7
1.2 Pembatasan Masalah
Lesbian, memang benar merupakan penyimpangan yang akan selalu timbul dalam masyarakat. Masalahnya, sampai sejauh mana masyarakat atau jemaat dapat memberikan
toleransi terhadap penyimpangan tersebut. Oleh sebab itu peneliti tertarik untuk meneliti fenomena ini. Sebagai lokasi penelitian ini, peneliti memilih kota Manado, Sulawesi Utara,
yang lebih spesifik di Gereja GMIM “BETANI” Sindulang Singkil, dimana penulis mencari 5 – 10 orang sumber data untuk diteliti. Fenomena ini menurut masyarakat adalah sebuah
penyimpangan seksual, namun inilah yang terjadi. Penulis tidak bermaksud menghakimi mereka salah atau benar, namun penulis ingin mengetahui secara mendalam tentang gaya
hidup seorang lesbian serta mengetahui respon masyarakat dalam hal ini Jemaat GMIM “BETANI” dilihat dari sudut pandang Teologis dan Jender yang ada.
1.3 Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang permasalahan diatas penulis menarik perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana realita lesbian yang ada di kota manado ?
2. Bagaimana Jemaat GMIM “BETANI” Sindulang Singkil menanggapi fenomena
lesbian yang ada di Manado secara umum dan khususnya dalam gereja ? 3.
Apa tinjauan kritis dari sudut pandang studi jender terhadap tanggapan Jemaat GMIM “BETANI” Sindulang Singkil ?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliatian ini bermaksud untuk ; 1.
Mendeskripsikan realita lesbian yang ada di kota manado.
8
2. Mendeskripsikan tanggapan Jemaat GMIM “BETANI” Sindulang Singkil
terhadap komunitas lesbian yang ada disekitar 3.
Melakukan analisa kristis dari sudut pandang studi jender terhadap fenomena lesbian di Manado.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumbangan pemahaman tentang komunitas Lesbian bagi masyarakat
Manado
2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Fakultas Teologi dalam menyikapi realita
lesbian yang ada.
3. Sebagai wawasan bagi komunitas lesbian yang ada.
4. Bagi gereja, sebagai lembaga sosial dimana masalah lesbian bukan lagi sebagai
sesuatu hal yang tabu bagi permasalahan jemaat.
1.6 Metode Penelitian