Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
90
Sebelum Nabi Ibrahim A.s. mengajak kaumnya untuk meninggalkan penyembahan terhadap berhala, pertama kali yang diajaknya
menyembah Allah adalah ayahnya. Kemudian ia mengajak umatnya menyembah Allah, serta melarang menyembah patung-patung dan
berhala. Karena berhala-berhala itu tidak dapat memberi manfaat apa pun untuk manusia. Patung-patung itu hanya buatan manusia yang tidak
dapat bergerak, mengapa dipuji dan disembah? Tapi, mereka tidak mau dan mencaci maki Nabi Ibrahim A.s.. Akhirnya, ia mencari jalan dengan
tegas dan berani, yaitu dengan menghancurkan berhala itu mulai dari patung yang kecil sampai patung yang besar. Nabi Ibrahim A.s.
menyisakan satu patung yang besar. Kemudian kapak yang digunakan untuk menghancurkan berhala diletakkan di leher berhala yang besar tadi.
Setelah itu, Nabi Ibrahim A.s. pulang.
2. Nabi Ibrahim A.s. Menghancurkan Berhala
Gambar 8.2 Setelah patung-patung kecil
dihancurkan Nabi Ibrahim A.s. meletakkan kapak pada patung yang besar
Sumber: Dokumen pribadi
kepadanya. Ia diangkat menjadi nabi dan rasul. Ia diberi wahyu sehingga keyakinan tentang adanya Tuhan bukan sekadar akal pikirannya belaka,
melainkan berasal dari ketetapan Tuhan. Akhirnya, Nabi Ibrahim menemukan jawaban dengan akal pikirannya yang masih suci bersih itu.
Ia memutuskan bahwa Tuhan adalah yang menciptakan semua alam ini. Nabi Ibrahim berkata dalam hatinya: Tuhanku adalah yang menciptakan
langit dan bumi, Tuhanku yang menciptakan manusia, tumbuhan, hewan, dan apa saja yang ada di muka bumi ini, yaitu Allah.”
91
Kisah Nabi Ibrahim A.s. dan Nabi Ismail A.s.
Ketika Raja Namrud mengetahui bahwa semua berhala di tempat peribadatannya hancur lebur, ia sangat terkejut dan marah. Raja Namrud
menuduh Nabi Ibrahimlah yang telah menghancurkan berhala-berhala itu. Kemudian Raja Namrud memerintahkan prajurit-prajuritnya untuk
menangkap Nabi Ibrahim.
Setelah Nabi Ibrahim tertangkap, ia langsung diadili oleh Raja Namrud. Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim, “Apakah engkau yang
menghancurkan berhala-berhala kami?” Nabi Ibrahim menjawab, “Tidak”. Hal ini membuat raja marah. Nabi Ibrahim mengatakan bahwa yang
melakukan adalah berhala yang paling besar karena berhala yang besar tersebut memegang kapak. Nabi Ibrahim menyuruh Raja Namrud untuk
menanyakannya langsung kepada berhala yang paling besar. Ucapan Nabi Ibrahim membuat raja Namrud semakin marah. Raja Namrud tidak
percaya bahwa patung tersebut dapat berbicara dan menganggap Nabi Ibrahim sebagai orang yang bodoh. Nabi Ibrahim mengatakan bahwa
yang bodoh adalah Raja Namrud dan pengikutnya karena mereka menyembah patung yang tidak dapat berbicara dan tidak dapat mem-
berikan manfaat sama sekali.
Raja Namrud dan pengikutnya merasa terpojok. Tapi mereka tetap angkuh dan bermaksud membakar Nabi Ibrahim. Seketika itu juga, Raja
Namrud menyuruh rakyatnya mencari kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim. Setelah kayu bakar terkumpul, dibakarlah Nabi Ibrahim.
Gambar 8.3 Raja Namrud dan pengikutnya
mengumpulkan kayu bakar untuk membakar Nabi Ibrahim
Sumber: Dokumen pribadi