Pengertian Pembelajaran Bahasa Indonesia Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia

c. Model proyek merupakan model yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai media. Model pembelajaran ini menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Kegiatan pembelajaran ini dirancang untuk digunakan pada permasalahan kompleks yang diperlukan peserta didik dalam melakukan investigasi dan memahaminya. Langkah-langkah pembelajaran pada pembelajaran berbasis proyek menggamit enam kegiatan pembelajaran, yaitu penentuan pertanyaan, menyusun rencana proyek, menyusun jadwal, monitoring, menguji hasil, dan evaluasi pengalaman.

2.1.5 Metode yang dapat Dipakai dalam Proses Pembelajaran

Ada banyak metode pembelajaran yang kita kenal, namun tidak satu pun metode pembelajaran dapat diklaim dan dikatakan yang terbaik. Semuanya berpulang pada orang yang menjalankannya, yaitu guru yang secara langsung berhadapan dengan siswa dalam pembelajaran. Sebaik apa pun metode yang dipiih, tanpa dukungan guru yang memahami dan mampu menempatkannya dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, situasi, dan kondisi siswa maka pembelajaran hanya berjalan seadanya, tanpa memberikan keberhasilan Sutikno, 2013:91. Beberapa metode yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, antara lain berikut ini: 1 metode ceramah, 2 metode tanya jawab, 3 metode diskusi, 4 metode demonstrasi, 5 metode kisah atau cerita, 6 metode simulasi, 7 metode karyawisata, 8 metode tutorial, 9 metode kerja kelompok, 10 team teaching, 11 metode penugasan, 12 metode latihan, 13 metode praktek lapangan, 14 metode permainan games, dan 15 metode eksperimen. Dalam pembelajaran membandingkan teks prosedur kompleks guru menggunakan metode diskusi. Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian pelajaran di mana guru bersama-sama dengan siswa mencari pemecahan atas persoalan yang dihadapi. Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing- masing mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Tujuan penggunaan metode diskusi ialah untuk memotivasi dan memberi stimulasi kepada siswa agar berpikir kritis. Inti dari diskusi adalah kesatuan pendapat. Para siswa dihadapkan pada suatu masalah, dan yang didiskusikan adalah pemecahannya. Dari macam-macam simpulan jawaban yang dikemukakan dalam diskusi perlu dipilih satu jawaban yang lebih logis dan tepat. Jawaban ini melalui mufakat. Jawaban yang merupakan pemecahan masalah itu harus mempunyai argumentasi yang kuat.

2.1.6 Media Pembelajaran Bahasa Indonesia

Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal Arsyad, 2010:3. Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada dirinya Suliani, 2004:55. Media jika dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap Sutikno, 2013:106. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media dalam dunia pendidikan merupakan suatu alat bantu dalam proses belajar baik itu di dalam ataupun di luar ruangan yang dapat membantu siswa dalam berpikir.

2.1.6.1 Fungsi Media

Dalam proses pembelajaran, hadirnya media sangat diperlukan, sebab mempunyai peranan besar yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini dikarenakan belajar tidak selamanya hanya bersentuhan dengan hal-hal yang konkrit, baik dalam konsep maupun faktanya. Bahkan dalam realitasnya belajar seringkali bersentuhan dengan hal-hal yang bersifat kompleks, maya dan berada di balik realitas. Oleh karenanya, media memiliki andil untuk menjelaskan hal-hal yang abstrak dan menunjukkan hal-hal yang tersembunyi. Ketidak jelasan atau kerumitan materi pembelajaran dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Bahkan dalam hal-hal tertentu media dapat mewakili kekurangan guru dalam mengkomunikasikan materi pembelajaran Sutikno, 2013:106.