digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 68
terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
d. Verifikasi atau Penyimpulan Data Kesimpulan verifikasi merupakan tahap terakhir dalam rangkaian analisis
data kualitatif. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan data
Untuk menetapkan keabsahantrustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejulah criteria
tertentu.
20
Untuk memperoleh tingkat keabsahan data, teknik yang digunakan
antara lain:
1. Ketekunan pengamatan, yakni serangkaian kegiatan yang dibuat secara terstruktur dan dilakukan secara serius dan berkesinambungan terhadap
segala realistis yang ada di lokasi penelitian untuk menemukan unsur- unsur di dalam situasi yang relevan dengan melakukan pengamatan
mendalam.
20
Lexy. J. Moleong. Metodologi penelitian kualitatif.bandung..h173
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 69
2. Triangulasi data, yakni teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data yang terkumpul untuk
keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data-data tersebut. Untuk itu keabsahan data dengan cara: 1 membandingkan hasil
wawancara dan pengamatan, 2 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan, 3 membandingkan apa yang dikatakan
orang secara umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Diskusi teman sejawat, yakni diskusi yang dilakukan dengan rekan yang
mampu memberikan masukan ataupun sanggahan sehingga memberikan kemantapan terhadap hasil penelitian. Teknik ini digunakan agar peneliti
dapat mempertahankan sikap terbuka dan kejujuran serta memberikan kesempatan awal yang baik untuk memulai menjejaki dan mendiskusikan
hasil penelitian dengan teman sejawat.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 70
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Al- Hidayah
1
Pondok Pesantren Al- Hidayah didirikan oleh almarhum KH . Ma’shum
Ahmad pada tanggal 15 Muharram 1395 H bertepatan dengan tanggal 28 Januari
1975 M. Berdirinya Pondok Pesantren ini di latar belakangi oleh upaya untuk mengamalkan ilmu yang beliau miliki sekaligus menyediakan fasilitas pendidikan
yang bernuansa agamis bagi masyarakat desa Ketegan dan sekitarnya. Namun pada perkembangan selanjutnya ternyata banyak juga masyarakat dari luar daerah
Sidoarjo yang datang untuk menuntut ilmu di Pesantren ini. Pada periode awal berdirinya, Pondok Pesantren al-Hidayah ini hanya
mengembangkan sistem pendidikan non formal dengan metode klasik sebagaimana yang digunakan di pesantren-pesantren salaf pada umumnya yaitu
metode bandongan, wetonan, hafalan dan sorogan. Tanggal
2 Dzulqo‟dah 1410 H, seiring dengan semakin banyaknya jumlah
santri diresmikanlah Madrasah Diniyah Al-Hidayah. Sistem madrasah ini
dimaksudkan untuk memberikan jenjang pendidikan yang bisa ditempuh oleh santri, mengingat latar belakang yang dimiliki oleh santri yang beragam dan tidak
mungkin menyamaratakan materi pendidikan yang diberikan kepada mereka.
1
Dokumentasi, Pondok Pesantren Al- Hidayah Ketegan Tanggulangin Sidoarjo, dikutip dari Sekretaris Pondok Pesantren Al- Hidayah, pada hari Sabtu 30 Juli 2016.