HASIL DAN PEMBAHASAN Nyeri Punggung dan Mekanika Tubuh pada Ibu Hamil di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil penelitian 1.1 Deskripsi lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara. Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu kecamatan di Kota Medan yang mempunyai luas sekitar 21,82 km 2 . Kecamatan Medan Belawan terdiri dari 6 kelurahan, salah satu nya Kelurahan Belawan II. Kelurahan Belawan II memiliki luas 1,75 km 2 atau 8,02 dari luas Kecamatan Medan Belawan. Kelurahan Belawan II terdiri atas 44 lingkungan, 40 RW dan 121 RT. Jumlah penduduk yang terdapat di Kelurahan Belawan II adalah 23.751 orang. Sedangkan untuk jumlah ibu hamil yaitu 497 orang data terhitung dari bulan Januari sampai Desember 2014. Kelurahan Belawan II memiliki 1 puskesmas yang dapat dipergunakan oleh ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya Hutapea, 2012. Kelurahan Belawan II mengadakan posyandu untuk pemeriksaan kehamilan bagi ibu hamil dan pemeriksaan kesehatan untuk bayi dan balita. Posyandu diadakan oleh kader setiap tanggal 16 setiap bulannya yang berlokasikan di halaman kantor Kelurahan Belawan II atau di rumah kader itu sendiri. Universitas Sumatera Utara 1.2 Deskripsi karakteristik responden Responden dalam penelitian ini berjumlah 50 orang ibu hamil. gambaran karakteristik dari keseluruhan responden yang diamati meliputi usia, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, pekerjaan, usia kehamilan, gravida, partus, dan abortus. Tabel 1.2 Distribusi frekuensi karakteristik responden Karakteristik responden Frekuensi Persentase Usia 20 20-35 35 Agama Islam Kristen protestan Suku bangsa Jawa Batak Minang Melayu Banjar Aceh Pendidikan terakhir SD SMP SMA Tidak bersekolah Pekerjaan Ibu rumah tangga Buruh Pedagang Usia kehamilan Trimester 2 Trimester 3 Gravida Primigravida 1 Multigravida 2-4 3 43 4 48 2 15 7 10 10 2 6 10 22 17 1 48 1 1 28 22 13 31 6 86 8 96 4 30 14 20 20 4 12 20 44 34 2 96 2 2 56 44 26 62 Universitas Sumatera Utara Grandemultigravida ≧ 5 Partus Nullipara 0 Primipara 1 Multipara 2-5 Grandemultipara ≧ 6 Abortus Ada Tidak 6 15 14 20 1 10 40 12 30 28 40 2 20 80 Tabel diatas menunjukkan bahwa karakteristik responden dari 50 responden mayoritas berusia antara 20-35 tahun yaitu sebanyak 43 orang 86, beragama Islam sebanyak 48 orang 96, suku Jawa sebanyak 15 orang 30, pendidikan terakhir SMP sebanyak 22 orang 44, bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 48 orang 96, usia kehamilan pada trimester 2 sebanyak 28 orang 56, multigravida sebanyak 31 orang 62, multipara sebanyak 20 orang 40 dan mayoritas responden tidak mengalamai abortus yaitu sebanyak 40 orang 80. 1.3 Nyeri punggung Data yang diperoleh dari responden kemudian dianalisa berupa distribusi frekuensi, meliputi distribusi frekuensi nyeri punggung dan mekanika tubuh pada ibu hamil, serta melihat gambaran nyeri punggung berdasarkan mekanika tubuh. Tabel 1.3 Distribusi frekuensi gambaran nyeri punggung ibu hamil Skala nyeri Frekuensi Persentase tidak nyeri nyeri ringan 1-3 nyeri sedang 4-6 nyeri berat 7-10 15 25 6 4 30 50 12 8 Total 50 100 Universitas Sumatera Utara Data diatas menunjukkan bahwa nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil terbesar pada skala 1-3 atau nyeri ringan yaitu sebanyak 25 orang 50, terkecil pada skala 7-10 atau nyeri berat yaitu sebanyak 4 orang 8. 1.4 Mekanika tubuh Tabel 1.4 Distribusi frekuensi mekanika tubuh pada ibu hamil Mekanika Tubuh Hasil Benar Tidak Benar f f Berdiri Duduk Mengangkat benda yang ada dilantai Berbaring Bangun 40 42 27 29 44 80 84 54 58 88 10 8 23 21 6 20 16 46 42 12 Data diatas menunjukkan distribusi frekuensi mekanika tubuh yang benar dan tidak benar pada ibu hamil. Mekanika tubuh yang benar paling banyak terjadi ketika bangun yaitu sebanyak 44 88 responden, sedangkan mekanika tubuh yang tidak benar paling sering terjadi ketika mengangkat benda yang ada dilantai yaitu sebanyak 23 46 responden. 1.5 Nyeri punggung berdasarkan mekanika tubuh Tabel 1.5 Distribusi frekuensi gambaran nyeri punggung berdasarkan mekanika tubuh pada ibu hamil. Universitas Sumatera Utara a. Saat berdiri Skala nyeri punggung Mekanika tubuh Total Benar Tidak benar Tidak nyeri 15 15 Nyeri ringan 23 2 25 Nyeri sedang 2 4 6 Nyeri berat 4 4 Total 40 10 50 Data diatas menunjukkan distribusi frekuensi nyeri punggung pada ibu hamil yang dilihat berdasarkan mekanika tubuh pada saat berdiri. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika berdiri cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berdiri cenderung mengalami nyeri punggung sedang dan berat. Dapat disimpulkan bahwa nyeri punggung beresiko dialami oleh ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berdiri. b. Saat duduk Skala nyeri punggung Mekanika tubuh Total Benar Tidak benar Tidak nyeri 15 15 Nyeri ringan 24 1 25 Nyeri sedang 1 5 6 Nyeri berat 2 2 4 Total 42 8 50 Universitas Sumatera Utara Data diatas menunjukkan distribusi frekuensi nyeri punggung pada ibu hamil yang dilihat berdasarkan mekanika tubuh pada saat duduk. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika duduk cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika duduk cenderung mengalami nyeri punggung sedang. Sedangkan ibu hamil dengan mekanika tubuh benar dan tidak benar ada yang mengalami nyeri punggung berat. Ini dapat disebabkan oleh faktor lain. c. Saat mengangkat benda yang ada dilantai Skala nyeri punggung Mekanika tubuh Total Benar Tidak benar Tidak nyeri 15 15 Nyeri ringan 10 15 25 Nyeri sedang 1 5 6 Nyeri berat 1 3 4 Total 27 23 50 Data diatas menunjukkan distribusi frekuensi nyeri punggung pada ibu hamil yang dilihat berdasarkan mekanika tubuh pada saat mengangkat. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai cenderung tidak mengalami nyeri punggung. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai cenderung mengalami nyeri punggung ringan, sedang dan berat. Dapat disimpulkan bahwa nyeri punggung beresiko dialami oleh ibu hamil Universitas Sumatera Utara dengan mekanika tubuh tidak benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai. d. Saat berbaring Skala nyeri punggung Mekanika tubuh Total Benar Tidak benar Tidak nyeri 15 15 Nyeri ringan 10 15 25 Nyeri sedang 4 2 6 Nyeri berat 4 4 Total 29 21 50 Data diatas menunjukkan distribusi frekuensi nyeri punggung pada ibu hamil yang dilihat berdasarkan mekanika tubuh pada saat berbaring. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika berbaring cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung sedang. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berbaring cenderung mengalami nyeri punggung ringan dan berat. e. Saat bangun Skala nyeri punggung Mekanika tubuh Total Benar Tidak benar Tidak nyeri 15 15 Nyeri ringan 24 1 25 Nyeri sedang 5 1 6 Nyeri berat 4 4 Total 44 6 50 Universitas Sumatera Utara Data diatas menunjukkan distribusi frekuensi nyeri punggung pada ibu hamil yang dilihat berdasarkan mekanika tubuh pada saat bangun. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika bangun cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan dan sedang. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika bangun cenderung mengalami nyeri punggung berat. 2. Pembahasan 2.1 Keterbatasan Penelitian Penelitian mengenai nyeri punggung dan mekanika tubuh pada ibu hamil di Kelurahan Belawan II Kecamatan Medan Belawan, data yang dikumpulkan adalah data primer dengan menggunakan lembaran skala nyeri dan lembaran observasi mekanika tubuh. Peneliti menyadari terdapat keterbatasan dan kelemahan dalam penelitian ini antara lain : 2.1.1 Penelitian ini menggunakan desain deskriptif yang tidak dapat menjelaskan hubungan sebab-akibat, hanya menjelaskan gambaran setiap variabel yang diteliti 2.1.2 Observasi yang dilakukan hanya sekali pada saat berjumpa responden atau tidak dilakukan observasi lebih dari sekali karena keterbatasan waktu yang dimiliki peneliti akibat jadwal perkuliahan yang padat 2.1.3 Hasil penelitian untuk variabel mekanika tubuh sangat dipengaruhi dengan kejujuran dan ingatan responden mengenai penggunaan Universitas Sumatera Utara mekanika tubuhnya selama seminggu terakhir, hal ini memungkinkan terjadinya bias terhadap penilaian mekanika tubuh. 2.1.4 Terdapat faktor lain penyebab nyeri punggung selain mekanika tubuh, hal ini memungkinkan terjadinya bias terhadap penilaian nyeri punggung yang disebabkan mekanika tubuh. 2.2 Nyeri Punggung Hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan diperoleh mayoritas responden mengalami nyeri punggung. Nyeri punggung yang dialami paling banyak yaitu pada kategori nyeri ringan yaitu sebanyak 25 orang. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wang, dkk 2003 yang menemukan sebanyak 68,5 ibu hamil melaporkan mengalami nyeri punggung selama kehamilan. Mayoritas responden berusia 20-35 tahun yaitu 43 86 responden. Manuaba 2001 menyebutkan bahwa usia ideal untuk mengandung sebaiknya 20-35 tahun, karena ibu yang berusia 20-35 tahun secara fisik dan psikologis sudah siap menghadapi kehamilan. Mayoritas pekerjaan ibu hamil di Kelurahan Belawan II yaitu Ibu Rumah Tangga IRT. Prasetyo 2010 menyebutkan bahwa keletihan atau kelelahan yang dirasakan seseorang akan meningkatkan sensasi nyeri. Pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga IRT juga dapat meningkatkan resiko nyeri punggung. Fraser 2009 mengemukakan bahwa nyeri Universitas Sumatera Utara punggung pada ibu hamil dapat dipicu oleh aktivitas selama kehamilan, banyak tugas rumah tangga seperti menyetrika, menyiapkan makanan yang dilakukan dengan posisi duduk, berdiri dalam waktu yang lama, mengangkat objek yang berat, semua gerakan berputar sambil mengangkat merupakan gerakan yang berbahaya dilakukan ibu hamil. Mayoritas ibu hamil dengan kehamilan multigravida dan multipara yaitu yang sudah pernah mengalami hamil sebelumnya dan beberapa kali melahirkan janin dan ini dapat mempengaruhi nyeri. Yosefa, Misrawati, dan Hasneli 2013 dalam penelitiannya menemukan bahwa semakin sering seorang wanita hamil dan melahirkan maka resiko nyeri punggung selama kehamilan semakin meningkat. Ini juga sejalan dengan penelitian Ummah 2012 yang menemukan bahwa ada hubungan antara paritas dengan kejadian nyeri punggung pada ibu hamil, semakin tinggi paritas resiko kejadian nyeri punggung akan semakin meningkat. Prasetyo 2010 menyebutkan bahwa setiap individu belajar dari pengalaman nyeri, akan tetapi pengalaman yang telah dirasakan invidu tersebut tidak berarti bahwa individu tersebut akan mudah dalam menghadapi nyeri yang dialaminya sekarang. Penelitian ini dilakukan kepada ibu hamil yang telah memasuki trimester kedua dan trimester ketiga karena sesuai dengan penjelasan Fraser 2009 bahwa faktor predisposisi nyeri punggung salah satunya adalah pertumbuhan uterus yang sejalan dengan perkembangan kehamilan yang menyebabkan teregangnya ligamen penopang yang biasanya Universitas Sumatera Utara dirasakan ibu hamil sebagai spasme menusuk yang sangat nyeri. Ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Bullock- Saxton 1998 dalam Fraser, 2009 yang menemukan 70 wanita di Australia mengalami nyeri punggung pada beberapa tahapan kehamilannya. 2.3 Mekanika Tubuh Penelitian ini dilakukan pada ibu hamil trimester kedua dan ketiga karena sesuai penjelasan Stoppard 2008 bahwa postur tubuh ketika hamil dipengaruhi oleh berat janin, perut yang membesar akan mendorong pusat gravitasi kedepan. Simkin, Whalley, dan Keppler 2007 menyebutkan bahwa penggunaan mekanika tubuh pada ibu hamil dilihat ketika berdiri, duduk, mengangkat, berbaring dan bangun. Hasil penelitian yang dilakukan pada 50 responden di Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan diperoleh Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar dan tidak benar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanika tubuh yang paling sering benar dilakukan oleh ibu hamil yaitu ketika berdiri, duduk dan bangun. Sedangkan, mekanika tubuh yang paling sering tidak benar dilakukan oleh ibu hamil yaitu ketika mengangkat benda yang ada dilantai dan berbaring. Item observasi yang paling sering dilakukan tidak benar oleh ibu hamil ketika mengangkat benda yang ada dilantai adalah ibu hamil cenderung tidak mengawali duduk berlutut atau jongkok terlebih dahulu Universitas Sumatera Utara ketika mengangkat benda dilantai, 36 72 ibu hamil langsung membungkukkan badan ketika mengangkat benda yang ada dilantai. 2.4 Nyeri punggung berdasarkan mekanika tubuh Nyeri punggung adalah masalah yang relatif umum terjadi selama kehamilan, selain diakibatkan oleh perubahan fisiologis, sebagian besar nyeri punggung dikaitkan dengan masalah mekanika tubuh. Janin yang tumbuh dapat menyebabkan masalah postur tubuh, dan mendekati masa akhir kehamilan posisi bayi dapat menekan saraf yang akan menimbulkan nyeri Bull dan Archard, 2005. Fraser 2009 menambahkan bahwa faktor predisposisi nyeri punggung selama kehamilan yaitu salah satunya pertumbuhan uterus yang menyebabkan perubahan postur. Pertumbuhan uterus sejalan dengan perkembangan kehamilan yang menyebabkan tereganganya ligamen penopang sehingga menimbulkan nyeri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu hamil yang melakukan dengan benar mekanika tubuh ketika berdiri, duduk, mengangkat benda yang ada dilantai, berbaring dan bangun tidak mengalami nyeri punggung, yaitu sebanyak 15 orang ibu hamil. Hasil penelitian ini sesuai dengan penjelasan Thorn 2003 bahwa nyeri punggung dapat dihindari jika ibu hamil memperhatikan prinsip mekanika tubuh yang meliputi cara duduk, berdiri, berjalan, bangun, berbaring, membungkuk dan mengangkat dengan benar. Varney 2006 menambahkan bahwa cara mengatasi nyeri Universitas Sumatera Utara punggung yaitu dengan menggunakan postur tubuh dengan baik dan benar serta menggunakan mekanika tubuh yang tepat ketika melakukan aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil dengan mekanika tubuh yang benar ketika berdiri cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berdiri cenderung mengalami nyeri punggung sedang dan berat. Ini artinya ibu hamil dengan mekanika tubuh yang tidak benar ketika berdiri lebih beresiko nyeri punggung dibandingkan ibu hamil dengan mekanika tubuh yang benar ketika berdiri. Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wicaksono 2012 pada bidan saat menolong proses persalinan yaitu disimpulkan bahwa responden yang lama berdiri beresiko mengalami nyeri punggung bawah lebih tinggi 86,67 dibandingkan dengan responden yang bekerja dengan tidak terlalu lama berdiri 33,33. Hasil tersebut sesuai dengan teori Gatam 2006 yang menyebutkan bahwa nyeri punggung paling sering disebabkan karena terlalu lama berdiri, sikap berdiri yang tidak terlalu tepat, postur tubuh yang tidak ideal, aktivitas berlebihan serta trauma. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika duduk cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika duduk cenderung mengalami nyeri punggung sedang. Dari data penelitian diperoleh dua orang ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika duduk namun mengalami nyeri punggung berat. Berdasarkan data yang diperoleh Universitas Sumatera Utara dari kuesioner penelitian, satu dari dua ibu hamil tersebut adalah multigravida. Penelitian sebelumnya oleh Yosefa, Misrawati, dan Hasneli 2013 menemukan bahwa semakin sering seorang wanita hamil dan melahirkan maka resiko nyeri punggung selama kehamilan meningkat. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai cenderung tidak mengalami nyeri punggung. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai cenderung mengalami nyeri punggung ringan, sedang dan berat. Dapat disimpulkan bahwa nyeri punggung beresiko dialami oleh ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika mengangkat benda yang ada dilantai. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sanya, dkk 2005 mengenai faktor resiko nyeri punggung bawah pada pekerja rumah sakit di Nigeria dengan hasil faktor resiko tertinggi ialah kesalahan postur tubuh pada saat mengangkat benda yakni sebesar 69. Hasil penelitian Samad, dkk 2010 terhadap kejadian dan faktor resiko nyeri punggung bawah pada guru sekolah melaporkan bahwa hal utama yang berkontribusi terhadap nyeri punggung bawah ialah mengangkat benda yakni sebesar 28. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika berbaring cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung sedang. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika berbaring cenderung mengalami nyeri punggung ringan dan berat. Dari hasil penelitian terdapat 21 orang ibu hamil dengan mekanika tubuh Universitas Sumatera Utara tidak benar ketika berbaring mengalami nyeri punggung, artinya mekanika tubuh yang tidak benar ketika berbaring berkontribusi terhadap terjadinya nyeri punggung. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar ketika bangun cenderung tidak mengalami nyeri punggung dan mengalami nyeri punggung ringan dan sedang. Namun, ibu hamil dengan mekanika tubuh tidak benar ketika bangun cenderung mengalami nyeri punggung berat. Ini artinya nyeri punggung dapat dipengaruhi oleh mekanika tubuh yang tidak benar ketika bangun. Skala nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil bervariasi mulai dari nyeri skala ringan, sedang, bahkan berat. Ibu hamil dengan mekanika tubuh yang tidak benar akan beresiko mengalami nyeri punggung, ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh Llyod 2012 bahwa ada hubungan body mekanik dengan kejadian nyeri punggung yang dialami oleh ibu hamil pada trimester III. Ibu hamil dengan mekanika tubuh benar berkemungkinan masih beresiko mengalami nyeri punggung, karena ada faktor predisposisi lainnya yang menyebabkan nyeri punggung selain mekanika tubuh. Fraser 2009 menyebutkan bahwa faktor predisposisi nyeri punggung selama kehamilan diantaranya penambahan berat badan, pengaruh hormon relaksin terhadap ligamen, riwayat nyeri punggung dan paritas. Hasil penelitian oleh Wang, dkk 2003 bahwa nyeri punggung selama kehamilan dapat diakibatkan oleh umur, riwayat nyeri punggung, gangguan tidur, gangguan aktivitas sehari-hari. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN