Pengertian Internal Locus Of Control

dimotivasi oleh perhatian terhadap kesejahteraan orang lain si penolong. Tanpa ada empati, orang yang melihat kejadian darurat tidak akan melakukan pertolongan, jika individu dapat mudah melepaskan diri dari tanggungjawab untuk memberikan pertolongan. 2. Negative State Relief Hypothesis Perilaku prososial dimotivasi oleh keinginan untuk mengurangi perasaan negatif yang ada dalam diri calon si penolong, bukan karena ingin menyokong kesejahteraan orang lain 3. Empathy Joy Hypothesis Tindakan prososial dimotivasi oleh perasaan positif ketika seseorang menolong. Ini terjadi jika seseorang belajar tentang dampak dari tindakan pososial itu. Sebagaimana pendapat Bandura 1977 bahwa orang dapat belajar melakukan tindakan menolong dapat memberi hadiah bagi diri sendiri, yaitu merasa bahwa diri sendiri baik.

2.2 Internal Locus Of Control

2.2.1 Pengertian Internal Locus Of Control

Konsep locus of control pertama kali dikembangkan JB Rotter pada tahun 1966 yang memberikan gambaran pada keyakinan seseorang mengenai sumber penentu perilaku. Dalam hal ini Rotter menegaskan tentang konsep locus of control, bahwa locus of control bukanlah sebuah typology atau proposition, karena locus of control adalah pengharapan umum yang akan memprediksi perilaku seseorang dari berbagai keadaan. Rotter mendefinisikan locus of control sebagai : Locus of control refers to the extent to which individuals believe that they can control events that affect them. Locus of control mengacu pada sejauh mana individu percaya bahwa individu dapat mengontrol peristiwa-peristiwa yang mempengaruhi. Individu yang memiliki locus of control eksternal menyakini bahwa perilaku individu tidak akan membuat perbedaan apapun dalam penguatan yang diterima, tidak akan melihat nilai dalam melakukan usaha untuk memperbaiki situasi. Individu memiliki kepercayaan kecil tentang kemungkinan pengontrolan kehidupan diri sendiri di masa kini dan akan datang. Sedangkan individu yang terorientasi secara internal percaya bahwa individu memiliki kontrol yang kuat atas kehidupan sendiri, dan individu berperilaku menurut hal itu. Rotter 1966 riset menunjukkan bahwa individu melakukan usaha pada tingkat tinggi dalam hal tugas-tugas laboratorium, dan tidak begitu rentan terhadap beberapa usaha untuk mempengaruhi, menempatkan nilai yang lebih tinggi dalam skill dan prestasi personalnya, dan lebih waspada dengan petunjuk-petunjuk lingkungan yang dapat individu gunakan untuk memedomani perilaku. Selain itu, individu yang memiliki internal locus of control lebih siap untuk mengambil tanggung jawab terhadap tindakan-tindakan daripada individu orientasi-eksternal. Terdapat juga beberapa bukti yang secara tentatif menunjukkan bahwa individu orientasi-internal bisa jadi memperoleh kesehatan mental yang lebih baik. Dalam mengungkap kecenderungan pusat kendali locus of control seseorang itu termasuk dalam internal atau external maka Rotter menciptakan skala yang dinamakan skala Internal-External Skala I-E. Levenson 1972 memperbaiki skala I-E kemudian skala I-E di susun kembali dan di beri nama skala Internal, Powerful Others and Chance Skala IPC-Locus of control. Levenson dalam Azwar, 1999 membagi pusat pengendali locus of control dalam skala IPC ke dalam tiga faktor yaitu : 1 Internal I Internal merupakan keyakinan seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidup ditentukan terutama oleh kemampuan diri sendiri. 2 Powerful Other P Powerful Other merupakan keyakinan seseorang bahwa kejadian-kejadian dalam hidup ditentukan terutama oleh orang lain yang lebih berkuasa, dan 3 Chance C Chance merupakan keyakinan seseorang bahwa kejadian- kejadian dalam hidup ditentukan terutama oleh nasib, peluang, dan keberuntungan.

2.2.2 Apek-Aspek Locus Of Control

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB IV

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga T1 132009104 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Internal Locus of Control dengan perilaku prososial siswa kelas XI IPS SMA Kristen 1 Salatiga

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB I

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB II

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB IV

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 T1 132009090 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Locus of Control dengan Perilaku Prososial Siswa Kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 19