Sejarah Batik Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sejarah Batik Gemawang T1 152009007 BAB IV

23 Sebagian besar penduduk desa Gemawang berprofesi sebagai petani dan buruh petik kopi di PTPN, yang berjumlah 1226 jiwa sebagian lainnya memilih untuk bekerja di sektor informal sebagai pedagang keliling, peternak, pengrajin industri rumah tangga, montir, pengusaha kecil menegah, karyawan swasta yang berjumlah 131 jiwa, sedangkan penduduk lainnya bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan pensiunan TNI maupun POLRI berjumlah 49 jiwa.

B. Sejarah Batik

Sejarah batik teknik membatik telah dikenal sejak ribuan tahun silam. Tidak ada keterangan sejarah yang cukup jelas tentang asal-usul batik, menurut sejarah orang-orang Mesir telah memakai pakaian-pakaian batik dua abad yang lampau demikian juga di Jepang, Tiongkok, India dan negara-negara timur, di Afrika telah diturunkan motif-motif suku tertentu secara berulang-ulang dari generasi Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan Petani 260 268 Buruh tani 352 340 Pegawai negeri sipil 19 9 Pengrajin industri rumah tangga 30 17 Pedagang keliling 11 Peternak 7 Montir 1 Bidan Swasta 1 POLRI 1 Pensiunan PNSTNIPOLRI 14 6 Pengusaha kecil dan menegah 12 1 Jasa pengobatan alternative 2 Karyawan perusahaan swasta 24 26 Jumlah 733 668 Sumber: Laporan Statistik DasarPokok DesaKelurahanKabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah keadaan Bulan Desember 2011. 24 kegenerasi. Ada yang menduga teknik ini berasal dari bangsa Sumeria, kemudian dikembangkan di Jawa setelah dibawa oleh para pedagang India, saat ini batik bisa ditemukan di banyak negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, India, Srilanka, dan Iran. Selain di Asia batik juga sangat populer di beberapa negara di benua Afrika, walaupun demikian, batik yang sangat terkenal di dunia adalah batik yang berasal dari Indonesia, terutama dari Jawa. Miftahul Jannah 2008:4 Batik di Indonesia Batik Indonesia secara historis berasal dari zaman nenek moyang yang dikenal sejak abad VII yang ditulis dan dilukis pada daun lontar, saat itu motif atau pola batik masih didominasi oleh motif bentuk flora dan fauna. Namun dalam sejarah perkembangan desain batik mengalami perubahan, yaitu dari corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan, relief candi, wayang beber, dan sebagainya. Melalui corak lukisan seni busana dari relief tersebut muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini. Jenis dan corak batik tradisional tergolong banyak, namun corak dan variasinya sesuai dengan filosofi dan budaya masing-masing daerah yang amat beragam. Khasanah budaya bangsa Indonesia yang demikian kaya telah mendorong lahirnya berbagai corak dan jenis batik tradisional dengan ciri kekhususannya sendiri. Destin Heru Setiati, 2008:28 Riwayat perbatikan di Indonesia berhubungan dengan sejarah kerjaaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di tanah Jawa. Pada beberapa catatan sejarah, disebutkan pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa Kasuhunan Surakarta di Solo dan kasultanan Yogyakarta. Berdasarkan sumber tersebut, maka seni batik di 25 Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada raja-raja berikutnya dan akhirnya menyebar ke pelosok wilayah Indonesia, adapun mulai meluasnya kesenian batik ini hampir di setiap wilayah Indonesia dan khususnya di Jawa ialah setelah akhir abad XVII atau awal abad XIX. Batik yang dihasilkan semuanya batik tulis sampai awal abad XX dan batik cap dikenal baru setelah Perang Dunia I selesai sekitar tahun 1920. Destin Heru Setiati, 2008:29 Selama ini belum ada hasil penelitian yang memastikan kapan seni batik mewarnai kebudayaan di Indonesia. Menurut Tukiran Effendi, salah satu seorang tokoh batik dari Museum batik menyebutkan bahwa di dalam buku-buku klasik disebutkan batik ditemukan pada abad XIV ke atas. Raja Mataram, Panembahan Senopati yang hidup pada abad XVII, sudah memakai batik motif bebetan parang. Di dalam istana, Batik digunakan sebagai pakaian resmi keraton dengan aneka bentuk ragam hias yang indah dengan nilai-nilai yang tinggi sarat dengan makna dan simbolis. Umumnya orang menganggap batik identik dengan masyarakat Jawa. Namun dalam perkembangannya, seni batik kemudian ditemukan tidak hanya di pulau Jawa. sebab di wilayah lain terdapat pula hasil karya seni batik dengan motif unik, diantaranya batik Jambi dengan motif Pucuk Rebug, yang berhubungan dengan pepatah yang mempunyai arti filosofis tentang adat dan kehidupan masyarakat. Kemudian batik Bengkulu dengan motif huruf arab kaligrafi, Irian dengan motif suku Asmat. 26 Dari catatan sejarah yang disampaikan oleh GP Rouffaer, batik daerah- daerah tersebut pada umunya bermotif geometris. Sementara di Indonesia bervariasi, masih ditinjau dari sejarah. Dalam buku Widodo disebutkan bahwa menurut M.Yamin dan R.M.Sucipto batik di Indonesia telah ada sejak Zaman Sriwijaya, sementara di Tiongkok pada zaman Dinasti sung atau Tang. Ditemukan pula informasi yang menyatakan bahwa perkembangan seni batik telah berlangsung sebelum Belanda menginjakkan kakinya di Indonesia, hal itu dapat dibuktikan dari patung para dewa di candi-candi yang mengenakan kain batik Ismunandar, 1985:26 Di masa lalu, awalnya batik Indonesia hanya beredar di dalam negeri terutama di pulau Jawa, jika sampai keluar negeri hanya tersebar di wilayah Hindia Belanda. Namun, setelah perdagangan aktif melewati wilayah itu, maka kepopuleran batik semakin meluas. Para pedagang Belanda, India, China, Jepang membawa batik sebagai salah satu komoditi. Maka batik Indonesia semakin terkenal di manca negara, bahkan saat ini sudah terkenal sampai di Amerika dan Afrika Selatan. Hal ini kemudian berdampak juga pada munculnya kepedulian para pedagang untuk memperhatikan pengembangan seni batik itu sendiri. Komarudin Hidayat dan Putut Wijanarko, 2008 : 605 Seni batik adalah salah satu kesenian khas Indonesia yang telah sejak berabad-abad lamanya hidup dan berkembang, sehingga merupakan salah satu bukti peninggalan sejarah budaya bangsa Indonesia. Banyak hal yang dapat terungkap dari seni batik, seperti latar belakang kebudayaan, kepercayaan, adat 27 istiadat, sifat dan tata kehidupan, alam lingkungan, cita rasa, tingkat ketrampilan dan lain-lain.Miftahul Jannah 2008:6 Kesenian tidak bersifat statis. Kebudayaan akan berkembang sepanjang sejarah dengan mendapat masukan serta menyerap aneka macam pengaruh dari luar lingkungannya, untuk kemudian disaring agar sesuai dengan kebudayaan setempat yang telah ada. Selain itu kebudayaan juga berkembang secara alamiah dari dalam sesuai dengan kepribadaiannya menurut tuntutan zaman. Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kian. Untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja di Indonesia pada zaman dulu. Melalui istana raja-raja di Jawa, batik merupakan kegemaran dan kebanggaan para wanita dari zaman dahulu untuk memperindah dan mengembangkan masing- masing gaya mereka. Para sultan, pegawai istana, serta para abdi diharuskan memakai desain-desain khusus yang menggambarkan motif-motif yang ada, dengan ancaman akan di hukum berat apabila melanggar peraturan tersebut. Contoh motif parang rusak, motif ini hanya boleh dipakai oleh para raja Jawa sejak berabad-abad yang lampau, desain tersebut mengandung banyak lambang mistik dan agama. Tetapi karena banyak dari pegawai istana dan abdi tinggal di luar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari keraton dan dihasilkan pula ditempatnya masing-masing, seiring berjalannya waktu kesenian batik ini ditiru oleh rakyat biasa dan selanjutnya meluas sehingga banyak dihasilkan kaum wanita dalam rumah tangga mereka untuk mengisi waktu luang. Miftahul Jannah 2008 : 12 28

C. Sejarah Batik Gemawang