Uji Hipotesis Uji Coba Instrumen

48 Arikunto 2002: 289 dijelaskan apabila harga  2 yang diperoleh lebih kecil dari harga  2 tabel, maka distribusi data dinyatakan normal. Sebaliknya apabila  2 yang diperoleh lebih besar dari  2 tabel, maka distribusi data dinyatakan tidak normal.

3. Uji Hipotesis

Menurut Sutrisno Hadi 2000: 285 salah satu teknik statistik yang kerap kali digunakan untuk mencari hubungan antar dua variabel adalah teknik korelasi. Pada teknik tersebut, korelasi dinyatakan dalam angka yang disebut koefisien korelasi dan diberi simbol r xy. Koefisien korelasi memiliki dua makna yaitu kuat lemahnya hubungan dan arah hubungan antar variabel. Kedua makna tersebut dijelaskan oleh Syaifuddin Azwar 2012: 47-48 sebagai berikut. Kuat lemahnya hubungan antara dua variabel ditunjukkan oleh besarnya harga mutlak koefisien korelasi yang bergerak antara 0 sampai 1. Semakin mendekati angka 0 berarti hubungan semakin lemah dan semakin mendekati angka 1 berarti hubungan semakin kuat. Arah hubungan ditunjukkan oleh tanda positif atau negatif di depan koefisien korelasi. Tanda positif menunjukkan hubungan positif, yaitu naiknya angka pada satu variabel diikuti oleh naiknya angka pada variabel yang lain dan turunnya angka pada satu variabel diikuti oleh turunnya angka pada satu variabel lain. Tanda negatif menunjukkan hubungan negatif, yaitu naiknya angka pada satu variabel diikuti oleh turunnya angka pada variabel lain dan turunnya angka pada satu variabel diikuti oleh naiknya angka pada variabel lain. Teknik korelasi dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment dengan rumus angka kasar untuk menguji hipotesis. Menurut Sutrisno Hadi 2000: 294 rumus tersebut adalah sebagai berikut. r xy = N XY − X Y N X 2 − X 2 N Y 2 − Y 2 Keterangan: r xy : koefisien korelasi antara variabel X dengan Y 49 N : jumlah subjek X : jumlah X X 2 : jumlah X kuadrat Y : jumlah Y Y 2 : jumlah Y kuadrat XY : jumlah perkalian X dengan Y Setelah nilai r xy diperoleh maka langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan dengan nilai r tabel pada taraf signifikansi 5. Apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka variabel tersebut memiliki hubungan. Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak terdapat hubungan. Sutrisno Hadi 2000: 302 juga menambahkan apabila nilai r yang kita peroleh sama dengan atau lebih besar daripada r tabel, maka nilai r yang kita peroleh itu signifikan. Menurut Suharsimi Arikunto 2002: 245 untuk dapat memberi interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau r hitung, maka dapat digunakan pedoman interpretasi di bawah ini. Tabel 7. Tabel Interpretasi Nilai r Besarnya Nilai r Interpretasi Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah tak berkorelasi 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan di SD se-Gugus Karangmojo III yang meliputi enam SD, antara lain SD Karangmojo III, SD Gedangan, SD Pangkah, SD Muh. Sumberejo, SD Gedangan I, dan SD Karangwetan. Subjek penelitian sejumlah 85 siswa kelas IV tahun ajaran 20132014. Dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu membaca pemahaman X dan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika Y. Data dari dua variabel tersebut diperoleh dari hasil tes yang selanjutnya dianalisis menggunakan korelasi product moment. Analisis ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara membaca pemahaman dengan kemampuan menyelesaikan soal cerita matematika. Untuk menghitung korelasi dengan product moment ini dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual dan dibantu dengan program SPSS 16.0 for Windows. Adapun dengan cara manual, peneliti membuat tabel-tabel penolong untuk memudahkan dalam menghitung. Nilai r hitung yang telah diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan nilai r tabel product moment. Apabila nilai r hitung lebih besar atau sama dengan r tabel maka kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif. Begitu pula sebaliknya, apabila r hitung lebih kecil dari r tabel maka tidak terdapat hubungan positif. Berdasarkan hasil perolehan dari tabel penolong yang dapat dilihat di lampiran 19, selanjutnya hasil tersebut dimasukkan ke dalam korelasi product moment dengan rumus angka kasar berikut ini.

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS IV DI SD NEGERI SE GUGUS LODAN SEMARANG UTARA

7 96 227

HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN OPERASI HITUNG DAN KEMAMPUAN MEMBUAT MODEL MATEMATIKA DENGAN HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN OPERASI HITUNG DAN KEMAMPUAN MEMBUAT MODEL MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS 1 SMP MUHAMMADIYAH 1

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN OPERASI HITUNG DAN KEMAMPUAN MEMBUAT MODEL MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS 1 SMP MUHAMMADIYAH 1 CILACAP.

0 1 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gempol Karanganom Kl

0 1 15

PENGARUH KETRAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR GUGUS IV KECAMATAN PENGASIH.

4 19 133

HUBUNGAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GUGUS III KECAMATAN KOKAP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 169

PENGARUH KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN TERHADAP KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR SE-GUGUS 3 KECAMATAN SEYEGAN KABUPATEN SLEMAN.

0 0 199

HUBUNGAN KECERDASAN VERBAL DAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA DENGAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA SD Muncarno

0 1 11

PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA SOAL DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI SINDANGSARI 01 MAJENANG

0 0 15

BAB II KAJIAN TEORI A. Hakekat Membaca - PENGARUH KEMAMPUAN PEMAHAMAN MEMBACA SOAL DAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI SINDANGSARI 01 MAJENANG - repository perpustakaan

0 0 24