4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan elemen penting untuk menjalankan aktivitas perusahaan yang menggambarkan hubungan wewenang dan tanggung
jawab bagi setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, maka seluruh aktivitas perusahaan dapat
dilaksanakan dengan baik dan mengarah pada tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Struktur organisasi mempunyai bentuk atau susunan yang jelas dalam
tiap-tiap tugasnya, serta untuk menegaskan hubungan antara satu sama lain. Komponen struktur organisasi pada PT Bank Syariah Mandiri adalah
sebagai berikut: 1. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham
2. DPS Dewan Pengawas Syariah 3. Direktur Utama
4. Dewan Komisaris 5. Direktorat Pembiayaan Mikro Kecil
6. Direktorat Pembiayaan Menengah 7. Direktorat Pembiayaan Korporasi dan Tresuari
8. Direktorat Kepatuhan 9. Direktorat Manajemen Risiko
10. Audit Intern 11. Komite Audit
12. Komite Remunerasi dan Nominasi 13. Komite Pemantau Risiko
Untuk mengetahui bagian-bagian yang saling terkait satu sama lain yang disajikan dalam bentuk bagan, struktur organisasi PT Bank Syariah Mandiri dapat
di lihat pada lampiran.
4.1.3 Job Description
Tugas pokok dan fungsi serta uraian tugas jabatan struktural Job Description pada PT Bank Syariah Mandiri berdasarkan susunan struktur
organisasi adalah sebagai berikut :
1. RUPS Rapat Umum Pemegang Saham
RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak
diserahkan kepada Direksi, Dewan Komisaris atau Dewan Pengawas Syariah. RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para
pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan
ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha perusahaan
jangka panjang. RUPS dan atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris, Dewan
Pengawas Syariah serta Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan. Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
memiliki wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar,
menyetujui laporan tahunan perseroan, menunjuk Auditor Eksternal, serta menentukan jumlah kompensasiremunerasi untuk anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
2. DPS Dewan Pengawas Syariah
DPS melakukan pengawasan terhadap pemenuhan prinsip syariah BSM setelah sebelumnya mendapat masukan dari unit kerja terkait meliputi:
a. Melakukan pengawasan terhadap proses pengembangan produk baru BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa:
1. Meminta penjelasan dari pejabat Bank yang berwenang mengenai tujuan, karakteristik, dan akad yang digunakan dalam produk baru
yang akan dikeluarkan; 2. Memeriksa apakah terhadap akad yang digunakan dalam produk baru
telah terdapat fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia DSN-MUI. Apabila sudah ada fatwa,
maka DPS melakukan analisa atas kesesuaian akad produk baru dengan fatwa Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia. Tetapi jika belum ada fatwa, maka DPS mengusulkan kepada Direksi untuk melengkapi akad produk baru
dengan fatwa dari Dewan Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia.
3. Mengkaji sistem dan prosedur produk baru yang akan dikeluarkan terkait dengan pemenuhan Prinsip Syariah dengan unit kerja terkait.
4. Memberikan pendapat syariah atas produk baru yang akan dikeluarkan.
b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan BSM berdasarkan masukan dari unit kerja terkait, berupa:
1. Menganalisis laporan yang disampaikan oleh danatau yang diminta dari Direksi, pelaksana fungsi audit intern danatau fungsi kepatuhan
untuk mengetahui kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa Bank. 2. Menetapkan jumlah uji petik sampel transaksi yang akan diperiksa
dengan memperhatikan kualitas pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah dari masing-masing kegiatan.
3. Memeriksa dokumen transaksi yang diuji petik sampel untuk mengetahui pemenuhan Prinsip Syariah sebagaimana dipersyaratkan
dalam SOP. 4. Melakukan review terhadap SOP terkait aspek syariah apabila
terdapat indikasi ketidaksesuaian pelaksanaan pemenuhan Prinsip Syariah atas kegiatan dimaksud.
5. Memberikan pendapat syariah atas kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa Bank.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:
a. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG;
b. Menilai dan memastikan pemenuhan Prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk yang dikeluarkan Bank; sesuai dengan
masukan yang telah dilaksanakan oleh unit kerja terkait. c. Memberi opini syariah atas proses pengembangan produk baru Bank
agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia;
d. Meminta fatwa kepada Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia untuk produk baru Bank yang belum ada fatwanya;
e. Melakukan review secara berkala atas pemenuhan Prinsip Syariah terhadap mekanisme penghimpunana dana dan penyaluran dana serta
jasa bank; dan f. Meminta data dan informasi terkait dengan aspek syariah dari satuan
kerja bank dalam rangka pelaksanaan tugasnya.
5. Direksi
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan BSM untuk kepentingan dan tujuan BSM sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada
RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai
dengan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan criteria
yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian
kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS. Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa
berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal serta eksternal lainnya. Direksi telah membentuk Satuan Kerja
Audit Internal SKAI, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Komite Manajemen Risiko dan Divisi Kepatuhan. Direksi menindaklanjuti temuan
audit dan rekomendasi dari SKAI, auditor eksternal, dan hasil pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lain. Direksi
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan BSM yang
bersifat strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai dengan media yang mudah diakses pegawai antara lain melalui News Letter, SMS,
intranet, majalah internal dan media komunikasi lainnya. Tugas dan Tanggung jawab Direksi dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Melakukan pengelolaan BSM sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya sesuai Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip GCG.
b. Menyusun visi, misi, dan nilai-nilai serta rencana strategis BSM dalam bentuk rencana korporasi Corporate Plan dan rencana bisnis
Business Plan. c. Menetapkan struktur organisasi yang lengkap dengan rincian tugas di
setiap divisi. d. Mengendalikan sumber daya yang dimiliki BSM secara efektif dan
efisien. e. Menciptakan sistem pengendalian intern, manajemen risiko, menjamin
terselenggaranya fungsi audit intern perusahaan dalam setiap tingkatan manajemen dan menindaklanjuti temuan Divisi Audit Intern BSM
sesuai dengan kebijakan atau pengarahan yang diberikan Dewan Komisaris.
f. Memperhatikan kepentingan yang wajar dari pemangku kepentingan BSM stakeholders.
6. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perusahan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa BSM melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung
pelaksanaan tuganya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Dalam
melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan
perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG.
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, diantaranya adalah: a. Memastikan terus terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh unit-unit kerja terkait. b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Direksi dan pengawasan atas kebijaksanaan Direksi terhadap kebijakan pengurusan BSM serta memberikan nasihat kepada Direksi.
c. Melaksanakan pengawasan atas risiko usaha BSM dan upaya manajemen melakukan pengendalian intern.
d. Memberikan tanggapan dan rekomendasi atas usulan dan rencana pengembangan strategis BSM yang diajukan Direksi.
e. Memastikan bahwa Direksi telah memperhatikan kepentingan semua Pemegang Saham.
f. Dalam melakukan
pengawasan tersebut,
Dewan Komisaris
mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BSM.
g. Di dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BSM, kecuali
dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian
Kredit Bank Umum dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar BSM atau peraturan perundangan yang berlaku.
h. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lama 7 tujuh hari kerja sejak ditemukan pelanggaran peraturan perundang-undangan di
bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha Bank.
i. Membuat dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan BSM.
j. Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit intern bank, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia danatau hasil pengawasan otoritas lainnya.
7. Direktorat Pembiayaan Mikro Kecil
a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan mikro dan kecil berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat
Pembiyaan Mikro Kecil, diantaranya: Pembiayaan Mikro, Kecil dan Program
Pembiayaan Konsumen Pegadaian Desk
Mass Banking Desk Pengembangan Bisnis dan Produk
Business and Remittance
dalam melaksanakan aktifitas bidang pembiayaan sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap
menjaga prinsip kehati-hatian.
8. Direktorat Pembiayaan Menengah
a. Menetapkan strategi dan kebijakan di Direktorat Pembiayaan
Menengah berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat Pembiayaan Menengah meliputi:
Pembiayaan Komersial Restrukturisasi
Penyelesaian Pembiyaan Hubungan Korporasi dan Hukum
Sarana dan Logistik sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja
tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-hatian.
9. Direktorat Pembiayaan Korporasi dan Tresuri
a. Menetapkan strategi dan kebijakan di bidang pembiayaan korporasi dan tresury berdasarkan prinsip syariah, serta kebijakan pendukung lain
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh unit kerja di Direktorat
Pembiayaan Korporasi Tresuri meliputi: Pembiayaan Korporasi dan Investasi
Pembiayaan Korporasi Cabang Pembiayaan Khusus dan Sindikasi Desk
Tresuri Internasional sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan dengan tetap menjaga prinsip kehati-
hatian.
10. Direktorat Kepatuhan
a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang:
Kepatuhan Jaringan
Human Capital Training Desk
Perencanaan, Pengembangan dan Manajemen Kinerja b. Memimpin dan mengkoordinir penetapan langkah-langkah
yang diperlukan pada lima bidang di atas untuk memastikan BSM telah
memenuhi kepatuhan terhadap seluruh ketentuan yang berlaku dalam rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian.
11. Direktorat Manajemen Risiko
a. Menetapkan strategi dan kebijakan yang sesuai dengan visi perusahaan dengan menjalankan strategi dan kebijakan BSM di bidang:
Manajemen Risiko Sistem dan Teknologi
Operasi
Akuntansi Sisdur dan Pengawasan
b. Mengevaluasi perkembangan bank pada lima bidang di atas dan merumuskan kebijakan yang diperlukan.
12. Audit Intern
Divisi Audit Intern DAI memiliki tujuan untuk: 1. Membantu semua tingkatan manajemen dalam mengamankan kegiatan
operasional bank yang melibatkan dana dari masyarakat; 2. Menjaga dan memastikan perkembangan bank ke arah perkembangan
yang wajar dan sehat. Tugas dan fungsi strategis DAI adalah:
1. Protektif, yaitu memastikan terciptanya ketaatan Bank terhadap kebijakan, ketentuan, dan peraturan yang ditetapkan melalui analisis di
bidang keuangan, akuntansi, operasional dan kegiatan lainnya dalam pemeriksaan on-site maupun pengawasan off-site;
2. Konstruktif, yaitu menjaga tingkat kehematan penggunaan sumber daya yang optimal dan efektivitas hasil yang maksimal melalui saran
perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang di-review pada semua tingkatan manajemen;
3. Konsultatif, yaitu memberikan rekomendasi yang bermanfaat bagi seluruh manajemen sebagai penyempurnaan kebijakan dalam rangka
mencapai tujuan
organisasi melalui
Mengidentifikasi segala
kemungkinan risiko dan penyimpangan untuk memperbaiki dan
meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan dana, sehingga penyimpangan dapat terdeteksi.
Selain itu DAI juga memiliki tanggung jawab profesi, meliputi: 1. Memiliki independensi dalam melakukan audit dan mengungkapkan
pandangan serta pemikiran sesuai dengan profesinya berdasarkan standar audit yang berlaku umum.
2. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap keberhasilan dan nama baik Bank.
3. Memiliki tanggung jawab terhadap profesinya dengan selalu menerapkan prinsip kerja yang cermat dan seksama dengan berpegang
teguh kepada kode etik auditor dan budaya “ETHIC” Bank. 4. Tidak terkait dengan pelaksanaan kegiatan operasional dari unit kerja
yang diaudit. 5. Tidak melakukan audit terhadap unit kerja yang petugasnya mempunyai
hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan auditor intern yang bersangkutan dan kegiatan yang sebelumnya dilakukan oleh auditor
intern yang bersangkutan. 6. Senantiasa meningkatkan kemampuan teknis melalui pendidikan
berkelanjutan minimal 180 jam per 3 tahun. 7. Secara berkala minimal 3 tiga tahun sekali dilakukan review oleh
pihak ekstern, untuk menjamin bahwa pelaksanaan fungsi DAI telah sesuai dengan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum.
8. Secara konsisten dan berkesinambungan mengembangkan peran kemitraan dengan auditee, melalui komunikasi yang efektif untuk
membahas dan menindaklanjuti semua temuan audit sehingga auditee dapat memahami dengan sebaikbaiknya mengenai risiko dan mitigasi
penyimpangan yang ada. 9. Wajib menyampaikan laporan atas hasil-hasil audit yang telah
ditindaklanjuti, dan mengkoordinasikan hal tersebut dengan pihak- pihak yang berkepentingan pembina sistem sebagai
upaya berkontribusi dalam perbaikan kinerja dan sistem kerja operasional
BSM. 10. Wajib memantau setiap tindak lanjut hasil temuan baik yang dilakukan
oleh Unit Kerja terkait maupun oleh manajemen.
13. Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit berasal dari pihak independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham danatau
hubungan keluarga dengan pemegang saham pengendali, anggota Dewan Komisaris danatau anggota Direksi; atau hubungan keuangan danatau
hubungan kepemilikan saham dengan bank, yang dapat mempengaruhi kemampuan bertindak independen.
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit diantaranya adalah: a. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan audit intern dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses laporan
keuangan dalam melakukan koordinasi dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas pelaksanaan audit ekstern.
b. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Komite Audit paling kurang melakukan evaluasi terhadap:
Pelaksanaan tugas yang dilaksanakan oleh fungsi audit intern; Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan audit
danatau rekomendasi dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern, Dewan Pengawas Syariah danatau auditor ekstern
guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris. c. Memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
14. Komite Remunerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan terhadap BSM,
khususnya untuk memastikan bahwa sistemkebijakan remunerasi dan nominasi BSM telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan asas keadilan
dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi diantranya: a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi.
b. Memberikan rekomendasi kepada dewan Komisaris mengenai: Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk
disampaikan kepada RUPS.
Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan
Komisaris. c. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta
prosedur pemilihan danatau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat
Umum Pemegang Saham. d. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris
danatau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
15. Komite Pemantau Risiko
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko diantranya: a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan manajemen risiko.
b. Melakukan evaluasi atas kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, untuk
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
4.1.4 Aktivitas Perusahaan