Pengembangan Adonan Proofing Pemanggangan

porselin, desikator, neraca analitik, tanur, penjepit, gelas ukur, erlenmeyer, pipet, gelas piala, gelas ukur, alat ekstraksi Soxhlet, reflux kondensor, dan kertas saring.

3.3 Metode Penelitian

Perlakuan disusun secara tunggal dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap RAKL dengan 5 ulangan. Perlakuan pada penelitian ini adalah perbandingan tepung kimpul dan tepung terigu sebanyak 5 taraf, yaitu 0 : 100 L1; 5 : 95 L2; 10 : 90 L3; 15 : 85 L4; 20 : 80 L5. Perbandingan tepung kimpul dan tepung terigu dalam pembuatan roti manis disajikan pada Tabel 5. Tabel 5. Perbandingan tepung kimpul dan tepung terigu dalam pembuatan roti manis Perlakuan Tepung Kimpul Tepung Terigu L1 100 L2 5 95 L3 10 90 L4 15 85 L5 20 80 Kesamaan ragam diuji dengan uji Bartlett dan kemenambahan data diuji dengan uji Tuckey. Data dianalisis dengan sidik ragam untuk mendapatkan penduga ragam galat dan uji signifikansi untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan. Untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan data dianalisis lebih lanjut menggunakan uji Beda Nyata Terkecil BNT pada taraf 5.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1 Pembuatan Tepung Kimpul

Proses pembuatan tepung kimpul diawali dengan pengupasan kulit umbi kimpul segar dan pencucian dengan air, kemudian dilakukan pengirisan umbi kimpul dengan ketebalan 2 mm. Pengirisan dimaksudkan untuk mempercepat proses pengeringan. Setelah itu dilakukan perendaman dalam air hangat pada suhu 40 o C selama 3 jam. Kemudian dilakukan perendaman dalam larutan NaCl 10 selama 60 menit. Hasil penelitian Mayasari 2010 menunjukkan bahwa perendaman larutan NaCl 10 selama 60 menit dalam pembuatan tepung talas dapat mereduksi oksalat sebesar 93.62. Selanjutnya irisan kimpul hasil rendaman dikeringkan pada suhu 60 O C selama 8 jam sampai kadar air mencapai 12. Selama pengeringan, irisan umbi kimpul tersebut dibolak balik agar kering merata. Selain untuk menurunkan kadar air, proses pengeringan merupakan salah satu cara untuk menghilangkan rasa gatal. Hasil pengeringan berupa keripik kimpul kering kemudian digiling dan diayak dengan ukuran 80 mesh sehingga diperoleh tepung kimpul yang akan digunakan sebagai bahan utama substitusi tepung terigu dalam pembuatan roti manis. Diagram alir proses pembuatan tepung kimpul dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan tepung kimpul Sumber : Mayasari 2010

3.4.2 Pembuatan Roti Manis

Proses pembuatan roti manis dilakukan dengan metode straight dough Bogasari 2010 yang dimodifikasi dengan cara mencampurkan tepung kimpul dan tepung terigu sesuai perlakuan yang telah ditetapkan sebagai berikut : 0 : 100 L1; Pengupasan kulit Tepung Kimpul Pencucian dengan air Pengeringan T 60 o C; t 8 jam; sampai KA 12 Perendaman dalam air hangat T 40 o C ; t 3 jam Pengirisan dengan ketebalan 2 mm Penggilingan Grinder Umbi Kimpul Segar Keripik Kimpul Kering Pengayakan 80 mesh Perendaman dalam NaCl 10 ; t 60 menit Kulit

Dokumen yang terkait

KAJIAN PENGGUNAAN NATRIUM METABISULFIT DAN SODA KUE TERHADAP SIFAT FISIK, FISIKO-KIMIA DAN MUTU GIZI TEPUNG UMBI KIMPUL (Xanthosoma Sagittifolium L. Schoot)

1 10 62

DAYA PEMBENGKAKAN ( Swelling Power ) CAMPURAN TEPUNG KIMPUL Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Dan Tepung Terigu Terhadap Tingkat Pengembangan Dan Kesukaan Sensorik Roti Tawar.

2 4 19

PENDAHULUAN Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Kimpul (Xanthosoma sagittifolium) Dan Tepung Terigu Terhadap Tingkat Pengembangan Dan Kesukaan Sensorik Roti Tawar.

0 2 4

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) TERHADAP Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Terigu Dan Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap Elastisitas Dan Kesukaan Senso

0 0 17

PENDAHULUAN Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Terigu Dan Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap Elastisitas Dan Kesukaan Sensorik Mie Basah.

0 0 4

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG TERIGU DAN TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) TERHADAP Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Terigu Dan Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) Terhadap Elastisitas Dan Kesukaan Senso

0 0 17

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG KIMPUL (Xanthosoma sagittifolium) DAN TEPUNG TERIGU TERHADAP Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) dan Tepung Terigu Terhadap Tingkat Pengembangan dan Kesuk

0 3 18

PENDAHULUAN Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) dan Tepung Terigu Terhadap Tingkat Pengembangan dan Kesukaan Sensorik Cake.

0 1 5

DAYA PEMBENGKAKAN (SWELLING POWER) CAMPURAN TEPUNG KIMPUL Daya Pembengkakan (Swelling Power) Campuran Tepung Kimpul (Xanthosoma Sagittifolium) dan Tepung Terigu Terhadap Tingkat Pengembangan dan Kesukaan Sensorik Cake.

1 2 14

Pengaruh Substitusi Tepung Talas Belitung (Xanthosoma sagittifolium L. Schott) dan Tepung Ampas Tahu pada Tepung Terigu Terhadap Mutu Mi Kering.

0 0 4