PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN PULAU PAHAWANG KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

KELAS IV SDN PULAU PAHAWANG KECAMATAN PUNDUH PEDADA

KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

Oleh MEI ISNAWATI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture di SD Negeri Pulau Pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua siklus, setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan siswa, kinerja guru pada proses pembelajaran, untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes.

Hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPA. Hal ini ditunjukan data dimana pada siklus I pertemuan ke-1 rata-rata aktivitas belajar siswa 53% dan pada pertemuan ke-2 meningkat menjadi 63%. Sedangkan pada siklus II pertemuan ke-1 aktivitas siswa meningkat menjadi 75% dan pertemuan ke-2 aktivitas siswa 90%. Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I, sebesar 67,50 sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat menjadi 79,47. Hasil belajar yang diperoleh pada siklus II ini sudah memenuhi indikator keberhasilan yang diharapkan.


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

Mei Isnawati, lahir di Gedungtataan, 2 Mei 1986 dari pasangan Bapak Sukisno, S.Pd dan Ibu Tati Suratinningsih anak pertama dari 3 bersaudara. Penulis lulus Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang pada tahun 1998, penulis melanjutkan ke Sekolah MTs Daruridho Hanura lulus pada tahun 2001. Penulis menyelesaikan Sekolah Pendidikan Atas Negeri 1 Hanura pada tahun 2004. Penulis mulai meniti karir di dunia pendidikan pada tahun 2005 sampai sekarang di SDN Pulau Pahawang. Kemudian pada tahun 2011 penulis melanjutkan kuliah pada Program Studi S1 Dalam Jabatan FKIP Universitas Lampung.


(7)

Moto

Jangan pernah menyerah menghadapi cobaan

Karena


(8)

PERSEMBAHAN

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Dengan segenap cinta aku persembahkan karya sederhana ini untuk:

suamiku tercinta Shohib Dawami yang selalu mendampingi dan memberi motivasi demi keberhasilanku.

Ibunda dan Ayahandaku yang selalu membimbing dan mendoakan keberhasilanku.

Teman-teman sejawat yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian yang diberikan.

Almamaterku, Universitas Lampung

Terima kasih atas segala dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.


(9)

SANWACANA

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran TP 2013/2014” diselesaikan.

Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama kepada:

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si, Selaku Dekan beserta jajaran Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan sekalu dosen pembahas yang telah memberikan masukan dalam skripsi ini.

3. Dr. Darsono, M.Pd selaku ketua program studi PGSD.

4. Bapak Dr. Chandra Ertikanto, M.Pd, selaku dosen pembimbing, yang telah membimbing sampai skripsi ini terselesaikan.

5. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Universitas Lampung.

6. Ibu Yulianti, M.Pd selaku Kepala SDN Pulau Pahawang Pesawaran yang telah memberi ijin penelitian.


(10)

7. Semua Dewan Guru SDN Pulau Pahawang Pesawaran, atas kerja sama dan bantuannya.

8. Ibu Rosma Dewi, S.Pd Terima kasih atas bantuaannya.

Pesawaran, juli 2014


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL…..……… xiv

DAFTAR GAMBAR………. xv

DAFTAR LAMPIRAN………. xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Identifikasi Masalah……… 3

C. Rumusan Masalah………. 3

D. Tujuan Penelitian……….. 4

E. Manfaat Penelitian ……….. 5

F. Ruang Lingkup………. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture ……… 7

1. Pembelajaran Kooperatif………. 8

2. Langkah-langkah Pembelajran Kooperatif………. 9

3. Pembelajaran Picture and Picture……… 9

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture……….. 10

5. Kelebihan dan Kelemahan Model Picture and Picture… 10 B. Pengertian Belajar ……… 11

C. Pembelajaran ……… 12

D. Aktivitas Belajar……… 13

E. Hasil Belajar ………. 14

F. Ilmu Pengetahuan Alam……… 15

G.Hipotesis ………..………. 17

BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian………. 18

1. Subyek ……… 18

2. Tempat……… 18

3. Waktu ……… 18


(12)

Halaman

C.Data Penelitian………. 19

D.Teknik Pengumpulan Data ……….. 19

E. Instrument Penelitian……… 19

F. Rencana Tindakan………. 19

G.Teknik Analisis Data……… 21

H.Langkah-langkah Penelitian……… 22

I. Indikator Keberhasilan ………. 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Siklus I………. 27

B. Hasil Penelitian Siklus II………. 34

C. Pembahasan ……… 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan……… 46

B. Saran………. 47

DAFTAR PUSTAKA ………. 48 LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel Rata-rata Hasil Belajar……….. 2

2. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif ……… 8

3. Aktivitas Siswa Siklus I……….. 30

4. Hasil Belajar Siswa Siklus I……… 32

5. Kinerja Guru Siklus I ……… 33

6. Aktivitas Siswa Siklus II ………….………….……… 37

7. Hasil Belajar Siswa Siklus II……… 39

8. Kinerja Guru Siklus II……….……… 39

9. Rata-rata Aktivitas Siklus I dan Siklus II……….. 43

10.Rata-rata Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II……….. 44


(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Alur Siklus Penelitian………. 20

2. Grafik Aktivitas Siswa Siklus I………. 31

3. Grafik Hasil Belajar Siklus I………. 32

4. Grafik Aktivitas Siswa Siklus II………. 38

5. Grafik Hasil Belajar Siklus I………. 39

6. Grafik Rata-rata Aktivitas Siklus I dan Siklus II ……… 43

7. Grafik Rata-rata Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ……… 44


(15)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang yang terletak di Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran, merupakan salah satu daerah terpencil, mayoritas penduduk di daerah ini bermata pencarian sebagai nelayan. Letak geografis yang jauh dari kota membuat sarana pendidikan di sini masih sangat minim, ditunjang lagi dengan belum adanya Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sehingga daerah ini semakin jauh tertinggal.

Siswa Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang, setiap hari untuk pergi ke sekolah mereka menggunakan alat trasportasi laut yaitu perahu, ada pula yang berjalan kaki dengan melintasi hutan. Pada saat musim hujan banyak sekali siswa yang tidak berangkat ke sekolah dikarenakan arus air laut deras, begitu pula dengan yang berjalan kaki, jalanan licin dan mendaki, terkadang siswa tidak jadi pergi ke sekolah dikarenakan ditengah jalan mereka bertemu dengan binatang buas seperti ular dan babi. Kondisi geografis inilah yang menjadi kendala guru di Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang dalam menjalankan tugas.

Pada dasarnya pendidikan memiliki peranan yang sangat penting, terutama untuk keberhasilan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. Keberhasilan seorang siswa dalam menguasai dan memahami ilmu yang diajarkan seorang guru dapat


(16)

2

menciptakan suasana belajar yang tepat dan bisa menarik perhatian siswa, sehingga memungkinkan siswa belajar secara aktif. Seorang guru diharuskan mampu memillih metode pembelajaran yang sesuai dengan program kegiatan pembelajaran, dengan penerapan model pembelajaran yang tepat dan sesuai, maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa serta berpengaruh positif terhadap keefektifan belajar.

Berdasarkan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang, Hasil Uji Semester ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 mata pelajaran IPA siswa kelas IV, yang mendapat nilai ≥ 65 hanya 3 siswa dari jumlah seluruh 20 siswa, jika dipersentasikan hanya 15%, sedangkan KKM yang telah ditetapkan 65. Data selengkapnya ditampilkan pada tabel berikut:

Tabel I Rata-rata Nilai Semester Ganjil IPA Kelas IV No Rentang Nilai Banyaknya

Siswa

Persentase (%)

kreteria

1 ≥65 3 15% Tuntas

2 59-64 17 85% Belum Tuntas

Jumlah 20 orang 100,00 Sumber: Nilai Ujian Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014

Berdasarkan observasi di dalam kelas masih banyak kendala dalam menciptakan suasana belajar yang aktif, terutama pada mata pelajaran IPA. Banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran IPA. Salah satu penyebab IPA tidak disukai bukan karena IPA pelajaran yang sulit, tetapi disebabkan dari banyak faktor seperti yang telah diuraikan di atas. Namun selain itu, guru dalam mengajar masih menggunakan model klasikal, guru hanya menstransper ilmu dari buku, sehingga


(17)

3

siswa banyak yang pasif dalam pembelajaran. Siswa kurang memperhatian saat pembelajaran IPA, Siswa kurang aktif saat pembelajaran berlangsung. Motivasi siswa dalam merespon pelajaran masih rendah. Siswa sering tidak mengerjakan tugas ataupun PR.

Berdasarkan konsisi di atas untuk itu penulis mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif model Picture and picture, untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar IPA siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas teridentifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Kondisi geografis sekolah yang terletak jauh dari kota.

2. Guru belum menggunakan model pembelajaran sehingga siswa menjadi pasif. 3. Kurangnya perhatian siswa dalam pelajaran IPA

4. Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif picture and picture dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas IV


(18)

4

Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014.

3. Bagaimana aktivitas guru dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif picture and picture untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2013/2014.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Picture and picture di Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang.

2. Untuk meningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Picture and picture di Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang.

3. Untuk meningkatkan kinerja guru dalam peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Picture and picture di Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang.

E. Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa


(19)

5

2. Siswa dapat bersosialisasi dengan teman dalam kelompok.

3. Melatih kemandirian, pekerjaan menjadi lebih muda karena dikerjakan bersama.

b. Bagi Guru

Memberikan pengalaman kepada guru, tentang penerapan model pembelajaran picture and picture untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.

c. Bagi Sekolah

Meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas kelulusan. d. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Picture and picture untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik.

F. Ruang Lingkup

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian maka dirumuskan ruang lingkup penelitian sebagai berikut.

a. Aktivitas belajar adalah kegiatan siswa selama mengikuti pembelajaran IPA yang meliputi (1) Bekerja sama dengan kelompok, (2) Mengerjakan LKS atau tugas, (3) Mempersentasikan hasil diskusi (4) Bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar, (5) Memberi tanggapan/pendapat pada saat diskusi

b. Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang digambarkan oleh nilai yang dicapai siswa pada mata pelajaran IPA, nilai tes diperoleh setelah pembelajaran pada setiap akhir siklus.


(20)

6

c. Mata pelajaran dalam penelitian ini adalah Ilmu Pengetahuan Alam kelas IV dengan materi pembelajaran “jenis-jenis makanan pada hewan”.


(21)

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kooperatif Picture and Picture 1. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok, yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, saling asih, dan saling asuh.

Pembelajaran kooperatif bernaung dalam teori konstruktivis. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks (Ibrahim. 2000: 29).

Taniredja (2013: 55) pembelajaran kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberi kesempatan pada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang berstruktur, berkelompok, sehingga terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdependensi efektif di antara anggota kelompok.

Menurut Johnson dan Johnson (dalam Trianto. 2009: 22) tujuan pokok belajar kooperatif adalah memaksimalkan belajar siswa untuk peningkatkan prestasi akademik dan pemahaman baik secara individu maupun secara kelompok, karena siswa bekerja dalam suatu team. Konsep utama belajar kooperatif adalah sebagai berikut.

a. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan.


(22)

8

b. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individual semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan yang lain. c. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu

kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri. Hal ini memastikan bahwa siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai. Slavin (dalam Trianto. 2009: 59).

Belajar kooperatif dapat dibedakan dalam banyak cara, tetapi dapat dikategorikan sesuai dengan hal-hal berikut:

a. Tujuan kelompok.

b. Tanggung jawab individual.

c. Kesempatan yang sama untuk sukses. d. Kompetisi kelompok.

e. Spesialisasi tugas.

f. Adaptasi untuk kebutuhan individu Slavin (dalam Trianto. 2009: 63).

Menurut pendapat di atas disimpulkan pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa, dengan kemampuan heterogen, jenis kelamin berbeda, saling membantu, dan memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan pembelajaran.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Adapun fase-fase model pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut: Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bacaan. Fase 3

Mengorganisasikan siswa

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan


(23)

9

ke dalam kelompok kooperatif.

membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok bekarja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5 evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya. Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.

3. Pembelajaran Picture and Picture

Model Pembelajaran Picture and Picture adalah salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model Pembelajaran Picture and Picture, mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi faktor utama dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau dalam bentuk cerita dalam ukuran besar.

Menurut Johson and Johson (dalam Trianto. 2009: 281) prinsip dasar dalam model pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah sebagai berikut:

a. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dikerjakan dalam kelompoknya.

b. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.

c. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompoknya.


(24)

10

e. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.

f. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kooperatif.

(Zaenal. 2014: 18) model pembelajaran kooperatif Picture and Picture adalah model pembelajaran yang ditekankan pada gambar yang diurutkan menjadi urutan yang logis, mengembangkan interaksi antar siswa yang saling asah, silih asih, dan silih asu.

4. Langkah-langkah Model Pembelajaran Picture and Picture

Pembelajaran kooperatif Picture and Picture menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. b. Guru menyajikan materi sebagai pengantar

c. Guru menunjuk atau memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan materi.

d. Guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.

e. Guru menanyakan alasan dasar pemikiran urutan gambar tersebut.

f. Dari alasan urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep atau materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.

g. Kesimpulan atau rangkuman.

5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Picture and Picture

Johnson dan Johnson model pembelajaran picture and picture mempunyai kelebihan dan kekurangan, yaitu:


(25)

11

a. Kelebihan Picture and Picture

Menurut Johonson (dalam Trianto, 2009: 12) menyatakan:

1). Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa. 2). Melatih berpikir logis dan sistematis

3). Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek bahasa dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir.

4). Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik. 5). Siswa dilibatkan dalam perencanaan dan pengelolaan kelas.

b. Kekurangan Picture and Picture

Menurut Johonson (dalam Trianto, 2009: 12) menyatakan:

1. Memakai banyak waktu 2. Banyak siswa yang pasif

3. Guru khawatir akan terjadi kekacauan di kelas.

4. Banyak siswa yang tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang 5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai

Untuk mengatasi kekurangan tersebut di atas, pembentukan kelompok dilakukan secara heterogen agar anak yang kurang aktif berinteraksi dengan anak yang aktif, begitu juga dengan anak yang kurang pandai dicampur dengan anak yang pandai.

B. Pengertian Belajar

Belajar menurut Hamalik (2011: 27) adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih


(26)

12

luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan latihan melainkan perubahan tingkah laku.

Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya perilaku baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau adanya perubahan sementara karena suatu hal (Nasution, 2012: 45).

Belajar menurut Winataputra (2007: 24) adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang belajar). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan perasaan siswa. Yang dapat diamati guru ialah manifestasinya, yaitu siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan pada diri siswa tersebut.

Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan belajar adalah proses perubahan yang berkesinambungan atau kontinu dalam prilaku sebagai hasil dari pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

C. Pembelajaran

Trianto (2010: 17) “Pembelajaran merupakan aspek kegiatan manusia yang kompleks, yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan”. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi berkelanjutan antara pengembangan dan pengalaman hidup. Pembelajaran dalam makna kompleks adalah usaha sadar dari seorang guru untuk membelajarkan siswanya (mengarhkan interaksi siswa dengan sumber belajar lainnya) dalam rangkan mencapai tujuan yang diharapkan.

Warsita (2008: 85) “ Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik”. Pembelajaran adalah sebagai proses pengondisian kearah prilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman Skiner (dalam Rusman (2008: 161). Sudjana (2004: 28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematis dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.


(27)

13

Mulyati (2005: 5) belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan.

Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan pembelajaran adalah interaksi siswa dengan sumber belajar, untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan.

D. Aktivitas Belajar

Paul B. Diedrich membagi aktivitas menjadi 8 yaitu:

a. Visual activities, yang termasuk di dalamnya seperti membaca, memperhatikan gambar demonstrasi, percobaan.

b. Oral activities, seperti menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, mengeluarkan pendapat mengadakan wawancara, diskusi, interupsi.

c. Listening activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian, percakapan, diskusi, musik, pidato.

d. Writing activities, seperti menulis cerita, karangan, laporan, angket, menyalin.

e. Drawing activities, seperti menggambar, membuat grafik, peta, diagram. f. Motor activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan

percobaan, membuat konsstruksi, model mereparasi, bermain, berkebun, beternak.

g. Mental activities, sebagai contoh misalnya: mengingat, memecah (Hamalik. 2011: 172).

Slameto (2003: 2) aktivitas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan aktivitas adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani, rohani dan sosial yang menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk belajar dan bekerja merupakan aktivitas. Aktivitas siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar.

Aktivitas belajar adalah seluruh aktivitas siswa dalam proses belajar, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan fisik berupa ketrampilan-ketrampilan dasar sedangkan, kegiatan psikis berupa ketrampilan-ketrampilan terintegrasi. Keterampilan dasar yaitu mengobservasi, mengklasifikasi, memprediksi, mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. Sedangkan keterampilan terintegrasi terdiri dari mengidentifikasi variabel, membuat tabulasi data,


(28)

14

menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar variabel, mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis, mendefinisikan variabel secara operasional, merancang penelitian dan melaksanakan eksperimen (Kompasian. 2010).

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, disimpulkan aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilaksanakan baik secara jasmani atau rohani, mulai dari kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar seperti: (a) Bekerja sama dengan kelompok, (b) Mengerjakan LKS atau tugas, (c) Mempersentasikan hasil diskusi (d) Bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar, (e) Memberi tanggapan/pendapat pada saat diskusi

E. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar (Dimyati. 2002: 3). Menurut (Hamalik. 2011: 8) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.

Menurut Bloom (dalam Suprijono. 2011: 7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis (menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah reciving (sikap menerima), responding (memberikan respons), valuing (nilai), organization


(29)

15

(organisasi), characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi initiatory, pre-routine, dan rountinized.

Gagne (dalam Suprijono. 2011: 5) menyatakan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan, hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempersentasikan konsep dan lambang.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.

d. Keterampilan motorik yaitu kemempuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otamatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut.

Menurut pendapat di atas disimpulkan hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan mengajar, yang mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik, yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.


(30)

16

F. Ilmu Pengetahuan Alam

Fisher IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) sering disebut Sains, dalam Bahasa Inggris Science”. Menurut Carin (1993: 17) IPA atau Science memiliki beberapa definisi yaitu kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi, suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangan science tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta saja, tetapijuga oleh timbulnya metode ilmiah dan sikap ilmiah. Nash seorang ahli kimia, menekanakan bahwa science adalah suatu proses atau suatu cara untuk meneropong dunia. Wigner (1988: 23) seorang ahli fisika mendefinisikan science sebagai gudang /penyimpanan tentang gejala-gejala alam. Menurut Huxley (1968: 18) seorang ahli biologi Science adalah pikiran sehat yang diorganisir. Secara tepat pernyataan yangmudah dimengerti ini melukiskan kewajaran dan kemasukakalan (rasionalitas) pengetahuan ilmiah sehingga dapat membantu melenyapkan beberapa ilmu sihir (mistik) yang sering melingkupi science.

Abdullah (dalam Widyaningsih. 2012: 4) IPA merupakan pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain.

Menurut pendapat di atas disimpulkan Ilmu Pengetahuan Alam adalah kumpulan pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode-metode yang berdasarkan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, yang tersusun secara sistematik, yang di dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.


(31)

17

G. Hipotesis

Hipotesi tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika pembelajaran picture and picture diterapkan dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Pulau pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran.


(32)

18

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian 1. Subyek

Subyek penelitain ini adalah seluruh siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang yang berjumlah seluruh siswa 20 orang yang terdiri dari 8 orang putera dan 12 orang puteri dengan tingkat kemampuan dan daya pikir berbeda.

2. Tempat

Tempat penelitian adalah Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran.

3. Waktu

Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan semester genap, pada bulan Maret-Juni Tahun Pelajaran 2013/2014.

B. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti adalah aktivitas dan hasil belajar IPA pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Pulau Pahawang Kecamatan Pundu Pedada Kabupaten Pesawaran.


(33)

19

C. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi dan tes. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi dengan memberi tanda √ (cheklis) pada lembar observasi dengan hasil pengamatan. Tes dilakukan pada akhir setiap siklus untuk mengukur tingkat pemahaman siswa, sejauh mana siswa menguasai materi yang telah dibahas pada setiap siklus.

D. Instrument Penelitian

Instrument penelitian ini berupa lembar observasi, perangkat tes, dan catatan lapangan:

Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk mengamati kegiatan siswa pada saat penelitian yang meliputi: (a) Bekerja sama dengan kelompok, (b) Mengerjakan LKS atau tugas, (c) Mempersentasikan hasil diskusi (d) Bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar, (e) Memberi tanggapan/pendapat pada saat diskusi

1. Perangkat tes berupa lembar kerja siswa.

2. Catatan lapangan adalah lembar (catatan) tentang kegiatan siswa dan guru yang diamati oleh observer atau teman sejawat.

E. Rencana Tindakan

Rencana penelitian ini beberapa siklus setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun perencanaan penelitian digambarkan di bawah ini.


(34)

20

Gambar 1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas Arikunto (2009: 56)

1. Perencanaan

Kegiatan dalam proses perencanaan meliputi: membuat RPP, LKS, Lembar Observasi Siswa, menyusun skenario pembelajaran dengan menggunakan model picture and picture, Perangkat tes.

2.Pelaksanaan

Kegiatan ini merupakan penerapan dari kegiatan pembelajaran picture and picture. Adapun urutan kegiatan secara garis besar adalah:

a. Penyajian pokok bahasan.

b. Penerapan model pembelajaran picture and picture. c. Tes individu

Perencanaan siklus I Pelaksanaan siklus I Pengamatan siklus I Refleksi siklus I Perencanaan siklus II Refleksi siklus II Pengamatan siklus II Pelaksanaa siklus II Dan seterusnya


(35)

21

3. Pengamatan

Pengamatan adalah semua kegiatan siswa pada saat penelitian yang berkaitan dengan aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran picture and picture, pengamatan dilakukan oleh guru mitra. Aktivitas siswa yang diamati meliputi: (a) Bekerja sama dengan kelompok, (b) Mengerjakan LKS atau tugas, (c) Mempersentasikan hasil diskusi (d) Bisa menjawab pertanyaan guru dengan benar, (e) Memberi tanggapan/pendapat pada saat diskusi

a. Refleksi

Pada langkah refleksi, peneliti merenungkan tentang pembelajaran yang telah dilaksanakan, merumuskan kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya dipertahankan, kekurangannya diperbaiki untuk siklus berikutnya.

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Data Aktivitas Siswa

Siswa dikatakan aktif jika melakukan 3 dari 5 komponen aktivitas yang diamati. Persentase aktivitas siswa pada setiap siklus dihitung dengan rumus sebagai berikut:

PSA = Jumlah aktivitas X 100

Jumlah siswa yang hadir PSA = Persentase siswa aktif


(36)

22

2. Analisis Data Hasil Belajar Siswa

Analisis data siswa yang memperoleh nilai ≥65 % Xj = Nj x 100

N Keterangan

% Xj = Persentase banyaknya siswa yang tuntas

Nj = Banyaknya siswa yang tuntas

N = Jumlah siswa yang hadir

3. Analisis Data Penilaian Kinerja Guru

KG = Skor Perolehan X 100 Skor Maksimal

KG = Kinerja Guru

G. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas a. Perencanaan

Pembuatan silabus, RPP, membuat lembar observasi, membuat lembar kerja siswa, lembar kinerja guru, mempersiapkan alat peraga. membagi siswa kedalam kelompok kooperatif yang tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Mei 2014 dan hari Rabu, 7 Mei 2014 pada jam pertama pukul 07.30-08.40 WIB. Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi:


(37)

23

1. Kegiatan awal

a). Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan persepsi

b). Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan dikelas yaitu jenis-jenis makanan pada hewan

c) Siswa memperhatikan penjelasan guru.

2. Kegiatan inti

a). Menjelaskan materi.

b). Membentuk kelompok belajar tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. c) Membagikan lembar kerja kelompok, tiap kelompok mendapat soal yang

berbeda.

d) Meminta siswa membaca soal dan petunjuk yang harus dilakukan. e) Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

f) Setelah selesai, guru memanggil perwakilan dari kelompok untuk menempelkan gambar menjadi urutan yang logis.

3. Kegiatan akhir

a). Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

b). Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan memberikan tugas rumah (PR).


(38)

24

c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa, saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, dan lembar kinerja guru dan hasil belajar siswa.

d. Refleksi

Membuat kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung, mengenai temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya.

2. Langkah-langkah Penelitian Siklus 2 a. Perencanaan

Berdasarkan refleksi siklus 1, peneliti menyusun rancangan tindakan siklus 2 dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan siklus 1. Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 13 Mei 2014 dan hari Rabu, 14 Mei 2014 pada jam pertama pukul 07.30-08.40 WIB. Kegiatan dalam proses perencanaan meliputi: menyusun Lembar Kerja Siswa yang akan diberikan kepada siswa saat belajar kelompok, mempersiapkan alat peraga.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan berupa kegiatan pembelajaran yang telah disusun dalam perencanaan. Prosesnya mengikuti urutan kegiatan yang terdapat dalam skenario pembelajaran yang meliputi:


(39)

25

1. Kegiatan awal

a). Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan persepsi

b). Guru menjelaskan daur hidup hewan c). Siswa memperhatikan penjelasan guru.

2. Kegiatan inti

a). Menjelaskan materi.

b). Membentuk kelompok belajar tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. c). Meminta beberapa siswa menempelkan gambar menjadi urutan yang logis d). Bertanya jawab tentang materi pembelajaran

e). Membagikan lembar kerja kelompok.

f). Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

3. Kegiatan akhir

a). Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

b). Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan memberikan tugas rumah (PR)

c). Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar aktivitas siswa, dan lembar aktivitas guru.


(40)

26

d. Refleksi

Membuat kesimpulan setelah proses belajar-mengajar berlangsung, mengenai temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa, aktivitas guru dan hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya.

H. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil jika terpenuhi sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa rata-rata minimal 75%. 2. Nilai rata-rata kelas serendah-rendahnya 65. 3. Banyaknya siswa yang tuntas minimal 70%


(41)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture adalah sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat dari penilaian aktivitas siswa pada siklus I rata-rata 58,00%. Siklus II rata-rata aktivitas siswa diperoleh sebesar 82,50%.

2. Hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menunjukan peningkatan yang signifikan baik individu maupun kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar IPA pada siklus I dengan rata-rata 67,50 dan pada siklus II menjadi 79,47.

2. Kinerja guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menunjukan peningkatan yang signifikan. Pada siklus I memperoleh nilai 72,72 dan pada siklus II memperoleh nilai 85,00


(42)

47

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut:

1. Bagi Siswa

Bagi siswa agar senantiasa membiasakan untuk belajar dan bekerja sama dengan teman sebaya, guna memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi yang maksimal agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi Guru

Sebagai alternatif variatif pembelajaran hendaknya para guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajaran siswa.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah memberi motivasi guru untuk mengembangkan model pembelajaran supaya lebih kreatif dan tidak terpaku pada satu metode saja.

4. Bagi Peneliti

Bagi para peneliti berikutnya, disarankan untuk mengembangkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada SK atau KD yang lain maupun mata pelajaran lainnya.


(43)

48

DAFTAR PUSTAKA

Anton, M, Mulyono. 2001. Aktivitas Belajar. Bandung. Yrama

Arikunto,Suharsimi, 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara

_______________, 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta. Dimyati, Mujjiono. 2002. Hasil Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Bumi Aksara. Johonson and Johonson, 2009. Guidelines For Teaching Science. Englewood

Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Ibrahim, 2000. Classroom Management for Secondary Teachers. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Komposian. 2010. Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id Mulyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Bumi Aksara.

Nasution, Noehi 2008, Evaluasi Pengajaran, Jakarta. Universitas Terbuka. Rosalia. 2005. 2008, Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id

Rusman,2008, Pengertian Pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe

Slameto. 2003. Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id

Salvin, R, E. 1994. Educational Psychology Theory, Research, and Practise, Fifth Edition. Massachusetts: Allyn an Bacon Publishers.

Sriyono, 2000, Aktivitas Belajar, ctrl+click tofollow link Sudjana, 2004, 2008, Pengertian Pembelajaran,

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe Suprijono. 2011. Hasil Belajar. http://translate.google.co.id


(44)

49

Tanireja. 2013. Model-medel Pembelajaran Indovatif. Bandung. Alfabeta Trianto. 2009,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Surabaya Warsita, 2008, Pengertian Pembelajaran,

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe

Winata, Putra, 2007, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta Universitas Terbuka Widyaningsi. 2012. Pembelajaran IPA SD. Jakarta. Universitas Terbuka. Zaenal, Aqib. 2014. Media Model Strategi Pembelajaran Inovatif. Bandung.


(1)

1. Kegiatan awal

a). Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi dan persepsi

b). Guru menjelaskan daur hidup hewan c). Siswa memperhatikan penjelasan guru. 2. Kegiatan inti

a). Menjelaskan materi.

b).Membentuk kelompok belajar tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. c). Meminta beberapa siswa menempelkan gambar menjadi urutan yang logis d). Bertanya jawab tentang materi pembelajaran

e). Membagikan lembar kerja kelompok.

f). Siswa berdiskusi dalam kelompok menyelesaikan soal.

3. Kegiatan akhir

a). Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

b). Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan memberikan tugas rumah (PR)

c). Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi

Pengamatan dilakukan terhadap siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar aktivitas siswa, dan lembar aktivitas guru.


(2)

dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus berikutnya.

H. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil jika terpenuhi sebagai berikut:

1. Aktivitas siswa rata-rata minimal 75%. 2. Nilai rata-rata kelas serendah-rendahnya 65. 3. Banyaknya siswa yang tuntas minimal 70%


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture adalah sebagai berikut.

1. Proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini terlihat dari penilaian aktivitas siswa pada siklus I rata-rata 58,00%. Siklus II rata-rata aktivitas siswa diperoleh sebesar 82,50%.

2. Hasil belajar IPA siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menunjukan peningkatan yang signifikan baik individu maupun kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar IPA pada siklus I dengan rata-rata 67,50 dan pada siklus II menjadi 79,47.

2. Kinerja guru dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture menunjukan peningkatan yang signifikan. Pada siklus I memperoleh nilai 72,72 dan pada siklus II memperoleh nilai 85,00


(4)

1. Bagi Siswa

Bagi siswa agar senantiasa membiasakan untuk belajar dan bekerja sama dengan teman sebaya, guna memperkaya ilmu pengetahuan dan informasi yang maksimal agar memperoleh hasil belajar yang lebih baik.

2. Bagi Guru

Sebagai alternatif variatif pembelajaran hendaknya para guru dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture, untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajaran siswa.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah memberi motivasi guru untuk mengembangkan model pembelajaran supaya lebih kreatif dan tidak terpaku pada satu metode saja.

4. Bagi Peneliti

Bagi para peneliti berikutnya, disarankan untuk mengembangkan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe picture and picture pada SK atau KD yang lain maupun mata pelajaran lainnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anton, M, Mulyono. 2001. Aktivitas Belajar. Bandung. Yrama

Arikunto,Suharsimi, 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara

_______________, 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta. Rineka Cipta. Dimyati, Mujjiono. 2002. Hasil Belajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Bumi Aksara. Johonson and Johonson, 2009. Guidelines For Teaching Science. Englewood

Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Ibrahim, 2000. Classroom Management for Secondary Teachers. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall, Inc.

Komposian. 2010. Aktivitas Belajar. http://translate.google.co.id Mulyati. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Bumi Aksara.

Nasution, Noehi 2008, Evaluasi Pengajaran, Jakarta. Universitas Terbuka. Rosalia. 2005. 2008, Aktivitas Belajar. http://translate.google.co.id

Rusman,2008, Pengertian Pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe

Slameto. 2003. Aktivitas Belajar. http://translate.google.co.id

Salvin, R, E. 1994. Educational Psychology Theory, Research, and Practise, Fifth Edition. Massachusetts: Allyn an Bacon Publishers.

Sriyono, 2000, Aktivitas Belajar, ctrl+click tofollow link Sudjana, 2004, 2008, Pengertian Pembelajaran,

http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe Suprijono. 2011. Hasil Belajar. http://translate.google.co.id


(6)

Winata, Putra, 2007, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta Universitas Terbuka Widyaningsi. 2012. Pembelajaran IPA SD. Jakarta. Universitas Terbuka. Zaenal, Aqib. 2014. Media Model Strategi Pembelajaran Inovatif. Bandung.


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN 4 TAMANSARI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 30

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN PULAU PAHAWANG KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

0 6 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN PULAU PAHAWANG KECAMATAN PUNDUH PEDADA KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

2 5 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SDN 4 GUNUNGSARI KEDONDONG KABUPATEN PESAWARAN TAHUN 2013/2014

0 5 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW KELAS IV SDN 1 KUTOARJO KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

0 6 87

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 5 BAGELEN KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

0 6 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 3 NEGERI SAKTI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

0 7 44

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS IV SDN MUARA PUTIH KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN 2014/2015

0 6 42

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE SISWA KELAS III SD NEGERI BANDUNGAN 01 KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II 20142015

0 0 18

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE DALAM PEMBELAJARAN IPA SDN 06 JIRAK

0 0 11