12
2.1.1. Aktivitas Utama
Merupakan aktivitas yang dilakukan dalam membuat produk secara fisik serta menjual dan menyampaikannya kepada pembeli,
termasuk layanan purna jual. Lima kelompok generik aktivitas primer : Inbound Logistics,aktivitas yang berhubungan dengan penerimaan,
penyimpanan, dan penyebaran masukan ke produk. Operations, aktivitas yang menyangkut pengubahan masukan
menjadi produk akhir. Outbound
Logistics, aktivitas
yang berhubungan
dengan pengumpulan, penyimpanan, dan pendistribusian fisik produk
kepada pembeli. Marketing and Sales, aktivitas yang menyangkut penyediaan sarana
agar pembeli
dapat membeli
produk dan
aktivitas yang
mempengaruhi pembeli agar mereka mau membelinya. Services, aktivitas yang menyangkut penyediaan layanan untuk
memperkuat atau menjaga nilai produk.
2.1.2. Aktivitas Pendukung
Aktivitas pendukungterdiri dari : Procurement, mengacu pada fungsi pembelian masukan yang
digunakan dalam value chain perusahaan, bukan pada masukan yang dibeli itu sendiri.
13 Technology Development, terdiri dari beragam aktivitas yang secara
umum dapat dikelompokkan ke dalam usaha memperbaiki produk dan proses.
Human Resource Management,terdiri atas beberapa aktivitas yang meliputi perekrutan, penerimaan, pelatihan, pengembangan, dan
kompensasi untuk semua jenis tenaga kerja. Firm Infrastructure, terdiri atas sejumlah aktivitas yang meliputi
manajemen umum, perencanaan, keuangan, akuntansi, hukum, hubungan dengan pemerintah, dan manajemen mutu.
Dari penjabaran di atas, diperoleh tiga unsur penting dalam value chain. Pertama, resources yaitu aset berwujud maupun tak berwujud
yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk.Kedua, activity yaitu semua kegiatan yang dilakukan oleh tiap mata rantai pada
value chain dalam usaha untuk mencipta nilai bagi pelanggan.Manfaat dari produk yang dihasilkan dapat dirasakan secara langsung oleh
pelanggan melalui aktivitas primer.Ketiga, cost yaitu semua biaya yang muncul
sebagai akibat
dari kegiatan
mencipta nilai
dengan menggunakan aset yang dimiliki oleh organisasi.Biaya tersebut harus
diperiksa pada setiap aktivitas, baik aktivitas primer maupun aktivitas pendukung.
Hitt 1997 mengemukakan bahwa melalui value chain, manajer berusaha untuk mempelajari sumber daya dan kemampuan perusahaan
sehubungan dengan aktivitas yang dilakukannya untuk merancang,
14 memproduksi dan mendistribusikan produknya. Untuk menjadi
keunggulan bersaing, kemampuan harus memungkinkan perusahaan untuk: 1 melakukan aktivitas primer atau pendukung tertentu dalam
cara yang lebih baik daripada cara yang digunakan perusahaan pesaing, 2 melakukan aktivitas menciptakan nilai yang tidak dapat dilakukan
pesaing. Pernyataan serupa diberikan oleh Carpenter dan Sanders 2009 bahwa kemampuan organisasi untuk mengelola atau mengontrol
sumber daya resourcesyang dimiliki dalam kegiatan mencipta nilai value creation bagi pelanggan serta aktivitas value chain spesifik yang
dipilih oleh organisasi tersebut dalam usaha untuk mencipta nilai, akan menentukan kinerja dari organisasi. Perbedaan dalam melakukan kedua
hal di atas dapat menghasilkan kinerja yang berbeda antar organisasi, meskipun dalam industri yang sama.
2.2. VALUE CHAIN DALAM PEMASARAN JASA