Perbedaan Dengan Penelitian Terdahulu

G. Hipotesis

Hipotesis merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikir penelitian Hipotesis harus ada untuk menentukan persoalan serta memadu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat M.Nazir. 2005 : 24. Hipotesis juga merupakan sebuah gambaran yang memiliki referensi telah dirumuskan serta diterima untuk sementara dan dapat menerangkan fakta-fakta maupun kondisi yang sedang diamati untuk tujuan langkah penelitian. Berdasarkan bagan kerangka pikir maka dapat ditarik kesimpulan yang merupakan jawaban sementara masalah penelitian sebagai berikut : 1. Ho : Tidak ada perbedaan adopsi internet antar SMK Swasta di kota Bandarlampung H1 : Ada perbedaan adopsi internet antar SMK Swasta di kota Bandarlampung 2. Ho : Tidak ada perbedaan adopsi internet antar guru perempaun dan laki-laki di SMK Swasta di kota Bandarlampung H1 : Ada perbedaan adopsi internet antar guru perempaun dan laki-laki di SMK Swasta di kota Bandarlampung 3. Ho : Tidak ada perbedaan adopsi internet antar guru perempaun dan laki-laki di SMK Swasta yang senjang digital di kota Bandarlampung H1 : Ada perbedaan adopsi internet antar guru perempaun dan laki-laki di SMK Swasta yang senjang digital di kota Bandarlampung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengaruh bias gender pada adopsi internet oleh guru SMA Swasta di kota Bandarlampung. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Dengan metode deskriptif, kita menghimpun data, menyusun secara sistematis, faktual dan cermat. Rakhmat, 1995 : 22.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penggumpulan data adalah metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok Masri Singarimbun, 2006 : 3. Ciri khas penelitian ini adalah data dikumpulkan dari responden yang banyak jumlahnya dengan menggunakan kuesioner, Prosedur penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus yaitu pengambilan sampel dimana semua anggota populasi diteliti dengan

Dokumen yang terkait

ADOPSI INTERNET DI KALANGAN GURU SMK SWASTA YANG SENJANG SECARA DIGITAL DI KOTA BANDAR LAMPUNG

0 20 73

Bias Gender pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung(Studi pada Guru SMK Swasta di Kota Bandarlampung)

0 10 79

Bias Gender Pada Adopsi Internet oleh Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung (Studi pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandar Lampung)

1 7 82

PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP LITERASI INTERNET GURU SMK SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung)

0 11 65

PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL TERHADAP LITERASI INTERNET GURU SMK SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru SMK Swasta Di Kota Bandarlampung)

4 16 65

PENGARUH KESENJANGAN DIGITAL AKSES INTERNET TERHADAP PERSEPSI GURU MADRASAH ALIYAH SWASTA DI KOTA BANDARLAMPUNG (Studi Pada Guru Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital Di Kota Bandarlampung)

3 15 114

Pengaruh Kesenjangan Digital Akses Internet Terhadap Persepsi Guru Madrasah Aliyah Swasta di Kota Bandarlampung (Studi pada Guru Madrasah Aliyah Swasta Yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung).

0 32 114

MODEL E-LEADERSHIP SMK SWASTA KOTA BANDARLAMPUNG (STUDI KOMPARATIF PADA GURU SMK SWASTA YANG SENJANG SECARA DIGITAL DI KOTA BANDARLAMPUNG)

0 18 74

Model e-Leadership SMK Swasta Kota Bandarlampung (Studi Komparatif pada Guru SMK Swasta yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung)

0 12 89

MODEL ADOPSI INTERNET GURU SMA NEGERI (Studi Pada SMA Negeri yang Senjang Secara Digital di Kota Bandarlampung)

0 13 65