh dengan bentuk latihan yang terlalu sering dilakukan. Atlet yang merasa jenuh
akan berdampak pada cara latihan yang kurang serius, sehingga untuk meningkatkan kelincahan terkesan susah untuk dikembangkan dan hasil dari
latihan kurang maksimal. Melihat hal tersebut, membuat peneliti ingin mengenalkan bentuk
variasi latihan kelincahan sekaligus membandingkan jenis latihan yang paling efektif untuk peningkatan kelincahan gerak shadow 6 titik. Dari permasalahan
tersebut peneliti akan membandingkan dua perlakuan latihan untuk meningkatkan kelincahan, yaitu shuttle run dengan set meningkat repetisi tetap
dan shuttle run dengan set tetap repetisi meningkat, kemudian hasil dari dua bentuk latihan tersebut akan dibandingkan untuk mengetahui bentuk latihan
yang paling efektif bagi peningkatkan kelincahan gerak shadow 6 titik atlet bulutangkis usia 11-13 tahun.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat diidentifikasikan
permasalahan sebagai berikut: .
6 1. Pemberian materi latihan kelincahan yang diberikan pelatih kepada atlet
kurang terprogram. 2. Kurangnya variasi latihan untuk meningkatkan kelincahan gerak shadow 6
titk atlet usia 11-13 tahun di PB. Jogjaraya. 3. Atlet merasa jenuh dengan bentuk latihan yang diberikan.
4. Belum diketahui pengaruh latihan shuttle run dengan metode set meningkat repetisi tetap dan set tetap repetisi meningkat terhadap peningkatan
kelincahan gerak shadow 6 titik dalam bulutangkis atlet usia 11-13 tahun di PB. Jogjaraya.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, serta untuk menghindari salah penafsiran dalam penelitian
ini, maka dibuat batasan permasalahan. Permasalahan dalam penelitian ini hanya membahas pada pengaruh latihan shuttle run dengan metode set
meningkat repetisi tetap dan set tetap repetisi meningkat terhadap peningkatan kelincahan gerak shadow 6 titik dalam bulutangkis atlet usia 11-13 tahun di
PB. Jogjaraya Yogyakarta.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, penulis akan mengajukan perumusan masalah yang nantinya akan
terjawab melalui penelitian yang akan penulis lakukan. Adapun perumusan
masalah yang diajukan, yaitu:
7 1. Apakah ada pengaruh latihan shuttle run dengan set meningkat repetisi tetap
terhadap peningkatan kelincahan gerak shadow 6 titik dalam bulutangkis atlet usia 11-13 tahun di PB. Jogjaraya Yogyakarta?
2. Apakah ada pengaruh latihan shuttle run dengan set tetap repetisi meningkat terhadap peningkatan kelincahan gerak shadow 6 titik dalam bulutangkis
atlet usia 11-13 tahun di PB. Jogjaraya Yogyakarta? 3. Dari kedua metode latihan tersebut, metode latihan manakah yang paling
efektif untuk peningkatan kelincahan gerak shadow 6 titik dalam bulutangkis atlet usia 11-13 tahun di PB. Jogjaraya Yogyakarta?
E. Tujuan Penelitian