Asas – Asas Bimbingan Konseling

d. Asas – Asas Bimbingan Konseling

Dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan konseling kaidah- kaidah tersebut dikenal dengan asas- asas bimbingan konseling yakni ketentuan- ketentan yang harus ditetapkan dalam penyelenggaraan pelayanan. Proses pelayanan mengarah pada tujuan yang akan diharapkan. Asas- asas dimaksud adalah sebagai berikut : a. Asas Kerahasiaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menuntut dirahasiakannya segenap data dan keterangan tentang konseli yang menjadi sasaran pelayanan, yaitu data atau keterangan yang tidak boleh ada tidak layak diketahui oleh orang lain. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban penuh memelihara dan menjaga semua data dan keterangan itu sehingga kerahasiaannya benar- benar terjamin. 40 b. Asas kesukarelaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki adanya kesukarelaan dan kerelaan konseli mengikutimenjalani pelayanankegiatan yang diperlukan baginya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban membina dan mengembangkan kesukarelaa tersebut. 41 40 Syamsu Yusuf LN, Landasan Bimbingan dan Konseling Bandung: Rosda Karya, 2005, hal. 23. 41 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah Jakarta: Rineka Cipta, 2000, hal. 20. c. Asas keterbukaan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan kegiatan bersifat terbuka dan tidak berpura- pura, baik dalam memberikan keterangan tentang dirinya sendiri maupun dalam menerima berbagai informasi dan materi dari luar yang berguna bagi pengembangan dirinya. Dalam hal ini guru pembimbing berkewajiban mengembangkan keterbukaan konseli. Keterbukaan ini amat terkait pada terselenggaranya asas kerahasiaan dan adanya kkesukarelaan pada diri konseli yang menjadi sasaran pelayanankegiatan. Agar konseli dapat terbuka, guru pembimbing terlebih dahulu harus bersikap terbuka dan tidak berpura- pura. d. Asas Kegiatan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar konseli yang menjadi sasaran pelayanan berpartisipasi secara aktif di dalam penyelenggaraan pelayanankegiatan bimbingan. Dalam hal ini guru pembimbing perlu mendorong konseli untuk aktif dalam setiap pelayanankegiatan bimbingan dan konseling yang diperuntukan baginya. e. Asas Kemandirian Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menunjukkan pada tujuan umum bimbingan dan konseling, yakni konseli sebagai sasaran pelayanan bimbingan dan konseling diharapkan menjadi konseli- konseli yang mandiri dengan ciri-ciri mengenal dan menerima diri sendiri dan lingkungannya, mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan hendaknya mampu mengarahkan segenap pelayanan bimbingan dan konseling yang diselenggarakannya bagi berkembangnya kemandirian konseli. 42 f. Asas Kekinian Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar objek sasaran pelayanan bimbingan dan konseling ialah permasalah konseli dalam kondisinya sekarang. Pelayanan yang berkenan dengan masa depan atau kondisi masa lampau pun dilihat dampak dan atau kaitannya dengan kondisi yang ada dan apa yang diperlukan sekarang. g. Asas kedinamisan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar isi pelayanan terhadap sasaran pelayanan konseli yang sama kehendaknya selalu bergerak maju, tidak monoton, dan terus berkembang serta berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan dan tahap perkembangannya dari waktu ke waktu. 43 42 Ibid, hal. 28-29. 43 W.S Winkel, Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Jakarta: Gramedia, 1985, hal. 58. h. Asas Keterpaduan Yaitu adalah asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar berbagai pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling, baik yang dilakukan oleh guru pembimbing maupun piak lain, saling menunjang, harmonis, dan terpadu. Untuk ini kerja sama antara guru pembimbing dan pihak- pihak yang berpern dalam penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan konseling perlu terus dikembangkan. Koordinasi segenap pelayanan kegiatan bimbingan dan konseling itu harus dilaksanakan dengan sebaik- baiknya. i. Asas Keharmonisan Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar segenap pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling didasarkan pada dan tidak boleh bertentangan dengan nilai dan norma yang ada, yaitu nilai dan norma agama, hukum dan peraturan, adat istiadat, ilmu pengetahuan, dan kebiasaan yang berlaku. Bukanlah pelayanan atau kegiatan bimbingan dan konseling yang dapat dipertanggungjawabkan apabila isi dan pelaksanaanya tidak berdasarkan nilai dan norma yang dimaksudkan itu. Lebih jauh, pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling justru harus dapat meningkatkan kemampuan konseli memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai dan norma tersebut. 44 44 Hellen A, Bimbingan dan Konseling Jakarta: Ciputat Press, 2002, hal. 50. j. Asas Keahlian Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling diselenggarakan atas dasar kaidah- kaidah professional. Dalam hal ini, para pelaksana pelayanan dan kegiatan bimbingan dan konseling hendaklah tenaga yang benar- benar ahli dalam bidang bimbingan dan konseling keprofesionalan guru pembimbing harus terwujud baik dalam penyelenggaraan jenis- jenis pelayanan dan kegiatan dan konseling maupun dalam menegakkan kode etik bimbingan dan konseling. k. Asas Alih Tangan Kasus Yaitu asas bimbingan dan konseling yang menghendaki agar pihak- pihak yang tidak mampu menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling secara tepat dan tuntas atas suatu permasalahan konseli mengalih tangankan permasalahan itu kepada pihak yang lebih ahli. Guru pembimbing dapat menerima alih tangan kasus dari orang tua, guru- guru lain, atau ahli lain dan demikian pula guru pembimbing dapat mengalih tangankan kasus kepada guru mata pelajaran praktik dan lain- lain. l. Asas Tut Wuri Handayani Yaitu kasus yang menghendaki agar pelayanan bimbingan dan konseling secara keseluruhan dapat menciptakan suasana mengayomi memberi rasa aman, mengembangkan keteladanan, dan memberikan rangsangan dan dorongan, serta kesempatan yang seluas- luasnya kepada peserta didik klien untuk maju. 45

e. Prinsip – Prinsip Bimbingan Konseling

Dokumen yang terkait

Peran Guru Bimbingan dan Konseling (BK) dalam Memecahkan Problem Siswa Kelas X dengan Metode Islami di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) II Yogyakarta dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Wonokromo Bantul

3 27 111

PERAN GURU KELAS SEBAGAI PELAKSANA BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR Peran Guru Kelas Sebagai Pelaksana Bimbingan Dan Konseling Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD Gedongan.

0 3 12

KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KOMPETENSI DAN PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM UPAYA MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI PUCANGAN 03 KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 15

PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PERAN GURU SEBAGAI PETUGAS BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA KELAS IV SDN MANGGUNG 2 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 13

PERAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENGATASI KASUS BULLYING ANTARPESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH.

0 1 18

Peran Guru Bimbingan dan Konseling Membantu Mengatasi Masalah Hubungan Sosial Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.

0 0 8

Peran Guru Bimbingan dan Konseling Membantu Mengatasi Masalah Hubungan Sosial Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.

0 3 83

Peran Guru Bimbingan dan Konseling Membantu Mengatasi Masalah Hubungan Sosial Siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin.

0 0 7

Peran Guru Dalam Bimbingan Konseling

0 1 12

PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR PESERTA DIDIK MTS DDI KULO KABUPATEN SIDRAP

0 1 90