Metode Penelitian Korelasi antara komunikasi pengasuh dengan moral Anak Jalanan di Sanggar Alang-Alang Surabaya.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Variabel terikat y : Moral Anak Jalanan Indikator variabel : a. Jujur b. Hormat c. Sopan santun d. Tertib dan patuh Tabel 1.6 Blue Print Moral Anak Jalanan No Indikator Favorable Unfavorable Jumlah 1. Jujur 2,4,5 1,3 5 2. Hormat 6,8,9 7 4 3. Sopan santun 10,11 12 3 4. Terbib dan patuh 14,15 13,16 4 Jumlah 10 6 16 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian kuantitatif pengumpulan data menggunakan : - Angketkuesioner Memberikan beberapa pertanyaan yang ditulis di dalam angket dan disebarkan kepada sample yang telah ditentukan, yang kemudian jawaban dari sample diakumulasikan. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Untuk variabel komunikasi pengasuh dan variabel moral anak jalanan bobot nilai dari setiap pertanyaan dalam suatu data nominal, pemberian nilai sesuai dengan asumsi yang diyakini peneliti dan sesuai dengan hasil yang ingin dimunculkan. Pemberian bobot nilai didasarkan pada efek yang dimunculkan dari setiap pertanyaan. Adapun bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam suatu skala likert, untuk item favourable yaitu sebagai berikut : 1. Sangat Ser ing SS : 4 2. Sering S : 3 3. Jarang J : 2 4. Tidak Pernah TP : 1 Sedangkan bobot nilai dari setiap pertanyaan atau pernyataan dalam suatu skala likert, untuk item unfavourable yaitu sebagai berikut : 1. Sangat Sering SS : 1 2. Sering S : 2 3. Jarang J : 3 4. Tidak Pernah TP : 4 - Observasi Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebagai alat bantu utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman,mulut dan kulit. Oleh karena itu observasi adalah kemampuan menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Peneliti mengamati apa yang dilakukan keseharian objek yang diteliti khususnya, apakah relevan dengan apa yang diungkapkan saat wawancara. - Dokumentasi Peneliti mengumpulkan atau mencari data mengenai hal-hal ataupun dokumen-dokumen yang berupa tulisan maupun catatan-catatan, buku dan lainnya yang ada kaitannya dengan data yang dibutuhkan. 6. Teknik Analisis Data a. Uji Prasyarat Analisis Data Guna melanjutkan ketahap analisis selanjutnya, analisis data harus melewati uji prasyarat. Uji prasyarat analisis data yang dilakukan tersebut adalah Uji Normalitas, Uji Validitas, dan Uji Reliabilitas. Rincian Uji prasyarat tersebut seperti yang dijelaskan berikut ini:  Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh masing-masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id akan digunakan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Untuk mengetahui apakah distribusi frekuensi masing-masing variabel dalam penelitian normal atau tidak, maka dilakukan dengan melihat nilai Asymp. Sig. Jika nilai Asymp. Sig lebih besar atau sama dengan 0,05 5 maka distribusi data adalah normal.  Uji Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukur tes dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Artinya hasil ukur dari pengukuran tersebut merupakan besaran yang mencerminkan secara tepat fakta atau keadaan sesungguhnya dari apa yang diukur.  Uji Reliabilitas Reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. b. Uji Hipotesis digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis korelasi pearson product moment. Korelasi pearson product moment adalah untuk mencari arah kekuatan hubungan antara variabel bebas X dengan variabel Y dan data berbentuk interval dan rasio. 26 Tabel 1.7 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No. Nilai Korelasi r Tingkat Hubungan 1. 0,00 - 0,199 Sangat lemah 2. 0,20 – 0,399 Lemah 3. 0,40 – 0,599 Cukup 4. 0,60 – 0,799 Kuat 5. 0,80 – 1 Sangat kuat Analisis data pada penelitian ini menggunakan program aplikasi SPSS 16 for Windows.

H. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam penelitian ini antara lain : BAB I PENDAHULUAN 26 Sofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2013, hlm. 252 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id Membahas tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat penelitian, Kajian Hasil Peneliti Terdahulu, Definisi operasional, Metode penelitian, sistematika pembahasan. BAB II KAJIAN TEORITIS Membahas tentang Teori Komunikasi Interpersonal BAB III PENYAJIAN DATA Membahas tentang deskripsi objek dan lokasi penelitian, deskripsi data penelitian. BAB IV ANALISIS DATA Pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian. BAB V PENUTUP Simpulan dan rekomendasi. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 35 BAB II KOMUNIKASI INTERPERSONAL PENGASUH DAN MORAL ANAK JALANAN

A. Komunikasi Interpersonal Pengasuh

1. Definisi Komunikasi Interpersonal

Komunikasi secara etimologis atau menurut kata asalnya berasal dari bahasa latin yaitu yang berarti communication, yang berarti sama makna mengenai suatu hal. Jadi berlangsungnya proses komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan mengenai hal-hal yang dikomunikasikan ataupun kepentingan tertentu. Komunikasi dapat berlangsung apabila ada pesan yang akan disampaikan dan terdapat pula umpan balik dari penerima pesan yang dapat diterima langsung oleh penyampai pesan. Selain itu komunikasi merupakan proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu, merubah sikap, pendapat atau perilaku baik langsung secara lisan maupun tak langsung melalui media. Dalam komunikasi ini memerlukan adanya hubungan timbal balik antara penyampain pesan dan penerimanya yaitu komunikator dan komunikan. Bermacam-macam definisi komunikasi yang dikemukakan orang untuk memberikan batasan terhadap apa yang dimaksud dengan komunikasi, sesuai dari sudut mana mereka memandangnya. Beberapa definisi mengenai komunikasi antara lain: digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id a Carl I. Hovland : “Komunikasi adalah proses dimana seseorang menyampaiakan perangsang yang berbentuk lambang-lambang dalam rangka untuk merubah perilaku seseorang atau orang lain.” 1 b Gerald R. Miller : ”Komunikasi pada dasarnya penyampaian pesan yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak penerima.” 2 c Onong Uchyana Effendi : “Komunikasi adalah proses penyampaian suau pernyataan yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain sebagai konsekuensi dari hubungan sosial.” 3 d Event M. Rogers : “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” 4 Di dalam komunikasi harus ada kesamaan makna atau arti dalam penyampaian pesan agar terjadi pertukaran pikiran antara komunikator dan komunikan. Komunikasi sering dipandang sebagai cara dasar untuk mempengaruhi perilaku orang lain dan mempersatukan proses psikologi seperti persepsi, pemahaman dan motivasi. Komunikasi dapat dinyatakan 1 Yoyon Mudjiono, Ilmu Komunikasi, Surabaya: Jaudar Press, 2012, hlm. 6 2 Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, Jakarta: Universitas Terbuka¸ 2004, hlm 121 3 Yoyon Mudjiono, Ilmu Komunikasi, Surabaya: Jaudar Press, 2012, hlm. 7 4 Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, hlm. 68 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id sebagai upaya seseorang untuk merubah, mempengaruhi, dan memberikan ide, gagasan, perasaan dan perilaku orang lain agar terdapat persamaan pengertian sesuai dengan yang dikehendakinya, baik secara langsung ataupun tidak lansung yang dapat dilakukan dengan isyarat, lisan, tertulis, visual maupun audio visual. Komunikasi dikatakan minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. R. Wayne Pace mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal merupakan proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka dimana pengirim dapat menyampaikan pesan secara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara langsung. 5 Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi yang pesannya dikemas dalam bentuk verbal atau nonverbal, seperti komunikasi pada umumnya komunikasi interpersonal selalu mencakup dua unsur pokok yaitu isi pesan dan bagaimana isi pesan dikatakan atau dilakukan secara verbal atau nonverbal. Dua unsur tersebut sebaiknya diperhatikan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan situasi, kondisi, dan keadaan penerima pesan. Komunikasi interpersonal merupakan kegiatan aktif bukan pasif. Komunikasi interpersonal bukan hanya komunikasi dari pengirim pada penerima pesan, begitupula sebaliknya, melainkan komunikasi timbal 5 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1998, hlm. 32 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id balik antara pengirim dan penerima pesan. Komunikasi interpersonal bukan sekedar serangkaian rangsangan-tanggapan, stimulus-respon, akan tetapi serangkaian proses saling menerima, penyeraan dan penyampaian tanggapan yang telah diolah oleh masing-masing pihak. 2. Fungsi Komunikasi Interpersonal Menurut defininya, fungsi adalah sebagai tujuan dimana komunikasi digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. Fungsi utama komunikasi ialah mengendalikan lingkungan guna memperoleh imbalan- imbalan tertentu berupa fisik, ekonomi, dan sosial. Sebagaimana yang telah dikemukakan bahwa komunikasi insani atau human communication baik yang non-antarpribadi maupun antarpribadi semuanya mengenai pengendalian lingkungan guna mendapatkan imbalan seperti dalam bentuk fisik, ekonomi, dan sosial Miller Steinberg, 1975. Keberhasilan yang relatif dalam melakukan pengendalian lingkungan melalui komunikasi menambah kemungkinan menjadi bahagia dan kehidupan pribadi yang produktif. Sedangkan yang di maksud dengan imbalan ialah setiap akibat berupa perolehan fisik, ekonomi, dan sosial yang bernilai positif. Misalnya uang sebagai akibat perolehan ekonomi yang dinilai positif. 6 6 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2011, hlm. 21