3.8 Alur Penelitian
Alur penelitian tentang hubungan usia dengan rasio kelenjar dan stroma pada pasien BPH disajikan pada gambar 13.
Gambar 13. Alur Penelitian
3.9 Analisis Data
Data yang telah dikumpulkan dirangkum dalam tabel induk untuk diolah secara statistik dan dilakukan uji statistik lambda. Bermakna secara statistik
jika p value 0,05. Uji lambda merupakan uji non-parametrik yang bertujuan untuk menentukan apakah suatu hipotesis ditolak atau diterima, yaitu mencari
korelasi antar variabel bertipe nominal. Parameter kekuatan korelasi r
Data rekam medik pasien yang didiagnosis BPH di Laboratorium Patologi Anatomi RSUD Dr. H. Abdul
Moeloek dari Agustus 2012–Juli 2014
Slide dikumpulkan berdasarkan data rekam medik Patologi Anatomi
Review slide oleh ahli Patologi Anatomi
Usia Gambaran histopatologi:
1. Dominan kelenjar atau 2. Dominan stroma
Analisis data
memiliki nilai yang berbeda-beda yaitu: sangat lemah 0,1 s.d 0,2, lemah 0,2 s.d 0,4, sedang 0,4 s.d 0,6, kuat 0,6 s.d 0,8, dan sangat kuat 0,8
s.d 1. Selain itu juga terdapat parameter arah korelasi yaitu: positif searah, semakin besar nilai satu variabel maka semakin besar nilai variabel lainnya
dan negatif berlawanan arah, semakin besar nilai satu variabel maka semakin kecil nilai variabel lainnya Dahlan, 2012.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat korelasi usia dengan rasio kelenjar dan stroma pada pasien BPH dengan arah korelasi positif, dan
kekuatan korelasi yang kuat.
5.2 Saran
Adapun saran dalam penelitian ini adalah 1. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai korelasi usia
dengan rasio kelenjar dan stroma pada pasien BPH. 2. Peneliti lain disarankan untuk meneliti lebih lanjut mengenai faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi rasio kelenjar dan stroma pada pasien BPH 3. Sebaiknya diterapkan sistem komputerisasi pada rekam medis sehingga
memudahkan peneliti dalam pengambilan data penelitian
DAFTAR PUSTAKA
Amalia R. 2007. Faktor-faktor resiko terjadinya pembesaran prostat jinak. [Thesis]. Semarang: Universitas Diponegoro.
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2012. Perkembangan beberapa indikator utama sosial ekonomi indonesia. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
Dahlan MS. 2010. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Edisi ke-3. Jakarta: Salemba Medika.
Dahlan MS. 2012. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. Edisi ke-2. Jakarta: Sagung Seto.
Fujiwara A, Nakahira J, Sawai T, Inamoto T, Minami T. 2014. Prediction of clinical manifestations of transurethral resection syndrome by preoperative
ultrasonographic estimation of prostate weight. Journal of BMC Urology. 1467: 1
−6. Guyton AC, Hall JE. 2008. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi ke-9. Jakarta:
EGC. Hapsari CP. 2010. Hubungan antara pembesaran prostat jinak dengan gambaran
endapan urin di kandung kemih pada pemeriksaan ultrasonografi. [Skripsi]. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Surakarta.
Ikatan Ahli Urologi Indonesia IAUI. 2003. Panduan penatalaksanaan Guidelines benign prostatic hyperplasia BPH di Indonesia. Surabaya.
Izumi K, Mizokami A, Lin WJ, Lai KP, Chang C. 2013. Androgen receptor roles in the development of benign prostate hyperplasia. The American Journal
of Pathology. 1826: 1942 −1949.
Junqueira LC, Carneiro C. 2007. Histologi dasar: teks dan atlas. Edisi ke-10. Jakarta: EGC.
Katzung BG. 2012. Farmakologi dasar dan klinik. Edisi ke-10. Jakarta: EGC.