3.3.3 Telaah Dokumen
Esterberg dalam Sarosa, 2012 memberikan pengertian bahwa dokumen adalah segala sesuatu materi dalam bentuk tertulis yang dibuat oleh manusia.
Secara umum dokumen merupakan catatan dan dapat berupa catatan dalam kertas hardcopy maupun elektronik softcopy. Bentuk-bentuk dokumen dapat berupa
buku, catatan harian, artikel media massa, notulen, undang-undang, foto, blog, halaman web atau yang lainnya.
Dokumen adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu Sugiyono, dalam Ghony Almanshur 2014. Dokumen dapat dipahami sebagai setiap catatan
tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa masa lalu, baik yang dipersiapkan maupun yang tidak dipersiapkan untuk suatu penelitian. Dokumen
berguna bagi peneliti yang ingin mendapatkan informasi mengenai suatu peristiwa tetapi mengalami kesulitan untuk mewawancarai langsung para pelaku. Kondisi
tersebut mungkin terjadi jika peneliti melakukan studi pada peristiwa di masa lalu dimana para pelakunya mungkin sudah meninggal dunia Sarosa 2012:61.
Dokumen dibuat oleh penulis untuk dapat dibaca oleh pembaca. Selain menjadi pembaca secara pasif, dapat dilakukan interpretasi terhadap isi dokumen.
Interpretasi terhadap dokumen dimaksudkan untuk memahami kondisi kontekstual dari dokumen yang bersangkutan.
Dokumen historis atau catatan sejarah merupakan salah satu dari berbagai jenis dokumen menurut Myers dalam Sarosa, 2012:62. Sementara itu, dari
beberapa tipe dokumen historis menurut Gottschalk, salah satunya adalah fiksi, puisi, lagu, cerita rakyat, dan lainnya. Meskipun mungkin tidak berisi fakta,
dokumen jenis ini memberikan gambaran bagi pembacanya situasi dan nuansa serta konteks waktu saat tulisan dibuat dalam Sarosa, 2012:62. Kaitannya
dengan penelitian ini, penulis akan menjadikan teks lagu dalam buku nyanyian pujian sebagai sumber dokumen utamadalam penelitian, didukung dengan
dokumen lain yang berkaitan dengan penelitian, baik secara tekstual maupun kontekstual.
3.3.4Pemeriksaan Keabsahan Data
Untuk menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria
tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan, yaitu derajat kepercayaan credibility, keteralihan transferability, kebergantungan dependability, dan
kepastian confirmability Moleong 2007:324. Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan penulis untuk memeriksa
keabsahan data adalah dengan kriteria derajat kepercayaan menggunakan teknik triangulasi.Pengertian
triangulasi menurutMoleong
2007:330 adalah
teknikpemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.
Triangulasi berarti verifikasi penemuan melalui informasi dari berbagai sumber menggunakan multi-metode dalam pengumpulan data, dan sering juga oleh
beberapa penelitiSumaryanto 2014:53. Secara sederhana dapatdipahami bahwa triangulasi merupakan cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan
pandangan atau konstruksi kenyataan yang ditemukan selama proses pengumpulan data. Dengan triangulasi, peneliti dapat me-recheck temuannya
dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode atau teoriMoleong 2007:332.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan lebih dari satu macam metode untuk menghimpun data. Metode itu diantaranya adalah dengan: Observasi,
Wawancara, dan Telaah Dokumen. Metode Observasi dilakukan oleh penulis dengan mengikuti ibadah di GBI Wanamukti Semarang untuk melihat
penggunaan lagu-lagu dalam buku nyanyian pujian. Metode wawancara adalah dengan mewawancarai pihak yang terkait dan memiliki bagian dalam penggunaan
buku nyanyian pujian baptis. Telaah dokumen merupakan cara untuk mendapatkan data-data dari buku nyanyian pujian secara tertulis, baik melalui
buku, maupun media tertulis lainnya. Dengan membandingkan satu sumber dengan sumber lainnya, penulis dapat mengkonstruksi data yang terkumpul dan
menghilangkan bias, sehingga hasil penelitian menjadi lebih terpercaya, oleh karena proses pengumpulan data tidak hanya bersumber tunggal.
3.3.5 Teknik Analisis Data