paling ekonomis, mudah diperoleh di pasaran serta mudah penyimpanannya. Bahan ini dapat berfungsi efektif pada pH antara 4-8. Jumlah pemakaian tawas
tergantung turbidity kekeruhan air baku. Semakin tinggi turbidity air baku maka semakin besar jumlah tawas yang dibutuhkan. Pemakaian tawas juga tidak
terlepas dari sifat-sifat kimia yang terkandung oleh air baku tersebut. Semakin banyak dosis tawas yang di tambahkan maka ph akan semakin turun, karena di
hasilkan asam sulfat sehingga di perlukan pencarian dosis tawas yang efektif antara pH 5,8-7,4 Nainggolan, 2011.
Koagulan yang berbasis aluminium seperti aluminium sulfat digunakan pada pengolahan air minum untuk memperkuat penghilangan materi partikulat, koloidal
dan bahan-bahan terlarut lainnya melalui air, sehingga menimbulkan konsentrasi aluminium yang lebih tinggi dalam air yang diolah dari pada dalam air mentah itu
sendiri Nainggolan, 2011.
2.6 Jar tes
Jar test adalah suatu percobaan yang berfungsi untuk menentukan dosis optimum dari koagulan yang digunakan dalam proses pengolahan air bersih.
Apabila percobaan dilakuakan secara tepat, informasi yang berguna akan diperoleh untuk membantu operator instalasi dalam mengoptimalkan proses-
proses koagulasi- flokulasi dan penjernihan Satterfield, 2008. Jar tes merupakan metode standar yang dilakukan untuk menguji proses
koagulasi. Data yang didapat dengan melakukan jar tes antara lain dosis optimum penambahan koagulan, lama pengendapan serta volume endapan yang terbentuk.
Jar tes yang dilakukan adalah untuk membandingkan kinerja koagulan yang digunakan untuk mengendapkan padatan tersuspensi yang terdapat pada air
limbah Gozan, 2006. Untuk proses koagulasi ini data yang didapat tidak bisa selalu dipakai untuk
proses koagulasi jika menginginkan kondisi yang optimal seperti biaya pemakaian koagulan dan pemakaian kapur. Ada dua faktor utama yang menentukan
pemakaian koagulan dan kapur, yaitu kondisi kekeruhan air limbah dan debit air limbah Satterfield, 2008.
2.7 Spektrofotometer
Spektrofotometer DR 2400 adalah salah satu metode yang digunakan untuk menganalisis kandungan nutrien di dalam air. Beberapa petunjuk yang
mengatakan bahwa dalam penggunaannya jangan menempatkan botol yang lebih panas dari 100 ° C 212 ° F ke salah satu adapter sel sampel dan jangan dalam
kondisi basah harus dalam konsisi kering Khopkar, 1990. Untuk memverifikasi kinerja fotometrik dari DR 2400 dengan standar,
instrumen nol harus dilakukan pada seperti standar untuk memperoleh kemampuan kinerja maksimum dari instrumen. Contoh berikut memberikan
metode untuk memeriksa akurasi fotometri menggunakan standar kaca dengan DR 2400 yang paling sesuai dengan kinerja yang diperoleh ketika kosong digunakan
dalam Hach metode analisis air Khopkar, 1990.
BAB III METODOLOGI PENGUJIAN
3.1 Tempat Penelitian
Pengujian Efektivitas koagulan Tawas dan PAC terhadap logam besi menggunakan metode Jar Test dan Spektrofotometer DR 2400 dilaksanakan di
laboratorium PDAM Tirtanadi Instalai Pengolahan Air Hamparan Perak yang berlokasi di desa Klambir V Hamparan Perak, Kab. Deli Serdang.
3.2 Sampel
Air baku yang digunakan untuk penelitian ini adalah air sungai yang berasal dari sungai Belawan yang diambil pada jam 08.30 Wib.
3.3 Alat
a. Alat Jar test