H. Misi Desa Hajimena
Misi Desa Hajimena : 1.
Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan desa yang ada. 2.
Bersama masyarakat dan kelambagaan desa menyelenggarakan pemerintahan dan melaksanakan pembagunan yang partisipatif.
3. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa dalam mewujudkan desa hajimena
yang aman, tentram dan damai. 4.
Bersama masyarakat dan kelembagaan desa memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
5. Bersama masyarakat dan kelembagaan desa meningkatkan taraf hidup masyarakat
yang berdaya guna dan dapat diandalkan. 6.
Bersama masyarakat menggalakkan kegotong royongan di dalam segala hal.
I. Struktur Organisasi Desa Hajimena
Susunan Organisasi Pemerintahan Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan
Kepala Desa : Bahti Idris
Sekretaris Desa : -
Kepala Urusan Pemerintahan : -
Kepala Urusan Pembangunan : Abdul Roni
Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat : Fahruddin Diriyabto,SE Kepala Urusan Umum
: Suci Dewi Aryanti,Amd Kepala Urusan Keuangan
: Saripah Kepala Dusun I Induk Kampung
: Drs. M. Syahnuri Kepala Dusun II Way Layap
: Hi. Hazairin, S.KM Kepala Dusun III Sinar Jati
: Drs. Mansahid Kepala Dusun IV Perum Bataranila : Drs. Rosana
Kepala Dusun V Perum Polri : Trisna
Kepala Dusun VI Puri Sejahtera : Abdul Halim, S.KM
Kepala Dusun VII Sidorejo : Hennuhfi
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang respon orang tua
terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, dapat
disimpulkan bahwa terdapat respon orang tua yang setuju dan tidak setuju mengenai anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor.
Respon orang tua yang setuju yaitu: 1.
Menghemat waktu anak mereka saat berangkat kesekolah. 2.
Jarak dari rumah ke sekolah cukup bembutuhkan waktu yang lama. 3.
Kesibukan orang tua saat bekerja. 4.
Ekonomi orang tua yang cukup untuk memberikan fasilitas kendaraan. Sedangkan respon orang tua yang tidak setuju yaitu:
1. Anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan sudah melanggar
peraturan. 2.
Anak tidak memiliki persyaratan berkendara yang lengkap. 3.
Bisa mengakibatkan kecelakaan.