Sejarah Berdirinya Masjid Raya Baitul Makmur

BAB III GAMBARAN UMUM MASJID RAYA BAITUL MAKMUR

A. Sejarah Berdirinya Masjid Raya Baitul Makmur

Masjid Raya Baitul Makmur berdiri pada tahun 1963, awalnya masjid tersebut dibangun di lingkungkan keluarga keturunan betawi, masjid tersebut dipindahkan 500 meter dari tempat yang sekarang atas prakasa ketiga orang yang bernama H. Amat alm, H. Amit alm, dan H. Miat alm dengan alasan bahwa masjid yang tidak terawat dan hampir ambruk di makan usia. Konon masjid tersebut asalnya musholla di zaman Belanda yang didirikan oleh Bapak Jaya dan masyarakat sekitarnya, kemudian musholla didirikan pada zaman belanda dengan tujuan untuk masyarakat muslim agar dapat beribadah, membahas strategi perang, serta mencerdaskan umat Islam pada masa itu. Setelah mengalami perubahan pada tahun 1963 banguan tersebut dipindahkan dan dibangun di halaman H. Miat di atas tanah seluas 100 meter, bangunan tersebut dari batu merah berdinding bambu dan diberi nama Masjid Al Falah dengan artian Kejayaan Islam yang lahir ditanah betawi pada masa itu. 22 Bersamaan dengan dibangunnya Masjid Al Falah, saat itupun dibangun pula tempat pendidikan dengan maksud untuk melengkapi tempat ibadah dan kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat mencerdaskan umat Islam, baik yang berada di lingkungan sekitar maupun di lingkungan lainnya, sebagai pelengkap 22 H. Andi Amri, Anggota Bidang Dakwah,Wawancara Pribadi. Jakarta 24 Maret 2014 34 madrasah ibtidaiyah yang bernama Al Hidayah dengan kepala madrasah H.M Toies Aminudin dan berkembang cukup menggembirakan pada masa-masa itu sampai tahun 1974. Pada tahun 1970 masjid kembali bergeser kearah barat dan dibangun secara permanen dari batu bata diatas lahan 1000 meter atas tanah wakaf dari H. Miat bin H. Buang namun bangunan ini sampai tahun 1979 tidak selesai. Pada tahun itu pula Madrasah Al-Hidayah dipisahkan dari masjid Al- Falah dan dikelola dengan baik oleh keluarga H. Amit. 23 Pada tahun 1979 masjid ini di bangun oleh PEMDA DKI Daerah Khusus Ibukota yang pada waktu itu gurbernurnya dijabat oleh Tyokropranolo. Beliau sekaligus meresmikan bangunan tersebut, dan nama masjid yang sebelumnya Al-Falah berubah nama menjadi masjid Baitul Makmur. Terpilihlah ustad H. Ahmad Suhaimi sebagai ketua DKM pertama masjid Baitul Makmur. Pada tanggal 27 Mei 1997 H.Ahmad Suhaimi meninggal dunia, kemudian ketua DKM dipegang oleh H.A. Rochmat. S melalui rapat umum DKM. Pada tanggal 20 Agustus 2002 masjid di bongkar total dengan material yang masih bisa digunakan, dihibahkan kepada masjid lain yang membutuhkan. Sebulan setelah pembongkaran dan penugasan masjid dibangun kembali oleh PEMDA DKI diatas tanah 2140 m 2 , pembangunan ini selesai pada desember 2004, diatas kesepakatan jamaah masjid berubah nama menjadi Masjid Raya Baitul Makmur. 24 23 Ibid 24 Ibid Pada tanggal 2 Januari 2005, H.A. Rachmat S. meninggal dunia dan jabatan ketua DKM yang sebelumnya dipegang olehnya digantikan oleh adik beliau. Status tanah adalah 1000 m 2 berupa wakaf dari H.Miat bin H.Buang dan selebihnya berupa hasil pembebasan dari H.A. Rachmat bin H.Miat. Demikian sejarah keberadaan Masjid Raya Baitul Makmur dari tahun 1963 sampai sekarang yang letaknya berada di kawasan strategis dan berkembang pesat dengan tumbuhnya perumahan menengah atas, dekat dengan dengan sarana pusat rekreasi Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan. Dengan didirikannya Masjid Raya Baitul Makmur ini diharapkan menjadikan umat Islam lebih maju dan berkembang.

B. Visi Dan Misi