Nabi Ibrahim A.s. Menghancurkan Berhala

91 Kisah Nabi Ibrahim A.s. dan Nabi Ismail A.s. Ketika Raja Namrud mengetahui bahwa semua berhala di tempat peribadatannya hancur lebur, ia sangat terkejut dan marah. Raja Namrud menuduh Nabi Ibrahimlah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu. Kemudian Raja Namrud memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk menangkap Nabi Ibrahim. Setelah Nabi Ibrahim tertangkap, ia langsung diadili oleh Raja Namrud. Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah engkau yang menghancurkan berhala-berhala kami?” Nabi Ibrahim menjawab, “Tidak”. Hal ini membuat raja marah. Nabi Ibrahim mengatakan bahwa yang melakukan adalah berhala yang paling besar karena berhala yang besar tersebut memegang kapak. Nabi Ibrahim menyuruh Raja Namrud untuk menanyakannya langsung kepada berhala yang paling besar. Ucapan Nabi Ibrahim membuat raja Namrud semakin marah. Raja Namrud tidak percaya bahwa patung tersebut dapat berbicara dan menganggap Nabi Ibrahim sebagai orang yang bodoh. Nabi Ibrahim mengatakan bahwa yang bodoh adalah Raja Namrud dan pengikutnya karena mereka menyembah patung yang tidak dapat berbicara dan tidak dapat mem- berikan manfaat sama sekali. Raja Namrud dan pengikutnya merasa terpojok. Tapi mereka tetap angkuh dan bermaksud membakar Nabi Ibrahim. Seketika itu juga, Raja Namrud menyuruh rakyatnya mencari kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim. Setelah kayu bakar terkumpul, dibakarlah Nabi Ibrahim. Gambar 8.3 Raja Namrud dan pengikutnya mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim Sumber: Dokumen pribadi Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV 92 Nabi Ibrahim mempunyai dua istri, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar. Siti Sarah melahirkan anak laki-laki yang bernama Ishak, sedangkan Siti Hajar melahirkan putra bernama Ismail. Sarah merasa kurang senang hidup bersama Hajar, akhirnya dia minta agar Hajar dan putranya Ismail untuk pindah ke tempat lain. Nabi Ibrahim tidak menuruti perintahnya, setelah menerima perintah dari Allah, Nabi Ibrahim mengajak Siti Hajar dan Ismail pindah ke Mekah. Ismail pada waktu itu masih menyusu. Ia harus ikut kedua orang tuanya menempuh perjalanan jauh yang melelahkan. Hajar dan Ismail ditempatkan di daerah yang tandus, padang pasir yang sunyi, dan terik matahari yang menyengat kulit. Tidak ada seorang pun di tempat itu, kecuali mereka berdua.

B. Kisah Nabi Ismail A.s.

Sesudah dibakar, banyak orang menyangka bahwa Nabi Ibrahim akan hangus dan mati, tetapi ternyata Nabi Ibrahim masih hidup. Inilah suatu mukjizat yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Ibrahim. Sebenarnya banyak rakyat yang mau mengikuti ajaran Nabi Ibrahim, tetapi mereka takut pada ancaman Raja Namrud maka mereka masih banyak yang kafir. Nabi Ibrahim pun meneruskan dakwahnya untuk mengajak manusia menyembah hanya kepada Allah. Allah masih menghendaki Nabi Ibrahim. Oleh karena itu, beliau selamat karena mendapat perlindungan dari Allah. Berkat doa dan kekuasaan Allah, api yang menyala-nyala dengan sangat dahsyatnya, dirasakan dingin oleh Nabi Ibrahim. Allah telah berfirman kepada api, seperti yang tercantum di dalam Al-Qur’an surah al-AnbiyC ayat 69 berikut ini. Artinya: Kami berfirman: “Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim”. Quln± y± n±ru k μn³ bardaw wa sal±man ‘al± ibr±h³ma.69 93 Kisah Nabi Ibrahim A.s. dan Nabi Ismail A.s.