Orang Tua Kerangka Teoritis

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id harmonis anak akan mendapatkan latihan-latihan dasar dalam mengembangkan sikap sosial yang baik dan perilaku yang terkontrol. Dan sebaliknya, lingkungan keluarga yang kurang harmonis seringkali dianggap memberikan kontribusi terhadap munculnya sikap yang menyimpang pada diri remaja. Masa remaja memang masa yang rentan oleh masalah, Hal ini dikarenakan pada masa ini remaja dalam tahap mencari jati diri, sehingga bimbingan dari orang-orang terdekat terutama orang tua sangat diperlukan oleh remaja. Namun apabila orang tua tidak mampu mengarahkan dan menjadi suri teladan yang baik bagi anak-anaknya, maka remaja tersebut akan mengalami tekanan sehingga akan berusaha untuk mencari suatu kepuasan yang tidak ia dapatkan di dalam keluarganya. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa keharmonisan keluarga merupakan salah satu faktor pemicu stres pada diri remaja. Salah satu hal umum yang biasa dilakukan oleh remaja untuk mengalihkan rasa stres-nya tersebut adalah dengan merokok. Meskipun merokok ini merupakan hal yang umum dan dianggap sangat biasa untuk dilakukan, namun dampak dari merokok ini sungguh sangat berbahaya, bukan hanya bagi diri remaja sendiri namun juga bagi orang-orang di sekitarnya. Selain itu, perilaku merokok ini merupakan awal dari perilaku-perilaku negatif lainnya, seperti mengkonsumsi alkohol atau narkoba. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

F. Hipotesis

Berdasarkan uraian diatas maka dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan antara keharmonisan keluarga dengan perilaku merokok pada remaja. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2006: 118. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas independent dan variabel terikat dependent. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Variabel Bebas independent variable: keharmonisan keluarga b. Variabel Terikat dependent variable : perilaku merokok remaja 2. Definisi Operasional Definisi operasional variabel yang akan diteliti adalah: a. Keharmonisan Keluarga Keharmonisan keluarga adalah suatu keadaan pada keluarga, dimana masing-masing unsur dalam keluarga tersebut dapat berfungsi dan berperan sebagai mana mestinya, serta tetap berpegang teguh pada nila-nilai agama. Aspek keharmonisan keluarga menurut Stinnet dan DeFrain Hawari, 1999: 283 adalah: 1 Kehidupan beragama yang baik di dalam keluarga a Adanya rasa aman b Adanya kasih sayang 59 digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id c Saling mencintai dan dicintai 2 Mempunyai waktu bersama antara sesama anggota keluarga a Waktu orang tua untuk anaknya 3 Mempunyai komunikasi yang baik antar anggota keluarga a Komunikasi yang baik antara ayah dan ibu b Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak c Komunikasi yang baik antara anak dengan saudaranya d Anak berkonsultasi dengan orangtua bila mendapatkan masalah 4 Saling menghargai sesama anggota keluarga a Rasa hormat anak pada orangtua b Orangtua mengapresiasi prestasi anak 5 Keluarga sebagai ikatan kelompok a Masing-masing anggota keluarga merasa terikat sebagai kelompok 6 Kemampuan menyelesaikan masalah a Mampu menyelesaikan masalah keluarga secara positif b Orangtua dapat menjadi panutan bagi anak b. Perilaku Merokok Remaja Perilaku merokok adalah aktivitas menghisap asap dari tembakau dengan menggunakan pipa atau rokok yang diukur melalui intensitas merokok seberapa sering individu mengkonsumsi rokok, waktu merokok pada situasi bagaimana