Analisis Rasio Kecukupan Modal (CAR) Dan Likuiditas (LDR) Terhadap Pengembalian Aktiva (ROA) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

(1)

(2)

ANALISIS RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR) DAN

LIKUIDITAS (LDR) TERHADAP PENGEMBALIAN AKTIVA

(ROA) PADA PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)

Tbk.

Analysis of Capital Adequancy Ratio (CAR) and Liquidity (LDR)

to Return On Asset (ROA) At PT. Bank Rakyat Indonesia(Persero)Tbk

Skripsi

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun Oleh :

MIRA RAHMA YUNITA

21207821

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

iv ABSTRAK

Mira Rahma Yunita, ANALISIS RASIO KECUKUPAN MODAL (CAR) DAN LIKUIDITAS (LDR) TERHADAP PENGEMBALIAN AKTIVA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk, Di bawah Bimbingan Linna Ismawati, SE.,M.Si:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.) Perkembangan rasio kecukupan modal (CAR), likuiditas (LDR),pengembalian laba (ROA) pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 2.) Analisis kecukupan modal dan likuiditas baik secara simultan dan parsial terhadap pengembalian laba pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dari tahun 2001 hingga 2011.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Unit analisis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk dan laporan suku bunga Bank Indonesia serta laporan harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk periode tahun 2001 sampai 2011. Pengujian statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda, korelasi pearson, koefisien determinasi baik secara simultan maupun parsial, dan juga menggunakan bantuan program aplikasiSPSS versi statistics 17 for windows.

Adapun pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t untuk menguji secara parsial dan uji f untuk menguji secara simultan, dengan tingkat signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial, kecukupan modal dan likuiditas berpengaruh signifikan terhadap pengembalian laba. Secara simultan,kecukupan modal dan likuiditas berpengaruh terhadap pengembalian laba sebesar 22,5%.


(5)

(6)

ABSTRACT

Mira Rahma Yunita, ANALYSIS CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) AND LIQUIDITY (LDR) OF RETURN ON ASSETS (ROA). BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO), Tbk, Di bawah Bimbingan Linna Ismawati, SE.,M.Si:

This study aimed to determine: 1.) Development of the Capital Adequacy Ratio (CAR), Liquidity (LDR), Return On Asset (ROA) at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. 2.) Analysis of capital adequacy and liquidity simultaneous and partially on the return asset at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk from 2001 to 2011.

The method used in this research is descriptive method with quantitative approach. The unit of analysis in this study is the financial statement of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. and Bank Indonesia reports rates and a stock prices PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk period 2001 to 2011. Statistical test are used in this research is the multiple regression, Pearson correlation, coefficient of determination either simultaneously or partial, and also using the help of statistics application program SPSS version 17 for windows.

As the hypothesis testing using t test to test and a partial f test to test simultaneously, by a significant level of 5%. The results showed that a partial, capital adequacy and liquidity significant effect on the return of asset. Simultaneously, capital adequacy and liquidity effect on the return of profit by 22.5%.


(7)

vi P

u

ji d syanukur penulis p kananjatkehadirat ✞✟✟✠ ✡ ☛☞✌ ✡✠✍✠ ✡☞ Wata ala yang telah

melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul Analisis Rasio Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) terhadap Pengembalian Aktiva (ROA) pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk . Tak lupa pula Shalawat dan Salam penulis curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.

Laporan Skripsi ini disusun untuk memenuh salah satu syarat dalam menempuh jenjang S1 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia. Dengan selesainya penyusunan skripsi ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia, Bandung.


(8)

vii

3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi UNIKOM sekaligus Dosen pembimbing. terimakasih atas waktu yang diluangkannya.

4. Staf Pengajar UNIKOM khususnya untuk program studi Manajemen, Manajemen Pemasaran, Serta Keuangan dan perbankan.

5. Ayah dan Ibunda tercinta yang telah memberikan do a dan dukungan baik secara moril maupun materil serta perhatian dan curahan kasih sayang yang dapat memberikan semangat kepada penulis.

6. Adik-adik ku, Resa Rahma Yunita rajinlah belajar ya.

7. Spesial untuk Bhakty Pratama, Terimakasih untuk menjadi pendampingku selama ini dan memberikan motivasi untuk keberhasilanku. Mudah-mudahan perjalanan indah ini akan terus berlanjut sampai harapan yang telah kita bina.Amien.

8. Semua teman-temanku yang yang namanya tidak tercantum kelas Manajemen 2 (2007) semoga kita bertemu lagi nanti dalam kesuksesan. Amin.

Akhirnya penulis berharap, mudah-mudahan laporan skripsi ini dapat memberikan sumbangan buah pikiran, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua. Amin.

Bandung, Agustus 2012 Penulis

Mira Rahma Yunita (21207821)


(9)

viii

✤✧✛✚ ★✜✗ ✛✢✩✚ ★✚✚✢...✦✦ ✘ ✪ ★ ★✪...✦✦✦ ✚ ✙ ✤★✛✚✫...✦ ✬ AB✤★✛✚✭ ★...✬ ✫AA E✢✣A✢ ★A...✬✦

DA✮★✚✛✯✤✯...iii

DA✮★✚✛✣✚✘ ✙✚✛...x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ✰✱✰ ✲✳t✳✴✵ ✶✷✳ ✸✳✹ ✺✻✶✹ ✶✷✼t✼✳ ✹ ✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱✱✰ ✰✱✽ ✾✿✶✹❀✼❁✼✸✳❂✼✿✳✹❃ ❄❅ ❄❂✳ ✹❆✳❂✳ ✷✳❇✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱✱✱ ✱✱✱✱ ✱9 1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 10

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10

1.4 Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Peraktis ... 11


(10)

ix

1.5 Lokasi dan waktu Penelitian... 12

❈❉ ❈❊ ❊ ❋❉ ●❊❉ ❍■❏❑▲ ❉ ❋❉▼ ❋◆ ❖❉ ❍P ❋❉■◆◗❊ ❋❊ ❖❉ ❍❘❉ ❍❙❊ ■ ❚▲ ◆ ❑❊❑ 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Pengertian Bank ... 13

2.1.2 Pengertian Kecukupan Modal... 18

2.1.3 Pengertian Loan ... 18

2.1.3.1 Pengertian Likuiditas ... 23

2.1.3.2 Ketentuan Loan ... 25

2.1.4 Protabilitas ... 26

2.2. Kerangka Pemikiran... 30

2.2.1 Hubungan Keukupan Modal Dengan Pengembalian Laba ... 36

2.2.2 Hubungan Likuiditas Dengan Pengembalian Laba ... 37

2.2.3 Hubungan Kecukupan Modal dan Likuiditas Dengan Pengembalian Laba... 37

2.2.4 Penelitian Terdahulu... 37

2.3 Hipotesis ... 38

❈❉ ❈❊ ❊❊ ❚❈ ●◆❋❘❉ ❍◗◆ ▲❚❘◆■◆❍◆❯❊ ▲ ❊ ❉ ❍ 3.1 Objek Penelitian ... 43

3.2 Metode Penelitian ... 43


(11)

x

3.2.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.2.4 Teknik Penentuan Data... 53

3.2.4.1 Populasi ... 53

3.2.4.2 Sampel ... 53

3.2.5 Rancangan Analisis dan Hipotesis ... 54

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 54

❱❲ ❱❳ ❨❩❲ ❬❳❭❪❫❴ ❱❲❩❲ ❬❲ ❵❪❫❵❫ ❭❳ ❛❳ ❲ ❵ 4.1 Hasil Penelitian... 65

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan ... 65

4.1.2 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk ... 68

4.1.3 Job Description ... 70

4.2 Analisis Deskriptif ... 85

4.2.1 Analisis Perkembangan Kecukupan Modal pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ... 85

4.2.2 Analisis Perkembangan Likuiditas pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk... 88


(12)

xi

4.2.3 Analisis Perkembangan Pengembalian Laba pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk ... 91 4.3 Analisis Verifikatif ... 95

4.3.1 Analisis Perkembangan Kecukupan Modal dan Likuiditas Terhadap Pengembalian Laba pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk... 95

❜❝ ❜❞❡❢ ❣❤✐ ❥❦❧❝ ♠♥❝ ♠❣❝ ♦❝ ♠

5.1 Kesimpulan... 118 5.2 Saran ... 120

♥❝♣q❝ ♦❥❦ ❣q❝ ❡❝


(13)

1

1.1. Latar Belakang Penelitian

②③nk m④r⑤ ⑥③⑦③n s③③lh s③tu l④m⑧③③g y③ mgn④③mpunyi p④r③n③n y③ng⑨ukup ⑥④nting⑩③l③m m③③syr③k③t❶ ❷④❸⑤ ③i ⑩④③gnn fu③ngsiny p④⑧③r ⑦③n n❹❺ ⑩❻❺④③si ③⑩③③lh

⑥④pnunimhg⑩③n p④③nylur ⑩③❺③ ⑩③③lm m③③sy③⑦③r t ❸④⑩③nk③gn tujuannya adalah

untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka

meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional ke arah

peningkatan kesejahteraan rakyat banyak. Oleh karena itu hampir setiap orang

tahu mengenai peranan bank. Peranan bank adalah melakukan kegiatan

penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada

masyarakat dalam bentuk kredit. Peran sebagai penghimpun dana dilakukan bank

dengan melayani masyarakat yang ingin menabungkan uangnya di bank. Peran

sebagai penyalur dana dilakukan bank dengan melayani masyarakat yang

membutuhkan pinjaman uang dari bank, misalnya untuk keperluan modal usaha,

keperluan pembangunan, dan keperluan-keperluan lainnya.

Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui berbagai macam variabel atau

indikator. Variabel atau indikator yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan

keuangan perusahaan yang bersangkutan. Apabila kinerja sebuah perusahaan

publik meningkat, nilai keusahaannya akan semakin tinggi. Menurut Sofyan

(2003), kinerja perbankan dapat diukur dengan menggunakan rata-rata tingkat


(14)

2

Lebih lanjut lagi dalam penelitiannya menyatakan bahwa tingkat bunga simpanan

merupakan ukuran kinerja yang lemah dan menimbulkan masalah, sehingga

dalam penelitiannya diisimpulkan bahwa profitabilitas merupakan indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu bank. Ukuran profitabilitas yang

digunakan adalah rate of return equity (ROE) untuk perusahaan pada umumnya dan return on asset (ROA) pada industri perbankan. Return on Asset (ROA) memfokuskan kemampuan perusahaan untuk memperoleh earningdalam operasi perusahaan. Sehingga dalam penelitian ini Variabel CAR, LDR dan ROA menjadi

tolak ukur sebagai ukuran kinerja perbankan.

Dunia perbankan ikut berusaha menjadi lebih baik untuk mendapatkan

tingkat profitabilitas yang lebih baik pula. Profitabilitas merupakan kemampuan

bank dalam menghasilkan laba. Profitabilitas bank sangatlah penting karena

berkaitan dengan berkesinambungan dan stabilitas bank tersebut.

Menurut As. Mahmoeddin ( 2004 : 20 ), menyatakan bahwa : Profitabilitas

adalah kemampuan bank untuk mendapatkan keuntungan. Profitabilitas berarti

keuntungan yang diperoleh bank yang sebagian besar bersumber pada kredit yang

dipinjamkan.

Laba atau profit yang diperoleh oleh bank salah satunya berasal dari bunga

dari kredit yang diberikan kepada pihak pihak yang kekurangan dana dikurangi

dengan bunga yang harus dibayarkan kepada pihak pihak yang kelebihan dana

yang menyimpan dana yang dimilikinya dalam produk produk perbankan.

Keuntungan dari selisih bunga ini dalam dunia perbankan dikenal dengan spread based. Sehingga, bank terus berupaya meningkatkan kredit untuk disalurkan


(15)

kepada pihak pihak yang membutuhkan dana dan mendapat imbalan berupa

bunga.

Dana untuk penyaluran kredit salah satunya berasal dari pihak yang

kelebihan dana antara lain dana masyarakat yang dapat dihimpun oleh bank.

Masyarakat yang memiliki kelebihan dana, menyimpan kelebihan dana yang

dimiliki ke dalam produk produk perbankan yang ditawarkan seperti dalam

tabungan, giro serta deposito atau dalam bentuk simpanan lainnya. Bank berupaya

menarik minat masyarakat agar mau menyimpan dana yang dimilikinya, sehingga

bank dapat memutarkan kembali dana yang terhimpun tersebut dalam bentuk

kredit dan memperoleh keuntungan bunga dari penyaluran kredit tersebut setelah

dikurangi oleh kewajiban membayar atas dana yang diterima dari masyarakat.

Jadi, semakin banyak dana yang dapat terhimpun maka semakin besar pula kredit

yang dapat disalurkan oleh bank.

Menurut Taswan (2006 : 73) menjelaskan bahwa : Ketentuan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat membantu menentukan modal bank. LDR adalah perbandingan antara kredit yang diberikan terhadap volume dana yang diterima.

Dengan memperhatikan formula tersebut dan dengan asumsi manajemen bank

mampu memprediksi pertumbuhan kredit dan dana, maka selanjutnya bank dapat

menentukan kebutuhan modal sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Likuiditas (LDR)

memiliki hubungan dengan rasio kecukupan modal (CAR). Jika manajemen bank

mampu memperkirakan kredit yang diberikan dan dana yang diterima dari


(16)

4

dapat menentukan modal sendiri.

Bank terus berusaha menghimpun dana dari masyarakat dengan

menawarkan produk produk perbankan yang dimilikinya dan berupaya

membuat produk yang sesuai dengan keinginan nasabah. Contoh produk

perbankan yang ditawarkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Salah satu alasan masyarakat bersedia menyimpan kelebihan dana yang

dimiliki adalah karena adanya kepercayaan terhadap bank tersebut dan produk

produk perbankan yang ditawarkan. Upaya bank untuk memelihara dan menjaga

kepercayaan masyarakat adalah dengan mempertahankan tingkat kesehatannya.

Pada umumnya untuk menilai tingkat kesehatan perbankan digunakan lima aspek

penilaian yaitu Capital, Assets quality, Management, Earnings dan Liquidity (CAMEL).

Salah satu indikator kesehatan bank yang harus diperhatikan adalah

mengenai kecukupan modal yang dimilikinya atau capital. Berdasarkan ketetapan Bank Indonesia yang didasarkan kepada ketentuan yang ditetapkan oleh Bank for International Settlements (BIS) menyatakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau lebih dikenal dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) pada bank umum minimal adalah 8%. Selain itu semakin besar modal bank,

diharapkan bank dapat lebih banyak menyalurkan kredit, sehingga dapat

memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Capital Adequancy Ratiomerupakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) (Manullang, 2002). CAR merupakan


(17)

untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang

diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. CAR menunjukkan sejauh mana

penurunan Asset Bank masih dapat ditutup oleh Equity bank yang tersedia,

semakin tinggi CAR semakin baik kondisi sebuah bank (Tarmidzi Achmad,

2003).

Jadi, bank yang mempunyai CAR di atas 8% memiliki keleluasan untuk

mengalokasikan atau menyalurkan dana yang telah terhimpun terutama dalam

bentuk kredit dan bank berarti juga telah memiliki cadangan dana dalam

menghadapiadanya risiko kredit. Semakin besar CAR maka semakin besar juga

kredit yang dapat disalurkan, sehingga dapat meningkatkan laba bank yang

kemudian akan meningkatkan tingkat profitabilitas bank tersebut.

Penulis memilih PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bahan

kajian dalam penelitian ini. Seperti yang diketahui PT. Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk yang didirikan pada tanggal 16 Desember 1895. Mulai dari sebuah

asosiasi yang dikelola sederhana dan hemat-pinjaman dana dari Masjid bagi

masyarakat lokal, kecil keuangan perusahaan dengan nama De Poerwokertosche

Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden adalah terbentuk pada bahwa tanggal

di Purwokerto, Pusat Jawa, sebagai itu embrio bahwa akhirnya akan berkembang

menjadi Bank Rakyat Indonesia. Berdasarkan UU No 21 tahun 1968, pemerintah

kembali nama Bank Rakyat Indonesia yang pada saat itu telah menjadi bank

komersial, dan sesuai dengan UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992, BRI berganti

nama dan badan hukum menjadi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Laporan


(18)

6

menjadi perusahaan publik yang diselenggarakan dengan pencatatan 30%

sahamnya di tempat yang sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode

ticker dari BBRI, yang saat ini bagian dari indeks LQ45 ekuitas, membuatnya

menjadi salah satu saham yang termasuk dalam pengukuran indeks BEI komposit

harga saham, Jakarta Composite Index (IHSG). Berdasarkan laporan keuangan

BRI yang dilihat melalui data keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi PT.

Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk diketahui bahwa dana yang dialokasikan

untuk kredit mengalami peningkatan selama tahun 2003 sampai tahun 2011,

sedangkan profitabilitas yang dilihat dari ROA mengalami fluktuasi. Seperti tabel

di bawah ini :

❼❽ ❾❿➀ 1.1 CAR, LDR dan ROA

Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

Tahun CAR LDR ROA 2001 26,5 57,2 1,68 2002 17,5 58,2 1,01 2003 21,5 62,0 1,89 2004 61,7 88,8 5,35

2005 18,1 77,3 4,57

2006 16,3 72,5 3,82

2007 16,7 99,0 0,38

2008 13,7 79,9 3,59

2009 13,3 80,9 2,93

2010 15,7 73,3 2,28

2011 18,6 76.3 4,10

Sumber : Laporan keuangan publikasi BRI (Persero)Tbk, yang telah diolah kembali

Berdasarkan tabel di atas terlihat krisis global yang terjadi di akhir 2007


(19)

modal minimum bank (CAR) menurun cukup signifikan sampai 13%. Krisis global

ini juga berdampak negatif terhadap profitabilitas bank pada akhir tahun 2007.

Nilai ROA menurun tajam dari 38,2% di akhir tahun 2006 menjadi 0,38% di akhir

triwulan 2007.

Sejak krisis moneter Indonesia dan dunia perbankan memperbaiki

perekonomian. Walaupun terjadi guncangan selama tahun 2007, seiring dengan

upaya kondisi makro ekonomi, BRI dapat memanfaatkan peluang dari

pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil, ditandai dengan suku bunga yang

lebih rendah, stabilnya nilai tukar rupiah dan membaiknya kinerja ekspor. Laju

inflasi yang terkendali selama 2007 dan nilai tukar Rupiah yang stabil terhadap

dollar Amerika Serikat memberikan pengaruh positif terhadap pertumbuhan

sektor riil dibandingkan tahun sebelumnya. Tumbuhnya sektor rill antara lain

ditopang oleh kredit perbankan yang tercermin pada naiknya Loan to Deposit Ratio (LDR), yaitu 99,0% pada akhir 2007, yaitu sekaligus merupakan angka tertinggi LDR sejak Indonesia mengalami krisis ekonomi tahun 1997. Dalam

krisis ekonomi global, dampak yang mulai dirasakan oleh sektor perbankan

Indonesia selama bulan-bulan penutupan tahun 2008.

Kondisi perbankan ini mendorong pihak-pihak yang terlibat didalamnya

untuk melakukan penilaian atas kesehatan bank. Salah satu pihak yang perlu

mengetahui kinerja dari sebuah bank adalah investor sebab semakin baik kinerja

bank tersebut maka jaminan keamanan atas dana yang diinvestasikan juga

semakin besar. Dengan menggunakan rasio keuangan, investor dapat mengetahui


(20)

8

Peningkatan kinerja pada tahun 2008, menghasilkan sebuah prestasi yang

mengesankan laba bersih meningkat 23,16% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pencapaian ini tidak diragukan lagi buah dari kerja keras yang melibatkan

manajemen Bank dan karyawan dengan dukungan dari pemegang saham. Sektor

perbankan nasional tumbuh pesat selama semester pertama 2008, didorong oleh

laju pertumbuhan ekonomi yang cukup besar, harga melonjak komoditas utama

Indonesia di pasar dunia, dan stabil makro ekonomi kondisi yang tercermin dalam

relatif murah bunga bank tarif, terkontrol tingkat inflasi, dan sebuah kuat Rupiah

mata uang karena untuk itu pertumbuhan asing mata uang cadangan.

Perekonomian Indonesia memperlihatkan kinerja yang baik di 2010

dibandingkan negara-negara berkembang lainnya, Indonesia relatif mampu

bertahan terhadap perlambatan ekonomi global dalam dua tahun terakhir ini.

Akibatnya, Indonesia menjadi semakin menarik bagi aliran masuk modal asing.

Dana-dana jangka panjang dalam bentuk investasi asing langsung juga terlihat

meningkat secara signifikan. Kekhawatiran mengenai tekanan inflasi akibat

derasnya aliran dana masuk diredam oleh Pemerintah melalui penerbitan surat

utang negara dipasar uang dan kebijakan-kebijakan lain dalam rangka

pengendalian inflasi. Bank Indonesia mempertahankan tingkat suku bunga acuan

BI pada 6,5% sepanjang tahun, yang berdampak positif pada marjin bunga dan

profitabilitas sektor perbankan. Selain itu, BI juga melakukan kebijakan

pengetatan likuiditas dengan menaikkan tingkat giro wajib minimum. Di tahun

2009, sektor perbankan nasional masih melakukan pemulihan dari dampak krisis


(21)

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penelitian pada perusahaan perbankan melalui suatu penelitian dengan

Judul ➁n➂ ➃➄ss ➅➂ ➆ ➄o ➇➈➉u➊➂ ➋pu ➌➍ ➎➂➃ (➏➁➅) ➐➂ ➋ ➑ ➄➊u➄➎➄➂ ➆t (➑➐➅)

➒➈➓➂ ➎➂ ➔r →➈➣➈n ↔➂ ➃➄➂ ➋m ➁ ➊➄↕➂t (➅ ➙➁) →➂➎➂ → ➒➛➜ ➂➋ ➊ ➅➂ ➊➝➂ ➞ ➟ ➋➎on➈ ➆➄➂ (→➈r➆➈ro) ➒↔ ➊➠➛

1.2 Identifikasi dan Perumusan masalah 1.2.1 Indentifikasi Masalah

Masalah yang terjadi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

adalah mengenai Rasio kecukupan modal (CAR), tingkat likuiditas (LDR)

dan pengembalian laba (ROA). Pasca krisis moneter, BRI mulai memperbaiki

kinerja operasional bank dan usaha ini cukup berhasil dengan meningkatkan

nilai Capital Adequancy Ratio (CAR), Loan to Deposit Ratio (LDR) dan

terhadap keuntungan. Namun pada masa krisis global kinerja BRI sedikit

terpengaruh yang ditandai dengan menurunnya tingkat keunntungan

(profitabilitas) di akhir tahun 2007 dan nilai CAR pada triwulan ke tiga

pada tahun 2008 yang berdampak terhadap penurunan nilai profitabilitas.

Bank Rakyat Indonesia segera tanggap terhadap kondisi ini sehingga

berusaha memperbaiki kinerja dan terbukti berhasil pada tahun 2010-2011.

1.2.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah dikemukakan dalam latar belakang untuk


(22)

10

sasaran yang akan dibahas, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

1 Bagaimana Perkembangan Kecukupan Modal (CAR) PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

2 Bagaimana Perkembangan Likuiditas (LDR) PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk

3 Bagaimana Perkembangan Pengembalian laba ( ROA ) pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

4 Seberapa besar Pengaruh Kecukupan Laba (CAR) dan

Likuiditas (LDR) terhadap Pengembalian Laba (ROA) PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk secara parsial dan simultan

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis Kecukupan

Modal (Capital Adequacy Ratio) dan Likuiditas (LDR) terhadap

Pengembalian Laba (ROA) pada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan antara lain :

1. Untuk mengetahui Perkembangan Kecukupan (CAR) PT. Bank


(23)

2. Untuk mengetahui Perkembangan Likuiditas (LDR) PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

3. Untuk mengetahui perkembangan Pengembalian Laba (ROA)

PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

4. Untuk mengetahui Besarnya pengaruh Kecukupan Modal

(CAR) dan Likuiditas (LDR) terhadap Pengembalian Laba PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara parsial & simultan

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Praktis

Diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan atau dijadikan

evaluasi terhadap instansi, yaitu PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk mengenai bagaimana Kecukupan Modal (CAR) dan Loan to

Deposit Ratio (LDR) yang berpengaruh terhadap profitabilitas (ROA).

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Perkembangan Ilmu Manajemen

Diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu

menajemen dengan keadaan yang terjadi dilapangan sehingga dengan

adanya pembanding tersebut akan dapat memajukan ilmu manajemen


(24)

12

2. Peneliti lain

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

bagi peneliti selanjutnya khususnya mengenai Capital Adequacy Ratio

dan Loan to Deposit Ratio yang berpengaruh terhadap Profitabilitas

(ROA). dan agar dapat dijadikan sebagai pembanding dalam penelitian

dengan tema yang sama.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti penulis mengadakan Penelitian pada Bank Rakyat Indonesia

(persero) Tbk. Untuk kelancaran kegiatan Penelitian maka jadwal penelitian

diperkirakan dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2011

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian N o . Jadwal Kegiatan Bulan

Februari Maret April Mei Juni Juli

Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 a. Persiapan judul

b. Pengajuan judul penelitian c. Menentukan tempat penelitian

2 Pencarian Data

3 Pengolahan Data

4 Penyusunan Data

5 Penyusunan


(25)

(26)

13

➡➢ ➡➤➤

➥➢➦➤ ➢➧➨➩➫➭➢➥➢, ➥ ➯➲➢➧➳➥➢➨ ➯➵➤➥➤➲➢➧➸➢➧➺➤➨ ➻➭ ➯➫➤➫

2.1 ➥➼ ➽➾➼ ➚➨u➪ ➶➼ ➹➼ 2.1.1. ➡➼➚➹

2.1.1.1 ➨➘➚➴➘➷➶➾➼➚➡➼ ➚➹

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 yang disempurnakan tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang Perbankan, yang dimaksud dengan Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak .

Kasmir (2006:2) menjelaskan bahwa Bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa jasa bank lainnya .

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memiliki fungsi untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana dalam bentuk simpanan (tabungan, giro dan deposito) dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan dana dalam bentuk kredit serta menyediakan jasa-jasa lainnya untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.


(27)

2.1.1.2 ➬➮➱✃❐❒✃❒ ➱❮➮ ❰➮Ï❒ Ð❒ ➱Ñ❒ ➱ Ò

Kesehatan atau kondisi keuangan dan nonkeuangan bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen bank), masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank dan pihak lainnya. Kondisi bank tersebut juga dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalam menerapkan prinsip kehati-hatian (Ó ÔÕ Ö×nt ØÙÚ ÛÙ Ü ÝØnÞ), kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko (ÔØsÝßÙÜ ÙÞ ×ß×nt)

Definisi tingkat kesehatan bank menurut peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 adalah sebagai berikut :

Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian kuantitatif dan atau penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.

Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi. Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi yang sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat sehingga Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-bank dapat memberikan arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus dijalankan atau bahkan dihentikan kegiatan operasinya.

Ukuran untuk melakukan penilaian kesehatan bank telah ditentukan oleh Bank Indonesia. Kepada bank-bank diharuskan membuat laporan baik yang bersifat rutin ataupun secara berkala mengenai seluruh aktivitasnya dalam suatu periode tertentu.


(28)

15

Menurut Kasmir (2008 : 49) Penilain untuk menentukan kondisi suatu bank biasanya menggunakan analisis CAMELS.

1. Aspek permodalan

Yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (à á âãtá ä åæçè éá êy ëá ìão) yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimal harus 8%.

2. Aspek kualitas asset

Yaitu untuk menilai jenis-jenis asset yang dimiliki oleh bank. Penilaian

á íí çt harus sesuai dengan peraturan oleh Bank Indonesia dengan

memperbandingkan antara aktiva produktif yang diklasifikasikan dengan aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan penghapusan aktifa produktif terhadap aktifa produktif yang diklasifikasikan. Rasio ini dapat dilihat dari neraca yang telah dilaporkan secara berkala kepada Bank Indonesia.

3. Aspek kualitas manajemen

Dalam mengelola kegiatan bank sehari-hari juga dinilai kualitas manajemennya. Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari segi pendidikan dan pengalaman karyawannya dalam menangani berbagai kasus kasus yang terjadi.


(29)

4. Aspek likuiditas

Suatu bank dapat dikatakan liquid, apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua hutang-hutangnya terutama simpanan tabungan, giro dan deposito pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi hutang lancar yang dianalisis dalam rasio ini adalah

a. Rasio kewajiban bersihî ï ððñ òó ôyterhadap Aktiva

b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, giro, tabungan, deposito dan lain-lain.

5. Aspek rentabilitas

Merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan :

a. Rasio laba terhadapTotal Asset

b. Dan perbandingan biaya operasi dengan pendapatan operasional (BOPO)

6. Aspek Sensitivitas (Sensitivity)

Aspek ini mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan Mei 2004. Seperti yang kita tahu dalam melepaskan kreditnya, perbankan harus memperhatikan dua unsur, yaitu tingkat perolehan laba yang harus dicapaidan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus diperhitungkan


(30)

17

berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba dapat tercapai dan pada akhirnya kesehatan bank juga terjamin.

2.1.1.3õ ö ÷øùö úûüuö úýö ú

Laporan keuangan menggambarkan posisi keuangan suatu perusahaan dan hasil usaha dalam suatu periode tertentu serta merupakan arus dana perusahaan dalam periode tertentu.

Menurut Bambang Riyanto (2004:251) menyebutkan Pengertian Laporan Keuangan sebagai berikut :

Laporan Keuangan (Financial Statement) memberikan ikhtisar mengenai keadaan financial suatu Perusahaan, dimana neraca (Balance Sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laba rugi (Income Statement) mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu biasanya meliputi periode satu tahun. Menurut Prastowo ( 2005 : 3 ), menyatakan bahwa laporan keuangan disusun dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi .

Laporan keuangan harus dapat memberikan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang akan dilakukan oleh investor dan kreditur. Untuk menghasilkan informasi yang handal dan akurat, maka laporan keuangan sebaiknya di analisa terlebih dahulu.


(31)

Menurut Prastowo (2005:56), menyatakan bahwa :

Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan ke dalam unsur-unsurnya, menelaah masing-masing unsur tersebut, dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut, dengan tujuan untuk memperoleh pengertian dan pemahaman yang baik dan tepat atas laporan keuangan itu sendiri.

2.1.2þÿ ✁ ÿ✂✄ ☎✆ ✝ ✆✞☎✄✆✟✠✡ ÿqu✆☛y☞✆✄ ☎✌ (✝✠ ☞)

Rasio kecukupan modal (CAR) merupakan salah satu indikator penilaian kesehatan perbankan dalam aspek✍✎ ✏✑t✎ ✒✓ CAR membandingkan modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

✍✎ ✏✑✎ ✒t ✔✕ ✖✗✘✎ ✙y ✚✎ ✛✑o (CAR) merupakan rasio permodalan yang

menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko yang diakibatkan dalam operasional bank. Rasio ini untuk mengukur sampai sejauh mana penurunan yang terjadi di dalam total✎ ✜✜ ✖t yang masih dapat ditutupi oleh equity capital yang tersedia. Capital Adequency Ratio merupakan salah satu indikator prinsip kehati-hatian bank yang harus di jaga dalam setiap melakukan ekspansi kredit. Rasio ini menggambarkan kemmapuan bank untuk menutupi kemungkinan kerugian atas kredit yang diberikan serta kerugian inentaris surat berharga (Kasmir, 2001:4)

Y. Sri Susilo (2000 : 22) ✍✎✏✑✎✒t ✔✕✖✗✘✖✙y ✚✎ ✛✑o (CAR) yang didapatkan dari perbandingan antara modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko. nilai aktiva berimbang menurut resiko dapat dilihat langsung dari laporan keuangan.


(32)

19

Sedangkan Menurut Lukman Dendawijaya (2005:121) Capital Adequancy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.

Secara matematis CAR dapat dirumuskansebagai berikut:

CAR merupakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) (Manullang, 2002). CAR merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. CAR menunjukkan sejauh mana penurunan Asset Bank masih dapat ditutup oleh Equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR semakin baik kondisi sebuah bank (Tarmidzi Achmad, 2003). Sesuai dengan Surat Edaran BI Nomor: 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 besarnya CAR yang harus dicapai oleh suatu bank minimal 8% sejak akhir tahun 1995, dan sejak akhir tahun 1997 CAR yang harus dicapai minimal 9%.


(33)

Malayu S.P Hasibuan (2005:58) menjelaskan bahwa :

KPPM atau CAR ( ✢ ✣✤ ✥t✣✦ ✧★ ✩✪✫ ✣✬y ✭ ✣✮✥o ) atau BIS ( ✯ ✣✰ ✱ ✲ornt✩✴✰✣✮✥✵✰✣✦ ✶ ✩✦✩✷✩tt nts ) besarnya 8 %. KPPM (CAR/BIS) adalah kebutuhan minimum bank dihitung berdasarkan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR).

Menurut Kasmir (2006:43) menjelaskan bahwa Sesuai ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk tahun 2002 minimal harus 8 % .

Dari pengertian diatas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya ✢ ✣✤ ✥t✣✦

✧★ ✩✪✫ ✣✬y ✭✣ ✮✥o (CAR) merupakan perbandingan modal (modal inti dan

pelengkap) dengan Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) yang disesuaikan dengan peraturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 8%.

Tetapi karena kondisi perbankan nasional sejak akhir 1997 terpuruk yang ditandai dengan banyaknya bank yang dilikuidasi, maka sejak Oktober tahun 1998 besarnya CAR diklasifikasikan dalam 3 kelompok. Klasifikasi bank sejak 1998 sampai

2007 dikelompokkan dalam:

1. Bank sehat dengan klasifikasi A, jika memiliki CAR lebih dari 8%,

2. Bank t✣✱✩ over (BTO) atau dalam penyehatan oleh BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional) dengan klasifikasi B, jika bank tersebut memiliki CAR antara 25% sampai dengan < dari 8%

3. Bank Beku Operasi (BBO) dengan klasifikasi C, jika memiliki CAR kurang dari 25%. Bank dengan klasifikasi C inilah yang di likuidasi (Muljono, 1999).


(34)

21

2.1.2.1✸✹u✺ ✻u ✼✽ ✻✽✾✺ ✿✺✻❀ ❁❂

Menurut malayu S.P Hasibuan (2002:58), menyatakan bahwa tujuan dari penetapan CAR sebesar 8% adalah sebgai berikut:

1. Menjaga kepercayaan masyarakat kepada perbankan 2. Melindungi dana pihak etiga pada bank bersangkutan

3. Untuk memenuhi ketetapan standar BIS perbankan internasional dngan formula sebagi berikut:

 4% modal inti yang terdiri dari shareholder equity, preferred stock, dan freereserves, dan

 4% modal sekuder yang terdiri dari subordinate debt, loan loss provision, hybrid securities dan revolution reserves.

Hal-hal yang mempengaruhi❃❄ ❅❆❄ ❇t ❈❉ ❊❋●❄ ❍y ■❄ ❏❆o (CAR) adalah : Tingkat likuiditas manajemen Bank dan kualitas sistem serta prosedur operasionalnya.

a. Tingkat kualitas aktiva serta besarnya risiko yang melekat padanya. b. Kualitas dan tingkat kolektibilitasnya

c. Struktur posisi dan kualitas permodalan bank.

d. Kemampuan bank untuk meningkatkan pendapatan dan laba. e. Tingkat likuiditas yang dimilikinya.

f. Kapasitas untuk memenuhi kebutuhan keuangan jangka panjang.

Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan atau memperbaiki posisi


(35)

a. Memperkecil komitmen pinjaman yang tidak dipergunakan.

b. Pinjaman yang diberikan lebih dibatasi dan diseleksi sehingga risiko semakin berkurang.

c. Fasilitas bank guarantee yang hanya memperoleh hasil pendapatan berupa posisi yang relative kecil namun dengan risiko yang sama besarnya dengan pinjaman yang ada sebaiknya dibatasi.

d. Komitmen ❑▲▲ttr ▼◆ ❖P ▲◗ ❘t (L/C) bagi Bank Devisa yang belum benar-benar memperoleh kepastian dalam penggunaannya atau tidak dapat dimanfaatkan secara efisien sebaiknya juga dibatasi.

e. Penyertaan yang mempunyai risiko 100% perlu ditinjau kembali apakah bermanfaat atau tidak.

f. Posisi aktiva-aktiva tetap dan investaris diusahakan agar tidak berlebihan dan jangan hanya sekedar memenuhi kelayakan.

g. Menambah atau memperbaiki posisi modal dengan cara setoran tunai, go publik dan pinjaman subordinasi jangka panjang dari pemegang saham.

2.1.2.3❙❚❯❱❲❳ ❱❳❯❨❩❬

Melalui peraturan BI No.3/21/FBI/2001 tentang kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) atau disebut juga dengan CAR adalah sebagai berikut:

1. pemenuhan kewajiban penyedian modal inimun (KPMM) sebesar 8% diberikan predikat sehat dengan nilai kredit 81 dan untuk setiap kenaikan


(36)

23

0,1% dari pemenuhan kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) sebesar 8% nilai kredit ditambah dengan aksimal 100.

2. kewajiban penyediaan modal minuman(KPMM) kurang dari 8% sampai dengan 7,9% diberi predikat kurang dengan nilai kredit 65% dan untuk setiap penurunan 0,1% DARI PEMENUHAN KEWAJIBAN PENYEDIAAN modal minimum (KPMM) sebesar 7,9% nilai kredit dikurangi 1 dengan minimal 0.

2.1.3 ❭❪ ❫❴❵❪❛❜❝❪ ❞ ❡❵❢ ❫❵ ❡❪(❭❛❢) 2.1.3.1 ❣❜❴❤❜✐❵ ❡❫❴❭❛❢

Dalam operasionnal perbankan banyak usaha yang dilakukan untuk mencari inikator penting dan strategi guna mengukur tingkat kinerja suatu bank, kebanyakan aktifitas perbankan di indonesia adalah kredit atau pinjaman yang diberikan.berkenaan dengan hal tersebut, maka ntk mengetahui sampai seberapa besar tingkat ekspansi kredt yang dilakukan bank adalah dengan melihat nilai rasio kredit terhadap simpanan dana pihak ketiga Yang dikenal dengan istilah loan to deposit ratio.

Pengertian Ldr menurut martono (2002:82) dalam buku bank dan lembaga keuangan lain menyatakan bahwa:

LDR adalah rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada nasabah yang telah menanamkan dananya dengan kredit-kredit yang telah diberikan kepada debiturnya.

LDR (❥❦ ❧♠ to♥♦♣❦ q rt s ❧tro ) merupakan rasio antara kredit dengan dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, maka akan memberikan indikasi rendahnya


(37)

kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit semakin besar.

✉✈✇ ① to②③④ ✈⑤ ⑥t ⑦✇ ⑧ ⑥o (LDR) menurut Kasmir (2003 :272) adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan.

LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Kewajiban tersebut berupa ⑨✇ ⑩⑩

❶✈ ①③y yang harus dipenuhi pada saat adanya kewajiban kliring, dimana

pemenuhannya dilakukan dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan (Sudarini, 2005).

apabila besarnya LDR antara 80% sampai dengan 110%. Besarnya LDR dihitung sebagai berikut :

Sumber : Veithzal (2007 : 724

Keterangan :

Kredit merupakan total kredit yang diberikan kepada pihak ketiga ( tidak termasuk kredit kepada bank lain )

Dana pihak ketiga mencakup giro, tabungan dan deposito (tidak termasuk antara bank)


(38)

25

Berdasarkan definisi di atas, ldr .merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat likidats bank dan juga menjadi alat ukur terhadap fungsi intermediasi perbankan, loan to deposite merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan terhadap jumlah dana pihak ketiga yang di himpun.

Semakin tinggi loan memberikan indikasi rendahnya kemmapuan likuiditas bank yang besangkutan. Hal ini disebakan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiyai kredt semakin besar. Sebaliknya, angka loan to deposit yang rendah menunjukan tingkat ekspansi kredit yang rendah dibandingkan dengan dana yang diterima menunjukan bahwa bank jauh dari maksimal dalam menjalankan fungsi intermediasi (syahrial muchtar, 2001)

Loan dapat juga digunakan untuk menila stratrgi manajemem sebuah bank. Manajemen bank yang konservatif biasanya cenderung memiliki loan yang tinggi ata melebhi batas toleransi.

2.1.3.1❷❸ ❹❸ ❺❹u❻ ❺❼ ❽❻ ❺

Ketentuan loan menurut bank indonesia pada surat edaran Bank Indonesia no.26/5/bppp tanggal 29 mei 1993 perihal tata cara penilaian tingkat kesehatan bank umum, menyatakan bahwa tingkat eseahtan bank untuk kepentingan semua pihak yang terkait, maka Bank Indonesia menetapkan:

1. Untuk ldr sebesar 110% atau lebih diberi nilai kredit nol(0), atinya likiditas bank tersebut tidak sehat.


(39)

2. Untuk loan ibawah 110% diberi nilai redit 100, rtinya likuiditas bank tersebut sehat.

Batas aman loan suatu bank secara umum adalah skita 90-100%, sedngkan ketentuan bank sentral batas aman loan adalah 110%(simorangkir:147). Rasio ini merupakan indikator kerawanan dan kemamuan suatu bank, dimana sebagian praktisi perbankan menyepkati bahwa batas aman loan deposit dari suatu bank adalah 80%. Namun batas toleransi berkisar antara 85%-110%.

2.1.4 ❾❿➀ ➁➂➃ ➄➅➂➆➂➃ ➄➇(➈➉ ➊)

Banyak rasio rentabilitas yang dapat dignakan untuk meniai suatu perusahaan atau suatu bank dalam melakukan kegiatannya guna memperoleh laba, hal tersebut menjadi sangat penting mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan arus modal, adapun maksud dan tujuan dari analisis rentabilitas adalah mengukur tingkat efisiensi usaha dan keuntungan yang dicapaii oleh bank yang bersangkutan, dalam analisis rentabilitas adalah alat untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan keuntungan yang dicapai oleh bank yg bersangkutan. Dalam analisis ini akan dicari hubungan yang timbal balik antara pos-pos yanga ada dalam neraca bank yang bersangkutan guna mendapatkan berbagai indikasi yang berguna untuk mengukur efisiensi dan proftabilitas bank yg bersangkutan.


(40)

27

Menurut Weston dan Brigham dalam buku Manajemen Keuangan yang di alih bahasakan oleh Alfounsus Sirait (2000,304) Profitabilitas merupakan hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan .

Menurut Agnes Sawir (2000, 17) Dalam bukunya yang berjuduk Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan memberikan pengertian serupa mengenai profitabilitas. Kemampulabaan (protitabilitas) merupakan hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen .

Sedangkan Menurut Lukman Dendawijaya (2005: 118) menjelaskan bahwa :

➋➌turn on➍➎➎ ➌t merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Rasio ini memberikan ukuran yang lebih baik atas profitabilitas perusahaan menunjukkan efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk memperoleh pendapatan . ➋ ➌turn on➍➎ ➎ ➌t (ROA) juga merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas

dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dengan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Rasio ini dapat dirumuskan:

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Sudarini, 2005) Perhitungan ROA terdiri dari :


(41)

1. EBT

EBT adalah laba perusahaan (bank) sebelum dikurangi pajak

2. Total aktiva Merupakan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh bank, terdiri dari:

a. Aktiva lancar b. Aktiva tetap

Berdasarkan pendapat diatas dapat diketahui bahwa pada umumnya ukuran kinerja yang digunakan bank adalah tingkat profitibilitas. Bagi perusahaan pada umumnya (termasuk bank) masalah profitibilitas merupakan hal yang penting masalah laba, karena laba yang besar saja belumlah merupakan suatu ukuran bahwa suatu perusahaan telah bekerja secara efisien. Efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan modal atau kekayaan yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut, atau dengan katta lain ialah menghitung profitibilitas.

Dengan menghitung profitibilitas dapat diketahui sampai sejauh mana kemampuan suatu bank di dalam menghasilkan keungtungan baik yang berasal dari kegiatan operasional bank yang bersangkutan maupun dari hasil-hasil non operasionalnya. Di dalam perbangkan, profitibilitas juga merupakan salah satu faktor yang dipertimbangan dalam menilai sehat tidaknya sebuah bank, selain faktor-faktor modal, kualitas aktiva, manajemen dan likuiditas. Untuk melakukan analisi profitibilitas maka teknik yang digunakan adalah analisis rasio. Analisis rasioa ini merupakan suatu teknik analisis yang bermanfaat dalam menilai kinerja suatu bank


(42)

29

Duane B. Graddy. Austin H. Spencer dan William H. Brunsen (1985) menyatakan bahwa rasio profitibilitas atau rofitability ratio mengukur efektivitas pada sebuah bank dalam menciptakan net income atau laba bersih. Lebih pada itu rasio ini juga dapat digunakan untuk memonitor tentang kesehatan suatu bank. Tingkat pengembalian yang cukup merupakan hal yang essntial untuk menompang aliran sumber modal bagi bank.

Menurut Brigham dan Houston (2001:Sl): profitability is the net result of a number ofpolicies and decisisons." Hal ini berimplikasi bahwa setiap kebijakan yang akan maupun telah diambil oleh perusahaan baik bersifat rutin maupun nonrutin, pada akhirnya akan mempengaruhi profitabilitas.

Laba yang diraih dari kegiatan yang dilakukan merupaan cerminan kinerja sebuah perusahaan dalam menjalankan usahanya profitabilitas. Sebagai salah satu acuan dalam mengukur besarnya laba menjadi begitu penting untuk mengetahui apakah perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien, karena efisiensi baru dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut dengan kata lain adalah menghitung profitabilitas. Menjaga tingkat profitabilitas merupakan hal yang penting bagi bank karena rentabilitas (profitabilitas) yang tinggi merupakan tujuan setiap bank. Analisis rasio profitabilitas ini menggunakan ROA. Menurut Meythi (2005) alasan penggunaan ROA dikarenakan BI sebagai pembina dan pengawas perbankan yang lebih mementingkan aset yang dananya berasal dari masyarakat (Meythi, 2005). Disamping itu ROA merupakan metode pengukuran yang obyektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia dan besarnya roa


(43)

dapat mencerminkan hasi dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan.(Bambang Riyanto: 1995) Rumus yang digunakan berdasarkan Mabruroh (2004) sebagai

berikut:

Dalam penelitian ini ➏ ➐turn on➑ ➒ ➒➐t (ROA) dipilih sebagai indikator pengukur kinerja keuangan perbankan adalah karena ➏ ➐turn on➑ ➒ ➒ ➐t digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ➏ ➐turn on ➑➒➒ ➐t merupakan rasio antara laba sebelum pajak terhadap total asset. Semakin besar ➏ ➐turn on➑ ➒ ➒➐t menunjukkan kinerja keuangan yang semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Apabila ➏ ➐turn on➑ ➒➒ ➐t meningkat, berarti profitabilitas perusahaan meningkat, sehingga dampak akhirnya adalah peningkatan profitabilitas yang dinikmati oleh pemegang saham (Husnan, 1998).

2.2 ➓➔ →➣↔↕ ➙➣➛➔ ➜➝ ➙➝ →➣↔

Bank merupakan suatu badan usaha yang menghimpun dana dari hdalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Peranan bank sebagai keuangan tidak pernah lepas dari masalah kredit. Bahkan kegiatan bank sebagai lembaga keuangan, pemberian kedit merupakan kegiatan utamanya. Sumber utama pendapatan bank berasal dari kegiatan penyaluran kredit dalam bentuk pendapatan bunga. Dengan kata lain, semakin banyak kredit yang disalurkan atau diberikan kepada nasabah maka pendapatan bank tersebut juga akan semakin besar.


(44)

31

Pada dasarnya penelitian ini berhubungan dengan rasio-rasio keuangan CAMEL (➞ ➟ ➠➡t➟ ➢, ➤➥ ➥ ➦t, ➧➟ ➨➟ ➩ ➦➫ ➦nt, ➭➟ ➯ ➨➡n➩➥ , dan ➲➡➳ ➵➡➸➡ty ) seperti yang digunakan oleh beberapa peneliti terdahulu, dimana seluruh rasio keuangan yang termasuk dalam rasio CAMEL digunakan sebagai alat ukur kinerja perbankan. Namun pada penelitian ini dilihat dari sisi profitabilitas suatu perusahaan (dalam hal ini perusahaan perbankan), dimana kinerja suatu perusahaan diukur dari seberapa besar perusahaan tersebut mendatangkan keuntungan. Sehingga dengan kinerja yang semakin tinggi, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut akan semakin banyak. Analisis profitabilitas dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang notabene adalah profit motif. Berdasarkan telaah pustaka, rasio keuangan perbankan yang sesuai sebagai proksi kinerja perbankan adalah ➺ ➦turn on ➤➥ ➥ ➦t (ROA). Kemudian beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan adalah➞➟➠➡➟➢t ➤ ➸ ➦➳➵➟➻y ➺➟➼➡o (CAR), BOPO,

Non Performing Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), dan Loan to Deposit Ratio(LDR).

Rasio kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) termasuk rasio yang digunakan untuk menilai kesehatan suatu bank atau termasuk dalam aspek CAMEL. Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan salah satu indikatorCapital dan Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan salah satu indikator likuidity.Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki hubungan dengan modal (CAR), dimana ketentuan Loan to Deposit Ratio (LDR) dapat membantu menentukan modal bank. Seperti yang kita ketahui bahwa LDR merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan terhadap volume dana yang diterima. Dengan


(45)

memperhatikan formula tersebut dan dengan asumsi manajemen bank mampu memprediksi pertumbuhan kredit dan dana, maka selanjutnya bank dapat menentukan kebutuhan modal sendiri. Berdasarkan pernyataan diatas dapat

disimpulkan bahwa LDR dapat mempengaruhi modal bank.

Tentunya ada faktor lain yang mempengaruhi kinerja perbankan, tetapi merujuk pada penelitian terdahulu dimana penelitian-penelitian tersebut dijadikan acuan dalam membangun kerangka teoritis dalam penelitian ini, maka rasio-rasio tersebut diatas dipilih sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perbankan.

➽➾ ➚➪➾ ➶t ➹➘ ➴➷➬➾ ➮y ➱➾ ✃➪o merupakan rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan. Semakin besar rasio CAR suatu bank, maka akan meningkatkan return on asset-nya. Namun jika CAR menurun, maka ROA akan ikut turun.

Dengan adanya kredit yang diberikan oleh bank maka bank akan mendapat laba yaitu dalam bentuk kredit karena bunga kredit lebih besar daripada bunga simpanan pihak ketiga. Selisih antara bunga kredit dan bunga simpanan dana pihak ketiga merupakan laba atau keuntungan bagi perusahaan. Profit atau laba menunjukkan merupakan indikasi kesuksesan suatu usaha sedangkan profitabilitas merupakan kemampuan bank dalam memperoleh laba.

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh pendapatan atau laba adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah ➱ ➴turn on➹❐❐➴t (ROA). ROA penting bagi bank


(46)

33

karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ❒❮turn o

n❰Ï Ï❮t merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Berdasarkan penjelasan kerangka pemikiran di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja bank dapat mempengaruhi keuntungan bank. Hal tersebut da pat dilihat melalui kegiatan bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana. Sumber dana bank berasal dari dana pihak kesatu, dana pihak kedua dan dana pihak ketiga. Dana pihak kesatu merupakan dana dari modal sendiri yang bersumber para pemegang saham.

Dana pihak kedua merupakan dana yang bersumber dari dana pinjaman pihak luar sedangkan dana pihak ketiga merupakan dana yang bersumber dari dana berupa simpanan pihak masyarakat. Dana yang terkumpul tersebut akan dialokasikan oleh bank. Sebelum dana tersebut dialokasi, bank harus mampu memenuhi kewajiban penyediaan modal minimum (CAR). Dimana besarnya CAR menurut ketentuan Bank Indonesia adalah 8%. Dengan pengelolaan modal yang baik suatu bank dapat meningkatkan keuntungannya. Semakin tinggi CAR maka profitabilitas akan ikut meningkat sebaliknya apabila CAR suatu bank menurun maka profitabilitasnya akan ikut menurun.

Dana yang dimiliki bank akan dialokasikan kembali dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Alokasi dana tersebut dilakukan dalam bentuk :


(47)

1. Primary Reserve (cadangan primer) merupakan sumber utama bagi likuiditas bank, terutama untuk menghadapi kemungkinan terjadinya penarikan oleh nasabah bank.

2. Secondary Reserve (cadangan sekunder) yaitu alokasi dana bank dalam penempatan dana-dana ke dalam noncash likuid asset (asset likuid yang bukan kas) yang dapat memberikan pendapatan kepada bank dan terdiri atas surat-surat berharga paling likuid yang setiap saat dapat dijadikan uang tunai tanpa mengakibatkan kerugian pada bank.

3. Prioritas ketiga di dalam alokasi dana bank adalah penyaluran kredit (loan). Dasar pemikirannya adalah setelah bank mencukupi primary reserve serta kebutuhan secondary reserve bank baru dapat menentukan besarnya volume kredit yang akan diberikan.

4. Aktiva tetap dan aktiva lain-lain Persoalan likuiditas merupakan masalah yang penting dan harus dipertahankan oleh bank, karena masalah likuiditas menyangkut kepercayaan masyakat terhadap suatu bank.

Oleh karena itu, setiap bank harus menjaga posisi likuiditasnya. Salah satu ukuran untuk menghitung likuiditas bank adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi. Menurut ketentuan Bank Indonesia rasio LDR sebesar 110%. Semakin baik atau kuat posisi likuiditas bank maka semakin besar tingkat keuntungan atau Return on Asset (ROA) bank


(48)

35

tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat digambarkan dalam skema kerangka pemikiran sebagai berikut :

Gambar 2.1 Skema kerangka pemikiran ÐinÑrÒÓÔ ÓÕÖ

Alokasi Dana

 Primary Reserve  Secondary Reserve  Kredit

 Aktiva Tetap dan Aktiva lain-lain

Sumber Dana

 Dana pihak kesatu

 Dana pihak kedua

 Dana pihak ketiga

Kewajiban Penyediaan

Modal Minimum (CAR) Kewajiban Likuiditas

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Keuntungan Bank Return On Assets (ROA)


(49)

2.2.1 ×uØuÙÚ ÛÙ ÜÝÞußuàÛÙ áâ ãÛä (åæç) ãÝÙÚÛÙ èÝéê ÛãÛ à ëÝÙÚÝ ìØ Ûäí ÛÙ

áâ ãÛä (çîæ).

Menurut Dahlan Siamat (2005 : 290) menjelaskan bahwa:

ï ðì ä Ûê ìâãÛä Ø ÛÙ ß ìÝì àÝÙÚÛéêíu ßÝì Ûì àuÛÙ Ø ÛÙ ß ìÝì àÝéâäÝê

ßÝÙèuÙÚÛÙu .

Menurut Mudrajat Kuncoro Suhardjono ( 2002 : 573 ) menjelaskan bahwa:

ñòÝì Û ßíÙ ØÝó Ûé åæç ì Û ßÛ ßÝÙèu uÙÚ ÛÙ Ø ÛÙ ß ôuÚ Û ÛßÛÙ ó Ýì Û ßíÙ ØÝó Ûé. õÝÙÚ ÛÙ ßÛè Û ä ÛíÙ, ó Ýì Û ßíÙ ßÝÞíä éíóí ßâ óðÛèuØ ÛÙ ß ì ÛßÛ óÝì ÛßíÙ ØÝó Ûé ßÝÙèuÙÚÛÙu ö ÛÙÚ ãí àÝéâäÝêØ ÛÙ ß .

Jadi, ÷ø ùútøû üýþÿ ø ✁y ✂ø ✄úo (CAR) merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi jumlah laba yang dapat diperoleh bank. Apabila bank dapat meningkatkan modal dengan memperhatikan rasio kecukupan modal (CAR) maka semakin besar laba yang dapat diperoleh sebuah bank, maka semakin tinggi pula tingkat profitabilitas bank tersebut. Dan sebaliknya jika rasio kecukupan modal (CAR) menurun maka laba yang diperoleh akan menurun.

2.2.2 ×ØuÙÚÛÙu ☎í ßíãíè Ûóu (☎õç)ãÝÙÚÛÙ ëÝÙÚ ÝìØ Ûäí ÛÙ☎ÛØ Û(çîæ). Menurut Veithzal (2007 : 389) menjelaskan bahwa :

Pada waktu tingkat bunga cenderung naik dan permintaan kredit bertambah, posisi likuiditas yang seimbang akan membuat bank mendapatkan keuntungan maksimal. Apabila bank siap menghadapi pertambahan permintaan kredit, berarti bank akan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan profit yang lebih tinggi.

Berdasarkan penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa likuiditas (LDR) memiliki hubungan dengan pengembalian laba (ROA). Dimana, LDR merupakan


(50)

37

perbandingan antara jumlah kredit yang diberikan dengan jumlah dana yang diterima. Semakin banyak jumlah kredit yang diberikan bank maka semakin banyak keuntungan yang diperoleh bank melalui bunga kredit. Disamping itu bank juga mempunyai kewajiban untuk membayar bunga terhadap dana yang diterima dari masyarakat. Oleh karena itu bunga kredit lebih besar daripada bunga simpanan masyarakat. Selisih bunga tersebut yang menjadi keuntungan bagi bank

2.2.3u✝✞✟ ✠✞u ✡ ✠☛☞✌ ✠✍ ✎✏✑qu✠✒y✓ ✠✌☞✔ (✡✎✓) ✏ ✠✞ ✕ ✔ ✠✞ ✌✔ ✖✑ ☛✔✗ ☞✌ ✓ ✠✌☞✔ (✕✖✓) ✏✑✞✟✠✞✘✙✔✚☞✌✠✝☞✍ ☞✌✠✗ (✓✛✎)

Menurut Abiwodo, Ubud Salim dan Bambang Swasto menjelaskan kedelapan variabel bebas y✜ ✢tu✣✤ ✥ ✢ty to to✜ ✦t ✜ ✧✧ ✣ts, ★✜ ✩ ✢✜✦t ✜ ✪✣✤✥✜ ✫★y ✬✜ ✭ ✢o,

✦✮✜✫ to✣✜✬ ✫ ✢✫✯✧ ✜ ✧✧ ✣ts, ✬ ✣turn on✬ ✢✧✰✣✪ ✜✧ ✧ ✣ts, ✱✢✜✲✜ ✮✩✣✬ ✜ ✧ ✢✮✫✜ ✦ trhadap

pendapatan operasional, loan to deposit ratio, dan cash and bank to total deposit secara serempak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rasio laba bersih.

Digunakannya ROA karena selain merupakan ukuran profitabilitas bank, rasio ini sekaligus merupakan indikator efisiensi manajerial bank yang mengindikasikan kemampuan manajemen dalam mengelola asset-assetnya untuk memperoleh keuntungan (Rose, 1996 : 169).

Berdasarkan penjelasan diatas LDR merupakan faktor yang dapat mempengaruhi besarnya pengembalian laba (ROA). Maka dapat disimpulkan bahwa rasio kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) mempunyai hubungan dengan pengembalian laba (ROA). Atau dengan kata lain, CAR dan LDR dapat menentukan besarnya ROA. Semakin besar CAR dan LDR suatu


(51)

bank maka semakin besar pula keuntungan atau pengembalian laba (ROA) yang diperoleh bank tersebut.

2.2.4 ✳✴✵✴✶✷✸✷✹✵ ✸✴✺✻✹ ✼✶uu

Jika dibandingkan dengan penelitian terdahulu maka terdapat persamaann dan perbedaan penelitian sebagai berikut

✽✹✾✴✶ 2.1

✿ ❀❁❂ ❃❄ ❅❆ ❅❃❂ ❇❂ ❀ ❆❈ ❅❉❊ ❀❋u❃●❈ ❅❉ ❍ ❀❂ ❇■❅ ❆❏ ❀❆❑ ❀❉ ❂ ❀▲ ❅ ❃ ❄❅❆ ❅❃❂ ❇❂

▼◆ ✳✴✵✶✷❖u P◗✻u✶ ❘✹ ✺✷✹✾✴✶

❙✹✵ ❚ ✻✷ ❚◗✵✹ ❯✹✵

✳✴✺❖✹❱✹✹ ✵✵ ✳✴✺✾✴✻✹✹ ✵ ❲✴❖✷❱❳✶✹ ✵u

1 Husnah

(2006)

❨❩❬ ❭❪❪ss ❫❴ ❩❵ ❵❛ ❩❬ ❬ ❩

❜❬ ❩❬ ❝❬ ❩❞

❡ ❢❣ ❜❬ ❩

GWM pengaruhny a terhadap rentabilitas

LDR LDR sebagai

variabel indeppenden

Penyediaan kredit atau LDR untuk masyarakat dan simpanan wajib giro di bank indonesia

menghasilkan bahwa secara simultan

berpengaruh positif.

Menyatakan bahwa penggunaan dana bank khusus untuk penyediaan kredit

(LDR) untuk

masyarakat dan simpanan wajib giro di Bank Indonesia menhasilkan pengujian secara simulthan berpengaruh terhadap rentabilitas. 2 Tengkoe Irawan (2009) Pengaruh ROA,kualit as aktiva, CAR, dan tingkat suku bunga terhadap return saham

ROA, CAR,NPLs Gross dan tingkat bunga CAR sebagai variabel independen

Dari hasil uji hipotesis

diketahui bahwa secara simultan variabel ROA, CAR,NPLs Gross dan tingkat bunga terhadap return saham berpengaruh signifikan menyatakan asumsi mendasarkan penelitian ini adalah rasio CAR yang semakin besar bank memiliki modal yang cukup untuk menghadapi risiko yang dimiliki sehingga akan berpengaruh

terhadap kinerja perusahaan.


(52)

39 3 Januar Eko Prasetio & ario Dananjay a (2008) Analisis Kinerja Keuangan dan Harga Saham Perbankan di Indonesia. CAMEL Variabel yang diteliti menggunaka n Rasio CAMEL

Penelitian ini dilakukan hanya untuk melihat perbedaan antara LDR, ROE, ROA, BOPO dan CAR. juga Harga Saham.

bahwa berdasarkan hasil uraian analisis

maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara (LDR),(ROA),(ROE) ,(BO/PO),dan (CAR) bank pemerintah,

bank swasta

nasional, dn bank swasta asing. Tidak terdapat perbedaan harga saham. 4 Abdul Hasyim Batubara (2011) Analisis rasio likuiditas dan profitabilitas Laporan keuangan, Rasio likuiditas, rasio profiabiltas Variabel yang diteliti menggunaka n Rasio likuiditas dan profitabilias

Penelitian hanya mengkaji

perbedaan tingkat likuiditas dan profitabilitas

hasil penelitian diketahui bahwa rasio likuiditas perusahaan sudah membaik, dan dimana dari rasio likuiditas sudah menunjukan

perusahaan mampu kewajiban jangka pendeknya sangat besar dan rasio profitabilitasnya sangat baik maka menunjukan

adanya tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan laba 5 Abiwodo, Ubud Salim, Bambang Swasto (2004) Pengaruh modal, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap rasio laba bersih CAR, LDR, ROA Variabel yang diteliti menggunaka n rasio CAMEL Penelitian ini mengalami keterbatasan keterbatasan dengan jumlah sampel dalam penelitiannya kedelapan variabel bebas yaitu equity to total assets, capital adequancy ratio, loan to earnings assets, return on risked assets, biaya

operasional terhadap pendapatan

operasional, loan to deposit ratio, dan cash and bank to total deposit secara serempak


(53)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rasio laba bersih industri perbankan. ❤ Ahmet buyuksalv arci dan Hasan Abdioglu (2011) Determinats of Capital adequancy ratio CAR Variabel yang diteliti sama yaitu menggunaka n rasio CAR

Ada perbedaan dengan beberapa indikator yang di gunakan

Abdiologlu

menyatakan On the other hand , SIZE, DEP, LIQ and NIM do not appear to have significant effect on Capital Adequancy.

✐ Mustafa

Atikogull ari (2009)

An analysis

of the

nothern crypus banking sector in post 2001 period through the CAMEL approach CAMEL Variabel yang diteliti menggunaka n rasio CAMEL

Ada perbedaan dengan beberapa indikator yang di gunakan

kecukupan modal, kualitas asset dan tingkat likuiditas, telah meningkatkan keprihatinan yang

lebih parah

mengenai masa depan sektor perbankan terutama kepercayaan

investor dalam berinvestasi dipasar modal.

❥ Tobias

Olweny (2011)

Effect of banking sectoral factor the profitability of comercial ROA Variabel yang diteliti sama yaitu menggunaka n rasio CAR dan Rasio ROA

Penelitian hanya mengkaji

perbedaan efek bank di sektor komersial

Analisis kecukupan

modal (CAR)

sangat baik dan penting untuk faktor profitabilitas di sektornya


(54)

41

Berdasarkan kerangka pemikiran maka disusun paradigma penelitian sebagai berikut :

VARIABEL X1 Kecukupan Modal (CAR) -❦ ❧♠ ♥♦♣♥ q r

- ATMR

Lukman Dendawijaya, (2005 : 121)

VARIABEL X2 Likuiditas (LDR) -Loan

-Total Deposit

Veithzal (2007 : 724)

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

VARIABEL Y Pengembalian Laba(ROA)

- Laba sebelum pajak - Total aktiva

Lukman Dendawijaya, (2005 : 118)

(2005 : 118)

Mudrajat Kuncoro Suhardjono ( 2002 : 573 )

Veithzal (2007 : 389)

Abiwodo, Ubud Salim dan Bambang Swasto (2004)


(55)

2.3s t✉✈✇①② t②

Menurut Umi Narimawati (2007:73) Hipotesis dapat dikatakan sebagai pendugaan sementara mengenai hubungan antar variabel yang akan diuji kebenarannya.

Menurut Sukirno (2004:15) : Hipotesis adalah suatu pernyataan mengenai bagaimana variabel-variabel yang dibicarakan berkaitan satu sama lainnya Oleh karena itu, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Terjadinya fluktuasi yang signifikan positif Rasio kecukupan modal (CAR) terhadap Pengembalian Laba (ROA) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

2. Terjadinya fluktuasi yang signifikan positif Rasio Likuiditas (LDR) terhadap Pengembalian Laba (ROA) Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

3. Adanya pengaruh positif Rasio Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) secara simultan terhadap Pengembalian Laba (ROA) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


(56)

43

③ ④③⑤⑤ ⑤

⑥③⑦⑧ ⑨⑩④❶❷⑧ ❸⑥ ⑩⑧❹⑧❶⑧ ❺⑤❸⑤ ④❶

❻❼❽⑥❾❿➀➁❹➀➂ ➀➃➄t➄➅➂

Menurut Husein Umar (2010:29) dalam Umi narimawati (2010) objek penelitian adalah Objek penelitian menjelaskantentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal hal lain jika dianggap perlu.

Menurut ➆u➇➄➈➉➂➉ (➊ ➋ ➋➌ ➍ ❻➊) dalam bukunya yang berjudul Statistika

untuk Penelitian, Objek penelitian adalah :

Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan oleh untuk dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Dalam penelitian ini objek yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut:

1. Kecukupan Modal Variabel indendent 2. Likuiditas sebagai Variabel independent

3. Pengembalian Laba sebagai variabel Dependent

❻❼➊❷➀➉➎ ➀t ❹➀➂ ➀➃➄t➄ ➅➂

Metode Penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan atau mencatat data, baik data primer maupun data sekunder yangdapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian


(57)

menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.

Pengertian metode penelitan menurut Sugiyono (2007:4) adalah sebagai berikut :

Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif (kualitatif) dan metode penelitian verifikatif (kuantitatif) yang dijelaskan melalui pengumpulan data di lapangan.

Metode Penelitian deskriptif menurut Umi Narimawati (2008:21) yaitu:

Menggambarkan/menguraikan hasil penelitian melalui mengungkapkan berupa narasi, grafik maupun gambar .

Sedangkan pendekatanKualitatif menurut Sugiyono (2008:14) adalah sebagai berikut:

Merupakan metode análisis yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagi instrumen kunci. Hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi .

Metode penelitian ➏ ➐➑➒➓ ➔→ ➣➔ ↔ dengan pendekatan➒ ↕➙ ➛➔➙➣➔ ↔t ini digunakan

untuk menjawab tujuan penelitian (1) mengenai perkembangan ➜➙→ ➔t➙ ➛ ➝➏ ➐➞↕➐➟ ➠y ➡➙➣➔➢(➜➝➡) (2) mengenai perkembangan➤➢ ➙➟➢t ➥➐→ ➢ ➑➔t ➡➙ ➣➔➢(➤➥➡)


(58)

45

Selain menggunakan metode deskriptif, penelitian ini menggunakan pendekatan verifikatif.

Menurut Umi Narimawati (2008:21) metode penelitian Verifikatif adalah pengujian hipotesis melalui alat analisis statistik .

Menurut ➨ugiyono (➩➫➫ ➭ ➯➩➲) menjelaskan bahwa Penelitian Verifikatif

pada dasarnya untuk menguji teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan mengunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap variabel Y yang di teliti .

Penelitian yang bersifat verifikatif yaitu nenelitian yang menguji ilmu pengetahuan yang masih diragukan kebenarannnya, mengumpulkan informasi mengenai fakta-fakta, gejala factual dari sebagian populasi serta tujuan untuk menentukan pengaruh antara variable dengan statistik.Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh CAR dan LDR terhadap Profitabilitaspada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

➳➵ ➩➵➲➸➺➻ ➼➽➾➚ ➺➾ ➺➪➽➽ ➼➾t

Dalam melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan dan pelaksanaan penelitian, agar penelitian dapat berjalan lancar dan sistematis. Desain penelitian mempunyai peranan yang sangat penting karena keberhasilan suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pilihan desain atau model penelitian.

Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo(2002:10) Desain penelitian merupakan prosedur prosedur yang digunakan oleh peneliti dalam pemilihan pengumpulan, dan analisi data secara keseluruhan.


(59)

Menurut ➶➹oh➘➴➷ir (➬➮➮ ➱ ✃ ➬❐➱) ✃ Desain penelitian adalah proses yang

diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian .

Menurut ❒❮ ❰➴ÏÐ ➴❰ Ñ ➴Ò❮ ❰❮w ( ➬➮ ➮ Ó ✃➬❐) ✃ Desain Penelitian bagaikan alat

penuntun bagi peneliti dalam melakukan proses penentuan instrument pengambilan data, Penelitian sampel, koleksi data dan analisis

Sedangkan MenurutÑÒÔÑuÕ➴ ÒÖ❮ (➬➮ ➮×✃➱➮) : Penelitian dimaksudkan untuk

memahami karakteristik obyek yanng diteliti atau menyusun profil penelitian obyek tersebut, akan membantu membuat keputusan-keputusan yang sederhana seperti jumlah, proporsi, rata-rata atau trend .

Adapun desain penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penentuan tema, topik dan judul

penelitian Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan tema penelitian. Tema bisa didapatkan dari fenomena yang sedang terjadi dan dapat diketahui melalui surat kabar, internet, forum ilmiah atau pun pengalaman pribadi. Setelah menetapkan tema, maka dilajutkan dengan penetapan topik penelitian yang berkaitan dengan garis pembahasan. Langkah selanjutnya adalah menetapkan judul untuk memperjelas ruang lingkup dan bidang telaah dari tema dan topik penelitian.

2. Menentukan identifikasi dan rumusan masalah

Identifikasi masalah adalah pendeskripsian permasalahan permasalahan apa saja yang sedang terjadi dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan tema yang akan dibahas. Sedangkan rumusan masalah merupakan


(60)

47

pertanyaan pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan dan pengolahan data.

3. Mencari konsep, teori, dan penelitian terdahulu yang relevan.

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis), maka peneliti dapat mencari referensi teoritis yang relevan dengan topik yang akan dibahas. Selain itu, penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian.

4. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan kepada teori dan didukung oleh penelitian terdahulu yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris.

5. Metode Penelitian

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dapat memilih metode penelitian yang sesuai. Pada penelitian kali ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verivikatif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penarikan sampel dengan tehnik Ø ÙØ ÚÛ ÙÜ ÝÜ ÞßÞty à Ýá ÚßÞØ â yÝÞtu

ÚãÛ ÚÙ à ÞäåàÝá ÚßÞØ â. Sampel yang digunakan adalah laporan keuangan PT.

Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2004 2010. 6. Pengujian statistik

Peneliti menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui hubungan antara ÞØæåÚåØæ åØç äÝÛ ÞÝÜåß (X1 dan X2) dan æ åÚåØæåØç


(61)

dapat terbukti atau tidak kebenarannya. Pengujian statistik Penelitimenggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui hubungan antara èéê ëì ëéêëéí îïð èïñ ëò (X1 dan X2) dan êëìëéê ëé í îïð èïñ ëò (Y) yang akan dipakai untuk memutuskan apakah uji hipotesis

dapat terbukti atau tidak kebenarannya.Menggunakan analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara

èéê ëì ëéêëéí îïð èïñ ëò (X1 dan X2) dan ê ëì ëéêëé í îïð èïñëò (Y) . Analisis

Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar

èéê ëì ëéêëéí îïð èïñëò (X1 dan X2) berpengaruh terhadap êëìëéê ëé í

îïð èïñ ëò (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Dan analisis jalur

digunkan untuk menguji besarnya kontribusi yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan kausal antara variabel X1dan X2terhadap Y.

7. Membuat kesimpulan dan saran.

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Sedangkan saran menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan. Desain penelitian ini menggunakan pendekatan paradigma hubungan dua èéê ëì ëéê ëé í

îïð èïñ ëò secara bersamaan dengan satuê ëì ëéêëéíîïð èïñ ëòAdapun desain


(1)

Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui t

hitung

< t

tabel

(0,500 < 1,812). Artinya Ho berada di daerah

penolakan dan H

1

diterima, menjelaskan bahwa LDR

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROA

aerah Penerim

aan

➂➃

➁➄➅ ➆➄➇ ➈➅➉➃➊➄➋ ➄➉➂➃

0

➌ ➍➎➏ ➐ ➑➒

➓ ➔ →➣➔ ➔ ➌ ➏↔ ↕➙ ➛


(2)

KESIMPULAN

1)

# Perkembangan rasio kecukupan modal (CAR) PT. Bank Rakyat

Indonesia

(Persero)

Tbk

dari

tahun

2001

sampai

tahun

2011

mengalami fluktuasi.. Adapun penurunan terjadi pada tahun 2005,

2006 dan 2008, diluar tahun tersebut rasio kecukupan modal (CAR)

PT.

Bank

Rakyat

Indonesia

(Persero)

Tbk

terus

mengalami

peningkatan. Dan peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) pada

tahun-tahun tersebut disebabkan karena adanya peningkatan jumlah

modal bank. Sedangkan turunnya rasio kecukupan modal (CAR)

disebabkan karena menurunnya jumlah modal bank dan penurunan

pada rasio kecukupan modal (CAR) nantinya akan menghambat laju

kegiatan operasional perusahaan.

2)

# Perkembangan likuiditas (LDR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Tbk dari tahun 2001 sampai tahun 2011 mengalami fluktuasi.

Likuiditas (LDR) mengalami penurunan pada tahun 2005, 2006, 2009.

Hal

itu

disebabkan

oleh

peningkatan

dana

pihak

ketiga

tidak

seimbang

dengan

peningkatan

jumlah

kredit

yang

diberikan.

Penurunan ini mencerminkan rendahnya penyaluran kredit kepada

masyarakat. Likuiditas (LDR) mengalami peningkatan pada tahun

2007, 2008 dan 2010. Hal tersebut disebabkan karena dana pihak

ketiga yang diterima oleh bank besar dan penyaluran kredit juga

besar.

Hal

tersebut

mencerminkan

keberhasilan

Bank

Rakyat


(3)

# Perkembangan rasio kecukupan modal (CAR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2001 sampai tahun 2011 mengalami fluktuasi.. Adapun penurunan terjadi pada tahun 2005, 2006 dan 2008, diluar tahun tersebut rasio kecukupan modal (CAR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengalami peningkatan. Dan peningkatan rasio kecukupan modal (CAR) pada tahun-tahun tersebut disebabkan karena adanya peningkatan jumlah modal bank. Sedangkan turunnya rasio kecukupan modal (CAR) disebabkan karena menurunnya jumlah modal bank dan penurunan pada rasio kecukupan modal (CAR) nantinya akan menghambat laju kegiatan operasional

perusahaan.

Perkembangan likuiditas (LDR) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dari tahun 2001 sampai tahun 2011 mengalami fluktuasi. Likuiditas (LDR) mengalami penurunan pada tahun 2005, 2006, 2009. Hal itu disebabkan oleh peningkatan dana pihak ketiga tidak seimbang dengan peningkatan jumlah kredit yang diberikan. Penurunan ini mencerminkan rendahnya penyaluran kredit kepada masyarakat. Likuiditas (LDR) mengalami peningkatan pada tahun 2007, 2008 dan 2010. Hal tersebut disebabkan karena dana pihak ketiga yang diterima oleh bank besar dan penyaluran kredit juga besar. Hal tersebut mencerminkan keberhasilan Bank Rakyat Indonesia dalam


(4)

# Rasio kecukupan modal (CAR) berpengaruh positif yang tidak

signifikan terhadap likuiditas (LDR) pada PT. Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk.

# Secara parsial, rasio kecukupan modal (CAR) berpengaruh

positif yang tidak signifikan terhadap pengembalian laba (ROA).

Besarnya pengaruh rasio kecukupan modal (CAR) terhadap

pengembalian laba (ROA) adalah 20,2% dengan arah yang

positif,

artinya

peningkatan

rasio

kecukupan

modal

(CAR)

cenderung meningkatkan pengembalian laba (ROA) pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Sedangkan likuiditas

(LDR)

berpengaruh

positif

yang

signifikan

terhadap

pengembalian laba (ROA). Besarnya pengaruh likuiditas (LDR)

terhadap pengembalian laba (ROA) adalah 2,3% dengan arah

yang positif, artinya peningkatan likuiditas (LDR) cenderung

meningkatkan pengembalian laba (ROA) pada PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk. Secara simultan, rasio kecukupan

modal (CAR) dan likuiditas (LDR) berpengaruh positif yang tidak

signifikan

terhadap

pengembalian

laba

(ROA).

Besarnya

Pengaruh rasio kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR)

terhadap pengembalian laba (ROA) adalah 22, 5%.


(5)

SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti ingin memberikan saran yang dapat dijadikan masukan kepada PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk yaitu:

Sebaiknya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dapat mempertahankan CAR sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia minimal 8%. Hal ini dilakukan dengan tujuan menjaga kepercayaan masyarakat sebagai pihak ketiga.

# Sebaiknya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dapat meningkatkan LDR dengan cara mengontrol setiap penyaluran kredit kepada masyarakat dengan tetap menjaga likuiditasnya.

# Sebaiknya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dapat meningkatkan kinerjanya dalam memanfaatkan aktiva yang dimiliki untuk memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal.

# Karena rasio kecukupan modal (CAR) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap likuiditas (LDR), Sebaiknya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dapat menentukan jumlah modal bank sehingga dapat memprediksi jumlah kredit yang akan disalurkan kepada masyarakat.

#Sebaiknya PT. Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk dapat meningkatkan Kecukupan Modal (CAR) dan Likuiditas (LDR) nya karena hal ini dapat mempengaruhi pengembalian laba (ROA). Dengan kata lain, perubahan rasio kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) dapat menyebabkan perubahan pengembalian laba (ROA).


(6)

TERIMA KASIH


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Dan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Terhadap Return On Asset Bank Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 41 113

Analisis Pengaruh Kecukupan Modal, Efisiensi, Likuiditas, Non Performing Loan, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif, Dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Return On Assets (Studi Empiris Pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Wilayah Kabupaten D

0 34 99

Pengaruh Profitabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk

7 46 97

Pengaruh Rasio Harga Laba, Rasio Pengembalian Modal, Rasio Aktivitas Dan Rasio Leverage Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Industri Tekstil Dan Garmen Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 32 98

ANALISIS PENGARUH LDR, AKTIVA PRODUKTIF, DAN ROA TERHADAP KECUKUPAN MODAL (CAR) PADA BANK UMUM DI INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 5 22

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Penyaluran Kredit, dan Efisiensi Operasi terhadap Profitabilitas Bank (Studi kasus Pada Bank Persero Periode Tahun 2009 - 2012)

0 6 139

Pengaruh kecukupan modal, likuiditas, dan efisiensi operasional terhadap profitabilitas pada PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk

0 6 113

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal (Car) Dan Likuiditas (LDR) Terhadap Pengembalian Laba (ROA) Pada PT. Bank Negara Indonesia (Perero) Tbk

0 2 1

Pengaruh rasio kecukupan modal (CAR) dan likuiditas (LDR) terhadap pengembalian laba (ROA) pada PT.Bank BJB Periode 2003-2011

0 3 36

Analisis Kemampuan Komponen Rasio Rentabilitas dan Rasio Aktiva Produktif dalam Meningkatkan Kecukupan Modal Bank Umum Syariah Periode 2013-2015

0 7 108