Teknik Observasi Teknik Wawancara

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses yang dilakukan sebagai upaya untuk mengumpulkan data atau bahan yang relevan guna keperluan penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini sifatnya adalah imperatif, artinya penulis akan melakukan tafsiran berdasarkan data-data yang telah terkumpul. Penelitian tidak berdasarkan pada pemikiran penulis semata, namun juga akan dilakukan kegiatan observasi, wawancara, dan telaah dokumen, supaya data dapat ditafsirkan dengan benar dan obyektif.

3.3.1 Teknik Observasi

Metode observasi pengamatan merupakan sebuah teknik pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku, kegiatan, benda-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan Ghony Almanshur 2014:165. Dalam melakukan pengamatan, peneliti bersifat pasif. Artinya, peneliti hanya melakukan pengamatan serta tidak terlibat dalam kegiatan subjek penelitian, maupun berinteraksi dengan mereka secara langsung. Metode observasi menggunakan observasi partisipasi, yaitu dengan keterlibatan penulis dalam kegiatan kebaktian umum I dan II selama 8 minggu 2 bulan di Gereja Baptis Indonesia GBI Wanamukti Semarang, untuk melihat penggunaan jemaat terhadap lagu-lagu dalam buku nyanyian pujian, dan alat musik yang digunakan untuk mengiringi lagu. Selain itu, penulis juga mengikuti kegiatan ibadah di luar kebaktian hari minggu untuk mendapatkan data-data tambahan.

3.3.2 Teknik Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara interviewers yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara interviewee yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu Moleong 2007:186. Maksud wawancara menurut Lincoln Guba dalam Sumaryanto, 2014 adalah untuk mengkonstruksi tentang orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian. Juga memverivikafi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Wawancara ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai bentuk musik serta makna syair lagu pada buku nyanyian pujian yang sering digunakan di GBI Wanamukti. Supaya lebih efektif, sebelum melakukan kegiatan wawancara, terlebih dahulu penulis akan merancang dan menyusun pertanyaan. Wawancara ini ditujukan kepada gembala sidang Gereja Baptis Indonesia GBI Wanamukti Semarang,yang sekaligus menjadi anggota pengawas Yayasan Baptis Indonesia YBI yang membawahi Lembaga Literatur Baptis LLB sebagai pencetak dan penerbit buku nyanyian pujian, untuk mengetahui tentang penggunaan buku nyanyian pujian dalam gereja baptis, dan makna dari lagu-lagu dalam buku nyanyian pujian. Wawancara juga akan ditujukan kepada tim seksi acara dan singer GBI Wanamukti Semarang, untuk mengetahui lagu-lagu dari buku nyanyian pujian yang digunakan dalam kegiatan peribadatan.

3.3.3 Telaah Dokumen