Macam-macam Tingkat Guru Agama dalam Mengajar

makan, minum, serta diamnyapun sangat mempunyai arti yang sangat penting karena paling tidak segala prilaku aktifitasnya disoroti oleh lingkungan terutama tauladan bagi peserta didik.

2.5.3 Macam-macam Tingkat Guru Agama dalam Mengajar

Berikut adalah tingkatan pembagian pendidikan dasar sampai pendidika menengah yakni sebagai berikut : 1 Pendidikan dasar sendiri dibagi dalam dua bentuk, yaitu: a. sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtidaiyah MI atau bentuk lain yang sederajat; dan b. sekolah Menengah Pertama SMP atau Madrasah Tsanawiyah MTs, atau bentuk lain yang sederajat. 2 Sedangkan pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar, yang terdiri sebagai berikut: a. pendidikan menengah umum: Sekolah Menengah Atas SMA atau Madrasah Aliyah MA atau bentuk lain yang sederajat; dan b. pendidikan menengah kejuruan: Sekolah Menengah Kejuruan SMK atau Madrasah Aliyah Kejuruan MAK, atau bentuk lain yang sederajat. Dari uraian di atas dapat diartikan bahwa guru mengajar dalam tingkatan Sekolah Dasar SD atau Madrasah Ibtidaiyah MI, Sekolah Menengah Pertama SMP atau Madrasah Tsanawiyah MTs, beserta Sekolah Menengah Kejuruan SMK dan Sekolah Menengah Atas SMA.

III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Masalah

Pendekatan masalah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1 Pendekatan normatif adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengkaji serta mempelajari bahan-bahan sekunder berupa peraturan-peraturan yang berlaku di Kementerian Agama Kota Bandar Lampung dan literatur-literatur berupa buku-buku yang ada dan berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2 Pendekatan empiris adalah pendekatan yang dilakukan dengan mengumpulkan informasi tentang kajian atau kenyataan yang terjadi di dalam pelaksanaan pemberian tunjangan profesi terhadap guru agama oleh Kementerian Agama Kota Bandar Lampung, baik dengan wawancara secara langsung, responden, maupun dengan observasi ke lapangan secara langsung.

3.2 Data dan Sumber Data

a. Data Primer Data primer merupakan perilaku terapan dari ketentuan terhadap peristiwa hukum, yang data-datanya diperoleh dari studi lapangan di lokasi penelitian, yaitu berupa keterangan langsung dari Guru Agama SDN 2 Talang dan staf Kementerian Agama Kantor Wilayah Kota Bandar Lampung yang