kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang ditunjukkan kepada responden yang berhubungan dalam penelitian ini. Hasil dari kuesioner ini yaitu berupa
data-data mengenai stres kerja dan komitmen organisasi terhadap kepuasan kerja.
Data sekunder ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut: d.
Dokumentasi Dokumentasi adalah cara yang dilakukan dengan menelaah dan mengkaji
catatanlaporan dan dokumen-dokumen lain dari berbagai organisasi yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini
adalah stres kerja, motivasi kerja dan kinerja pegawai. 2. Penelitian Kepustakaan Library Research
Penelitian yang dilakukan dengan cara membaca buku-buku di perpustakaan seperti Buku Manajemen, Manajemen Sumber Daya Manusia, Perilaku
Organisasi, Jurnal atau Riset Manajemen Sumber Daya Manusia dan tulisan- tulisan yang berkaitan dengan masalah-masalah yang akan diteliti oleh penulis.
3.2.4.1 Uji Validitas
Menurut Cooper 2006:720 validitas adalah : ”Validity is a characteristic of measuraenment concerned with the extent
that a test measures what the researcher actually wishes to measure”.
Berdasarkan definisi diatas, maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test
kuesioner dalam mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk
diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan menghitung korelasi diantara masing-masing pernyataan dengan skor total.
Adapun rumus dari pada korelasi pearson adalah sebagai berikut :
r =
N Y
Y N
X X
N Y
X xy
2 2
2 2
Keterangan : r = Koefisien korelasi pearson
X = Skor item pertanyaan Y = Skor total item pertanyaan
N = Jumlah responden dalam pelaksanaan uji coba instrument
Uji keberartian koefisien r dilakukan dengan uji t taraf signifikasi 5. Rumus yang dilakukan adalah sebagai berikut :
t =
2 :
1 2
2
n db
r n
r
Dimana : n = ukuran sampel
r = Koefisien Korelasi Pearson df = degree of freedom = n-2
Keputusan pengujian validitas instrument dengan menggunakan taraf signifikan dengan 5 satu sisi adalah :
1. Item instrument dikatakan valid jika t
hitung
lebih dari atau sama dengan t
0,05 165
= 1,9744 maka instrument tersebut dapat digunakan. 2. Item instrument dikatakan tidak valid jika t
hitung
kurang dari t
0,05 165
= 1,9744 maka item tersebut tidak dapat digunakan.
Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.
Seperti telah dijelaskan bahwa untuk menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor
butir pernyataan dengan skor totalnya. Apabila koefisien korelasi butir pernyataan dengan skor total item lainnya 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.
Adapun untuk pengujian statistik mengacu pada kriteria : r hitung r kritis maka tidak valid
r hitung r kritis maka valid Untuk pengujian validitas instrument penelitian, penulis menggunakan program
SPSS 18.0 for Windows, hasilnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Stres Kerja
Variabel X1 Item
Pertanyaan Koefisien
Validitas r Kritis
Keterangan
1 0,657
0.300 Valid
2 0,578
0.300 Valid
3 0,672
0.300 Valid
4 0,618
0.300 Valid
5 0,708
0.300 Valid
6 0,755
0.300 Valid
7 0,708
0.300 Valid
8 0,750
0.300 Valid
9 0,763
0.300 Valid
10 0,703
0.300 Valid
11 0,752
0.300 Valid
12 0,568
0.300 Valid
13 0,737
0.300 Valid
14 0,416
0.300 Valid
15 0,651
0.300 Valid
16 0,689
0.300 Valid
17 0,689
0.300 Valid
18 0,665
0.300 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas stres kerja di atas, semua item memiliki koefisien validitas lebih besar dari nilai r kritisnya 0,300 sehingga dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut valid dalam artian item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel stres kerja pada pegawai FMIPA-ITB
dan akan mampu menghasilkan variabel yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Komitmen Organisasi
Variabel X2 Item
Koefisien Validitas
r Kritis Keterangan
Pertanyaan
1 0,474
0.300 Valid
2 0,726
0.300 Valid
3 0,747
0.300 Valid
4 0,390
0.300 Valid
5 0,874
0.300 Valid
6 0,709
0.300 Valid
7 0,604
0.300 Valid
8 0,897
0.300 Valid
9 0,610
0.300 Valid
10 0,867
0.300 Valid
11 0,232
0.300 Tidak Valid
12 0,774
0.300 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas komitmen organisasi di atas, terdapat item yang memiliki koefisien validitas 0,232 dari r kritisnya 0,300 yaitu item no. 11
sehingga item tersebut dinyatakan tidak valid dalam artian item tersebut tidak dapat digunakan untuk mengukur variabel komitmen organisasi pada pegawai
FMIPA-ITB. Sedangkan item yang lainnya memiliki koefisien validitas lebih besar dari nilai r kritisnya 0,300 sehingga dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut
valid dalam artian item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel komitmen organisasi pada pegawai FMIPA-ITB dan akan mampu menghasilkan
variabel yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian
Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Kepuasan kerja
Variabel Y Item
Koefisien Validitas
r Kritis Keterangan
Pertanyaan
1 0.429
0.300 Valid
2 0.373
0.300 Valid
3 0.477
0.300 Valid
4 0.395
0.300 Valid
5 0.403
0.300 Valid
6 0.364
0.300 Valid
7 0.429
0.300 Valid
8 0.327
0.300 Valid
9 0.359
0.300 Valid
10 0.343
0.300 Valid
11 0.630
0.300 Valid
12 0.580
0.300 Valid
13 0.582
0.300 Valid
14 0.611
0.300 Valid
15 0.468
0.300 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas stres kerja di atas, semua item memiliki koefisien validitas lebih besar dari nilai r kritisnya 0,300 sehingga dapat
disimpulkan bahwa item-item tersebut valid dalam artian item-item tersebut dapat digunakan untuk mengukur variabel kepuasan kerja pada pegawai
FMIPA-ITB dan akan mampu menghasilkan variabel yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian
3.2.4.2 Uji Reliabilitas