digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
ITS, dalam bidang olahraga menyabet juara 1 Nasional kelas junior di Jambi dan dalam bidang kesenian mereka pernah mengikuti pameran kerajinan di
Balai Pemuda Surabaya selama 15 hari. Jadi jangan menganggap mereka anak jalanan hanya membuat pemandangan kota kurang indah. Namun anak
jalanan dari Sanggar Alang-Alang Surabaya justru mengukir prestasi gemilang mengharumkan nama bangsa.
Intinya adalah bagaimana para relawan ataupun pengasuhnya membangkitkan kesadaran akan sumber daya itu menjadi berdaya atau
mempunyai daya atau kemampuan untuk menjangkau segala sesuatu dan dilakukan dengan bertanggungjawab serta dapat menunjang kehidupan
selanjutnya yang lebih baik serta menanamkan nilai-nilai agama serta moral baik kepada mereka. Diharapkan setelah mereka lulus dari Sanggar Alang-
alang tersebut mereka bisa menerapkan ilmu-ilmu yang telah mereka dapatkan dari Sanggar Alang Alang.
Berdasarkan fenomena diatas, dapat dilihat bahwa pentingnya komunikasi dengan pengasuh terhadap pembentukan moral anak jalanan.
Yang nantinya peneliti akan lebih meneliti komunikasi anak jalanan dengan pengasuhnya terkait dengan moral mereka. Hal tersebut membuat peneliti
tertarik untuk meneliti korelasi antara komunikasi pengasuh dengan moral anak jalanan di Sanggar Alang-alang Surabaya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
1. Apakah terdapat Korelasi antara Komunikasi Pengasuh dengan Moral Anak Jalanan di Sanggar Alang-Alang Surabaya ?
2. Jika terdapat, Seberapa besar tingkat Korelasi antara Komunikasi Pengasuh dengan Moral Anak Jalanan di Sanggar Alang-Alang
Surabaya ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya Korelasi antara Komunikasi Pengasuh dengan Moral Anak Jalanan di Sanggar Alang-Alang
Surabaya. 2. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat Korelasi antara Komunikasi
Pengasuh dengan Moral Anak Jalanan di Sanggar Alang-Alang Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan berdaya guna sebagai berikut : a. Secara Teoritis
Secara teoritis diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi terhadap berkembangnya ilmu-ilmu sosial serta dapat
dipakai sebagai acuan bagi penelitian-penelitian sejenis untuk tahapan selanjutnya.
b. Praktis Manfaat secara praktis diharapkan penelitian ini menjadi bahan
informasi dan masukan bagi pengasuhpengurus dan anak jalanan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Sanggar Alang-alang terkait moral anak jalanan Sanggar Alang-alang Surabaya yang nantinya bisa lebih ditingkatkan lagi moral tersebut.
E. Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
Untuk mempermudah proses pengkajian tema yang terkait, peneliti berupaya mencari referensi mengenai penelitian yang sudah dilakukan oleh
orang lain. Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh orang lain ini digunakan peneliti sebagai acuan untuk meneliti dengan tema yang memiliki
kesamaan konteks. Penelitian yang memiliki kesamaan konteks dengan penelitian ini, yaitu :
Tabel 1.1 Kajian Hasil Penelitian Terdahulu
NAMA PENELITI JUDUL
PENELITIAN HASIL PENELITIAN
Lailyn Nahdhiati.
2006 STUDI
KASUS MORAL
ANAK JALANAN DALAM
PRESPEKTIF ISLAM DI GRIYA
PENA KHARISMA SURABAYA
Terdapat beberapa hasil yang ditemukan antara
lain :
1 Terdapat
perubahan positif yang dialami seorang anak
jalanan setela masuk di rumah
singgah. Beberapa perilaku tidak
bermoral yang
biasa dilakukannya
sebelum
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
masuk rumah singgah semisal
minum- minuman keras, mencuri
sesuatu yang
bukan haknya,
enggan mendirikan sholat, serta
kerap kali berbohong, sedikit
demi sedikit
berhasil ditinggalkan
dan lambat laun keudian menjadi
terbiasa melakukan
tindakan yang tidak melanggar
moral, dan
tentunya positif. 2 faktor yang
melatarbelakangi jatuhnya pilihan kedunia
jalanan: rendanya level ekonomi,
pengaruh teman
sepermainan, rapuhnya
tingkat keharmonisan keluarga,
dan kesadaran
yang rendah tentang pola asu
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
dan pendidikan yang diterapkan orang tua. 3
dalam prespektif islam, beberpa perilaku subjek
semasa belum masuk ke Griya Pena Kharisma
tergolong dalam kategori a moral. Kemudian atas
dasar itu pula prespektif islam
berusaha mengaktualisasi,
terutama terkait
pola pembinaan
dan pendidikan
yang ada
dalam lembaga tersebut, antara lain mengajarkan
dan menjadikan
beberapa agenda
berdasar ajaran islam sebagai
ritinitasnya. Berdasarkan
proses itulah anak melakukan
internalisasi dalam
dirinya sendiri
yang
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
menjadikan merekaa
sebagai insan
yang
berakhlak karimah. Persamaan :
Kesamaannya dengan penelitian yang dilakukan peneliti
adalah sama-sama meneliti moral pada anak jalanan. Perbedaan :
Perbedaannya adalah metode penelitian. Lailyn Nahdhiati menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif. Sedangkan peneliti
menggunakan medote penelitian kuantitatif.
Penelitian yang dilakukan oleh Lailyn Nahdhiati dari UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2006 mengenai “STUDI KASUS MORAL
ANAK JALANAN DALAM PRESPEKTIF ISLAM DI GRIYA PENA KHARISMA SURABAYA
”. Terdapat beberapa hasil yang ditemukan antara lain : 1 Terdapat perubahan positif yang dialami seorang anak jalanan setela
masuk di rumah singgah. Beberapa perilaku tidak bermoral yang biasa dilakukannya sebelum masuk rumah singgah semisal minum-minuman keras,
mencuri sesuatu yang bukan haknya, enggan mendirikan sholat, serta kerap kali berbohong, sedikit demi sedikit berhasil ditinggalkan dan lambat laun
keudian menjadi terbiasa melakukan tindakan yang tidak melanggar moral, dan tentunya positif. 2 faktor yang melatarbelakangi jatuhnya pilihan
kedunia jalanan: rendanya level ekonomi, pengaruh teman sepermainan, rapuhnya tingkat keharmonisan keluarga, dan kesadaran yang rendah tentang
pola asu dan pendidikan yang diterapkan orang tua. 3 dalam prespektif islam, beberpa perilaku subjek semasa belum masuk ke Griya Pena Kharisma