Analisis Pemanfaatan Institutional Repository oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(1)

ANALISIS PEMANFAATAN INSTITUTIONAL REPOSITORY

OLEH MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

oleh:

Ihsan Rolis

NIM : 1112025100007

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1437 H/2016 M


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Ihsan Rolis. (NIM:1112025100007). Analisis Pemanfaatan Institutional Repository oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. Dibawah bimbingan Ade Abdul Hak, M.Hum. Jakarta: Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016.

Penelitian ini membahas tentang analisis pemanfaatan Institutional Repository oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta teridentifikasi dari aspek pengetahuan, sikap dan kemampuan serta mengetahui kendala-kendala yang dihadapi oleh mahasiswa dalam memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan total 20.259, penarikan sampel menggunakan rumus Yamane didapat hasil 100 responden, sedangkan teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan angket/kuesioner. Pengolahan data menggunakan rumus skala interval. Diperoleh hasil dari tiga aspek bahwa pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dari aspek pengetahuan yakni dengan skor rata-rata 3,05 (tiga koma kosong lima) atau baik, dari aspek sikap yakni dengan skor rata-rata 2,97 (dua koma sembilan puluh tujuh) atau baik dan dari aspek kemampuan dengan skor rata-rata 3,21 (tiga koma dua puluh satu) atau baik. Dari segi kendala yang dihadapi mahasiswa dalam memanfaatkan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sering gagalnya proses registrasi, sistem eror saat diakses serta informasi yang kurang up to date.

Kata Kunci : Institutional repository, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan digital, pemanfaatan koleksi digital, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kepada Allah SWT, yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.

Penulis mengucapkan terima kasih yang teristimewa dan sebesar-besarnya kepada bapak tercinta Juprianto, ibu tercinta Musaropah dan adik tercinta Wisnu Asmawi yang telah memberikan dukungan kepada penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tentu tidak lepas dari dukungan semua pihak yang meluangkan waktunya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bpk. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bpk. Prof. Dr. Sukron Kamil, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan.

4. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan.


(7)

iii 5. Bpk. Ade Abdul Hak, M.Hum, selaku dosen pembimbing penulis yang

membantu, mengarahkan, dan menuntun penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah mencurahkan ilmunya begitu banyak untuk masa depan penulis.

7. Terimakasih pula kepada teman-teman penulis Braja Maulana, Panggih Nur Apriyanto, Ari Rama, Adit Saputa, Fitri Sahroni, Jose Putra, Sufaili, Djalinus Rosidi, Farhan Bukhori, Putra Arsy, Haerullah, Subhan, Rakhmat, Hafiz, Triyoko Azis, Dika Nurmalitasari dan seluruh teman-teman Jurusan Ilmu Perpustakaan angkatan angkatan 2012 terutama IPI A, yang sama-sama berjuang untuk menyelesaikan skripsinya.

8. Terimakasih pula kepada teman-teman JIP 2008, 2009, 2010 dan 2011, Akhmat Raditya, Lana Adrian, M. Zihan Saragih, Fahri Tri, Septian Nur Arief, Danang Nur Cahya, Mifta Apriyanto, Syafiq Kumala, Zulfikar Arman, Kibar Sumanja, Febri Azzom, Rico, Febri Nurul Huda, Aufa, Jawahir, Eko Raharjo, Hasbi Fikri dan seluruh teman-teman yang mendukung penulis.

9. Sahabat dan keluarga DEMA Fakultas Adab dan Humaniora 2015, Didin Syayidin, Deni Gunawan, Diah Cesma, Fajri dan seluruh anggota DEMA FAH 2015 yang telah memberi banyak pengalaman. 10.KKN Semarak 2015 Desa Cibetok, Kecamatan Gunung Kaler,


(8)

iv Hady, Ridho, Anggita, Ditty, Indah, Indira, Sade, Salman, Rian dan Leni.

Dan semua orang yang sudah banyak mendukung dalam menyelesaikan tugas akhir ini, yang tidak dapat diucapkan satu persatu, Terimakasih untuk segalanya, semoga Allah SWT yang membalas semua kebaikan dan doa yang sudah diberikan kepada penulis. Amin.

Jakarta, 21 Juni 2016


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GRAFIK ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Definisi Istilah ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 10

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 11

3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 12

B. Koleksi Digital ... 13

1. Pengertian Koleksi Digital ... 13

2. Format Koleksi Digital ... 14

3. Pengembangan Koleksi Digital ... 15

4. Permasalahan Koleksi Digital ... 17

5. Pemanfaatan Koleksi Digital ... 17

6. Akses Koleksi Digital ... 18

C. Institutional Repository ... 19


(10)

2. Fungsi Institutional Repository ... 20

3. Tujuan Institutional Repository ... 21

4. Manfaat Institutional Repository ... 21

D. Pengertian pengetahuan, Sikap dan Kemampuan ... 22

1. Pengetahuan ... 22

2. Sikap ... 23

3. Kemampuan ... 23

E. Penelitian Terdahulu ... 24

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 27

B. Populasi dan Sampel ... 27

C. Teknik Pengumpulan Data ... 28

D. Teknik Pengolahan Data ... 30

E. Teknik Analisis Data ... 31

F. Jadwal Penelitian ... 34

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 35

1. Uji Validitas ... 36

2. Uji Reliabilitas ... 38

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarata ... 40

1. Sejarah Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarata ... 40

2. Tentang Software Dspace ... 41

3. Cara Menjadi Anggota Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarata ... 43

B. Hasil Penelitian ... 44

1. Analisis Hasil Penelitian Pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 48

a. Pengetahuan Mahasiswa dalam Memanfaatkan Layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 64


(11)

b. Sikap Mahasiswa dalam Memanfaatkan Layanan Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 79 c. Kemampuan Mahasiswa dalam Memanfaatkan Layanan

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 94 2. Kendala-Kendala yang dihadapi Mahasiswa dalam Memanfaatkan

Layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 95 C. Pembahasan ... 96

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 100 B. Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... 102

LAMPIRAN-LAMPIRAN


(12)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 34

2. Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas ... 36

3. Tabel 3.3 Nilai r Product Moment ... 37

4. Tabel 4.1 Fakultas Responden ... 44

5. Tabel 4.2 Jurusan Responden ... 46

6. Tabel 4.3 Jenis Kelamin Responden ... 47

7. Tabel 4.4 Pengetahuan Tentang Layanan Institutional Repository ... 49

8. Tabel 4.5 Pengetahuan Tentang Cara Akses ... 50

9. Tabel 4.6 Pengetahuan Tentang Cara Registrasi ... 51

10.Tabel 4.7 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Komunitas & Koleksi .. 53

11.Tabel 4.8 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Issue Date ... 54

12.Tabel 4.9 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Author ... 56

13.Tabel 4.10 Pengetahuan Tentang Menu Title ... 57

14.Tabel 4.11 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Subject ... 58

15.Tabel 4.12 Pengetahuan tentang Simple Search/Pencarian Sederhana . 60 16.Tabel 4.13 Pengetahuan Tentang Advanced Search/Pencarian Spesifik 61 17.Tabel 4.14 Pengetahuan mendapatkan Full Text Informasi ... 63

18.Tabel 4.15 Pengetahuan Mahasiswa Tentang Layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 64

19.Tabel 4.16 Sikap Tentang Fleksibelitas Layanan IR ... 66

20.Tabel 4.17 Sikap Tentang Pengaruh Layanan IR dalam Meningkatkan Kualitas Tugas Akhir dan Penelitian ... 67

21.Tabel 4.18 Sikap Tentang Efisiensi Layanan IR ... 68

22.Tabel 4.19 Sikap Tentang Efektifitas Layanan IR ... 70

23.Tabel 4.20 Sikap Tentang Manfaat Layanan IR ... 71

24.Tabel 4.21 Sikap Tentang Up To Date Informasi ... 72

25.Tabel 4.22 Sikap Tentang Keberagaman Informasi ... 74

26.Tabel 4.23 Sikap Tentang Keakuratan Informasi ... 75

27.Tabel 4.24 Sikap Tentang Kelengkapan Informasi ... 76


(13)

29.Tabel 4.26 Sikap Mahasiswa Tentang Layanan Institutional Repository

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 79

30.Tabel 4.27 Kemampuan Mengakses IR ... 80

31.Tabel 4.28 Kemampuan Melakukan Registrasi Layanan IR ... 82

32.Tabel 4.29 Kemampuan Menggunakan Menu Komunitas & Koleksi .. 83

33.Tabel 4.30 Kemampuan Menggunakan Menu Issue Date ... 84

34.Tabel 4.31 Kemampuan Menggunakan Menu Author ... 86

35.Tabel 4.32 Kemampuan Menggunakan Menu Tittle ... 87

36.Tabel 4.33 Kemampuan Menggunakan Menu Author ... 88

37.Tabel 4.34 Kemampuan Menggunakan Simple Search / Pencaharian Sederhana Layanan IR ... 90

38.Tabel 4.35 Kemampuan Menggunakan Advanced Search / Pencaharian Spesifik Layanan IR ... 91

39.Tabel 4.36 Kemampuan mendapatkan Full Text Informasi/Dokumen 92 40.Tabel 4.37 Kemampuan Mahasiswa dalam Memanfaatkan Layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 94


(14)

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 4.1 Fakultas Responden ... 45

2. Grafik 4.2 Jurusan Responden ... 46

3. Grafik 4.3 Jenis Kelamin Responden ... 48

4. Grafik 4.4 Pengetahuan Tentang Layanan Institutional Repository ... 49

5. Grafik 4.5 Pengetahuan Tentang Cara Akses ... 50

6. Grafik 4.6 Pengetahuan Tentang Cara Registrasi ... 52

7. Grafik 4.7 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Komunitas & Koleksi 53 8. Grafik 4.8 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Issue Date ... 55

9. Grafik 4.9 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Author ... 56

10.Grafik 4.10 Pengetahuan Tentang Menu Title ... 57

11.Grafik 4.11 Pengetahuan Tentang Fungsi Menu Subject ... 59

12.Grafik 4.12 Pengetahuan tentang Simple Search/Pencarian Sederhana 60 13.Grafik 4.13 Pengetahuan Tentang Advanced Search/Pencarian Spesifik ... 62

14.Grafik 4.14 Pengetahuan mendapatkan Full Text Informasi ... 63

15.Grafik 4.15 Sikap Tentang Fleksibelitas Layanan IR ... 66

16.Grafik 4.16 Sikap Tentang Pengaruh Layanan IR dalam Meningkatkan Kualitas Tugas Akhir dan Penelitian ... 67

17.Grafik 4.17 Sikap Tentang Efisiensi Layanan IR ... 69

18.Grafik 4.18 Sikap Tentang Efektifitas Layanan IR ... 70

19.Grafik 4.19 Sikap Tentang Manfaat Layanan IR ... 71

20.Grafik 4.20 Sikap Tentang Up To Date Informasi ... 73

21.Grafik 4.21 Sikap Tentang Keberagaman Informasi ... 74

22.Grafik 4.22 Sikap Tentang Keakuratan Informasi ... 75

23.Grafik 4.23 Sikap Tentang Kelengkapan Informasi ... 77

24.Grafik 4.24 Sikap Tentang Interface/Tampilan IR ... 78

25.Grafik 4.25 Kemampuan Mengakses IR ... 81

26.Grafik 4.26 Kemampuan Melakukan Registrasi Layanan IR ... 82

27.Grafik 4.27 Kemampuan Menggunakan Menu Komunitas & Koleksi 83 28.Grafik 4.28 Kemampuan Menggunakan Menu Issue Date ... 85


(15)

30.Grafik 4.30 Kemampuan Menggunakan Menu Tittle ... 87 31.Grafik 4.31 Kemampuan Menggunakan Menu Author ... 89 32.Grafik 4.32 Kemampuan Menggunakan Simple Search / Pencaharian

Sederhana Layanan IR ... 90 33.Grafik 4.33 Kemampuan Menggunakan Advanced Search /

Pencaharian Spesifik Layanan IR ... 91 34.Grafik 4.34 Kemampuan mendapatkan Full Text Informasi/Dokumen 93


(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Dosen Pembimbing Lampiran 2 Lembar Bimbingan

Lampiran 3 Lembar Kuesioner

Lampiran 4 Tampilan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas


(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Informasi di masa kini berkembang dengan cepat. Semakin berkembangnya informasi membuat pencari informasi ingin mendapatkan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat. Hal ini yang menjadi penyebab mengapa semua lembaga penyedia dan pengelola informasi lebih bersungguh-sungguh dalam menyediakan dan mengelola berbagai informasi yang dimiliki agar dapat dimanfaatkan oleh pencari informasi secara efektif.

Perpustakaan merupakan salah satu lembaga penyedia informasi. Pengertian perpustakaan berdasarkan UU No. 43 Tahun 27 Pasal 1 butir 1,

“...perpustakaan adalah intitusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka...”1 Perpustakaan memberikan kebutuhan informasi pemakai, karena perpustakaan menyediakaan koleksi yang berisi bahan-bahan rujukan, memberikan pengajaran dan ilmu pengetahuan serta tempat belajar sumber hidup. Sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an dalam Surat An-Nisa ayat 113:

Artinya: “..Dan (juga karena) Allah telah menurunkan Kitab dan hikmah kepadamu, dan telah mengajarkan kepadamu apa yang belum kamu ketahui. Dan adalah karunia Allah sangat besar atasmu.”. Tafsir dari ayat tersebut adalah

kesesatan dan rencana mereka tidak dapat mendatangkan mudarat sedikit pun

1

Republik Indonesia, Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007, (Yogyakarta:Graha Ilmu, 2010), h.3.


(18)

kepadamu, karena Allah telah menurunkan al-Qur'ân sebagai ukuran kebenaran, menanamkan sifat bijak di dalam hatimu, dan mengajarkanmu syariat dan ketentuan-ketentuan yang hanya dapat kamu ketahui melalui wahyu. Sungguh, karunia Allah kepadamu selamanya sangat besar (Tafsir Quraish Shihab dari http://tafsirq.com/4-an-nisaa/ayat-113 ).

Keberadaan perpustakaan menjadi lebih penting, hal ini berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan dan semakin berkembangnya informasi yang muncul di masyarakat. Informasi sebagai sumber pengetahuan yang strategis sepanjang masa dan terus berkembang, menuntut perpustakaan sebagai penyedia jasa informasi untuk tanggap dan dapat mengikuti perkembangan.

Pada lingkup pendidikan, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai peran dalam mengatasi permasalahan di atas. “...Perpustakaan merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada induknya khususnya untuk masyarakat akademis yang berada dalam jangkauannya...”2

Perpustakaan pada saat ini tidak lepas dari adanya teknlogi dan informasi. Perpustakaan mempunyai peran penting dalam menyediakan dan menyebarkan informasi, dan adanya teknologi mendukung untuk kedua hal tersebut. Dalam perkembangan saat ini, dikenal adanya layanan informasi yang cepat dan mudah yang sering disebut dengan layanan digital atau lebih pupulernya disebut digital library. Layanan digital memberikan kemudahan bagi pengguna untuk memenuhi

2

Qolyubi, Syihabuddin dkk, Dasar-Dasar lmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga,2007), h. 10.


(19)

kebutuhannya, sehingga perpustakaan pada saat ini sangat memperhatikan dalam mengembangkan layanan tersebut terutama pada perpustakaan perguruan tinggi, salah satunya adalah Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan lembaga induk yang bertujuan mendukung dan menunjang pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah mengelola dan menyebarkan informasi karya akademik yang dihasilkan oleh perguruan tinggi guna mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Karya akademik yang bersifat ilmiah yang dihasilkan oleh perguruan tinggi jika tidak dikelola dengan baik, maka akan menjadi persoalan dalam penyebaran informasinya. Usaha yang dilakukan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam mencapai tujuan tersebut bekerjasama dengan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyediakan layanan digital berupa Institutional Repository (http://repository.uinjkt.ac.id/).

“Institutional Repository merujuk ke sebuah kegiatan menghimpun dan melestraikan koleksi digital yang merupakan hasil karya intelektual dari sebuah komunitas tertentu. Penekanan yang diberikan pada konsep

“institutional” atau kelembagaan adalah untuk menunjukkan bahwa materi

digital yang dihimpun memiliki keterkaitan erat sekali dengan lembaga penciptanya.”3

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan sebuah layanan yang menyediakan hasil karya ilmiah civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berupa jurnal, skripsi, thesis, serta informasi dan berita tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bentuk digital, yang dihimpun, dikumpulkan, diolah, disimpan, dan dibuka untuk diakses secara gratis

3

Putu Laxman Pendit,Perpustakaan Digital dari A sampai Z, (Jakarta: Cita Karyakarsa Mandiri, 2008), h. 137.


(20)

oleh pengguna khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam menunjang perkuliahan dan membantu dalam penyusunan skripsi.

Menghasilkan sebuah karya skripsi dan menyelesaikan perkuliahan merupakan syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menyelesaikan pendidikan jenjang S1 (strata satu). Dalam menyusun skripsi dan menyelesaikan perkuliahan, mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mencari dan memanfaatkan referensi dari berbagai tempat yang menyediakan layanan informasi atau grey literature (literatur kelabu) guna mendukung karya ilmiahnya salah satunya adalah Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri sudah mempunyai koleksi yang tidak sedikit jumlahnya. Berdasarkan observasi peneliti, total terdapat 20.514 koleksi (http://repository.uinjkt.ac.id/, pada bulan Juli 2016). Dengan adanya Institutional RepositoryUIN Syarif Hidayatullah Jakarta mahasiswa diharapkan mampu memanfaatkan koleksi grey literature (literatur kelabu) yang disediakan untuk membantu dalam menyusun skripsi dan menunjang perkuliahan. Tidak terbatas oleh waktu dan tempat untuk mengakses informasi yang disediakan adalah salah satu kelebihan dari Institutional Repository dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.

Dari hasil wawancara awal peneliti terhadap beberapa mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, didapatkan bahwa mahasiswa tidak tahu persis tentang istilah Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah, namun mereka lebih mengetahui tentang layanan online Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menyediakan layanan koleksi digital skripsi dan jurnal.


(21)

Setelah melakukan wawancara dan mendapatkan hasil bahwa mahasiswa tidak tahu persis tentang istilah Institutional Repository, peneliti memberikan pesan broadcast tentang layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap beberapa mahasiswa melalui media sosial. Hasil dari pesan broadcast menunjukan bahwa beberapa mahasiswa sudah mengetahui dan memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dibuktikan dengan pertanyaan serta penyataan beberapa mahasiswa mengenai layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam mengakses layanan ini. Setelah memanfaatkan layanan pasti akan muncul sikap dari mahasiswa terhadap layanan serta terdapat kendala-kendala yang dihadapi dalam memanfaatkannya.

Dari permasalahan di atas peneliti ingin mengatahui seberapa baik pengetahuan, sikap dan kemampuan mahasiswa terhadap layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta kendala apa saja yang dihadapi mahasiswa setelah memanfaatkan layanan tersebut. Peneliti tertarik membahas pemanfaatan Institutional Repository oleh mahasiswa dengan tema “Analisis

Pemanfaatan Institutional Repository oleh Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian dimaksudkan agar penelitian ini bisa lebih fokus terhadap permasalahan yang akan diteliti, sehingga hasil yang didapat bisa maksimal dan sesuai yang diharapkan. Pembatasan masalah yang


(22)

dibahas dalam penillitian ini adalah pemanfatan Institutional Repository oleh mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menempuh pedidikan S1 (stara satu) yang diidentifikasi dari aspek pengetahuan, sikap dan kemampuan.

1. Bagaimana pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa yang diidentifikasi dari aspek pengetahuan, sikap dan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Apa saja kendala yang dihadapi mahasiswa dalam memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa diidentifikasi dari aspek pengetahuan, sikap dan kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mengetahui kendala yang dihadapi mahasiswa dalam memanfaatkan layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta :

a. Dapat sebagai bahan evaluasi atas kinerja dan program pengembangan perpustakaan sesuai dengan tuntutan zaman.


(23)

b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi terhadap pengembangan dan pengelolaan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bagi penulis :

a. Memperoleh pengalaman ilmiah serta kemampuan bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang Institutional Repository.

b. Mengembangkan pengetahuan dan kemampuan profesi penulis melalui penerapan ilmu serta pengamatan teknik-teknik yang diterapkan dalam bidang temu kembali informasi di perpustakaan.

D. Definisi Istilah

Untuk memudahkan dalam memahami dan menganalisa penelitian ini, penulis menyampaikan definisi istilah yang penulis bahas seperti di bawah ini:

1. Analisis

“...Analisis merupakan penyelidikan suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui apa sebab-sebabnya, bagaimana duduk perkaranya dsb ...”4 Dalam hal ini analisis tentang pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa.

2. Pemanfaatan

“...Pemanfaatan adalah proses, cara, perbuatan memanfaatkan...”5 Dalam hal ini adalah pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa.

3. Institutional Repository

4

Poerwadarminta,W.J.S , Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta;Balai Pustaka, 2007), h. 37.

5

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indoensia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.873.


(24)

Institutional Repository dalam hal ini adalah Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sebuah layanan yang menyediakan hasil karya ilmiah civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang di kelola oleh Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berupa jurnal, skripsi, thesis, karya ilmiah, serta informasi dan berita tentang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam bentuk digital, yang dihimpun, dikumpulkan, diolah, disimpan, dan dibuka untuk diakses secara gratis oleh pengguna khususnya mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematis penulisan ini akan menguraikan secara sistematis mulai dari Bab I sampai Bab V dengan rincian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Bab ini berisi landasan teori dan tinjauan pustaka yang digunakan dalam kegiatan penelitian. Bagian pertama dari bab ini berisi landasan teori yang digunakan oleh peneliti untuk mendukung kegiatan penelitian dan penulisan hasil penelitian. Sedangkan bagian kedua berisi penelitian terdahulu terkait dengan subyek penelitian yang peneliti lakukan dengan berbagai referensi tersebut.


(25)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini penulis membahas tentang jenis dan pendekatan penelitian, sumber data populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data, hipotesis dan jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang profil objek penelitian, hasil penelitian dan pembahasan tentang pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan penelitian laporan yang dilengkapi dengan kesimpulan dan saran. Pada bagian akhir terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang menjelaskan tentang penelitian ini.


(26)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Perguruan Tinggi

1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan di Indonesia pada umumnya ada bermacam-macam dan salah satunya adalah perpustakaan perguruan tinggi.

“Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainnya visi da misi perguruan tingginya. Yang dimaksud dengan perguruan tinggi adalah universitas, institusi, sekolah tinggi, akademik, politeknik dan perguruan tinggi lainnya yang sederajat.”1

Menurut Hernandono, “...perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang didirikan di lingkungan lembaga pendidikan tinggi untuk mendukung proses belajar-mengajar mahasiswa dan tenaga akademisi...”2 Dapat dikatakan bahwa nilai suatu lembaga pendidikan perguruan tinggi, atau lembaga riset dan ilmu pengetahuan itu bergantung pada kualitas dari kelengkapan dan kesempurnaan jasa yang diberikan oleh perpustakaanya. Mengingat tugas dan fungsinya, maka koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri dari buku-buku pelajaran atau buku teks dan bahan pustaka dan informasi lain yang mendukung proses belajar mengajar para mahasiswa dan tenaga akademisi.

Menurut Noerhayati,

“perpustakaan perguruan tinggi adalah susatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang

1

Luki Wijayanti dkk, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku pedoman, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2004), h.3.

2

Hermandono, Perpustakaan Dan Kepustakawanan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), h.18.


(27)

berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan tridharmanya.”3

Dari beberapa uraian yang ada di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu sarana yang didirikan disuatu perguruan tinggi yang bersifat akademisi dalam menujang pelaksanaan tridahrmanya. Adapun bidang-bidang yang ada di dalam tridharamnanya adalah pendidikan (pengajaran), penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

2. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Adapun tugas perpustakaan perguruan tinggi adalah mengembangkan koleksi, mengelola dan merawat bahan pustaka, memberikan layanan, melaksankan administrasi perpustakaan. Kelima tugas tersebut dilaksanakan dengan sistem administrasi dan organisasi yang berlaku bagi penyelenggaraan sebuah perpustakaan di perguruan tinggi.

“Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai visi dan misinya, perpustakaan mempunyai berbagai fungsi sebagai berikut:

a. Fungsi Edukasi

Perpustakaan merupakan sumber belajar para civitas akademika, oleh karena itu koleksi yang disediakan adalah koleksi yang mendukung pencapaian tujuan pembelajaran pengorganisasian bahan pembelajaran setiap program studi koleksi tetang strategi belajar mengajar dan materi pendukung pelaksanaan evaluasi pembelajaran.

b. Fungsi Informasi

Perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh pencari dan pengguna infromasi.

c. Fungsi Riset

Perpustakaan mempersiapkan bahan-bahan primer dan sekunder yang paling mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian dan pengkajian imu pengetahuan, teknologi dan seni. Koleksi pendukung penelitian di perpustakaan perguruan tinggi mutlak dimiliki, karena tugas perguruan tinggi adalah menghasilkan

3


(28)

karya-karya penelitian yang dapat diaplikasikan untuk kepentingan pembangunan masyarakat dalam berbagai bidang. d. Fungsi Rekreasi

Perpustakaan harus menyediakan koleksi rekreatif yang bermakna untuk membangun dan mengembangkan kreativitas, minat dan inovasi pengguna perpustakaan.

e. Fungsi Publikasi

Perpustakaan selayaknya juga membantu melakukan publikasi karya yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya yakni civitas akademika dan staf non-akademik.

f. Fungsi Deposit

Perpustakaan menjadi pusat deposit untuk seluruh karya dan pengetahuan yang dihasilkan oleh warga perguruan tingginya. g. Fungsi Interpretasi

Perpustakaan sudah seharusnya melakukan kajian dan memberikan nilai tambahan terhadap sumber-sumber informasi yang dimilikinya untuk membantu pengguna dalam melakukan tridharmanya.”4

“Menurut Kosam Rimbawa, perpustakaan perguruan tinggi pada tiap lembaga pendidikan tinggi yang berfungsi sebagai:

a. Pusat kegiatan belajar mengajar b. Pusat penelitian

c. Untuk pengabdian masyarakat dalam ranga pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.”5

Dapat diambil kesimpulan bahwa fungsi perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai pusat kegiatan perkuliahan disamping sebagai sumber informai yang mudah diakses, tempat penelitian atau riset bagi civitas akademika dan perpstakaan sebagai pusat penyimpanan untuk seluruh karya yang dihasilkan oleh mahasiswa, dosen dan karyawan.

3. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

“Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek:

a. Pengumpulan Informasi b. Pengolahan Informasi

4

Luki Wijayanti dkk, Perpustakaan Pergruan Tinggi: Buku pedoman, (Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, 2004), h.3.

5

Kosam Rimbawa, Gedung, Tata Ruang, Perabot dan Peralatan perpustakaan, (Jakarta: Hakaesar, 2013), h.4.


(29)

c. Pemanfaatan Informasi d. Penyebaran Informasi”6

“Menurut Sulistyo-Basuki tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah sebagai berikut:

a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staff pengajar, mahasiswa, termasuk tenaga administrasi. b. Menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkatan akademisi

(S1, S2, S3 dan pengajar).

c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan

d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi setiap pemakai perpustakaan.

e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi setempat, tetapi juga ke lembaga lain (industri lokal).”7

Dari uraian yang ada di atas dapat diambil kesimpulan bahwa sesungguhnya tujuan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung dan memenuhi serta memperlancar program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi dengan cara memenuhi dan menyediakan koleksi sebagai sumber informasi bagi civitas akademika.

B. Koleksi Digital

1. Pengertian Kolesi Digital

Berdasarkan Undang-Undang no 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan pada pasal 1 ayat 2 disebutkan “...koleksi perpustakaan merupakan semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan..”.8

6

Noerhayati Soedibyo, PengelolaanPerpustakaan, (Bandung: Alumni, 1987), h.2. 7

Sulityo-Basuki, Pengantar Ilmu perpustakaan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999), h.40.

8

Republik Indonesia, Undang-undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007,


(30)

“Kehadiran teknologi informasi menjadi solusi bagi perpustakaan konvensional yang memiliki keterbatasan di dalam masalah koleksi. Koleksi merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan mutu layanan suatu perpustakaan. Hal ini karena koleksi merupakan hal yang sangat penting bagi penggua perpustakaan seperti dosen, mahasiswa dan peneliti, maupun bagi masyarakat umum dalam memenuhi kebutuhan informasi”9.

Menurut Lang, koleksi digital terdiri dari materi-materi bahan pustaka yang merupakan hasil digitalisasi, materi digital yang merupakan hasil dari pembelian biasanya dalam bentuk CD-ROM dan materi yang hak aksesnya diperoleh perpustakaan, akan tetapi sistemnya berada di luar pengawasan perpustakaan dan dapat diakses melalui jaringan global.10 Qalyubi menjelaskan bahwa sumber-sumber koleksi digital mencakup materi yang didigitalisasikan dari bahan-bahan tercetak perpustakaan yang sudah ada sejak dulu.11

2. Format Koleksi Digital

“...Perpustakaan ini tidak menyimpan buku konvensional, tetapi hanya menyimpannya dalam bentuk elektronik digital. Untuk memanfaatkannya perlu menggunakan multimedia reader sesuai dengan jenis media penyimpanan yang digunakan”12.

“Menurut A. Kosasih, penyajian koleksi perpustakaan bentuk digital terdapat dalam berbagai format antara lain:

a. Jenis teks digital

1) RTF (Rich Text Format). RTF merupakan sebuah format yang memungkinkan kita saling bertukar berkas antar word-processor yang memakai operating system (OS) berlainan. 2) PDF (Portable Document Format). PDF merupakan format

yang merekam semua elemen dokumen tercetak ke dalam sebuah citra elektronik (elektronik image) yang kemudian

9

Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skil: Strategi Penelusuran Informasi Online, (Makassar: Alauddin University Press, 2014), h.178.

10

Lang, Brian, Developing The Digital Library dalam Towards The Digital Library, (London: The British Library, 1998), h.229.

11

Qolyubi, Syihabuddin dkk,Dasar-Dasar lmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta: Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi (IPI) Fakultas Adab UIN Sunan Kalijaga,2007), h. 443.

12

Muh. Azwar Muin, Information Literacy Skill: Strategi Penelusuran Informasi Online, (Makassar: Alauddin University Press, 2014), h.179.


(31)

dapat dilihat, ditelusur, dicetak atau dikirim keorang lain. Untuk dapat melihat dan menggunakan berkas PDF, kita memerlukan Acrobat Reader.

b. Jenis gambar / citra digital 1) TIFF

2) JPEG DAN GIF 3) Photo CD 4) PNG

5) Pyramid File Format

6) Format lainnya seperti: PICT, BMP, PDF Dan DjVU c. Jenis video / film digital

1) MPEG 2) MP3

3) Digital Video Broadcasting”13

3. Pengembangan Koleksi Digital

Kegiatan pengembangan koleksi tidak hanya dilakukan terhadap koleksi bahan pustaka tercetak, melainkan dalam era informasi dan perkembangan teknologi saat ini perpustakaan sudah mulai banyak yang mengembangkan koleksi perpustakaan dalam bentuk digital.

Koleksi digital harus diseleksi, diperoleh, diorganisasi, dibuat tersedia dan dipelihara. Pelayanan digital harus direncanakan, diimplementasikan dan didukung. Walauapun komputer merupakan perkakas utama yang diperlukan dalam perpustakaan digital, tetapi sumberdaya manusia merupakan yang terpenting dalam mengembangkan dan membuatnya bekerja.14 Lang juga berpendapat bahwa koleksi digital perlu untuk diolah (organised), dikategorikan (categorized), diindeks (indexed) agar dapat diakses secara lebih mudah. Koleksi digital juga harus

13

Aa Kosasih, Alih Media Digital Bahan Pustaka Pepustakaan Sekolah. Diakses tanggal 4 Februari 2016 dari

http://library.um.ac.id/images/stories/pustakawan/karsasih/ALIH%20MEDIA%0DIGITAL%20BA HAN%20PUSTAKA%20PERPUSTAKAAN%20SEKOLAH.pdf

14

Siregar, Ridwan A, Perpustakaan Digital: Implikasi terhadap Perpustakaan di Indonesia.2008. Diakes tanggal 2 Februari 2016 dari


(32)

disimpan dan dipelihara sedemikian rupa untuk memastikan bahwa koleksi digital tersebut akan terus tersedia selama mungkin.15

“Menurut Cleveland dalam Arif, terdapat tiga buah metode yang digunakan dalam proses membangun koleksi digital, yaitu:

a. Digitasi

Digitasi merupakan proses alih media dari cetak atau analog ke dalam media digital atau elektroonik melalui proses scanning, digital photograph atau teknil lainnya. Proses digitasi ini memerlukan banyak pertimbangan sebelum dilakukan proses digitasi. Hal ini karena proses digitasi biasanya memerlukan waktu dan tenaga, dan biaya yang tidak sedikit. Beberapa hal yang dapat menjadi pertimbangan bagi perpustakaan untuk melakukan digitasi koleksinya adalah:

1) Kekuatan koleksi

Kekuatan koleksi dimaksudkan sebagai seberapa bergunanya koleksi perpustakaan dilihat dari kualitas infromasi koleksi tersebut serta tingkat keterpakaian koleksi oleh pemustaka. Kekuatan koleksi sebuah perpustakaan menjadi pertimbangan bagi perpustakaan itu sendiri untuk melakukan ekspansi ke dalam format digital.

2) Keunikan koleksi

Apabila perpustakaan hanya mempuyai satu salinan koleksi atau koleksi langka, maka perlu dipikirkan untuk melakukan digitasi terhdap koleksi tersebut. Biasanya koleksi-koleksi yang bernilai sejarah, kuno, langka dan tidak dapat ditemukan di tempat lain menjadi pertimbangan bagi perpustakaan untuk melakukan digitasi.

3) Prioritas bagi komunitas pengguna

Kebutuhan komunitas menjadi prioritas tersendiri bagi perpustakaan untuk melakukan digitasi koleksinya.

4) Kemampuan staf

Perpustakaan juga harus mempertimbangkan bagaimana kemampuan staf dalam melakukan manajemen koleksi digital, mulai dari penguasaan terhadap teknologi informasi, bagaimana teknis dan prosedur digitasi, hingga bagaimana melakukan pengolahan dan perawatan koleksi digital hasil digitasi. Hal ini perlu sebagai jaminan kesinambungan pengelolaan dan perancangan koleks digital di perpustakaan tersebut.

b. Akuisisi karya digital asli

Membangun koleksi digital juga dapat dilakukan dengan cara melakukan pengadaan koleksi melalui penyedia koleksi digital atau database digital baik membeli atau berlangganan. Perpustakaan dapat

15

Lang, Brian, Developing The Digital Library dalam Towards The Digital Library, (London: The British Library, 1998),h.229.


(33)

secara langsung menghubungi penulis atau peneliti untk mendapatkan hak akses ke dalam sumber informasi digital.

c. Akses ke sumber eksternal

Cara atau metode ketiga yang dapat dilakukan adalah dengan mengakses ke sumber lain yang tidak tersedia secara internal. Hal ini bisa dilakukan dengan membuka link atau jaringan server yang disediakan oleh rekanan, peneliti atau institusi lain yang mungkin mempunyai kesepakatan dengan perpustakaan. Selain tentunya kita dapat juga menyediakan akses ke sumber eksternal yang disediakan secara gratis. Hal ini banyak juga dilakukan oleh perpustakaan-perpustakaan yakni memberikan fasilitas link ke sumber-sumber informasi penting yang disediakan secara gratis dan sesuai dengan kebutuhan penggua yang dilayaninya. Penggunaan metode ini sebetulnya cenderung lebih murah akan tetapi mempunyai kelemahan tingkat ketergantungan yang tinggi kepada penyedia informasi digital tersebut.”16

4. Permasalahan Koleksi Digital

“Dalam mengembangkan perpustakaan digital terdapat beberapa hal yang menjadi bahan perhatian antara lain:

a. Kemampuan dan penentuan biaya. Seperti halnya dengan inovasi lain yang membutuhkan suatu investasi, begitu pun perpustakaan digital. Apalagi infrastruktur komputer masih membutuhkan biaya yang besar. b. Masalah hak cipta.

c. Masalah mendigitalkan dokumen. Yaitu begaiman mendigitalkan dokumen dan jenis penyimpanan digital dokumen, baik berupa full text maupun page image.

d. Masalah penarikan biaya. Hal ini menjadi masalah terutama untuk perpustakaan digital swasta yang menarik biaya atas setiap dokumen yang diakses.”17

5. Pemanfaatan Koleksi Digital

Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumberuntuk belajar. “...Fungsi pemanfaatan sangat penting karena membicarakankaitan antara peserta didik dengan bahan atau sistem pembelajaran...”18 Koleksi perpustakaan yang bermanfaat adalah koleksi yang dapat menjadi bahan

16

Arif Surachman, Membangun Koleksi Digital. Diakses tanggal 4 Februari 2016 dari arifs.staff.ugm.ac.id/mypaper/Dig_coll_Building.doc, h.2.

17

Winy Purtini, Digital Library from Indonesia DLN. Diakses tanggal 4 Februari 2016 dari

http://www.lib.itb.ac.id/~mahmudin/makalah/materi-depag07/pelatihan-unpad/Digital%20library.doc, h.6.

18


(34)

serta sumber untuk sistem pembelajaran. Sedangkan pemanfaatan koleksi perpustakaan berarti suatu proses atau aktivitas pemustaka dalam memanfaatkan koleksi.

Faktor yang mempengaruhi penggunaan/tidak digunakannya koleksi perpustakaan adalah pertama, kemudahan atau biaya layanan (ease/cost of user). Kedua, kepuasan pemustaka terhadap koleksi atau layanan perpustakaan, misalnya jika jam buka perpustakaan menjadi sangat penting untuk pembaca dan pembaca merasa nyaman dengan jam buka perpustakaan, maka pembaca merasa puas dalam memanfatkan koleksi perpustakaan. Ketiga, kesadaran akan layanan yang diberikan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pemustaka, misalnya penyediaan koleksi jurnal untuk pemustaka, sehingga pemustaka memiliki alternatif lain dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Ketersediaan koleksi yang beragam ini menjadi salah satu faktor mengukur tingkat penggunaan koleksi perpustakaan.19

6. Akses Koleksi Digital

“..Perpustakaan yang online, berarti database koleksinya tersambung ke internet, dengan demikian dapat diakses dari luar perpustakaan atau dari berbagai tempat...”20

“Menurut Purbo dalam Hasugian ada beberapa konsekuensi menarik dengan banyaknya perpustakaan yang tersambung ke internet yaitu:

a. Sumber ilmu pengetahuan yang biasanya terbatas hanya tersedia pada jenis perpustakaan tertentu, kini menjadi tidak terbatas dengan adanya akses internet.

19

King et al,Comparative Cost of The University of Pitsburg Electronic and Print Library Collections. 2004. Diakses tanggal 4 februari 2016 dari www.sarafineinst.pitt.edu, h.9.

20

Joner Hasugian, Pemanfaatan Internet: Studi Kasus tentang Pola, manfaat dan Tujuan Penggunaan Internet oleh Mahasiswa pada Perpustakaan USU, (Pustaka: Jurnal Studi perpustakaan dan Infromasi, Vol 1, No 1, Juni 2005:1-18), h.9.


(35)

b. Buku, jurnal ilmiah, laporan penelitian dan dokumen lainnya yang umumnya tersedia hanya di perpustakaan lokal, menjadi tidakterbatas kaena dicari di berbagai perpustakaan yang ada di internet.

c. Perpustakaan tidak lagi terbatas pada koleksi berbasis cetak (paper hased), akan tetapi menjadi pusat diseminasi informasi maupun pangkalan data penelitian serta aktivitas lainnya.”21

Kemudahan akses infromasi menggunakan teknologi internet membawa dua perubahan besar bagi penyebaran informasi. Pertama, kemudahan akses informasi menyebarkan perkembangan koleksi dalam bentuk elektronis semakin melimpah, hak yang disediakan secara cuma-cuma maupun dengan cara berlangganan, sehingga perpustakaan merupakan konsumen yang harus dengan cermat dan teliti menyeleksi koleksi sesuai dengan kebutuhan pengguna. Kedua, kemudahan akses informasi juga memberi peluang kepada perpustakaan untuk menjadi produsen informasi dengan memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya.22

C. Institutional Repository

1. Pengertian Instituional Repository

“...Repository institusi (Institutional Repository-IR) merupakan suatu wadah secara online untuk mengelola dan melestarikan aset intelektual civitas akademik di sebuah institusi...”23 Pendit menjelaskan, bahwa istilah “...institutional repository atau simpanan kelembagaan merujuk ke sebuah kegiatan menghimpun dan melestarikan koleksi digital

21

Ibid, h.9. 22

Dian Wulandari, Manajer Informasi: Peran Pustakawan Pengadaan di Era Digital. Diakses tanggal 4 Februari 2016 dari http://www.petra.ac.id/library/articles/manajer_informasi.pdf ,h.3.

23

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpustakaan Dari SERVQUAL ke LibQUAL+TM, (Jakarta: Sagung Seto, 2013), h.106.


(36)

yang merupakan hasil karya intelektual dari sebuah komunitas tertentu...”24

“Latar belakang muculnya IR didasari dari komitmen dari semua unsur terkait yang ada di perguruan tinggi terhadap pengelolaan bahan-bahan digital, termasuk pelestarian jangka panjang secara tepat, akses pengetahuan secara terpusat dalam pangkalan data, kemudahan akses secara cepat dan murah, serta jangkauan penyebaran informasinya.”25

2. Fungsi Institutional Repository

“...IR berfungsi sebagai indikator nyata dari kualitas sebuah perguruan tinggi, sehingga meningkatkan visibilitas (visibility), prestise (prestige), dan nilai publik (public value)...”26

Menurut Prosser dalam Pungki Purnomo,

“institutional repository bagi institusi maupun individu dapat memastikan upaya preservasi jangka panjang (the long-term preservation) terhadap produk (output) akademik dari sebuah institusi pendidikan tinggi, sehingga hal ini dapat meningkatkan visibilitas dan gengsi (prestige), dan berperan juga sebagai iklan (advertisement) untuk menarik sumber-sumber pendanaan, para dosen baru yang berpotensi dan mahasiswa. Bagi para individu institutional repository ini dapat menjadi sarana bagi mereka sebagai pusat preservasi karya ilmiah para peneliti, yang meningkatkan penyebar luasan (dissemination). Hal ini jelas sangat berpotensi dapat dimanfaatkan oleh komunitas akademisi maupun peneliti, karena semua hasil laporan penelitian dikumpulkan dalam satu tempat.”27

Kehadiran open acces repository juga dipandang dapat menjadi solusi bagi perguruan tinggi yang memiliki keterbatasan anggaran dalam mengatasi minimnya ketersediaan jurnal-jurnal elektronik ilmiah yang

24

Pendit, Putu Laxman, Perpustakaan Digitaldari A sampai Z, (Jakarta: Citra Karyakarsa Mandiri, 2008), h.17.

25

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpustakaan Dari SERVQUAL ke LibQUAL+TM, (Jakarta: Sagung Seto, 2013), h.107.

26

Endang Fatmawati, Mata Baru Penelitian Perpustakaan Dari SERVQUAL ke LibQUAL+TM, (Jakarta: Sagung Seto, 2013), h.106.

27

Pungki Purnomo dan Ida Farida, Manajemen Pengembangan Koleksi Perpustakaan, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,2010), h.159.


(37)

memiliki harga sangat tinggi, dan juga sulitnya mendapatkan akses terhadap hasil penelitian dan karya ilmiah. Dengan open acces repository hasil-hasil penelitian karya-karya ilmiah yang berasal dari para sivitas akademika universitas tersebut kemudian dapat diakses secara online untuk disitir, dan digunakan untuk keperluan ilmiah.

Dalam hal untuk peningkatan kinerja dan akreditasi universitas, pengelolaan open acces repository menjadi bagian penting dalam penentuan ranking universitas, terutama yang didasarkan atas penilaian berbasis web atau webometrik. Untuk mencapai peringkat universitas baik, maka suatu universitas akan diukur dari kemampuannya mempublikasikan dan menyebarkan hasil-hasil penelitian dan karya-karya lokal ilmiahnya secara terbuka kepada masyarakat dunia.28

3. Tujuan Institutional Repository

“Menurut Vishala dan Bandhi dalam Suwardi, IR mempunyai dua tujuan/sasaran pokok, yaitu:

a. Menyediakan akses terbuka ke hasil penelitianinstitusional dengan pengarsipan sendiri hasil penelitian tersebut.

b. Menyimpan dan melestarikan aset digital institusional lainnya, meliputi literatur yang tidak diterbitkan atau yang mudah hilang (misal thesis atau laporan teknis).”29

4. Manfaat Institutional Repository

“Menurut Sutedjo manfaat Repositori Institusi adalah sebagai berikut: a. Untuk mengumpulkan karya ilmiah-intelektual sivitas

akademika dalam satu lokasi agarmudah ditemukan kembali baik melalui Google maupun mesin pencari lainnya.

b. Untuk menyediakan akses terbuka terhadap karya ilmiah-intelektual yang dihasilkan sivitas akademika dan menjangkau

28

Agus Rifai, Pustakawan Akademik dan Feasilibilitas Pengembangan Institutional Repository(Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Diakses tanggal 9 februari dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1571, h.2.

29

Suwardi, Peran Pustakawan dalam Pengembangan Institutional Repository: Sebuah Tantangan, (Jurnal Visi Pustaka Vol. 16 No. 1 April 2014), h.79.


(38)

khalayak lebih luas lagi dengan tempat dan waktu yang tak terbatas.

c. Untuk meningkatkan dampak dari karya ilmiah-intelektual yang dihasilkan sivitas akademika.

d. Untuk mempromosikan karya ilmiah-intelektual yang dihasilkan sivitas akdemika.

e. Sebagai etalase dan tempat penyimpan yang aman untuk hasil penelitian sivitas akademika.

f. Untuk menyediakan URL jangka panjang bagi karya ilmiah-intelektual hasil penelitian sivitas akademika.

g. Apabila terjadi plagiasi terhadap karya ilmiah-intelektual yang dipublish di Repositori Institusi akan mudah diketahui dan ditemukan.

h. Untuk menghubungkan publikasi sivitas akademika/peneliti dari halaman web mereka (web personal dosen/peneliti).”30

D. Pengertian Pengetahuan, Sikap dan Kemampuan 1. Pengertian Pengetahuan

Pegetahuan berasal dari kata “tahu”, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata tahu memiliki beberapa pengertian, antara lain yaitu “... mengerti sesudah melihat (menyaksikan, mengalami, dan sebagainya), mengenal, dan mengerti...” Kata “pengetahuan”itu sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indoensia juga memiliki arti, yaitu “...segala sesuatu yang diketahui, kepandaian atau segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal tertentu...”31

Sedangkan menurut Endraswara, “...pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang diketahui langsung dari pengalaman, berdasarkan pancaindra, dan diolah oleh akal budi secara spontan...”32

30

Mansur Sutedjo, Pengelolaan Repositori Perguruan Tinggi dan Pengembangan Repositori Karya seni, Makalah disampaikan pada “Seminar Nasional Local Content: Strategi Membangun Repository Karya seni” di GKU FSR ISI Yogyakarta, 21 Mei 2014, h.3.

31

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indoensia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.1121.

32

Suwardi Endraswara, Filsafat Ilmu: Konsep, Sejarah dan Perkembangan Metode Ilmiah, (Yogyakarta: CAPS, 2012), h.100.


(39)

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum definisi pengetahuan, yaitu segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal tertentu langsung dari pengalaman dan berdasarkan pancaindra.

2. Pengertian Sikap

Pengertian sikap menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “...perbuatan yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan...”.33 Istilah sikap yang dalam bahasa Inggris disebut dengan attiude pertama kali digunakan oleh Herbert Spencer, di mana menggunkan kata ini untuk menunjuk suatu status mental seseorang.34

Hudaniah menyimpulkan pengertian sikap dari beberapa ahli, yang menyatakan bahwa sikap merupakan kecenderungan untuk bertindak atau untuk bereaksi terhadap rangsang.35

Menurut Azwar, sikap bersifat evaluatif dan berakar pada nilai yang dianut dan terbentuk dalam kaitannya dengan sesuatu objek, hal ini seperti yang katakan oleh Baron dan Bryne yang menyatakan bahwa sikap adalah evaluasi terhadap berbagai aspek dalam dunia sosial.36

3. Pengertian Kemampuan

Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu’ yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah sesuatu

33

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indoensia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.1303.

34

Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2007), h.149. 35

Tri Dayaksini Hudaniah, Psikologi Sosial, (Malang: UMM Press, 2006), h.114. 36

Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h.9.


(40)

kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan.37

Adapula pendapat lain menurut Akhmat Sudrajat dalam Sriyanto menjelaskan bahwa kemampuan adalah menghubungkan kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda dalam melakukan sesuatu tindakan. Kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran yang mengharuskan siswa mengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan).38

E. Penelitian Terdahulu

Penelitian sebelumnya pernah dilakukan oleh Yanto, mahasiwa S2 Program Studi Interdisciplinary Islamic Studies Konsentrasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2013. Dengan Judul “Pengelolaan Institutional Repository Perpustakaan Perguruan Tinggi (Studi Kasus di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Penelitian ini mengambil kasus pada Pengolahan IR di Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga yang ditinjau dari beberapa aspek yaitu kesiapan infrastruktur (softwere dan hardwere), kesiapan sumber daya manusia dan penerapan kebijakannya. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang yang menggumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada sesuai dengan apa adanya ketika penelitian ini dilakukan. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling yaitu

37

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indoensia Pusat Bahasa, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h.869.

38

Sriyanto, Pengertian Kemampuan. Diakses pada tanggal 8 Agustus 2016 dari http://ian43.wordpress.com/2010/12/23/pengertian-kemampuan/,


(41)

teknik pengambilan sampel sebagai sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu itu seperti mengambil sampel dari orang yang dianggap paling tahu dengan apa yang diteliti melalui dokumentasi dan wawancara mendalam.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Muhamad Ahlis Ahwan dari Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro Semarang, dengan judul “Ketersediaan Koleksi Undip Institutional Repository dalam Memotivasi Mahasiswa. Menyusun Tesis di Perpustakaan Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro Semarang”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kelengkapan, kemutakhiran, kesesuaian, fasilitas yang disediakan, serta kemudahan akses koleksi Undip Institutional Repository terhadap motivasi mahasiswa dalam menyusun tesis. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan jenis studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi partisipan dan wawancara semi terstruktur dengan memilih 5 informan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan untuk memperoleh sumber data utama dan data lain yang selanjutnya dilakukan trianggulasi. Analisis data yang dilakukan adalah reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan dan memverifikasi. Hasil dari penelitian ini adalah ketersediaan koleksi digital Undip Institutional Repository tidak dapat memotivasi mahasiswa menyusun tesis sejauh ketersediaan jumlah, keterbaruan, kesesuaian, dan fasilitas untuk mengakses koleksi digital Undip Institutional Repository di Perpustakaan Program Studi Magister Linguistik Universitas Diponegoro, namun bidang ilmu yang sesuai dengan penyusunan tesis, tata cara penulisan yang memberikan panduan penulisan tesis, sebagian isi koleksi yang


(42)

memberikan referensi dalam menyusun tesis, serta adanya jaringan internet yang membantu mengakses koleksi digital Undip Institutional Repository dengan cepat cukup memotivasi mahasiswa dalam menyusun tesis

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Agus Rifa’i Pustakawan Madya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan judul “PustakawanAkademik dan Feasilibilitas Pengembangan Institutional Repository (Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan para pustakawan terhadap pengembangan sistem pengelolaan open acces repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, presepsi pustakawan tentang manfaat dan kemudahan sistem pengelolaan open acces repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mengetahui kepercayaan diri pustakwan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap teknologi yang digunakan untuk sistem pengelolaan open acces repository, serta mengetahui sikap para pustakawan terhadap pengembangan sistem pengelolaan open acces repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif kuantitatif, dengan responden seluruh pustakawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berjumlah 26 orang. Hasil dari penelitian ini adalah para pustakawan memiliki kecenderungan yang tinggi untuk menerima program pengembangan sistem pengelolaan Institutional Repository di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.


(43)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. “.. Penelitian deskriptif mencoba mencari deskripsi yang tepat dan cukup dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia. Jika memungkinkan dan dianggap tepat, penelitian deskriptif ini dapat dilakukan secara kuantitatif agar dapat dilakukan analisis statistik..”1

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Subana dan Sudrajat pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk mengangkat fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya.2

B. Populasi dan Sampel

Menurut Gay (1976), “…populasi sebagai kelompok di mana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya...”3,Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang menempuh pendidikan S1 (stara satu). Dari data akademik total jumlah mahasiswa aktif per bulan November tahun 2015 berjumlah 20.959 mahasiswa. Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Yamane dalam Rakhmad dan diperoleh hasil sebagai berikut:

1

Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, (Jakarta: Penaku, 2010), h.110. 2

Subana M dan Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah.(Bandung: Pustaka Setia, 2001), h. 26.

3

Consuelo G. Sevilla [et.al]; penerjemah, Alimmudin Tuwu, Pengantar Metode Penelitian,(Jakarta: UI-Press,1993), h.160.


(44)

1 2 + =

Nd N n

Ketereangan: N: Populasi n: Ukuran Sampel d: Persisi4

= 99,5251436 = 100 (pembulatan)

Penulis menggunakan sampel non probabilitas dengan teknik purposive sampling. Menurut Prasetya Irawan, sampling non probabilitas tidak perlu dihitung tetapi dipilih, dikira-kira, diambil sekenanya. Contohmya adalah sampel purposif (sampel sengaja dipilih karena memiliki ciri-ciri khusus) atau sampel accidental/convenient yang diambil begitu saja dari populasi yang kebetulan terlihat.5 Ciri-ciri khusus responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif yang telah memanfaatkan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah yang penting dalam penelitian. Data yang terkumpul akan digunakan sebagai bahan analisis. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara sebagai berikut:

4

Jalaludin Rakhmad, Metode Penelitian Komunikasai, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1989), h.82.

5


(45)

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. “…Observasi terstruktur yakni mengamati peristiwa, kejadian, pose, dan sejenisnya disertai dengan daftar yang perlu diobservasi...”6 Observasi dilakukan untuk menganalisis pemanfaatan Institutional RepositoryUIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa.

2. Kuesioner/Angket

“..Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya..”7

Pertanyaan yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pertanyaan menyangkut fakta dan pendapat responden. Sedangkan jenis pertanyaan yang digunakan pada penelitian ini adalah pertanyaan tertutup. Pertanyaan tertutup, yakni dimana responden diminta menjawab pertanyaan dan menjawab dengan memilih dari sejumlah alternatif (pilihan ganda). Sebelum kuesioner diberikan peneliti memberikan pertanyaan secara langsung kepada calon responden apakah sudah memanfaatkan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta atau belum.

6

Sulistyo-Basuki, Metode Penelitian, (Jakarta: Penaku, 2010), h.149. 7

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 142.


(46)

D. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan dijawab oleh mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang menjadi responden penelitian. Langkah dalam pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut:

1. Tahap Pemeriksaan

Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan data dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan dalam pengisian angket. Lalu dari jawaban tersebut dikelompokkan berdasarkan pertanyaan yang telah dijawab oleh respoden. 2. Tabulasi

Tabulasi adalah menyusun data kedalam tabel dengan cara menyajikan hasil perolehan dari jawaban-jawaban responden untuk masing-masing kategori jawaban-jawaban. Pentabulasian digunakan untuk mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah didapatkan informasi mengenai presentase.

Presentase data dalam penelitian ini menggunakan presentase dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang diberikan responden, karena jumlah jawaban tiap kuesioner berbeda. Perhitungan presentase dilakukan dengan menggunakan rumus:

P = Keterangan: P = Persentase


(47)

F = Frekuensi (jawaban terpilih)

N = Sampel yang diperoleh (jumlah responden)8

Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data pemanfaatan ini adalah sebagai berikut:

0% = tidak satupun 1 – 25% = sebagian kecil 26 – 49% = hampir setengahnya 50% = setengahnya

51 – 75% = sebagian besar 76 – 99% = hampir seluruhnya 100% = seluruhnya9

E.Teknik Analisis Data

Data yang telah dihitung presentasenya kemudian dianalisis dengan menggunakan skala likert. “...Skala likert paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan presepsi responden...”10

“Skala likert atau disebut summated-rating scale, merupakan skala yang memungkinkn responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan mereka. Skala likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap tertutup.”11 Skala likert (4 point likert type scale) yang digunakam untuk menginterpretasikan satu per satu jawaban dari para responden.

8

Anas Sudjiono, Pengantar Statistika Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1997), h.46.

9

Herman Wasito,Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta:Gramedia, 1992),h.10

10

Husain Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta:Bumi Aksara, 2009), h.45.

11

Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.46.


(48)

Setiap jawaban yang telah diperoleh selanjutnya dikelompokkan dalam skala kategori sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju = 1

Tidak Setuju = 2

Setuju = 3

Sangat Setuju = 4

Skor-skor yang didapat dijumlahkan kemudian dicari skor rata-rata yang merupakan hasil jumlah dari skor pada tiap skala kategori yang kemudian dikalikan dengan frekuensinya masing-masing. Kemudian hasil dari penjumlahan tadi dibagi dengan jumlah sampel atau total frekuensi. Penghitungan skor rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut:

Keterangan :

X = Skor rata-rata

(S4...S1) = Skor pada skala 4 sampai 1 F = Frekuensi jawaban

N = Jumlah sampel yang diolah atau total frekuensi Skala di atas adalah ordinal yang hanya dapat menyatakan suatu objek kedalam kategori sangat baik atau sangat tidak baik, hal ini terjadi karena skala ordinal mempunyai keterbatasan analisa. Untuk memperluas proses analisi data peneliti menggunkan skala interval untuk menentukan skala-skala yang mempunyai jarak yang sama antara titik-titik yang berdekatan. Skala interval diperlukan untuk menempatkan posisi responden dalam suatu objek penilaian


(49)

apakah termasuk dalam kriteria sangat baik, baik, tidak baik atau sangat tidak baik.

Untuk menentukan skala interval yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor terendah dengan banyak skala. Berikut ini adalah rumusan skala interval :

{a(m-n):b} Keterangan :

a = Jumlah atribut m = Skor tertinggi n = Skor terendah

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, di mana skor terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval dapat dihitung seperti berikut :

{1(4-1):4}= 0,75

Jadi jarak setiap titik adalah 0,75 sehingga dapat di peroleh penilaian sebagai berikut:

Sangat baik 3,28-4,03

Baik 2,52-3,27

Tidak baik 1,76-2,51 Sangat tidak baik 1,00-1,75


(50)

Misalanya hasil perhitungan menunjukkan skor rata-rata pengetahuan pustakawan tentang terknologi informasi adalah 3,60 diartikan bahwa pengetahuan pustawakan tentang teknologi informasi adalah sangat baik, karena pada skala interval skor pengetahuan pustakwan tentang teknologi informasi berada diantara titik 3,28-4,03.12

F. Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di linkungan UIN Syarif Hidayatullah. Alasan pemilihan tempat adalah pertama karena Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta belum pernah ada yang meneliti tentang pemanfaatannya, alasan yang kedua karena tempat dekat dengan alamat peneliti sehingga terdapat nilai ekonomis. Penelitian dilakukan selama 7 bulan dengan jadwal seperti tabel di bawah ini:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan Waktu

Jan Feb Mar Aprl Mei Juni Juli Agst

1 Penyusunan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Bimbingan Skripsi

4 Penelitian

5 Penyusunan Skripsi

6 Observasi

7 Penyusunan Instrumen 8 Penyebaran Kuesioner 9 Uji Validitas dan

Reliabilitas

10 Proses Pengumpulan Data

11 Analisis Data 12 Penyerahan Skripsi

13 Pengajuan Sidang

14 Sidang Skripsi

12

Simamora Bilson, Panduan Riset Perilaku Konsumen, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.202.


(51)

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini instrumen diuji validitasnya dengan menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total dengan menggunakan teknik korelasi product moment, yang dilakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS versi 16. Peneliti menguji 31 pertanyaan dengan sampel 100 responden.

Rumus korelasi yang digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dalam Arikunto seperti berikut:

Keterangan :

rxy: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N : Jumlah subyek uji coba

∑xy : Jumlah perkalian antara variabel X dan Y

∑x2 :

Jumlah dari kuadrat nilai X

∑y2 :

Jumlah dari kuadrat nilai Y

(∑x)2

: Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan

(∑y)2

: Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan13

Untuk mencari reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakam rumus Spearman Brown. Sugiyono menyatakan bahwa rumus Spearman Brown adalah sebagai beikut :

13

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 126.


(52)

Keterangan:

rxy = Reliabilitas untuk seluruh instrument.

rb= Korelasi product moment antar belahan ganjil dan belahan genap dari instrument14

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono, syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat/validitas adalah apabila r= 0,3.15 Berikut adalah tabel hasil uji validitas instrumen analisis pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta oleh mahasiswa:

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

Nomor pertanyaan Nilai Korelasi Nilai r Keterangan

1 0.759 0,195 Valid

2 0.414 0,195 Valid

3 0.761 0,195 Valid

4 0.857 0,195 Valid

5 0.904 0,195 Valid

6 0.575 0,195 Valid

7 0.615 0,195 Valid

8 0.690 0,195 Valid

9 0.751 0,195 Valid

10 0.818 0,195 Valid

11 0.642 0,195 Valid

12 0.757 0,195 Valid

13 0.794 0,195 Valid

14 0.826 0,195 Valid

15 0.904 0,195 Valid

16 0.880 0,195 Valid

17 0.805 0,195 Valid

14

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2004), h. 122.

15

Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 1998), h. 148.

b b xy

r

r

r

+

=

1

2


(53)

18 0.774 0,195 Valid

19 0.774 0,195 Valid

20 0.797 0,195 Valid

21 0.525 0,195 Valid

22 0.712 0,195 Valid

23 0.750 0,195 Valid

24 0.827 0,195 Valid

25 0.667 0,195 Valid

26 0.762 0,195 Valid

27 0.681 0,195 Valid

28 0.863 0,195 Valid

29 0.930 0,195 Valid

30 0.743 0,195 Valid

31 0.640 0,195 Valid

Tabel 3.3

Nilai r Product Moment16

N

Taraf Signif N

Taraf Signif

N

Taraf Signif

5% 1% 5% 1% 5% 1%

3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317

6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296 8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286 9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278 10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270

16

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND, (Bandung:Alfabeta, 2010), h.255.


(54)

11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263 12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256 13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210 15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194

16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181 17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148 18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128 19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115 20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105

21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097 22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081 25 0.396 0.505 49 0.281 0.364

26 0.388 0.496 50 0.279 0.361

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiono, apabila besarnya nilai r antara 0,60-0,799 maka keandalannya termasuk kuat.17

17


(55)

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx mendekati angka 1. Kesepakatan secara umum

reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan jika ≥

0.700. Jika nilai alpha > 0.7 artinya reliabilitas mencukupi (sufficient reliability) sementara jika alpha > 0.80 ini mensugestikan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara konsisten memiliki reliabilitas yang kuat. Atau, ada pula yang memaknakannya sebagai berikut jika alpha > 0.90 maka reliabilitas sempurna. Jika alpha antara 0.70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi. Jika alpha 0.50 – 0.70 maka reliabilitas moderat. Jika alpha < 0.50 maka reliabilitas rendah. Jika alpha rendah, kemungkinan satu atau beberapa item tidak reliabel.”18

Selanjutnya pengujian dilakukan dengan memasukkan nilai korelasi yang telah dihitung dengan bantuan komputer menggunakan program Microsoft Excel 2010 pada rumus Spearman Brown.

r

xy=

= 0,75017654

Hasil uji reliabilitas instrumen analisis pemanfaatan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta oleh mahasiswa adalah reliabel karena berada pada alpha 0,75017654.

18

Noor Wahyuni, Uji Validitas dan Reliabilitas. Diakses pada tanggal 20 Juni 2016 dari http://qmc.binus.ac.id/2014/11/01/u-j-i-v-a-l-i-d-i-t-a-s-d-a-n-u-j-i-r-e-l-i-a-b-i-l-i-t-a-s/.


(56)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Sejarah Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dalam hal untuk peningkatan kinerja dan akreditasi universitas, pengelolaan open acces repository menjadi bagian penting dalam penentuan ranking universitas, terutama yang didasarkan atas penelitian berbasi web atau webometrik. Untuk mencapai peringkat universitas yang baik, maka suatu universitas akan diukur dari kemampuannya mempublikasikan dan menyebarkan hasil-hasil penelitian dan karya-karya lokal ilmiahnya secara terbuka kepada masyarakat dunia.

Didasari oleh alasan tersebut, UIN Syarif Hdayatullah Jakarta sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di Indoensia kemudian menganggap sangat penting untuk membangun dan mengembangkan sistem pengelolaan open access repository, dan mempublikasikan melalui web universitas. Sejak tahun 2010 ide tenang pengelolaan Institutional Repositoroy telah mulai didiskusikan, dan baru tahun 2011/2012 ide tersebut kemudian mendapat perhatian serius untuk diimplementasikan, meskipun masih banyak keterbatasan dan kekurangan, hasil-hasil karya ilmiah para civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah mulai dipublikasikan


(57)

melalui website (http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/)1. Dari data semetara bulan Juli 2016, sudah terdapat 20.514 koleksi yang telah dipublikasikan di layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Perpustakaan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta menerapkan Institutional Repository, melalui kerjasama antar lembaga yaitu, Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Pusat Informasi dan Pangkalan Data (Pustipanda), dan Perpustakaan di lingkuangan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Tentang Software Dspace

Institutional Repository (IR) berbasis Dspace merupakan software open source untuk pengelolaan karya ilmiah akademik meliputi artikel jurnal, tugas akhir, thesis, disertasi, hasil penelitian dan lain-lain. Saat ini Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menggunakan Software Dspace versi 15.

Dspace merupakan aplikasi open source dengan lisensi BSD (Berkeley Software Distribution) yang dikembangkan dengan tujuan untuk digunakan dalam mengelola content digital atau digital repository. Dalam hal ini yang dimaksud dengan mengelola content digital adalah mengumpulkan, mengatur, mengindeks, dan mendistribusikan koleksi digital. Dspace mendukung OAI-PMH (Open Archives Initiative-Protocol for Metadata Harvesting) sehingga dapat digunakan untuk menyimpan dan memungkinkan untuk dapat diakses secara terbuka. Standar metadata yang digunakan pada Dspace adalah dublin core sehingga dapat digunakan untuk pertukaran metadata secara otomatis. Selain itu, aplikasi ini juga dapat

1

Agus Rifai, Pustakawan Akademik dan Feasilibilitas Pengembangan Institutional Repository(Studi Kasus di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). Diakses tanggal 9 februari dari http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-maktabah/article/view/1571, h.2.


(58)

digunakan untuk mengelola berbagai macam konten digital seperti teks, gambar, gambar bergerak, MPEG, dan perangkat data.

Dspace memiliki sejumlah pengembang yang aktif dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas serta kemampuan aplikasi ini sehingga dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien oleh para pengguna. Beberapa pengembang, pelatih dan penyedia dukungan Dspace adalah sebagai berikut:

a. Stuart Lewis sebagai pengembang dan pelatih Dspace.

b. Chris Yates sebagai pengembang, penyedia dukungan dan pelatih Dspace.

c. Claudia Jurgen sebagai pengembang dan pelatih Dspace. d. Devel listerv sebagai pengembang Dspace.

Dspace membutuhkan beberapa progam atau aplikasi tambahan untuk menjalankan aplikasi ini. Progam tambahan itu adalah Oracle Java JDK (Java Development Kit), Apache Maven 2.2.x (Java build tool), Apache Ant 1.7 or later (Java build tool), Servlet Engine: (Apache Tomcat 5.5 or 6, Jetty, Caucho Resin or equivalent) dan PostgreSQL / Oracle Database. Oracle Java JDK digunakan untuk bahasa pemrogaman pada Dspace yang membuat coding menjadi lebih mudah dan rapi. Sedangkan Apache Maven dan Apache Ant digunakan untuk merakit aplikasi Dspace yang membuat kustomisasi tampilan Dspace menjadi lebih fleksibel untuk disesuaikan dengan keinginan atau kebutuhan pengguna. Lalu Seylet Engine tomcat digunakan untuk menjalankan Dpace sebagai pengguna dan Jetty atau Caucho Resin digunakan untuk konfigurasi dalam pengkodean UTF-8


(59)

secara default. Selanjutnya PostgreSQL / Oracle Database digunakan untuk membangun database pada Dspace.2

3. Cara Menjadi Anggota Institutional Repositotry UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diakses menggunakan aplikasi Web Browser seperti Internet Explorer, Mozilla Firefox, Opera dan lain-lain pada alamat/URL: http://repository.uinjkt.ac.id.

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah akses terbuka (open access), artinya siapa saja dan di mana saja dapat mengaksesnya, akan tetapi untuk dapat mengunduh (download) artikel tertentu dibutuhkan otorisasi dengan mnggunakan user id dan password. Untuk mendapatkan otorisasi pengunjung harus menjadi members terlebih dahulu

Untuk menjadi members caranya mudah, adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1. Masuk ke alamat UIN Repository dengan URL:

http://repository.uinjkt.ac.id . 2. Klik pada bagian My Repository.

3. Masukkan account email yang valid pada bagian E-mail Address, kemudian klik tombol Register. Setelah beberapa saat email balasan dari Administrator Sistem akan dikirimkan ke email (kotak masuk/Spam) yang berisi informasi berupa link yang mengarahkan ke website Repository UIN.

2

Dony Prisma Wicaksono, Dspace Repository. Diakses pada tanggal 13 Agustus 2016 dari https://donyprisma.wordpress.com/2013/07/30/dspace-repository/ .


(1)

8 Saya mampu melakukan pencarian informasi/dokumen dengan menggunakan simple search/pencaharian sederhana pada layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

9 Saya mampu melakukan pencarian informasi/dokumen dengan menggunakan advanced search/pencaharian spesifik pada layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

10 Saya mampu mendapatkan full text informasi/dokumen pada layanan Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Kendala apa saja yang anda hadapi dalam memanfaatkan layanan

Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta? Jawab:

... ... ... ...


(2)

(3)

Hasil Uji Validitas dan Reliabiltas dengan SPSS versi 16

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 100 100.0

Excludeda 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized

Items N of Items

.974 .977 31

Summary Item Statistics Mean Minimum

Maximu

m Range

Maximum / Minimum Varianc e N of Items Item


(4)

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 94.81 203.913 .759 . .973

VAR00002 94.81 208.802 .414 . .974

VAR00003 95.23 194.341 .761 . .973

VAR00004 95.33 196.284 .857 . .972

VAR00005 95.72 195.093 .904 . .972

VAR00006 95.02 204.181 .575 . .974

VAR00007 94.94 206.299 .615 . .974

VAR00008 95.01 202.091 .690 . .973

VAR00009 94.83 204.042 .751 . .973

VAR00010 95.12 197.420 .818 . .973

VAR00011 94.93 205.884 .642 . .974

VAR00012 94.83 203.961 .757 . .973

VAR00013 95.05 204.977 .794 . .973

VAR00014 95.02 204.202 .826 . .973

VAR00015 94.92 202.276 .904 . .972

VAR00016 94.94 202.744 .880 . .973

VAR00017 95.63 194.599 .805 . .973

VAR00018 95.32 198.422 .774 . .973

VAR00019 95.34 201.479 .774 . .973

VAR00020 95.51 198.495 .797 . .973

VAR00021 95.59 205.800 .525 . .974

VAR00022 94.83 204.587 .712 . .973

VAR00023 95.24 194.730 .750 . .973

VAR00024 95.33 197.213 .827 . .972

VAR00025 95.70 199.768 .667 . .974

VAR00026 95.03 200.979 .762 . .973

VAR00027 94.91 202.063 .681 . .973

VAR00028 94.94 202.966 .863 . .973

VAR00029 94.90 201.808 .930 . .972


(5)

(6)

BIODATA PENULIS

Ihsan Rolis lahir di Nganjuk pada tanggal 09 Februari 1992, dari pasangan Bapak Juprianto dan Ibu Musaropah. Anak pertama dari dua saudara ini, memulai pendidikannya di TK di Desa Kurung Rejo, kemudian melanjutkan pendidikannya di SDN 1 Kurung Rejo, setelah lulus melanjutkan lagi ke SMPN 1 Prambon dan SMAN 1 Kertosono. Lulus dari SMAN 1 Kertosono, sempat bekerja di rumah makan di Jakarta, kemudian melanjutkan pendidikannya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2012 di Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. Pemuda yang akrab dipanggil Ihsan ini memiliki hobi menggambar dan mempunyai makanan favorit bakso. Berbagai oraganisasi juga diikutinya semenjak dia berada di bangku SMP, dari pramuka SMPN 1 Prambon, menjadi Paskibraka Kabupaten Nganjuk 2009, menjabat sebagai Kordinator 2 OSIS SMAN 1 Kertosono, dan menjabat sebagai Wakil Ketua organisasi Cagaskara, Organisasi Paskibraka di SMAN 1 Kertosono. Di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sendiri, Ihsan panggilan akrabnyappernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Adab dan Humaniora periode 2015. Pengalaman kerja sebagai mahasiswa yaitu pernah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Pascasarjana UHAMKA, magang di EXXON MOBIL Cepu Limited dan Kuliah Kerja Natta (KKN) di Desa Cibetok, Kecamatan Gunung Kaler, Kabupaten Tangerang.