89
Kisah Nabi Ibrahim A.s. dan Nabi Ismail A.s.
2. Nabi Ibrahim A.s. Mencari Tuhan
Pada masa Nabi Ibrahim A.s., banyak orang yang menyembah lebih dari satu Tuhan. Dewa Bulan atau Sin merupakan salah satu berhala yang
paling penting. Bintang, bulan, dan matahari menjadi objek utama penyembahan dan karenanya, astronomi merupakan bidang yang sangat
penting. Sewaktu kecil, Nabi Ibrahim A.s. sering melihat ayahnya membuat patung. Patung-patung tersebut kemudian dijadikan sebagai Tuhan.
Melihat semuanya itu, Nabi Ibrahim A.s. berusaha mencari kebenaran agama yang dianut oleh keluarganya itu.
Rasa ingin tahu merasuki jiwa Ibrahim. Selama ini ia hanya melihat batu dan tanah di dalam goa. Ketika ibunya sedang pergi ke kota mencari
makanan, ia pun keluar goa. Begitu melihat dunia, Ibrahim tercengang. Ia benar-benar takjub melihat alam yang sangat luas, langit biru, dan gunung
menjulang tinggi. Di siang hari ia melihat cahaya matahari, di waktu malam ia melihat sinar bulan yang menerangi malam.
Sesudah berita tentang pembunuhan bayi laki-laki sudah sirna, Ibrahim diajak pulang dan hidup di tengah-tengah masyarakat. Ia merasa heran
melihat orang-orang menyembah patung. Padahal patung-patung tidak dapat berbicara, melihat, dan mendengar, dan juga tidak dapat memberi
pertolongan. Mengapa mereka menyembah benda mati? Demikianlah pertanyaan yang timbul di hati Nabi Ibrahim A.s..
Nabi Ibrahim A.s. sedih karena masyarakat di sekitarnya sudah rusak akhlaknya. Akal pikiran mereka benar-benar sudah tumpul sehingga
patung dan batu-batu bergambar mereka jadikan Tuhan yang disembah. Ayah Ibrahim sendiri adalah tukang pembuat patung yang dijual kepada
masyarakat. Ayahnya juga menyembah patung yang dibuatnya sendiri. Suatu saat Ibrahim bertanya kepada ayahnya.
”Ayah untuk apa patung-patung ini disembah?” “Patung-patung ini disembah karena mereka itu Tuhan kita. Kamu
juga harus menyembahnya,” jawab ayahnya. “Saya tidak mau menyembah mereka. Patung-patung itu tidak akan
membawa manfaat bagi kita karena mereka itu tidak dapat melihat, mendengar, dan berbicara,” kata Nabi Ibrahim A.s..
Mendengar jawaban itu, ayah Nabi Ibrahim A.s. marah, lalu mengusir Nabi Ibrahim pergi dari rumah. Nabi Ibrahim pergi dari rumah untuk
mencari Tuhan yang sesungguhnya. Lalu Allah memberikan petunjuk
Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
90
Sebelum Nabi Ibrahim A.s. mengajak kaumnya untuk meninggalkan penyembahan terhadap berhala, pertama kali yang diajaknya
menyembah Allah adalah ayahnya. Kemudian ia mengajak umatnya menyembah Allah, serta melarang menyembah patung-patung dan
berhala. Karena berhala-berhala itu tidak dapat memberi manfaat apa pun untuk manusia. Patung-patung itu hanya buatan manusia yang tidak
dapat bergerak, mengapa dipuji dan disembah? Tapi, mereka tidak mau dan mencaci maki Nabi Ibrahim A.s.. Akhirnya, ia mencari jalan dengan
tegas dan berani, yaitu dengan menghancurkan berhala itu mulai dari patung yang kecil sampai patung yang besar. Nabi Ibrahim A.s.
menyisakan satu patung yang besar. Kemudian kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala diletakkan di leher berhala yang besar tadi.
Setelah itu, Nabi Ibrahim A.s. pulang.
2. Nabi Ibrahim A.s. Menghancurkan Berhala
Gambar 8.2 Setelah patung-patung kecil
dihancurkan Nabi Ibrahim A.s. meletakkan kapak pada patung yang besar
Sumber: Dokumen pribadi
kepadanya. Ia diangkat menjadi nabi dan rasul. Ia diberi wahyu sehingga keyakinan tentang adanya Tuhan bukan sekadar akal pikirannya belaka,
melainkan berasal dari ketetapan Tuhan. Akhirnya, Nabi Ibrahim menemukan jawaban dengan akal pikirannya yang masih suci bersih itu.
Ia memutuskan bahwa Tuhan adalah yang menciptakan semua alam ini. Nabi Ibrahim berkata dalam hatinya: Tuhanku adalah yang menciptakan
langit dan bumi, Tuhanku yang menciptakan manusia, tumbuhan, hewan, dan apa saja yang ada di muka bumi ini, yaitu Allah.”