10
2.3 3 Pemeliharaan Abalon
Larva yang telah menetas dari telur yang dihasilkan dikumpulkan antara pukul 6 - 7 pagi. Hal ini dilakukan setelah larva mengeluarkan veliger atau kaki
renang. Saat ini larva memiliki sifat fototeksis positif atau senang bergerak mendekati sumber cahaya. Larva abalon dapat bergerak mencari makan dengan
cara merayap. Oleh sebab itu sebelumnya harus disiapkan dulu wadah atau bak yang telah dibersihkan terlebih dahulu. Media air laut yang digunakan harus
disaring difilter terlebih dahulu dengan menggunakan saringan air laut yang berukuran 0,5mickron Ghufran, 2010.
Pada penebaran larva dalam bak pemeliharaan ini mencapai 150 ribu hingga 300 ribu setiap bak yang berkapasitas satu ton. Permukaan air di bak harus
tenang, agar larva tidak mudah stress. Bak diaerasi selama 5 hari berturut-turut dengan kekuatan aerasi yang kecil lembut. Bak harus ditempatkan di tempat
yang cukup menerima cahaya dan pada malam hari harus dibantu penerangan-nya dengan lampu TL ber-kekuatan 40 watt. Lampu ini diletakkan sekitar 50 cm dari
permukaan air bak. Setelah hari ke sepuluh air, di bak pemeliharaan harus lebih sering di saring dan ukuran areasi di perbesar. Selama 60 hari pemeliharan larva
normalnya larva akan tumbuh sepanjang 5-10 cm. Pada saat itu larva sudah memasuki ukuran juvenil dan telah dapat mengkonsumsi macro algae. Memasuki
masa juvenil ini, pemeliharaan memasuki tahap pembesaran pemeliharan tahap II. Bayi Abalone sudah dapat dipindahkan ke dalam keranjang dan dimasukkan
ke dalam bak pemeliharaan dengan memberikan pakan rumput laut dari jenis Gracilaria sp. Rohmimohtarto, 2001. Pada tahap ini pemeliharaan II ini,
kepadatan pemeliharaan abalon sekitar 600-1000 ekor per meter persegi.
11
Pemeliharan menggunakan lembaran plastik yang bentuknya mirip lembaran seng. Lembaran plastik ini dilubangi dan dihubungkan dengan pipa paralon dan
diletakkan di dalam bak pemeliharaan. Juvenil dianggap berkembang dengan baik bila selama umur 80 hari cangkangnya bertambah panjang menjadi 30 mm. Selain
rumput laut makanan buatan sudah bisa diberi asupan pakan buatan. Formulanya 27 protein kasar, 5 lemak dan 40 karbohidrat. Pemeliharan abalone dari
ukuran 30 mm sampai berukuran siap panen sekitar 60 mm dapat dilakukan di karamba. Tingkat kepadatannya adalah 60-100 ekor per meter persegi. Setelah 8
bulan kemudian kerang ini pun siap untuk dipanen Tahang dkk, 2006.
2.4 Parameter Fisika dan Kimia untuk Budidaya Abalon