27
Kisah Nabi Adam A.s. dan Nabi Muhammad Saw.
Manusia pertama yang diciptakan Allah Swt. ialah Nabi Adam A.s.. Oleh karena itu, Nabi Adam A.s. disebut Abul Basyar, artinya bapak
segala manusia. Jadi, semua manusia adalah keturunan Nabi Adam A.s.. Nabi Adam diciptakan oleh Allah dari segumpal tanah liat yang kering
dan lumpur hitam yang dibentuk sedemikian rupa. Setelah disempurnakan bentuknya, maka ditiupkanlah ruh ke dalamnya. Sehingga ia dapat
bergerak dan menjadi manusia yang sempurna sebagaimana firman Allah yang terdapat pada Al-Qur’an surah al-+ijr ayat 26 berikut ini.
Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia Adam dari tanah liat kering yang berasal dari lumpur hitam yang
diberi bentuk. QS. al-+ijr 14:26
Setelah Nabi Adam A.s. diciptakan, kemudian Allah Swt. memerintahkan semua makhluk penghuni surga bersujud menyaksikan
keagungan Allah itu. Hanya iblis yang membangkang dan tidak mematuhi perintah Allah karena merasa dirinya lebih mulia, lebih utama, dan lebih
agung dari pada Nabi Adam. Hal itu disebabkan karena iblis merasa diciptakan dari api, sedangkan Nabi Adam hanyalah dari tanah dan
lumpur. Kebanggaan akan asal-usul menjadikannya sombong dan tidak mau bersujud menghormati Nabi Adam.
Disebabkan oleh kesombongannya itulah, maka Allah menghukum iblis dengan mengusirnya dari surga dan mengeluarkannya dari barisan
para malaikat disertai kutukan dan laknat yang akan melekat pada mereka hingga kiamat datang.
Iblis dengan sombong menerima hukuman itu dan ia memohon kepada Allah untuk diberi kehidupan yang kekal hingga kiamat. Allah
mengabulkan permohonannya itu. Tanpa mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas pemberian jaminan itu, iblis justru mengancam akan
menyesatkan Adam sehingga ia terusir dari surga. Iblis juga bersumpah akan membujuk anak cucu Adam dari segala arah untuk meninggalkan
jalan yang lurus dan menempuh jalan yang sesat bersamanya.
Wa laqad khalaqnal-ins±na min ¡al¡±lim min ¥ama’im masn μnin
Pendidikan Agama Islam SD Kelas IV
28
2. Tipu Daya Iblis terhadap Nabi Adam A.s.
Nabi Adam diberi tempat oleh Allah di surga dan baginya diciptakan Siti Hawa untuk mendampingi, menjadi teman hidup, menghilangkan rasa
kesepian, dan melengkapi fitrahnya untuk menghasilkan keturunan. Siti Hawa diciptakan oleh Allah dari salah satu tulang rusuk sebelah kiri Nabi
Adam sewaktu beliau masih tidur sehingga saat beliau terjaga, Siti Hawa sudah berada di sampingnya.
Dengan diciptakannya Siti Hawa, Nabi Adam merasa gembira dan bersyukur kepada Allah. Allah Swt. menakdirkan Siti Hawa menjadi istri
Nabi Adam. Sepanjang hari mereka bergembira di taman surga. Keduanya dapat menikmati surga. Mereka boleh memakan apa saja yang
tersedia di surga. Hanya satu yang dilarang oleh Allah, yaitu mereka tidak boleh memakan buah khuldi. Allah melarang mereka mendekati buah
tersebut. Allah berfirman kepada Adam sebagaimana dalam Al-Qur’an surah al-Baqarah ayat 35 berikut ini.
Artinya: Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan istrimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang
banyak lagi baik di mana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-
orang yang zalim. al-Baqarah 2:35
Sesuai dengan ancaman yang diucapkan iblis saat diusir oleh Allah dari surga akibat pembangkangannya, iblis mulai merencanakan untuk
menyesatkan Nabi Adam dan Siti Hawa yang hidup bahagia di surga. Iblis membujuk Nabi Adam dan Siti Hawa bahwa ia adalah teman
mereka yang ingin memberi nasihat dan petunjuk untuk kebaikan dan kebahagiaan mereka. Segala cara dan kata-kata halus digunakan oleh
iblis untuk membuat Adam dan Hawa terbujuk. Ia membisikkan kepada
Wa quln± y± ±damuskun anta wa zaujukal-jannata wa kul± minh± ragadan ¥ai£u syi’tum±, wa l± taqrab± h±©ihisy-syajarata fa tak
μn± mina§- §±lim³na
29
Kisah Nabi Adam A.s. dan Nabi Muhammad Saw.
mereka bahwa larangan Allah kepada mereka untuk memakan buah khuldi adalah karena mereka akan hidup kekal sebagai malaikat apabila
memakannya. Bujukan itu terus-menerus diberikan kepada Adam dan Hawa sehingga akhirnya mereka terbujuk dan memakan buah khuldi.
Jadilah mereka melanggar ketentuan Allah sehingga Nabi Adam dan Siti Hawa diturunkan ke bumi sebagaimana Allah berfirman sebagai berikut.
Selain Nabi Adam dan Siti Hawa, iblis juga dikeluarkan dari surga dan harus hidup di bumi. Sewaktu Nabi Adam dan Siti Hawa turun dari
surga, keduanya berada di tempat yang terpisah jauh. Mereka terpisah selama 300 tahun. Keduanya saling mencari dan berkelana dari satu
tempat ke tempat lain. Akhirnya, keduanya dipertemukan oleh Allah di suatu tempat, yaitu Jabal Rahmah.
Fa’azallahumasy-syai¯±nu ‘anh± fa akhrajahum± mimm± k±n± f³hi, wa qulnahbi¯
μ ba‘«ukum liba‘«in ‘aduwwun, wa lakum fil-ar«i mustaqarruw wa mat±‘un il± ¥³nin
Artinya: “Turunlah kamu Sebagian kamu menjadi musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan.” Q.S. al-Baqarah 2:36
Gambar. 3.1 Jabal Rahmah tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa
Sumber: www.google.co.id