D. Subjek Penelitian
Aktifitas awal dalam pengumpulan data adalah penentuan siapa subjek penelitiannya. Hal ini penting agar tidak terjadi salah dalam menentukan
informan, dan dari merekalah diharapkan informasi untuk menjawab pertanyaan peneliti yang diajukan. Dalam menentukan subjek penelitian
memang perlu sebuah rasional yang jelas, mengapa subjek tersebut dipilih. Jadi, bukan asal menentukan saja, namun asumsi yang harus ada adalah subjek
tersebut adalah subjek yang paling tepat dan paling sesuai dengan tema penelitian. Subjek penelitian menurut Amirin dalam Muhammad Idrus : 2007
: 120-121 Merupakan seseorang atau sesuatu yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Sedangkan Suharsimi Arikunto Dalam Muhammad
Idrus : 2007 : 121 memberi batasan subjek penelitian sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang
dipermasalahan. Jadi dalam subjek penelitian dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah informan, yaitu orang yang memberi informasi tentang
data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan penelitian. Pada saat peneliti turun ke lapangan dalam mencari informasi, peneliti
melakukan wawancara dengan : 1.
Kepala Pelaksana Harian KALAKHAR Badan Narkotika Provinsi BNP Lampung;
2. Sekretaris;
3. Sub Bagian Perencanaan;
4. Kasubbag Keuangan;
5. Bidang Promotif dan Preventif;
6. Sub Bidang Promotif;
7. Bidang Penegakan Hukum;
8. Kasubbid Terapi
9. Staf BNP
10. Pengurus KNPI Provinsi Lampung;
11. Pengurus DPD Granat Provinsi Lampung;
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Wawancara mendalam atau In Depth- interview Menurut Sugiono 2008 : 194 Interview atau wawancara adalah teknik
pengumpulan data melalui pertanyaan yang peneliti buat, baik tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Kegunaan wawancara
menurut Husaini Usman dan Purnomo 2006 : 58 adalah untuk mendapatkan data ditangan pertama, pelengkap teknik pengumpulan
lainnya, menguji pengumpulan data lainnya. Metode wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh keterangan, informasi, atau
penjelasan-penjelasan dari narasumber subjek penelitian masalah yang harus diungkap peneliti dengan menggunakan panduan wawancara.
Tatang M. Amirin, 1999:94 menjelaskan bahwa In Depth- interview merupakan suatu percakapan yang diarahkan kepada satu masalah tertentu
melalui proses Tanya jawab lisan yaitu dua orang atau lebih yang dapat berhadap-hadapan secara fisik, metode wawancara mendalam ini digunakan
untuk mendapatkan keterangan secara mendalam dari permasalahan yang dikemukanan, dengan metode ini diharapkan akan memperoleh data primer
yang berkaitan dengan penelitian ini dan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas.
Peneliti melakukan wawancara dengan 11 narasumber baik itu dari aparat
BNP Lampung, pengurus DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia KNPI Provinsi Lampung dan DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika GRANAT
Provinsi Lampung. Dengan mewawancarai Kepala Pelaksana Harian KaLakhar Bapak Sugiarto, pada hari Selasa, 23 Maret 2010 pukul 10.00
WIB, Sekretaris Bapak Halik S. pada hari Selasa, 23 Maret 2010 pukul 10.00 WIB, Kasubbag Perencanaan Bapak Alamsyah pada hari Kamis, 25
Maret 2010 pukul 10.00 WIB, Kasubbag Keuangan Bapak Asep S pada hari Kamis, 1 April 2010 pukul 10.00 WIB, Kabid Promotif dan Preventif Ibu
Bety Yulivida, AT pada hari Senin, 22 Maret 2010 pukul 14.00 WIB, Kasubbid Promotif Bapak Rusfian E. pada hari Senin, 22 Maret 2010 pukul
11.00 WIB, Kabid Penegakan Hukum Bapak Deddi A. pada hari Kamis, 25 Maret 2010 pukul 10.00 WIB, Kasubbid Terapi Bapak Abadi A
zra’i pada hari Rabu, 24 Maret Pukul 11.00 WIB, Staf BNP Bapak Yulianto pada hari
Kamis, 1 April 2010 pukul 10.00 WIB, Pengurus KNPI Provinsi Lampung Bapak Teguh W. pada hari Kamis, 25 Maret 2010 pukul 14.00 WIB dan
Pengurus DPD Granat Provinsi Lampung Bapak R. Effendi pada hari Kamis, 25 Maret 2010 pukul 15.00 WIB.
b. Dokumentasi Teknik pengumpulan data dengan dokementasi menurut Hasaini Usman dan
Purnomo 2006:73 adalah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Lebih lanjut dikatakan Lincoln dan Guba Moleong,
2000:16 dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film. Dalam penelitian ini digunakan dokumentasi oleh peneliti untuk
mendapatkan data-data yang mendukung, hal ini sangat berkaitan dengan gambaran umum Kantor Badan Narkotika Provinsi BNP Lampung, dan
data-data lain seperti data keadaan pegawai, daftar infentaris barang, Peraturan Gubernur No. 14 Tahun 2009 tentang Organisasi dan TataKerja
Lembaga Lain Sebagai Bagian Dari Perangkat Daerah Pada Pemerintah Provinsi Lampung, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
LAKIP Tahun 2008 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Sekretariat Badan Narkotika Dan Penanggulangan HIVAIDS Provinsi Lampung, dan
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Tahun 2009 Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD Sekretariat Badan Narkotika dan
Penanggulangan HIVAIDS Provinsi Lampung.
F. Teknik Analisis Data