METODOLOGI PENELITIAN PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS JALAN NASIONAL (Studi Kasus Jalan Lintas Barat Sumatera)

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum Metodologi penelitian adalah suatu cara bagi peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang dipakai pada penelitian ini adalah dengan cara melakukan pengolahan data primer hasil survey lapangan serta mengumpulkan beberapa informasi yang dibutuhkan sebagai data sekunder. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada ruas jalan nasional lintas barat yaitu pada ruas jalan Pasar Gadingrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu lihat gambar 1. AREA PERTOKOAN BAN K AREA PASAR TERMINAL GD.REJO AREA PERKANTORAN SMPN. 1 GADINGREJO AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN AREA PERTOKOAN AREA PERUMAHAN GSG MASJID KANTOR KANTOR POLISI JALAN RAYA GADINGREJO - KE ARAH PRINGSEWU J L.R AD E N I NTA N J L. T EG ALS A R I JALAN RAYA GADINGREJO - KE ARAH B.LAMPUNG SEGMEN II 200 m SEGMEN I 200 m A A Gambar 1. Lokasi Survei Ruas Jalan Pasar Gadingrejo dan Pembagian Per Segmen B B -2 -2 Lebar Bahu Jalan 400 cm Lebar Lajur 350 cm Lebar Lajur 350 cm Lebar Bahu Jalan 400 cm Kawasan Pertokoan Kawasan Pertokoan Jarak Bahu-Pertokoan 400 cm Jarak Bahu-Pertokoan 400 cm Gambar 2. Potongan Melintang A-A Ruas Jalan Pasar Gadingrejo -2 -2 Lebar Bahu Jalan 200 cm Lebar Lajur 350 cm Lebar Lajur 350 cm Lebar Bahu Jalan 200 cm Kawasan Pertokoan Kawasan Pertokoan Jarak Bahu-Pertokoan 200 cm Jarak Bahu-Pertokoan 200 cm Gambar 3. Potongan Melintang B-B Ruas Jalan Pasar Gadingrejo 3.3 Pelaksanaan Penelitian 1. Waktu Penelitian Pelaksanaan survey dilaksanakan antara hari Senin sampai Sabtu. Dengan mempertimbangkan pengaruh tingkat hambatan samping terhadap volume lalu lintas dan kecepatan, maka diambil waktu yang paling kritis yaitu hari Selasa, Kamis dan Minggu. Survey pengumpulan data lalu lintas dilakukan pada jam-jam sibuk yaitu pada pukul 06.30- 08.30 WIB jam sibuk pagi, pukul 11.00-13.00 WIB jam sibuk siang dan pukul 16.00-18.00 WIB jam sibuk sore. 2. Peralatan Penelitian Peralatan yang digunakan untuk melakukan penelitian ini meliputi : a. Alat tulis yang berfungsi untuk mencatat semua hasil penelitian. b. Pencatat waktu Stop Watch untuk mengukur periode pengamatan kendaraan. c. Meteran standar yang digunakan untuk mengukur panjangnya jalan yang diteliti kemudian membagi menjadi per zona. d. Petugas pengamat, sebagai tenaga pengamat dan pencatat arus lalu lintas. e. Jam tangan sebagai penunjuk waktu selama pelaksanaan survey. f. Kamera digital untuk merekam pergerakan arus lalu lintas. g. Komputer sebagai alat untuk menghitung dan mengolah data. 3.4 Prosedur Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan adalah data hasil survey yang berupa data primer dan sekunder. Data sekunder didapat langsung dari instansi - instansi terkait berupa data jumlah penduduk Kecamatan Gadingrejo tahun 2013. Sedangkan data primer diperoleh dari pengukuran langsung di lapangan. 1. Data primer Tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut: a. Data volume lalu lintas. Langkah awal yang dilakukan adalah menetukan jenis kendaraan berdasarkan klasifikasi kendaraan yaitu sepeda motor MC, kendaraan ringan LV, kendaraan berat MHV, Kendaraan truk besar LT, kendaraan bus besar LB. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menghitung langsung jumlah kendaraan yang melewati titik pengamatan dengan menggunakan pencatatan secara manual setiap 15 menit selama jam sibuk. Survei dilakukan oleh dua surveyor pada titik pengamatan untuk setiap arah lalu lintas. Kemudian pencatatan kecepatan kendaraan, dilakukan untuk mengukur kecepatan dibatasi pada jarak per 50 meter, yang diwakili 5 kendaraan untuk masing-masing tipe kendaraan. b. Data geometrik. Pengumpulan data geometrik jalan dilakukan dengan mengukur panjang segmen jalan yang diteliti kemudian menentukan bagian per segmen dan mengukur lebar jalan serta lebar bahu jalan. Dalam pengumpulan data ini digunakan meteran sebagai alat bantu ukur. c. Hambatan Samping Pelaksanaan survey untuk pengambilan data hambatan samping dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat aktivitas samping jalan yang terjadi selama waktu pengamatan. Survei hambatan samping dilakukan dengan cara menghitung langsung setiap tipe kejadian per 200 meter pada lajur jalan yang diamati. Tipe kejadian yang dicatat adalah jumlah kendaraan parkir di pinggir jalan, jumlah pejalan kaki yang menyeberang dan melewati pinggiran ruas jalan, arus kendaraan lambat serta jumlah angkutan yang menaikturunkan penumpang di segmen pengamatan. Survei dilakukan oleh 4 surveyor pada lajur jalan per 200 meter, dimana setiap surveyor menghitung semua tipe kejadian per 200 meter per jam. 3.5 Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan memperhitungkan data yang didapat dari survei yang telah dilakukan sebelumnya berdasarkan MKJI 1997 untuk Jalan Luar Kota yaitu memperhitungkan kecepatan arus bebas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan dan tingkat pelayanan dengan data yang didapat berupa volume kendaraan dan kapasitas. 3.6 Analisa Data Untuk penganalisaan data dan pembahasan dilakukan untuk menilai: 1. Karakteristik hambatan samping yaitu melihat seberapa dominan manusia yang melakukan kegiatan menyeberang dan kegiatan-kegiatan lainnya disekitar ruas jalan pasar Gadingrejo yaitu pengelompokkan berdasarkan beberapa kriteria seperti usia dan pekerjaan, yang pengamatan dilakukan secara tidak spesifik. 2. Kemudian untuk kendaraan parkir berupa ojek yang menunggu penumpang dan kendaraan parkir di depan kawasan pertokoan. 3. Serta kendaraan berhenti untuk menurunkan penumpang di bahu jalan. 4. Penganalisaan data selanjutnya yaitu menganalisis kecepatan kendaraan terganggu hambatan samping yang dilakukan di daerah sekitar ruas jalan pasar Gadingrejo untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat hambatan samping terhadap kecepatan kendaraan. 5. Penganalisisan kecepatan kendaraan tak terganggu hambatan samping dilakukan pada ruas jalan yang jauh dari gangguan akibat hambatan samping di ruas jalan pasar Gadingrejo, namun dengan pengambilan kondisi jalan yang hampir sama yaitu dengan keadaan jalan lurus. Bertujuan sebagai pembanding tingkat kecepatan kendaraan. 3.7 Bagan Alir Flow Chart Adapun langkah-langkah pengolahan dan proses penelitian ini dapat dilihat pada Bagan Alir berikut ini : Gambar 4. Bagan Alir Penelitian MULAI Studi Literatur Pengumpulan Data Data Sekunder Data Primer  Data Jumlah Penduduk Kecamatan Gadingrejo  Kinerja Lalu Lintas  Geometrik Jalan Hambatan Samping :  Pejalan kaki dan penyeberang jalan  Kendaraan berhenti dan parkir  Kendaraan masuk dan keluar lahan samping  Kendaraan lambat Pengolahan data Analisa dan Pembahasan  Karakteristik hambatan samping  Kecepatan Kendaraan Tak Terganggu  Kecepatan Kendaraan Terganggu hambatan samping Kesimpulan dan Saran SELESAI 3.8 Bagan Alir Analisa Jalan Luar Kota. Bagan alir prosedur perhitungan untuk jalan luar kota ditunjukkan pada gambar 6 di bawah ini : Gambar 5. Prosedur perhitungan untuk analisa operasional dan perencanaan. YA TIDAK Langkah A : DATA MASUKAN A – 1 : Data umum A – 2 : Kondisi geometric jalan A – 3 : Kondisi arus lalu - lintas A – 4 : Hambatan samping Langkah B : KECEPATAN ARUS BEBAS B – 1 : Kecepatan arus bebas dasar B – 2 : Penyesuaian untuk lebar jalan lalu-lintas B – 3 : Faktor penyesuaian untuk kondisi hambatan samping B – 4 : Faktor penyesuaian akibat fungsi jalan dan guna lahan B – 5 : Kecepatan arus bebas untuk kondisi lapangan B - 6 :Kecepatan arus bebas kelandaian khusus hanya 22 UD Langkah C : KAPASITAS C – 1 : Kapasitas dasar C – 2 : Faktor penyesuaian untuk lebar jalur lalu-lintas C – 3 : Faktor penyesuaian untuk pemisahan arah C – 4 : Faktor penyesuaian untuk kondisi hambatan samping C – 5 : Kapasitas untuk kondisi lapangan C – 6 : Kapasitas pada kelandaian khusus PERUBAHAN Keperluan penyesuaian anggapan mengenai rencana, dsb. Akhir Langkah D : PERILAKU LALU - LINTAS D – 1 : Derajat kejenuhan D – 2 : Kecepatan dan waktu tempuh D – 3 : Iringan pleton D- 4 : Kecepatan dan waktu tempuh untuk kelandaian khusus D - 5 : Penilaian perilaku lalu lintas

V. PENUTUP

Dokumen yang terkait

Studi Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Studi Kasus : Jalan Nasional (Jalan Lintas Sumatera) Kabupaten Serdang Bedagai

1 55 100

ANALISIS PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus : Jalan Laksamana Yos Sudarso - Pasar Panjang)

3 10 47

ANALISIS PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS (Studi Kasus : Jalan Laksamana Yos Sudarso - Pasar Panjang)

10 32 50

ANALISIS PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA LALU LINTAS DI JALAN RADEN INTEN BANDAR LAMPUNG

16 40 41

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KINERJA JALAN (Studi kasus : Jalan Ngasem Yogyakarta).

0 2 14

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN LALU LINTAS PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Cendrawasih Selatan Pasar Kota Klaten).

0 2 14

PENDAHULUAN PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KAPASITAS JALAN DAN KECEPATAN LALU LINTAS (Studi Kasus Jalan Cendrawasih Selatan Pasar Kota Klaten).

0 3 5

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KARAKTERISTIKARUS LALU LINTAS PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS (Studi Kasus di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga).

0 2 19

PENDAHULUAN PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS (Studi Kasus di Jalan Jenderal Sudirman, Salatiga).

0 3 4

Studi Karakteristik Kecelakaan Lalu Lintas Studi Kasus : Jalan Nasional (Jalan Lintas Sumatera) Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 6