dapat meningkatkan produktivitas lahan, menjaga keberlanjutan produksi tanaman dan mengurangi degredasi lahan.
Adekiya dan Agbede 2009 mengungkapkan bahwa kombinasi antara pupuk organik dengan pupuk NPK 15-15-15 mampu meningkatkan produksi tanaman
tomat secara signifikan. Septima 2012 mengungkapkan bahwa perlakuan pupuk Organonitrofos dan kombinasinya dengan pupuk kimia mampu meningkatkan
pertumbuhan tinggi tanaman dan bobot pipilan jagung. Hasil penelitian Anjani 2013 menunjukkan bahwa pemupukan dengan pupuk
Organonitrofos yang dikombinasikan dengan pupuk anorganik mampu meningkatkan total jumlah buah dan bobot tanaman tomat, serta meningkatan
serapan unsur hara N, P, dan K. Pengkombinasian pupuk kimia dan pupuk organik secara berimbang dan tepat dapat menjadi solusi yang baik dalam
peningkatan efisiensi penggunaan pupuk, sehingga hasil produksi tetap meningkat dan penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi.
III. BAHAN DAN METODE
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh Anjani 2013 pada musim tanam pertama yang ditanami tanaman tomat,
dilaksanakan pada bulan Mei hingga September 2012, penelitian pada musim tanam kedua yang ditanami tanaman tomat dilakukan oleh Yupitasari 2013,
dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 hingga Februari 2013. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian Universitas
Lampung pada 5° 22’ 10” LS dan 105° 14’ 38” BT dengan ketinggian 146 m dpl.
Tempat penelitian pada musim tanam pertama dan kedua terdiri dari 18 petak percobaan dengan 6 perlakuan dan 3 ulangan. Luas lahan per petak percobaan
3 m x 3 m. Sedangkan analisis tanah dan tanaman dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian pada musim
tanam ketiga dilakukan pada lokasi dan petak percobaan yang sama dengan musim tanam pertama dan musim tanam kedua. Penelitian pada musim tanam
ketiga ini dilaksanakan pada bulan Mei 2013 hingga Desember 2013.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi benih kedelai varietas Kaba, pupuk Organonitrofos, pupuk urea, SP-36, KCl, serta bahan-bahan kimia untuk