modal dan sudah bekerja maka pengelola dana berhak mendapatkan imbalanganti rugiupah.
3. Ijab Kabul Adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha atau rela diantara pihak-pihak
pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi modern.
4. Nisbah Keuntungan a. Nisbah adalah besaran yang digunakan untuk pembagian keuntungan,
mencerminkan imbalan yang berhak diterima oleh kedua belah pihak yang bermudharabah
atas keuntungan yang diperoleh. Nisbah keuntungan harus diketahui dengan jelas oleh kedua belah pihak. Jika
dalam akad tidak disebutkan akad tersebut tidak dijelaskan masing- masing porsi, maka pembagiannya menjadi 50 dan 50.
b. Perubahan nisbah harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. c. Shahibul maal Pemilik dana tidak boleh meminta pembagian
keuntungan dengan menyatakan nilai nominal tertentu karena dapat menimbulkan riba.
2.1.4.3 Konsep Deposito Mudharabah
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 yang dimaksud dengan deposito Kasmir, 2008:85 adalah:
“Simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank.”
Adapun yang dimaksud dengan deposito syariah adalah deposito yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Dalam hal ini, Dewan syariah Nasional
MUI telah mengeluarkan fatwa No. 03DSN-MUIIV2000 yang menyatakan bahwa:
“Deposito yang dibenarkan adalah deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.”
Dilihat dari pengertian diatas, secara teknis hampir sama dengan deposito di bank konvensional. Hanya deposito mudharabah menggunakan prinsip syariah
yaitu mudharabah. Konsekuensi dari penggunaan prinsip mudharabah adalah adanya sistem bagi hasil dari bank untuk investor.
2.1.4.4 Bentuk Mudharabah
Berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh pihak pemilik dana, terdapat dua bentuk mudharabah, yaitu:
1. Mudharabah Muthalaqah Unrestricted Invesment Account, URIA Pemilik dana tidak memberikan batasan atau persyaratan tertentu
kepada bank syariah dalam mengelola investasinya, baik yang berkaitan dengan tempat, cara maupun objek investasinya. Dengan kata lain, bank
syariah mempunyai
hak dan
kebebasan sepenuhnya
dalam menginvestasikan dana URIA ini ke berbagai sektor bisnis yang
diperkirakan akan memperoleh keuntungan. Dalam hal pencairan deposito ini dengan pembayaran bagi hasil bulanan yang dilakukan
sebelum tanggal jatuh tempo, bank syariah dapat mengenakan denda
penalty kepada nasabah yang bersangkutan sebesar 3 dari nominal bilyet deposito mudharabah muthalaqah URIA. Klausula denda harus
ditulis dalam akad dan dijelaskan kepada nasabah pada saat pembukaan deposito mudharabah muthalaqah URIA semua jangka waktu 1, 3, 6
dan 12 bulan untuk disepakati bersama oleh nasabah dan bank. Dalam hal ini, bagi hasil yang menjadi hak nasabah dan belum dibayarkan,
harus dibayarkan. 2. Mudharabah Muqayyadah Restricted Invesment Account, RIA
Berbeda halnya dengan deposito mudharabah muthalaqah URIA, dalam deposito mudharabah muqayyadah RIA, pemilik dana
memberikan batasan atau persyaratan tertentu kepada bank syariah dalam mengelola investasinya. Dengan kata lain, bank syariah tidak
mempunyai hak dan kebebasan sepenuhnya dalam menginvestasikan dana RIA ini ke berbagai sektor bisnis yang diperkirakan akan
memperoleh keuntungan.
Dalam penggunaan
dana deposito
mudharabah muqayyadah RIA terdapat dua metode, yakni: a. Cluster of Fund yaitu penggunaan dana untuk beberapa proyek
dalam suatu jenis industri bisnis. b. Specific Project yaitu pengunaan dana untuk suatu proyek tertentu.
Dalam hal pencairan deposito mudharabah muqayyadah RIA,terdapat ketentuan sebagai berikut:
Khusus untuk cluster, apabila dikehendaki oleh deposan, deposito dapat dicairkan atau ditarik kembali sebelum jatuh tempo yang
disepakati dalam akad. Akibat tidak terpenuhinya jangka waktu akad, bank mengenakan denda penalty sesuai klausula denda yang
disepakati dalam akad. Khusus untuk specific project, deposito tidak dapat dicairkan atau
ditarik kembali sebelum jatuh temponya tanpa konfirmasi dan persetujuan tertulis di bank. Bank dapat menolak permohonan
pencairan sebelum jatuh tempo bila memberatkan bank. Dalam hal bank menyetujui pencairan sebelum jatuh tempo, bank dapat
mengenakan denda penalty sesuai kesepakatan.
Deposito mudharabah muqayyadah RIA dengan pembayaran bagi hasil secara bulanan dapat dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo
dengan dikenakan denda penalty sebesar 3 dari nominal bilyet deposito mudharabah muqayyadah RIA. Klausula denda harus ditulis
dalam akad dan dijelaskan kepada nasabah pada saat pembukaan deposito mudharabah muqayyadah RIA semua jangka waktu 1, 3, 6
dan 12 bulan untuk disepakati bersama oleh nasabah dan bank. Dalam hal ini, bagi hasil yang menjadi hak nasabah dan belum dibayarkan,
harus dibayarkan.
2.1.4.5 Ketentuan Umum Deposito Mudharabah