Penyemaian Aplikasi Mikoriza dan Pembibitan Main Nursery

3.4.2 Persiapan Media Tanam dan bahan Tanam

Media tanam yang digunakan untuk penyemaian prenursery benih jarak pagar adalah pasir yang telah disterilkan dengan autoclave. Sedangkan media tanam untuk pembibitan main nursery adalah campuran topsoil, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1 dan telah disterilkan juga dengan autoclave. Bahan tanam yang digunakan adalah benih jarak pagar yang berasal dari perkebunan rakyat.

3.4.3 Penyemaian

Benih jarak pagar disemai dalam bak plastik yang telah berisi pasir yang telah disterilkan. Penyemaian dilakukan dengan cara membenamkan benih jarak pagar ke dalam media tanam sampai seluruh permukaan benih tertutup tanah. Kemudian benih disiram setiap hari. Hal itu dilakukan terus-menerus sampai dengan 7 hari setelah tanam. Pada tahap ini, pemupukan tidak perlu dilakukan karena benih masih memanfaatkan cadangan makanan yang terdapat pada endospermanya.

3.4.4 Aplikasi Mikoriza dan Pembibitan Main Nursery

Aplikasi mikoriza dilakukan pada saat benih jarak pagar telah disemai selama 7 hari dan telah tumbuh menjadi tanaman muda bibit. Aplikasi dilakukan dengan cara mencabut bibit dari prenursery polibag berukuran 10×15 cm dengan hati-hati kemudian memindahkannya ke main nursery, yakni polibag berukuran 15×30 cm yang telah berisi campuran topsoil, kompos, dan pasir dengan perbandingan 2:1:1, telah disterilkan, dan diberi lubang tanam. Pada saat bibit telah dipindahkan ke lubang tanam pada main nursery, daerah sekitar perakaran bibit ditaburi inokulan FMA sesuai perlakuan sebanyak ± 500 spora, lalu lubang tanam ditimbun tanah agar bibit dapat berdiri tegak. Lalu masing-masing polibag diberi label sesuai dengan perlakuan yang diberikan. Kemudian polibag-polibag tersebut disusun di dalam rumah kaca sesuai dengan tata letak percobaan. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan cara penyiraman setiap hari dan pemupukan seperti yang tertera pada Tabel 9. Standar dosis pemupukan bibit jarak pagar yang digunakan disesuaikan dengan standar dosis pemupukan yang dilaporkan oleh Salim 2010. Tabel 9. Jadwal pemupukan dan dosis pupuk tanaman jarak pagar di pembibitan Salim, 2010. Umur Bibit minggu p 1 p 2 p 3 Urea g KCl g TSP g Urea g KCl g TSP g Urea g KCl g TSP g 1 6,67 3,33 5,22 6,67 3,33 3,48 6,67 3,33 2,61 2 6,67 3,33 5,22 6,67 3,33 3,48 6,67 3,33 2,61 3 6,67 3,33 5,22 6,67 3,33 3,48 6,67 3,33 2,61 4 5 5 5 5 5 5 5 6 5 5 5 7 5 5 5

3.4.5 Pengamatan

Dokumen yang terkait

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)pada Berbagai Perbandingan Media Tanam Sludge dan Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) di Pre Nursery

4 102 53

Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacq.) Dengan Menggunakan Media Sekam Padi dan Frekuensi Penyiraman di Main Nursery

10 98 74

Uji Kompatibilitas Mikoriza Vesikular Arbuskular Pada Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guimensis Jacq) di Pembibitan Pada Media Tanam Histosol dan Ultisol

0 26 82

Pengaruh Pemberian Limbah Kalapa sawit (Sludge) dan Pupuk Majemuk NPK Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guinsensis Jacq) di Pembibitan Awal

0 25 95

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) Terhadap Pupuk Cair Super Bionik Pada Berbagai Jenis Media Tanam di Pembibitan Utama

0 30 78

Respon Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit Terhadap Pemberian Pupuk Mutiara 15-15-15 dan Dolomit Pada Media Tanah Gambut Di Pembibitan Utama

0 47 83

Respon Bibit Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Pada Media Kombinasi Gambut Dan Tanah Salin Yang Diaplikasi Tembaga (Cu) Di Pembibitan Utama

0 42 79

Pertumbuhan Mucuna Bracteata L. Dan Kadar Hara Kelapa Sawit (Elais guinensis Jacq.) Dengan Pemberian Pupuk Hayati

3 63 66

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kelapa Sawit (Elaeis quenensis Jacq), Coklat (Theobroma cacao) Dan Karet (Havea brasiliensis) Di Desa Belinteng Kecamatan Sei Bingei Kabupaten Langkat

0 26 52

PENGARUH WAKTU INOKULASI DAN DOSIS INOKULUM SPORA FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR PADA PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

0 6 51