Lokasi dan Waktu Penelitian
13
➡➢ ➡ ➤
➤ ➥
➢ ➦
➤ ➢ ➧
➨➩➫➭ ➢
➥ ➢
,
➥ ➯➲ ➢
➧ ➳➥
➢ ➨ ➯➵
➤ ➥
➤ ➲
➢ ➧
➸ ➢
➧ ➺
➤ ➨ ➻➭ ➯➫
➤ ➫
2.1
➥ ➼ ➽➾➼ ➚
➨
u
➪ ➶➼ ➹ ➼
2.1.1.
➡➼ ➚➹
2.1.1.1
➨➘ ➚
➴➘➷ ➶
➾➼ ➚
➡➼ ➚➹
Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 yang disempurnakan tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud
dengan Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak . Kasmir 2006:2 menjelaskan bahwa
Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa
jasa bank lainnya . Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan
suatu lembaga keuangan yang memiliki fungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk simpanan
tabungan, giro dan deposito dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat
yang membutuhkan dana
dalam bentuk
kredit serta menyediakan jasa-jasa lainnya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
2.1.1.2
➬➮➱✃❐❒✃❒ ➱ ❮
➮ ❰ ➮Ï❒ Ð❒ ➱
Ñ❒ ➱ Ò
Kesehatan atau kondisi keuangan dan nonkeuangan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola manajemen
bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank dan pihak lainnya. Kondisi bank tersebut juga dapat
digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian
Ó Ô Õ Ö×
n t
ØÙÚ ÛÙ Ü Ý
Ø
n
Þ
, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko
Ô Ø
s
Ý ß
ÙÜ ÙÞ × ß
×
nt Definisi tingkat kesehatan bank menurut peraturan Bank Indonesia
Nomor 610PBI2004 adalah sebagai berikut : Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai
aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap
faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam
kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat sehingga Bank Indonesia sebagai
pengawas dan
pembina bank-bank dapat
memberikan arahan
atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya.
Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Kepada bank-bank diharuskan membuat laporan
baik yang bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh
aktivitasnya dalam suatu periode tertentu.
Menurut Kasmir 2008 : 49 Penilain untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMELS.
1. Aspek permodalan Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban
penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR
à á âã
t
á ä åæçè éá ê
y
ëá ì ã
o yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Perbandingan rasio
tersebut adalah rasio modal terhadap
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR dan sesuai ketentuan pemerintah
CAR tahun 1999 minimal harus 8. 2. Aspek kualitas asset
Yaitu untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian
á í í ç
t harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan
aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktifa produktif terhadap aktifa produktif yang diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari
neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia. 3. Aspek kualitas manajemen
Dalam mengelola
kegiatan bank
sehari-hari juga
dinilai kualitas
manajemennya. Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari segi pendidikan dan
pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus kasus yang
terjadi.
4. Aspek likuiditas Suatu bank dapat dikatakan liquid, apabila bank yang bersangkutan dapat
membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan
kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi hutang lancar yang dianalisis dalam rasio ini
adalah a. Rasio kewajiban bersih
î ï ðð ñ òó ô
y terhadap Aktiva b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI,
giro, tabungan, deposito dan lain-lain. 5. Aspek rentabilitas
Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank
yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan :
a. Rasio laba terhadap Total Asset b. Dan perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasional
BOPO 6. Aspek Sensitivitas Sensitivity
Aspek ini mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan Mei 2004. Seperti yang kita tahu dalam melepaskan kreditnya, perbankan harus
memperhatikan dua unsur, yaitu tingkat perolehan laba yang harus dicapaidan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus diperhitungkan
berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba dapat tercapai dan pada akhirnya
kesehatan bank juga terjamin.
2.1.1.3
õ ö ÷øùö ú ûü
u
ö úýö ú
Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil usaha dalam suatu periode tertentu serta merupakan arus dana perusahaan
dalam periode tertentu. Menurut Bambang Riyanto 2004:251 menyebutkan Pengertian Laporan
Keuangan sebagai berikut :
Laporan Keuangan Financial Statement memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu Perusahaan, dimana neraca Balance Sheet
mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laba rugi Income Statement mencerminkan hasil-hasil yang
dicapai selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun.
Menurut Prastowo 2005 : 3 , menyatakan bahwa laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan
ekonomi . Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang berguna dalam
pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh investor dan kreditur. Untuk menghasilkan informasi yang handal dan akurat, maka laporan keuangan
sebaiknya di analisa terlebih dahulu.
Menurut Prastowo 2005:56, menyatakan bahwa : Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah
laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut,
dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.
2.1.2
þÿ ✁ ÿ
✂✄ ☎✆ ✝ ✆✞☎
✄ ✆✟
✠✡ ÿ
qu
✆☛
y
☞✆✄ ☎✌ ✝✠ ☞
Rasio kecukupan modal CAR merupakan salah satu indikator penilaian kesehatan perbankan dalam aspek
✍✎ ✏✑
t
✎ ✒✓
CAR membandingkan modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR.
✍✎ ✏✑
t
✎ ✒ ✔✕ ✖✗✘✎ ✙
y
✚✎ ✛ ✑
o CAR merupakan rasio permodalan yang
menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko yang diakibatkan dalam
operasional bank. Rasio ini untuk mengukur sampai sejauh mana penurunan yang terjadi di dalam total
✎ ✜ ✜ ✖
t yang masih dapat ditutupi oleh equity capital yang tersedia.
Capital Adequency Ratio merupakan salah satu indikator prinsip kehati-hatian bank yang harus di jaga dalam setiap melakukan ekspansi
kredit. Rasio ini menggambarkan kemmapuan bank untuk menutupi kemungkinan kerugian atas kredit yang diberikan serta kerugian inentaris surat
berharga Kasmir, 2001:4 Y. Sri Susilo 2000 : 22
✍ ✎
✏ ✑
t
✎ ✒
✔✕ ✖✗
✘ ✖
✙
y
✚✎ ✛ ✑
o CAR yang didapatkan
dari perbandingan antara modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko. nilai aktiva berimbang menurut resiko dapat dilihat langsung dari laporan keuangan.
Sedangkan Menurut Lukman Dendawijaya 2005:121 Capital
Adequancy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
Secara matematis CAR dapat dirumuskansebagai berikut:
CAR merupakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko ATMR Manullang, 2002. CAR merupakan rasio permodalan
yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh
kegiatan operasi bank. CAR menunjukkan sejauh mana penurunan Asset Bank masih dapat ditutup oleh Equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR semakin
baik kondisi sebuah bank Tarmidzi Achmad, 2003. Sesuai dengan Surat Edaran BI Nomor: 265BPPP tanggal 29 Mei 1993 besarnya CAR yang harus dicapai
oleh suatu bank minimal 8 sejak akhir tahun 1995, dan sejak akhir tahun 1997 CAR yang harus dicapai minimal 9.
Malayu S.P Hasibuan 2005:58 menjelaskan bahwa : KPPM atau CAR
✢ ✣✤ ✥
t
✣✦ ✧★ ✩✪✫ ✣✬
y
✭ ✣✮✥
o atau BIS
✯ ✣✰ ✱ ✲
o r
✳
n t
✩✴ ✰
✣✮✥ ✵✰
✣ ✦
✶ ✩
tt
✦✩✷✩
n ts
besarnya 8 . KPPM CARBIS adalah kebutuhan minimum bank dihitung berdasarkan Aktiva Tertimbang
Menurut Resiko ATMR.
Menurut Kasmir 2006:43 menjelaskan bahwa Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8
. Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya
✢ ✣✤ ✥
t
✣✦ ✧★ ✩✪✫ ✣✬
y
✭✣ ✮✥
o CAR merupakan perbandingan modal modal inti dan
pelengkap dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko ATMR yang disesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar
8. Tetapi karena kondisi perbankan nasional sejak akhir 1997 terpuruk yang
ditandai dengan banyaknya bank yang dilikuidasi, maka sejak Oktober tahun 1998 besarnya CAR diklasifikasikan dalam 3 kelompok. Klasifikasi bank sejak 1998
sampai 2007 dikelompokkan dalam:
1. Bank sehat dengan klasifikasi A, jika memiliki CAR lebih dari 8, 2. Bank t
✣✱✩
o ver
BTO atau dalam penyehatan oleh BPPN Badan Penyehatan Perbankan Nasional dengan klasifikasi B, jika bank tersebut
memiliki CAR antara 25 sampai dengan dari 8 3. Bank Beku Operasi BBO dengan klasifikasi C, jika memiliki CAR
kurang dari 25. Bank dengan klasifikasi C inilah yang di likuidasi
Muljono, 1999.
2.1.2.1
✸
u
✹
u
✺ ✻ ✼✽ ✻
✽✾✺ ✿ ✺
✻ ❀
❁❂
Menurut malayu S.P Hasibuan 2002:58, menyatakan bahwa tujuan dari penetapan CAR sebesar 8 adalah sebgai berikut:
1. Menjaga kepercayaan masyarakat kepada perbankan 2. Melindungi dana pihak etiga pada bank bersangkutan
3. Untuk memenuhi ketetapan standar BIS perbankan internasional dngan formula sebagi berikut:
4 modal inti yang terdiri dari shareholder equity, preferred stock,
dan freereserves, dan
4 modal sekuder yang terdiri dari subordinate debt, loan loss provision, hybrid securities dan revolution reserves.
Hal-
hal yang mempengaruhi
❃❄ ❅❆
t
❄ ❇ ❈❉ ❊❋●❄ ❍
y
■ ❄ ❏❆
o CAR adalah : Tingkat
likuiditas manajemen Bank dan kualitas sistem serta prosedur operasionalnya. a. Tingkat kualitas aktiva serta besarnya risiko yang melekat padanya.
b. Kualitas dan tingkat kolektibilitasnya c. Struktur posisi dan kualitas permodalan bank.
d. Kemampuan bank untuk meningkatkan pendapatan dan laba. e. Tingkat likuiditas yang dimilikinya.
f. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang.
Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki posisi
❃❄ ❅❆
t
❄ ❇ ❈❉ ❊❋●❄ ❍
y
■ ❄ ❏❆
o CAR adalah dengan :
a. Memperkecil komitmen pinjaman yang tidak dipergunakan. b. Pinjaman yang diberikan lebih dibatasi dan diseleksi sehingga risiko
semakin berkurang. c. Fasilitas bank guarantee yang hanya memperoleh hasil pendapatan berupa
posisi yang relative kecil namun dengan risiko yang sama besarnya dengan pinjaman yang ada sebaiknya dibatasi.
d. Komitmen
❑▲
tt
▲
r
▼◆ ❖P ▲◗ ❘
t LC bagi Bank Devisa yang belum benar-
benar memperoleh kepastian dalam penggunaannya atau tidak dapat dimanfaatkan secara efisien sebaiknya juga dibatasi.
e. Penyertaan yang mempunyai risiko 100 perlu ditinjau kembali apakah bermanfaat atau tidak.
f. Posisi aktiva-aktiva tetap dan investaris diusahakan agar tidak berlebihan
dan jangan hanya sekedar memenuhi kelayakan. g. Menambah atau memperbaiki posisi modal dengan cara setoran tunai, go
publik dan pinjaman subordinasi jangka panjang dari pemegang saham.
2.1.2.3
❙❚❯❱❲❳ ❱❳ ❯
❨❩❬
Melalui peraturan BI No.321FBI2001 tentang kewajiban penyediaan modal minimum KPMM atau disebut juga dengan CAR adalah sebagai berikut:
1. pemenuhan kewajiban penyedian modal inimun KPMM sebesar 8 diberikan predikat sehat dengan nilai kredit 81 dan untuk setiap kenaikan
0,1 dari pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum KPMM sebesar 8 nilai kredit ditambah dengan aksimal 100.
2. kewajiban penyediaan modal minumanKPMM kurang dari 8 sampai dengan 7,9 diberi predikat kurang dengan nilai kredit 65 dan untuk
setiap penurunan
0,1 DARI
PEMENUHAN KEWAJIBAN
PENYEDIAAN modal minimum KPMM sebesar 7,9 nilai kredit dikurangi 1 dengan minimal 0.
2.1.3
❭❪ ❫❴ ❵❪
❛❜❝❪ ❞ ❡ ❵
❢ ❫ ❵ ❡
❪ ❭
❛❢
2.1.3.1
❣ ❜❴
❤ ❜
✐ ❵ ❡❫❴
❭❛❢
Dalam operasionnal perbankan banyak usaha yang dilakukan untuk mencari inikator penting dan strategi guna mengukur tingkat kinerja suatu bank,
kebanyakan aktifitas perbankan di indonesia adalah kredit atau pinjaman yang diberikan.berkenaan dengan hal tersebut, maka ntk mengetahui sampai seberapa
besar tingkat ekspansi kredt yang dilakukan bank adalah dengan melihat nilai rasio kredit terhadap simpanan dana pihak ketiga Yang dikenal dengan istilah loan
to deposit ratio. Pengertian Ldr menurut martono 2002:82 dalam buku bank dan lembaga
keuangan lain menyatakan bahwa: LDR adalah rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam
membayar kembali kewajiban kepada nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan
kepada debiturnya.
LDR
❥❦ ❧♠
to
♥♦♣❦ q r
t
s ❧tr
o merupakan rasio antara kredit dengan dana
pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan memberikan indikasi rendahnya
kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar.
✉✈✇ ①
to
②③④ ✈⑤ ⑥
t
⑦ ✇ ⑧ ⑥
o LDR menurut Kasmir 2003 :272 adalah Rasio
yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.
LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa
⑨ ✇ ⑩⑩
❶ ✈ ①
③
y yang harus dipenuhi pada saat adanya kewajiban kliring, dimana pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan Sudarini,
2005. apabila besarnya LDR antara 80 sampai dengan 110. Besarnya LDR
dihitung sebagai berikut :
Sumber : Veithzal 2007 : 724
Keterangan : Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga tidak
termasuk kredit kepada bank lain Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan dan deposito tidak termasuk
antara bank
Berdasarkan definisi di atas, ldr .merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat likidats bank dan juga menjadi alat ukur
terhadap fungsi intermediasi perbankan, loan to deposite merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang di
himpun. Semakin tinggi loan memberikan indikasi rendahnya kemmapuan
likuiditas bank yang besangkutan. Hal ini disebakan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiyai kredt semakin besar. Sebaliknya, angka loan to
deposit yang rendah menunjukan tingkat ekspansi kredit yang rendah dibandingkan dengan dana yang diterima menunjukan bahwa bank jauh dari
maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasi syahrial muchtar, 2001 Loan dapat juga digunakan untuk menila stratrgi manajemem sebuah bank.
Manajemen bank yang konservatif biasanya cenderung memiliki loan yang tinggi ata melebhi batas toleransi.
2.1.3.1
❷❸ ❹ ❸ ❺❹
u
❻ ❺ ❼ ❽❻ ❺
Ketentuan loan menurut bank indonesia pada surat edaran Bank Indonesia no.265bppp tanggal 29 mei 1993 perihal tata cara penilaian tingkat kesehatan
bank umum, menyatakan bahwa tingkat eseahtan bank untuk kepentingan semua pihak yang terkait, maka Bank Indonesia menetapkan:
1. Untuk ldr sebesar 110 atau lebih diberi nilai kredit nol0, atinya likiditas bank tersebut tidak sehat.
2. Untuk loan ibawah 110 diberi nilai redit 100, rtinya likuiditas bank tersebut sehat.
Batas aman loan suatu bank secara umum adalah skita 90-100, sedngkan ketentuan bank sentral batas aman loan adalah 110simorangkir:147. Rasio ini
merupakan indikator kerawanan dan kemamuan suatu bank, dimana sebagian praktisi perbankan menyepkati bahwa batas aman loan deposit dari suatu bank
adalah 80. Namun batas toleransi berkisar antara 85-110.
2.1.4
❾ ❿➀ ➁➂➃ ➄➅➂➆➂➃ ➄➇
➈➉ ➊
Banyak rasio rentabilitas yang dapat dignakan untuk meniai suatu perusahaan atau suatu bank dalam melakukan kegiatannya guna memperoleh laba, hal
tersebut menjadi sangat penting mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus modal, adapun maksud dan tujuan dari analisis
rentabilitas adalah mengukur tingkat efisiensi usaha dan keuntungan yang dicapaii oleh bank yang bersangkutan, dalam analisis rentabilitas adalah alat untuk
mengukur tingkat efisiensi usaha dan keuntungan yang dicapai oleh bank yg bersangkutan. Dalam analisis ini akan dicari hubungan yang timbal balik antara
pos-pos yanga ada dalam neraca bank yang bersangkutan guna mendapatkan berbagai indikasi yang berguna untuk mengukur efisiensi dan proftabilitas bank
yg bersangkutan.
Menurut Weston dan Brigham dalam buku Manajemen Keuangan yang di alih bahasakan oleh Alfounsus Sirait 2000,304 Profitabilitas merupakan hasil
bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan . Menurut Agnes Sawir 2000, 17 Dalam bukunya yang berjuduk Analisis
kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan memberikan pengertian serupa mengenai profitabilitas. Kemampulabaan protitabilitas merupakan hasil
akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen . Sedangkan Menurut Lukman Dendawijaya 2005: 118 menjelaskan bahwa :
➋➌
tu rn
o n
➍➎ ➎ ➌
t merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas
profitabilitas perusahaan menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan .
➋ ➌
tu rn
o n
➍ ➎ ➎ ➌
t ROA juga merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas
dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan
untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini dapat dirumuskan:
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset Sudarini, 2005
Perhitungan ROA terdiri dari :
1. EBT EBT adalah laba perusahaan bank sebelum dikurangi pajak
2. Total aktiva Merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank, terdiri dari:
a. Aktiva lancar b. Aktiva tetap
Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya ukuran kinerja yang digunakan bank adalah tingkat profitibilitas. Bagi perusahaan
pada umumnya termasuk bank masalah profitibilitas merupakan hal yang penting masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan suatu
ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau
kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan katta lain ialah menghitung profitibilitas.
Dengan menghitung profitibilitas dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan suatu bank di dalam menghasilkan keungtungan baik yang berasal
dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil-hasil non operasionalnya. Di dalam perbangkan, profitibilitas juga merupakan salah satu
faktor yang dipertimbangan dalam menilai sehat tidaknya sebuah bank, selain faktor-faktor modal, kualitas aktiva, manajemen dan likuiditas. Untuk melakukan
analisi profitibilitas maka teknik yang digunakan adalah analisis rasio. Analisis rasioa ini merupakan suatu teknik analisis yang bermanfaat dalam menilai kinerja
suatu bank
Duane B. Graddy. Austin H. Spencer dan William H. Brunsen 1985 menyatakan bahwa rasio profitibilitas atau rofitability ratio mengukur efektivitas
pada sebuah bank dalam menciptakan net income atau laba bersih. Lebih pada itu rasio ini juga dapat digunakan untuk memonitor tentang kesehatan suatu bank.
Tingkat pengembalian yang cukup merupakan hal yang essntial untuk menompang aliran sumber modal bagi bank.
Menurut Brigham dan Houston 2001:Sl:
profitability is the net result of a number ofpolicies and decisisons. Hal ini berimplikasi bahwa setiap
kebijakan yang akan maupun telah diambil oleh perusahaan baik bersifat rutin maupun nonrutin, pada akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas.
Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupaan cerminan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya profitabilitas. Sebagai salah satu
acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien, karena efisiensi
baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut dengan kata lain adalah menghitung
profitabilitas. Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi bank karena rentabilitas profitabilitas yang tinggi merupakan tujuan setiap bank.
Analisis rasio profitabilitas ini menggunakan ROA. Menurut Meythi 2005 alasan penggunaan ROA dikarenakan BI sebagai pembina dan pengawas
perbankan yang lebih mementingkan aset yang dananya berasal dari masyarakat Meythi, 2005. Disamping itu ROA merupakan metode pengukuran yang
obyektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya roa
dapat mencerminkan hasi dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan.Bambang Riyanto: 1995 Rumus yang digunakan berdasarkan
Mabruroh 2004 sebagai berikut:
Dalam penelitian ini
➏ ➐
tu rn
o n
➑ ➒ ➒ ➐
t ROA dipilih sebagai indikator
pengukur kinerja keuangan perbankan adalah karena
➏ ➐
tu rn
o n
➑ ➒ ➒ ➐
t digunakan
untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
➏ ➐
tu rn
o n
➑ ➒
➒ ➐
t merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar
➏ ➐
tu rn
o n
➑ ➒ ➒ ➐
t menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian
return semakin besar. Apabila
➏ ➐
tu rn
o n
➑ ➒ ➒ ➐
t meningkat, berarti profitabilitas
perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan
profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham Husnan, 1998.
2.2
➓➔ →➣↔↕ ➙➣ ➛➔ ➜
➝ ➙ ➝ →➣
↔
Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari hdalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak. Peranan bank sebagai keuangan tidak pernah lepas dari masalah kredit. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kedit
merupakan kegiatan utamanya. Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga. Dengan kata lain,
semakin banyak kredit yang disalurkan atau diberikan kepada nasabah maka pendapatan bank tersebut juga akan semakin besar.
Pada dasarnya penelitian ini berhubungan dengan rasio-rasio keuangan CAMEL
➞ ➟ ➠➡
t
➟ ➢
,
➤➥ ➥ ➦
t,
➧ ➟ ➨➟ ➩ ➦
➫ ➦
n t,
➭➟ ➯ ➨ ➡
n
➩ ➥
, dan
➲➡➳ ➵➡➸➡
ty seperti yang digunakan oleh beberapa peneliti terdahulu, dimana seluruh rasio keuangan yang
termasuk dalam rasio CAMEL digunakan sebagai alat ukur kinerja perbankan. Namun pada penelitian ini dilihat dari sisi profitabilitas suatu perusahaan dalam
hal ini perusahaan perbankan, dimana kinerja suatu perusahaan diukur dari seberapa besar perusahaan tersebut mendatangkan keuntungan. Sehingga dengan
kinerja yang semakin tinggi, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut akan semakin banyak. Analisis profitabilitas dapat digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan yang notabene adalah profit motif. Berdasarkan telaah pustaka, rasio keuangan perbankan yang sesuai sebagai proksi kinerja
perbankan adalah
➺ ➦
tu rn
o n
➤➥ ➥ ➦
t ROA. Kemudian beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan adalah
➞➟ ➠
➡
t
➟ ➢
➤ ➸ ➦ ➳
➵ ➟
➻
y
➺➟ ➼
➡
o CAR, BOPO,
Non Performing Loan NPL, Net Interest Margin NIM, dan Loan to Deposit Ratio LDR.
Rasio kecukupan modal CAR dan likuiditas LDR termasuk rasio yang digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank atau termasuk dalam aspek
CAMEL. Capital Adequacy Ratio CAR merupakan salah satu indikator Capital dan Loan to Deposit Ratio LDR merupakan salah satu indikator likuidity. Loan
to Deposit Ratio LDR memiliki hubungan dengan modal CAR, dimana ketentuan Loan to Deposit Ratio LDR dapat membantu menentukan modal
bank. Seperti yang kita ketahui bahwa LDR merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan terhadap volume dana yang diterima. Dengan
memperhatikan formula tersebut dan dengan asumsi manajemen bank mampu memprediksi pertumbuhan kredit dan dana, maka selanjutnya bank dapat
menentukan kebutuhan modal sendiri. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa LDR dapat mempengaruhi modal bank.
Tentunya ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja perbankan, tetapi merujuk pada penelitian terdahulu dimana penelitian-penelitian tersebut dijadikan
acuan dalam membangun kerangka teoritis dalam penelitian ini, maka rasio-rasio tersebut diatas dipilih sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
perbankan.
➽➾ ➚➪
t
➾ ➶ ➹➘ ➴➷➬➾ ➮
y
➱➾ ✃ ➪
o merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin besar rasio
CAR suatu bank, maka akan meningkatkan return on asset-nya. Namun jika CAR menurun, maka ROA akan ikut turun.
Dengan adanya kredit yang diberikan oleh bank maka bank akan mendapat laba yaitu dalam bentuk kredit karena bunga kredit lebih besar daripada bunga
simpanan pihak ketiga. Selisih antara bunga kredit dan bunga simpanan dana pihak ketiga merupakan laba atau keuntungan bagi perusahaan. Profit atau laba
menunjukkan merupakan indikasi kesuksesan suatu usaha sedangkan profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam memperoleh laba.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan atau laba adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas
yang penting bagi bank adalah
➱ ➴
tu rn
o n
➹ ❐
❐ ➴
t ROA. ROA penting bagi bank
karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
❒❮
tu rn
o n
❰Ï Ï ❮
t merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. Berdasarkan penjelasan kerangka pemikiran di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kinerja bank dapat mempengaruhi keuntungan bank. Hal tersebut da pat dilihat melalui kegiatan bank dalam menghimpun dan
menyalurkan dana. Sumber dana bank berasal dari dana pihak kesatu, dana pihak kedua dan dana pihak ketiga. Dana pihak kesatu merupakan dana dari modal
sendiri yang bersumber para pemegang saham. Dana pihak kedua merupakan dana yang bersumber dari dana pinjaman
pihak luar sedangkan dana pihak ketiga merupakan dana yang bersumber dari dana berupa simpanan pihak masyarakat. Dana yang terkumpul tersebut akan
dialokasikan oleh bank. Sebelum dana tersebut dialokasi, bank harus mampu memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum CAR. Dimana besarnya CAR
menurut ketentuan Bank Indonesia adalah 8. Dengan pengelolaan modal yang baik suatu bank dapat meningkatkan keuntungannya. Semakin tinggi CAR maka
profitabilitas akan ikut meningkat sebaliknya apabila CAR suatu bank menurun maka profitabilitasnya akan ikut menurun.
Dana yang dimiliki bank akan dialokasikan kembali dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Alokasi dana tersebut dilakukan dalam bentuk :
1. Primary Reserve cadangan primer merupakan sumber utama bagi likuiditas bank, terutama untuk menghadapi kemungkinan terjadinya
penarikan oleh nasabah bank.
2. Secondary Reserve cadangan sekunder yaitu alokasi dana bank dalam penempatan dana-dana ke dalam noncash likuid asset asset likuid yang
bukan kas yang dapat memberikan pendapatan kepada bank dan terdiri atas surat-surat berharga paling likuid yang setiap saat dapat dijadikan
uang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada bank.
3. Prioritas ketiga di dalam alokasi dana bank adalah penyaluran kredit
loan. Dasar pemikirannya adalah setelah bank mencukupi primary reserve serta kebutuhan secondary reserve bank baru dapat menentukan
besarnya volume kredit yang akan diberikan.
4. Aktiva tetap dan aktiva lain-lain Persoalan likuiditas merupakan masalah yang penting dan harus dipertahankan oleh bank, karena masalah likuiditas
menyangkut kepercayaan masyakat terhadap suatu bank.
Oleh karena itu, setiap bank harus menjaga posisi likuiditasnya. Salah satu ukuran untuk menghitung likuiditas bank adalah Loan to Deposit Ratio LDR.
LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Menurut ketentuan Bank
Indonesia rasio LDR sebesar 110. Semakin baik atau kuat posisi likuiditas bank maka semakin besar tingkat keuntungan atau Return on Asset ROA bank
tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat digambarkan dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1 Skema kerangka pemikiran
Ð
in
Ñ
r
ÒÓ Ô ÓÕÖ
Alokasi Dana Primary Reserve
Secondary Reserve Kredit
Aktiva Tetap dan
Aktiva lain-lain
Sumber Dana Dana pihak kesatu
Dana pihak kedua Dana pihak ketiga
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum CAR
Kewajiban Likuiditas Loan to Deposit Ratio LDR
Keuntungan Bank Return On Assets ROA
2.2.1
×
u
Ø
u
ÙÚ ÛÙ ÜÝÞ
u
ß
u
àÛ Ù
áâ ãÛä å
æç ã
ÝÙÚ Û
Ù èÝéê ÛãÛ à
ëÝÙÚÝ ì Ø Ûäí Û
Ù áâ ãÛ
ä ç
î æ
.
Menurut Dahlan Siamat 2005 : 290 menjelaskan bahwa:
ï ð ì ä Û
ê ì
â ãÛ
ä Ø ÛÙ ß
ì Ýì à
ÝÙÚ Û
é
u
êí ß
Ýì Ûì à
u
ÛÙ Ø Û
Ù ß ì
Ýì à ÝéâäÝê
ß Ý
u
Ùè
u
ÙÚ Û
Ù
.
Menurut Mudrajat Kuncoro Suhardjono 2002 : 573 menjelaskan bahwa:
ñòÝì Û ß íÙ
ØÝó Û é
å æç
ì Û ßÛ ß
Ý
u
Ùè
u
ÙÚ ÛÙ Ø Û
Ù ß ô
u
Ú Û ÛßÛÙ
ó Ýì Û ß íÙ
ØÝó Û é
.
õ ÝÙÚ ÛÙ
ßÛ è Û
ä Û íÙ
,
ó Ýì Û ß íÙ
ß ÝÞíä
éíó í ß
â ó
ð Ûè
u
Ø ÛÙ ß ì ÛßÛ
ó Ýì Ûß
íÙ ØÝó Û
é ß
Ý
u
Ùè
u
ÙÚ Û
Ù ö Û
ÙÚ ã
í à ÝéâäÝê
Ø ÛÙ ß
.
Jadi,
÷ø ùú
t
øû üýþÿ
ø ✁
y
✂ø ✄ú
o CAR merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi jumlah laba yang dapat diperoleh bank. Apabila bank dapat meningkatkan modal dengan memperhatikan rasio kecukupan modal CAR
maka semakin besar laba yang dapat diperoleh sebuah bank, maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas bank tersebut. Dan sebaliknya jika rasio
kecukupan modal CAR menurun maka laba yang diperoleh akan menurun.
2.2.2
×
u
Ø
u
ÙÚ Û
Ù ☎í ß
u
íã íè Ûó
☎ õ
ç ã
ÝÙÚ Û
Ù ëÝÙÚ Ýì
Ø Ûäí Û Ù
☎ÛØ Û ç
î æ
.
Menurut Veithzal 2007 : 389 menjelaskan bahwa : Pada waktu tingkat bunga cenderung naik dan permintaan kredit
bertambah, posisi likuiditas yang seimbang akan membuat bank mendapatkan
keuntungan maksimal.
Apabila bank
siap menghadapi pertambahan permintaan kredit, berarti bank akan
mempunyai kemampuan untuk menghasilkan profit yang lebih tinggi.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa likuiditas LDR memiliki hubungan dengan pengembalian laba ROA. Dimana, LDR merupakan
perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan jumlah dana yang diterima. Semakin banyak jumlah kredit yang diberikan bank maka semakin
banyak keuntungan yang diperoleh bank melalui bunga kredit. Disamping itu bank juga mempunyai kewajiban untuk membayar bunga terhadap dana yang
diterima dari masyarakat. Oleh karena itu bunga kredit lebih besar daripada bunga simpanan masyarakat. Selisih bunga tersebut yang menjadi keuntungan bagi bank
2.2.3
✆
u
✝
u
✞✟ ✠✞ ✡ ✠☛☞✌ ✠
✍ ✎✏✑
qu
✠✒
y
✓ ✠✌☞✔ ✡✎✓
✏ ✠ ✞
✕ ✔ ✠ ✞
✌✔ ✖
✑ ☛✔✗ ☞✌ ✓ ✠✌☞✔
✕ ✖
✓ ✏✑✞✟
✠ ✞
✘✙ ✔
✚ ☞✌✠✝☞
✍ ☞✌✠✗ ✓
✛ ✎
Menurut Abiwodo, Ubud Salim dan Bambang Swasto menjelaskan kedelapan variabel bebas y
✜ ✢
tu
✣✤ ✥ ✢
ty to to
t
✜ ✦ ✜ ✧
✧ ✣
ts,
★✜ ✩ ✢
t
✜✦ ✜ ✪✣✤
✥ ✜ ✫★
y
✬ ✜ ✭ ✢
o ,
✦ ✮
✜✫
to
✣✜✬ ✫ ✢ ✫
✯ ✧
✜ ✧ ✧ ✣
ts,
✬ ✣
tu rn
o n
✬ ✢ ✧
✰ ✣✪
✜✧ ✧ ✣
ts,
✱ ✢
✜ ✲
✜ ✮
✩ ✣✬ ✜ ✧ ✢
✮ ✫✜ ✦
t
✣
rhadap pendapatan operasional, loan to deposit ratio, dan cash and bank to total deposit
secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rasio laba bersih. Digunakannya ROA karena selain merupakan ukuran profitabilitas bank,
rasio ini sekaligus merupakan indikator efisiensi manajerial bank yang mengindikasikan kemampuan manajemen dalam mengelola asset-assetnya untuk
memperoleh keuntungan Rose, 1996 : 169. Berdasarkan penjelasan diatas LDR merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi besarnya pengembalian laba ROA. Maka dapat disimpulkan bahwa rasio kecukupan modal CAR dan likuiditas LDR mempunyai
hubungan dengan pengembalian laba ROA. Atau dengan kata lain, CAR dan LDR dapat menentukan besarnya ROA. Semakin besar CAR dan LDR suatu
bank maka semakin besar pula keuntungan atau pengembalian laba ROA yang diperoleh bank tersebut.
2.2.4
✳✴✵✴✶✷✸✷✹✵ ✸✴✺✻✹ ✼
u
✶
u
Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu maka terdapat persamaann dan perbedaan penelitian sebagai berikut
✽ ✹
✾ ✴✶
2.1
✿ ❀❁❂ ❃ ❄ ❅❆ ❅❃
❂ ❇❂ ❀ ❆ ❈ ❅❉❊ ❀❋
u
❃ ●
❈ ❅ ❉ ❍ ❀
❂ ❇ ■❅ ❆❏ ❀❆
❑ ❀ ❉ ❂ ❀▲ ❅ ❃
❄ ❅❆ ❅❃
❂ ❇❂ ▼◆
✳✴✵
u
✶✷ ❖
P◗ ✻
u
✶ ❘
✹ ✺✷✹ ✾
✴✶ ❙✹✵ ❚
✻✷ ❚ ◗
✵✹ ❯✹✵ ✳✴✺
❖ ✹
❱ ✹✹ ✵✵
✳✴✺ ✾
✴✻✹✹ ✵ ❲
✴ ❖
✷ ❱
❳
u
✶✹ ✵
1 Husnah
2006
❨❩❬ ❭❪
s
❪
s
❫❴ ❩❵ ❵❛ ❩ ❬ ❬ ❩
❜ ❬ ❩❬
❝ ❬ ❩
❞ ❡ ❢❣
❜ ❬ ❩
GWM pengaruhny
a terhadap rentabilitas
LDR LDR sebagai
variabel indeppenden
Penyediaan kredit
atau LDR untuk masyarakat
dan simpanan
wajib giro
di bank
indonesia menghasilkan
bahwa secara
simultan berpengaruh
positif. Menyatakan bahwa
penggunaan dana
bank khusus untuk penyediaan
kredit LDR
untuk masyarakat
dan simpanan wajib giro
di Bank Indonesia menhasilkan
pengujian secara
simulthan berpengaruh
terhadap rentabilitas.
2
Tengkoe Irawan
2009 Pengaruh
ROA,kualit as
aktiva, CAR, dan
tingkat suku bunga
terhadap return
saham ROA,
CAR,NPLs Gross dan
tingkat bunga
CAR sebagai
variabel independen
Dari hasil
uji hipotesis
diketahui bahwa secara
simultan variabel
ROA, CAR,NPLs Gross
dan tingkat bunga terhadap
return saham
berpengaruh signifikan
menyatakan asumsi mendasarkan
penelitian ini
adalah rasio CAR yang semakin besar
bank memiliki
modal yang cukup untuk menghadapi
risiko yang dimiliki sehingga
akan berpengaruh
terhadap kinerja
perusahaan.
3
Januar Eko
Prasetio ario
Dananjay a
2008 Analisis
Kinerja Keuangan
dan
Harga Saham
Perbankan di Indonesia.
CAMEL
Variabel yang diteliti
menggunaka n Rasio
CAMEL Penelitian
ini dilakukan
hanya untuk
melihat perbedaan
antara LDR, ROE, ROA,
BOPO dan CAR. juga Harga Saham.
bahwa berdasarkan
hasil uraian analisis maka
dapat disimpulkan
bahwa tidak
terdapat perbedaan
antara LDR,ROA,ROE
,BOPO,dan CAR bank
pemerintah, bank
swasta nasional, dn bank
swasta asing. Tidak terdapat
perbedaan harga saham.
4
Abdul Hasyim
Batubara 2011
Analisis rasio
likuiditas dan
profitabilitas
Laporan keuangan,
Rasio likuiditas,
rasio profiabiltas
Variabel yang diteliti
menggunaka n Rasio
likuiditas dan profitabilias
Penelitian hanya
mengkaji perbedaan tingkat
likuiditas dan
profitabilitas
hasil penelitian
diketahui bahwa
rasio likuiditas
perusahaan sudah membaik,
dan dimana dari rasio
likuiditas sudah
menunjukan perusahaan mampu
kewajiban jangka
pendeknya sangat besar
dan rasio
profitabilitasnya sangat baik maka
menunjukan adanya
tingkat kemampuan
perusahaan menghasilkan laba
5
Abiwodo, Ubud
Salim, Bambang
Swasto 2004
Pengaruh modal,
kualitas aktiva
produktif dan
likuiditas terhadap
rasio
laba bersih
CAR, LDR, ROA
Variabel yang diteliti
menggunaka n rasio
CAMEL Penelitian ini
mengalami keterbatasan
keterbatasan dengan jumlah
sampel dalam penelitiannya
kedelapan variabel bebas yaitu equity to
total assets, capital adequancy ratio, loan
to earnings assets, return on risked
assets, biaya operasional terhadap
pendapatan operasional, loan to
deposit ratio, dan cash and bank to
total deposit secara serempak
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap rasio laba bersih
industri perbankan.
❤
Ahmet buyuksalv
arci dan Hasan
Abdioglu 2011
Determinats of
Capital adequancy
ratio
CAR
Variabel yang diteliti
sama yaitu menggunaka
n rasio CAR Ada
perbedaan dengan
beberapa indikator yang di
gunakan
Abdiologlu menyatakan On the
other hand , SIZE, DEP, LIQ and NIM
do not appear to have
significant effect on Capital
Adequancy.
✐
Mustafa Atikogull
ari 2009 An analysis
of the
nothern crypus
banking sector
in post
2001 period
through the CAMEL
approach
CAMEL
Variabel yang diteliti
menggunaka n rasio
CAMEL Ada
perbedaan dengan
beberapa indikator yang di
gunakan
kecukupan modal, kualitas asset dan
tingkat likuiditas,
telah meningkatkan keprihatinan yang
lebih parah
mengenai masa
depan sektor
perbankan terutama kepercayaan
investor dalam
berinvestasi dipasar modal.
❥
Tobias Olweny
2011 Effect
of banking
sectoral factor
the profitability
of comercial
ROA
Variabel yang diteliti
sama yaitu menggunaka
n rasio CAR dan Rasio
ROA Penelitian
hanya mengkaji
perbedaan efek
bank di
sektor komersial
Analisis kecukupan modal
CAR sangat baik dan
penting untuk
faktor profitabilitas di sektornya
Berdasarkan kerangka pemikiran maka disusun paradigma penelitian sebagai berikut :
VARIABEL X
1
Kecukupan Modal CAR -
❦ ❧♠ ♥♦ ♣
♥ q r
- ATMR
Lukman Dendawijaya, 2005 : 121
VARIABEL X
2
Likuiditas LDR -Loan
-Total Deposit
Veithzal 2007 : 724
Gambar 2.2 Paradigma Penelitian
VARIABEL Y Pengembalian LabaROA
- Laba sebelum pajak - Total aktiva
Lukman Dendawijaya, 2005 : 118 2005 : 118
Mudrajat Kuncoro Suhardjono 2002 : 573
Veithzal 2007 : 389
Abiwodo, Ubud Salim dan Bambang
Swasto 2004
2.3
s t✉✈✇①② t ②
Menurut Umi Narimawati 2007:73 Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji
kebenarannya. Menurut Sukirno 2004:15 : Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai
bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lainnya Oleh karena itu, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Terjadinya fluktuasi yang signifikan positif Rasio kecukupan modal CAR terhadap Pengembalian Laba ROA Pada PT. Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk 2. Terjadinya fluktuasi yang signifikan positif Rasio Likuiditas LDR
terhadap Pengembalian Laba ROA Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
3. Adanya pengaruh positif Rasio Kecukupan Modal CAR dan Likuiditas LDR secara simultan terhadap Pengembalian Laba ROA PT. Bank
Rakyat Indonesia Persero Tbk
43
③ ④③ ⑤
⑤ ⑤ ⑥
③ ⑦⑧ ⑨
⑩ ④
❶ ❷⑧ ❸⑥ ⑩⑧
❹⑧❶⑧ ❺ ⑤
❸ ⑤ ④
❶
❻❼❽ ⑥
❾❿➀➁ ❹
➀ ➂ ➀
➃➄
t
➄➅➂
Menurut Husein Umar 2010:29 dalam Umi narimawati 2010 objek penelitian adalah Objek penelitian menjelaskantentang apa dan atau siapa yang
menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal hal lain jika dianggap perlu.
Menurut
➆
u
➇ ➄
➈➉ ➂
➉ ➊ ➋ ➋
➌ ➍
❻ ➊
dalam bukunya yang berjudul Statistika untuk Penelitian, Objek penelitian adalah :
Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulan. Dalam penelitian ini objek yang digunakan oleh penulis adalah sebagai
berikut: 1. Kecukupan Modal Variabel indendent
2. Likuiditas sebagai Variabel independent 3. Pengembalian Laba sebagai variabel Dependent
❻❼ ➊
❷ ➀
t
➉ ➎ ➀
❹ ➀
➂ ➀ ➃➄
t
➄ ➅➂
Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer maupun data sekunder
yangdapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian
menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
Pengertian metode penelitan menurut Sugiyono 2007:4 adalah sebagai berikut :
Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,
dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dan metode penelitian verifikatif kuantitatif yang
dijelaskan melalui pengumpulan data di lapangan.
Metode Penelitian deskriptif menurut Umi Narimawati 2008:21 yaitu: Menggambarkanmenguraikan hasil penelitian melalui mengungkapkan berupa
narasi, grafik maupun gambar . Sedangkan pendekatanKualitatif menurut Sugiyono 2008:14 adalah sebagai
berikut: Merupakan metode análisis yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Hasil penelitian
kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi .
Metode penelitian
➏ ➐➑ ➒➓ ➔→ ➣
➔ ↔
dengan pendekatan
➒ ↕➙ ➛ ➔
t
➙ ➣
➔ ↔
ini digunakan untuk menjawab tujuan penelitian 1 mengenai perkembangan
➜ ➙→ ➔
t
➙ ➛ ➝➏ ➐
➞ ↕➐
➟ ➠
y
➡ ➙
➣ ➔➢
➜ ➝➡
2 mengenai perkembangan
➤ ➢ ➙➟
t
➢ ➥➐
→ ➢ ➑ ➔
t
➡➙ ➣ ➔➢
➤➥➡
3 dan mengenai perkembangan
➡➐
t
↕➓ ➟
➦ ➟
➝➑ ➑ ➐
ts
➡ ➦
➝ ➧
Selain menggunakan metode deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan verifikatif.
Menurut Umi Narimawati 2008:21 metode penelitian Verifikatif adalah pengujian hipotesis melalui alat analisis statistik .
Menurut
➨
u g
iy o
n o
➩➫➫ ➭ ➯➩➲
menjelaskan bahwa Penelitian Verifikatif pada dasarnya untuk menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan mengunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang di teliti .
Penelitian yang bersifat verifikatif yaitu nenelitian yang menguji ilmu pengetahuan yang masih diragukan kebenarannnya, mengumpulkan informasi
mengenai fakta-fakta, gejala factual dari sebagian populasi serta tujuan untuk menentukan pengaruh antara variable dengan statistik.Penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh CAR dan LDR terhadap Profitabilitaspada PT. Bank
Rakyat Indonesia Persero Tbk.
➳➵ ➩➵➲ ➸➺➻ ➼➽➾
➚ ➺ ➾ ➺
➪➽
t
➽ ➼ ➾
Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian dapat berjalan lancar dan sistematis.
Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.
Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo2002:10 Desain penelitian merupakan prosedur
prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan pengumpulan, dan analisi data secara keseluruhan.
Menurut
➶
o h
➹ ➘➴➷
ir
➬➮➮ ➱ ✃ ➬❐➱ ✃
Desain penelitian adalah proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian .
Menurut
❒❮ ❰➴ÏÐ ➴❰ Ñ ➴Ò
w
❮ ❰ ❮
➬ ➮ ➮ Ó ✃➬❐
✃
Desain Penelitian bagaikan alat penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument
pengambilan data, Penelitian sampel, koleksi data dan analisis
Sedangkan Menurut
ÑÒ Ô
Ñ
u
Õ ➴ Ò
Ö ❮
➬ ➮ ➮
× ✃
➱➮
:
Penelitian dimaksudkan untuk memahami karakteristik obyek yanng diteliti atau menyusun profil penelitian
obyek tersebut, akan membantu membuat keputusan-keputusan yang sederhana seperti jumlah, proporsi, rata-rata atau trend .
Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Penentuan tema, topik dan judul penelitian Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan
tema penelitian. Tema bisa didapatkan dari fenomena yang sedang terjadi dan dapat diketahui melalui surat kabar, internet, forum ilmiah atau pun
pengalaman pribadi. Setelah menetapkan tema, maka dilajutkan dengan penetapan topik penelitian yang berkaitan dengan garis pembahasan.
Langkah selanjutnya adalah menetapkan judul untuk memperjelas ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian.
2. Menentukan identifikasi dan rumusan masalah Identifikasi masalah adalah pendeskripsian permasalahan
permasalahan apa saja yang sedang terjadi dalam perusahaan, terutama yang berkaitan
dengan tema yang akan dibahas. Sedangkan rumusan masalah merupakan
pertanyaan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan dan pengolahan data. 3. Mencari konsep, teori, dan penelitian terdahulu yang relevan.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara berhipotesis, maka peneliti dapat mencari referensi teoritis yang relevan dengan topik
yang akan dibahas. Selain itu, penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban
sementara terhadap masalah penelitian. 4. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan kepada teori dan didukung oleh penelitian terdahulu yang
relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris. 5. Metode Penelitian
Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat memilih metode penelitian yang sesuai. Pada penelitian kali ini metode yang digunakan adalah
metode penelitian deskriptif dan verivikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penarikan sampel dengan tehnik
Ø ÙØ ÚÛ ÙÜ ÝÜ ÞßÞ
ty
à Ýá ÚßÞ Ø â
y
ÝÞ
tu
Ú ã
Û ÚÙ à Þ äå
à Ýá ÚßÞ
Ø â
. Sampel yang digunakan adalah laporan keuangan PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk dari tahun 2004 2010.
6. Pengujian statistik Peneliti menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui
hubungan antara
Þ Ø
æå Ú
å Ø
æ å Ø
ç ä
ÝÛ ÞÝÜ å
ß
X
1
dan X
2
dan
æ å Ú
å Ø
æå Ø
ç ä
ÝÛ ÞÝÜ å
ß
Y yang akan dipakai untuk memutuskan apakah uji hipotesis
dapat terbukti atau tidak kebenarannya. Pengujian statistik Penelitimenggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui
hubungan antara
èéê ëì ëé ê
ëéí îïð èïñ ëò
X
1
dan X
2
dan
ê ëìëéê ëé í
îïð èïñ ëò
Y yang akan dipakai untuk memutuskan apakah uji hipotesis dapat terbukti atau tidak kebenarannya.Menggunakan analisis korelasi
bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi hubungan linier antara
èéê ëì ëé ê
ëéí îï
ð èïñ ëò
X
1
dan X
2
dan
ê ëì ëé ê
ë é í
îï ð èï
ñ ëò
Y . Analisis Koefisiensi Determinasi KD digunakan untuk melihat seberapa besar
èéê ëì ëé ê
ëéí îïð èï
ñ ëò
X
1
dan X
2
berpengaruh terhadap
ê ëìëéê ëé í
îïð èïñ ëò
Y yang dinyatakan dalam persentase. Dan analisis jalur digunkan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh
koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X
1
dan X
2
terhadap Y. 7. Membuat kesimpulan dan saran.
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Sedangkan saran menekankan
pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Desain penelitian
ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan dua
è éê ëì ëéê ëé í
îïð èïñ ëò
secara bersamaan dengan satu
ê ëì ëé ê
ëéí îïð èïñ ëò
Adapun desain penelitian dalam penelitian ini dapat digambarkan seperti dibawah ini:
óô
m
õ ô ö
÷øù úûü
ô ýþ
ÿ ûþû
ý
t
ý ô
þ
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian ini yaitu sebagai berikut
Tujuan Penelitian
Desain Penelitian Jenis
Penelitian Metode
yang digunakan
Unit Analisis Time
Horizon T-1
Deskriptive Deskriptive dan
Dokumentasi Laporan
Keuangan Time series
T-2 Deskriptive
Deskriptive dan Dokumentasi
Laporan Keuangan
Time series T-3
Deskriptive Deskriptive dan
Dokumentasi Laporan
Keuangan Time series
T-4 Verifikatif
Deskriptive dan Dokumentasi
Laporan Keuangan
Time series
÷ø ✁
ø ✁
Operasionalisasi Variabel Dalam penelitian ini penulis menggunakan tiga variabel yaitu Capital
Adequency Ratio CAR dan
✂ ✄ ☎✆
t
✄ ✝✞✟✄ ✠ ✡
t
☛ ☎☞ ✡✄
sebagai variabel independen bebas dan
☛✞
t
✌ ✍ ✆
✎ ✆
A
✠ ✠ ✞ ☞ ✠
☛ ✎
A sebagai variabel dependen terikat.
X
1
Y X
2
Keterangan :
X
1
=
✏ ✑ ✒✓ ✔
✑ ✕
A
✖ ✗✘✙ ✗✚✛ ✜ ✢
✑ ✔ ✓ ✣ ✏
A
✢
X
2
=
✤ ✣ ✑
✚ ✔ ✣
✥ ✗✒✣
✦ ✓ ✔
✤ ✥
✢
Y =
✢ ✗ ✔ ✙
✧ ✚
★ ✚
✢ ✗ ✔ ✙
✧ ✚
✢ ★✩
Operasionalisasi variabel menurut Nur Indriantoro 2002:69 dalam Umi Narimawati adalah sebagai berikut:
Penentuan
✪✫ ✬✭ ✮✯ ✰✪
t sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh
peneliti dalam
mengoperasionalisasikan
✪✫✬ ✭ ✮✯ ✰✪
t, sehingga
memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara
pengukuran
✪✫ ✬✭ ✮✯ ✰ ✪
t yang lebih baik. Operasional variabel ini diperlukan agar peneliti dapat menentukan jenis,
indikator serta skala dari variabel variabel yang terkait dalam penelitian,
sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai pengaruh
✱✲ ✳✴
t
✲ ✵ ✶ ✷✸✹
✰ ✸
✬✪
y
✺ ✲
✮ ✴
✫ ✱✶
✺ ✷
✲ ✬
✻✼✺
t
✸ ✯ ✽
✲ ✷✲ ✳ ✺
✸
t
✰✯ ✬ ✫ ✬
✶ ✭ ✭
✸
t
✭ ✾
Operasional variable dimaksudkan untuk mngetahui pengaruh pengukuran-pengukuran variable variable penelitian, penlis mengemukakan
tiga variable yang akan diteliti. Adapun definisi variable menurut sugiono 2004:33 adalah sebgai berikut:
✿ ❀❁❂
l
❃ ❄❅ ❆ ❇❂❈❀❉ ❊❋● ❀❍❊
❉ ❀❉ ❊ ■❀ ❈❊❀
❁ ❂❍ ■❀❈❊❀❁ ❂❍
❏ ❋
●❉ ❂❇ ■❀ ❈❊❀
❁ ❂❍ ❑
● ▲
❊ ▼
❀ ◆
❋ ❈ ❖▼
❀ ❍❀ P ◗❘ ❙❚◗❯
❱❲ ❳❨❩ ❳ ❬❭❪
❫ ◗❚❙❴
P ❱
❫ ❵
❛
Rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang
aktiva yang
mengandung atau
menghasilkan risiko,
misalnya kredit
yang diberikan
.Lukman Dendawijaya,
2005 : 121
ð
Modal Sendiri
ð
ATMR
❜ ❝
❖ ❑
❆
❞❡❢ ❣ ❤❡
✐❥❦❡ ❧ ♠ ❤
♥ ❢ ❤ ♠
❡ ♦
♣
Rasio yang
mengukur perbandingan jumlah kredit
yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh
bank, yang menggambarkan kemampuan bank dalam
membayar
kembali penarikan dana oleh deposan
dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebaga
i sumber likuiditasnya.
Veithzal 2007 : 724
q
Jumlah Kredit yang Diberikan
q
Dana Pihak Ketiga
r s
t ✉
✈
♥ ❥
❤ ✇① ❣
② ❣
③ ❧ ❧
❥ ❤ ❧
Y
Kemampulabaan protitabilitas merupakan
Rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan
laba secara keseluruhan
.
Lukman Dendawijaya, 2005 : 118
q
Laba sebelum pajak penghasilan
④
Total aktiva
r s
t ✉
✈
⑤⑥⑦ ⑥ ⑤ t
u
⑧ ⑨⑩❶ ❷❸❹
❺ ⑩
❻❹❼❻ ❽ ⑩
❹ ⑩ ❹
tu
❸ ❹
❾❸❿ ❸ ⑤⑥⑦⑥
⑤
.
➀ t
u
⑧ ⑨⑩❶ ❾❸
❿ ❸
❽ ❶ ❼⑧ ⑩❶
❷❸❹ t
u
❻ ⑩ ❹ ❷⑩❶
Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui
wawancara denga responden antara lain pengurus,karyawan dan anggota. Menurut Umi Narimawati 2008:12 :
Data primer adalah data atau informasi yang diperoleh secara langsung dari sumber yang biasanya melalui pertanyaan tulisan atau lisan
Menurut Umi Narimawati 2008:12 : Data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari sumber pertama
yang digunakan untuk memjawab masalah yang diteliti
Sumber data yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk.
Data penelitian ini merupakan gabungan antara deret waktu t
➁➂➃ ➄ ➃
➅ ➁
➃
s selama kurun waktu 2001 sampai dengan 2011 yang diperoleh dari pihak bank
➆ ➇➈➇ ➆➇➈ ➉➊➋➌➍➋
➎ ➊➌➊➌
tu
➏➌ ➐ ➏➑ ➏
Dalam menentukan data yang akan diteliti dalam penelitian ini, penulis mencoba mengmbil sampel dari sebuah populasi
a.
Populasi Pengertian
menurut Sugiyono
2004:72 adalah
sebagai berikut: Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek
yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan seluruh objek maupun subjek yang akan dipelajari serta
diteliti. Populasi yang digunakan penulis adalah berupa laporan keuangan neraca dan laporan keuangan laba rugi dari PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk,
dari tahun saat BRI pertama kali didirikan hingga sekarang.
b. Sampel Pengertian sampel yang dijelaskan oleh
➒
u g
iy o
n o
➓➔➔ → ➣↔ ↕ ➣
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut.
Sedangkan pengertian
sampel menurut
Umi Narimawati
2010:32 Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan dalam penelitian.
Maka sampel yang digunakan untuk diuji dan dianalisis adalah data laporan keuangan tahunan dan laporan pendukung dari Capital Adequancy
Ratio, Loan to Deposit Ratio dan Return Assets yang dikeluarkan Bank Indonesia per Desember Akhir Tahun yang telah dipublikasikan oleh Bank
Indonesia pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk pada tahun 2003 sampai 2011.
↕➙ ➓➙→ ➛ ➜➝➞➟➝
➠ ➜➞ ➡
u
➢ ➤
u
➥➦ ➞ ➧➦ ➨
➦
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data sekunder didapatkan melalui teknik teknik sebagai berikut:
a. Dokumentasi Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah dokumen dokumen yang
terdapat pada perusahaan. b. Penelitian Kepustakaan
➩➫➭➯ ➲➯ ➳ ➵➸➺ ➸
➲ ➯ ➻➼
Penelitian ini dilaksanakan dengan maksud memperoleh data sekunder yang berfungsi sebagai landasan teori guna mendukung dan sebagai
pembanding data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini didapat dari membaca literatur-literatur yang ada hubungannya dengan
masalah yang sedang dibahas baik dari buku-buku, catatan, kuliah atau bahan tertulis lainnya.
c. Penelitian Internet
➽➾ ➚➪➶ ➾
➪
t
➹➪➘ ➪➴ ➶ ➷➬
Internet
➹➪➘ ➪➴➶ ➷➬
merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan data ini karena pada saat ini banyak sekali informasi informasi mengenai
keuangan yang tergabung dalam jurnal jurnal yang telah diterbitkan oleh berbagai Universitas, Lembaga Pendidikan dan Institusi Independen yang
mendalami bidang keuangan.
➮➱✃ ➱❐ ❒❮ ❰Ï
❮ ❰
Ð❮ ❰
Ñ ❰ ❮ ÒÓÔ ÓÔ
Õ❮ ❰ Ö× ❰
Ð ØÙÓ ❮
❰ Ú Ó
ÛÜÝ× Ô ÓÔ ➮
➱✃ ➱❐ ➱ Þ
❒ ❮
❰Ï ❮ ❰
Ð ❮ ❰ Ñ ❰
❮ ÒÓÔ ÓÔ
Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan
cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting
dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Peneliti melakukan analisa terhadap data
yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 1,
2, dan 3, yaitu mengetahui perkembangan rasio kecukupan modal CAR, likuiditas LDR dan pengembalian laba ROA pada PT. Bank Rakyat Indonesia
Persero Tbk yang dituangkan dalam bentuk diagram batang, yaitu dengan cara membandingkan selisih perkembangan tahun dasar dengan perkembangan tahun
berikutnya dibandingkan dengan perkembangan tahun dasar kemudian dikalikan 100, lalu diuraikan ke dalam grafik, tabel atau diagram untuk perhitungan
masing-masing besaran rasio kecukupan modal CAR, likuiditas LDR dan pengembalian laba ROA setiap tahunnya, dengan rumus:
x100
Keterangan : P
= Perkembangan tahun dasar P
1
= Perkembangan tahun berikutnya
ßà áâãäåæ
åæ çèé
å êåë ãì å ê
Analisis verifikatif dengan pendekatan kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor 4 yaitu menguji besarnya pengaruh rasio kecukupan
modal CAR terhadap likuiditas LDR pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk dan rumusan masalah nomor 5 yaitu menguji besarnya pengaruh
rasio kecukupan modal CAR dan likuiditas LDR terhadap pengembalian laba ROA secara parsial dan simultan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero
Tbk. Adapun langkah
í
langkah analisis kuantitatif yang diuraikan diatas adalah sebagai berikut :
îà áâã
äåæ åæ ï è
ñ éè
æ å ò èé
ñ ãâóã
Menurut Sugiyono 2006:149, analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila nilai
variable independen dinaikan atau diturunkan nilainya. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel
terhadap variabel lain dan meramalkan nilai suatu variabel apabila variabel lain diketahui. Untuk lebih memudahkan dalam pengerjaan dan agar hasilnya lebih
akurat, maka dalam penganalisisan data penulis menggunakan program
ôõ ô ô ö÷
øùú û
üýþù ÿ
. Dalam penelitian ini, analisis regresi linier berganda digunakan untuk
membuktikan sejauh mana hubungan kecukupan modal dan likuiditas secara signifikan terhadap pengembalian modal
pada PT. Bank Rakyat Indonsia Persero Tbk.
Adapun rumus regresi berganda yang digunakan adalah :
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
Dimana : Y = Variabel Pengembalian Laba
X
1
= Variabel Kecukupan Modal X
2
= Variabel Likuiditas a = Konstanta Intersep
b
1
= Koefisien regresi variable Pengembalian Modal b
2
= Koefisien regresi Variabel Likuiditas
Nilai-nilai a, b
1
, dan b
2
dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
Sebelum rumus-rumus diatas digunakan, terlebih dahulu dilakukan perhitungan- perhitungan sebagai berikut :
1. 2.
3. 4.
5. 6.
7. 8.
✁✂ ✄☎✆ ✝✞✟ ✞✟
✠✡ ☛☞✝ ✆
✟ ✞
Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar variable. Arah dinyatakan dalam positif atau
negative, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan -1R1 Apabila :
R = 1 maka pengaruh X dan Y sempurna dan positif mendekati 1 pengaruh sangat kuat dan positif
R = -1 maka pengaruh X dan Y sempurna dan negatif mendekati -1 pengaruh sangat kuat dan negatif
R = 0 maka pengaruh X dan Y lemah sekali atau bahkan tidak ada pengaruh sama sekali.
✌ ✍✎✏
l
✑✒✓ ✌ ✔✕✖ ✗✍✘
✙
u
✎
u
✕ ✖
✍ ✕
✚✛ ✜ ✏ ✢✍✣ ✔
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0.00 0.199 Sangat rendah
0.20 0.399 Rendah
0.40 0.599 Sedang
0.60 0.799 Kuat
0.80 1.00 Sangat Kuat
Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara X
1
dan Y, X
2
dan Y, X
1
dan X
2
adalah sebagai berikut : a. Menghitung koefisien korelasi antara Kecukupan Modal X
1
terhadap Pengembalian Laba Y
Rumus :
b. Menghitung koefisien korelasi antara Likuiditas X
2
terhadap Pengembalian Laba Y
Rumus :
c. Menghitung koefisien korelasi antara Kecukupan Modal X
1
terhadap Likuiditas X
2
Rumus :
Rumus di atas digunakan untuk mencari koefisien korelasi, dimana koefisien korelasi ini digunakan untuk mencari parsial dan simultan. dimana
rumus untuk mencari korelasi secara parsial dan simultan adalah sebagai berikut : a. Korelasi secara parsial antara X
1
Kecukupan Modal dan Y Pengembalian Modal, apabila X
2
Likuiditas dianggap konstan dengan perhitungan sebagai berikut :
✤ ✥
1
y
✦
{1
✧ ✤
2
✥
1
★
1
✧ ✤
2
✥
1
✥
2
}
✤ ✥
1
★ ✧
✤ ✥
2
★ ✩
✤ ✥
1
✥
2
b. Koefisien korelasi antara X
2
Likuiditas dan Y Pengembalian Modal, apabila X
1
Kecukupan Modal dianggap konstan dengan perhitungan sebagai berikut :
c. Korelasi secara simultan antara X
1
Kecukupan Modal dan X
2
Likuiditas, dengan perhitungan sebagai berikut :
✪✫ ✬✭ ✮✯✰✱ ✰ ✮
✲ ✳ ✮
t
✮✴✵ ✰✲✶✱ ✰
Menurut Mudrajat Kuncoro 2001:100, Koefisien Determinasi KD pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variable terikat. Nilai koefisien determinasi adalah dari nol 0 dan satu 1. nilai r
2
yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
variable-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksikan variasi variable dependen.
Untuk mencari besarnya pengaruh yang ditimbulkan oleh variable bebas terhadap tak bebas digunakan koefisien determinan dengan rumus berikut :
KD =
✷
2
x 100
✷ ✸
2
y
✹ ✷ ✸
2
✺ ✻
✷ ✸
1
✺ ✼
✷ ✸
1
✸
2
{1
✻ ✷
2
✸
1
✺
1
✻ ✷
2
✸
1
✸
2
}
✷ ✸
1
✸
2
✺ ✹
1
✻ ✷
2
✸
1
✸
2
✷
2
✸
1
✺
+
✷
2
✸
2
✺
- 2
✷ ✸
1
✺ ✼
✷ ✸
2
✺ ✼
✷ ✸
1
✸
2
✽
dimana : KD
= Koefisien Determinasi
✷
= Koefisien Korelasi
✾✿❀ ✿❀✿ ❀ ❁❂❃❄❅❆ ❄
❅ ❇ ❄ ❅
❈ ❉❊❋● ❂ ❍ ❉
❍
Rancangan pengujian hipotesis yang di uji dalam penelitian ini adalah mengenai ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara variable-variabel
yang diteliti, dimana hipotesis nol Ho merupakan hipotesis tentang tidak adanya pengaruh, yang ada umumnya dirumuskan untuk ditolak, sedangkan hipotesis
tandingan H1 merupakan hipotesis penelitian. Pengujian hipotesis digunakan untuk melihat ada tidaknya korelasi dan
Analisis Kecukupan Modal dan Likuiditas secara signifikan terhadap Pengembalian.
❀ ✿ ■❏
❉ ❑
Uji F ini digunakan secara simultan untuk menguji seberapa besar pengaruh variable independen terhadap variable dependen. jika nilai
▲
2
telah diketahui selanjutnya akan diuji apakah nilai koefisien determinasi mempunyai
pengaruh yang signifikan atau tidak. Adapun hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :
Hipotesis pengaruh tingkat kesehatan bank dan tingkat suku bunga terhadap harga saham.
Ho;
▼
1
,
▼
2
= 0 : Tingkat Kecukupan Modal dan Likuiditas secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Laba.
H1;
▼
1
,
▼
2
0 : Tingkat Kecukupan Modal dan Likuiditas secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Laba.
Tingkat Kecukupan Modal dan Likuiditas secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Pengembalian Laba.Nilai F hitung dapat
dicari dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Dimana : = b
1
X
1
Y + b
2
X
2
Y
=
Nilai F hitung dibandingkan dengan nilai F table berdasarkan tingkat signifikan = 5 dan derajat kebebasan pembilang = k dan derajat kebebasan
penyebut = n k 1. Kriteria pengujian hipotesis secara simultan adalah sebagai berikut :
Apabila F
hitung
positif +, maka
ð
F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak
ð
F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima Apabila F
hitung
negative -, maka
ð
F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima
ð
F
hitung
F
tabel
maka Ho ditolak
◆❖ P◗❘
t.
Dalam penelitian ini uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari masing-masing variable independen dengan variable dependen.
Adapun hipotesis yang akan di uji adalah : Hipotesis analisis kecukupan modal terhadap pengembalian laba.
Ho;
❙
1
0 : Tingkat Kecukupan Modal tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengembalian Laba
H1;
❙
1
0: Tingkat Kecukupan Modal berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengembalian Laba
Ho;
❙
2
0:Tingkat Lukuiditas tidak berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengembalian Laba
H1;
❙
2
0 : Tingkat Likuiditas berpengaruh positif secara signifikan terhadap Pengembalian Laba.
Nilai t hitung dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :
Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t hitung positif +, maka
❚
t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak
❚
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima Apabila thitung negative -, maka
❚
t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima
❚
t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak Berikut ini gambar yang menunjukan daerah penerimaan dan penolakan
Ho.
❯ ❱
2
❲ ❳ ❨
2
❩ ❬
❭ ❪
❭
1 1
❳
2
❨
2
❩ ❯
❱
1
❲ ❳ ❨
1
❩ ❬
❭ ❪
❭
1 1
❳
2
❨
1
❩
dan
❫❴
m
❵ ❴ ❛
❜
.
❝ ❞❡❢
❣
u
❴ ❤❢✐❴ ❥
❣❴ ❦❛❴✐ ❤❦❧❦❛❢ ♠
❴❴ ❧ ♥
❴ ❧ ❤❦❧♦ ♣
❴ ❥
❴❧ q❢r♦ s❦t
❢t
✉ ✈