BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Grafik Barber Johnson 2.1.1 Konsep Barber Johnson
Barry Barber dan David Johnson pada tahun 1973 berhasil menciptakan suatu metode yang digambarkan dalam sebuah grafik yang secara visual dapat menyajikan
dengan jelas tingkat efisiensi pelayanan rawat inap rumah sakit. Konsep Barber Johnson di negara-negara maju digunakan dalam menejemen rumah sakit untuk
menilai efisiensi manejemen perawatan. Indikator-indikator yang digunakan meliputi angka hunian penderita rawat inap Bed Occupancy Rate = BOR, lama rata-rata
perawatan penderita di rumah sakit Length of Stay = LOS, frekuensi penggunaan tempat tidur rata-ratatahun oleh berbagai penderita Bed Turn Over = BTO, maupun
rata-rata lama sebuah tempat tidur berada dalam keadaan kosong Turn Over Interval = TOI Riyadi, 1993.
Konsep Barber Johnson tersebut untuk jelasnya dapat digambarkan melalui suatu standar grafik dengan daerah penilaian efisiensi yang sudah ditetapkan oleh dua
indikator TOI dan LOS secara korelatif menurut tingkat BOR dan BTO.
2.1.2 Penggunaan Grafik Barber Johnson
Grafik Barber Jhonson bermanfaat untuk mengadakan perbandingan atau dapat digunakan sebagai pembantu untuk menganalisa, menyajikan dan mengambil
keputusan mengenai :
Universitas Sumatera Utara
1. Perbandingan dalam kurun waktu
Grafik Barber Johnson dapat menunjukkan perkembangan produktivitas dari rumah sakit dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari grafik dan bidang
efisiensi. 2.
Perbandingan antar rumah sakit Perbandingan kegiatan antar bagian yang sama di beberapa rumah sakit atau
antar bagian di suatu rumah sakit dapat digambarkan pada satu grafik. Dengan jelas dan mudah diambil kesimpulan, rumah sakit mana atau bagian mana yang
pengelolaannya efisien. 3.
Meneliti akibat perubahan kebijakan Grafik dapat digunakan untuk meneliti suatu kebijakan realokasi tempat tidur
atau keputusan memperpendek Length of Stay. 4.
Mengecek kesalahan laporan Dengan menggambarkan ke-empat parameter Length of Stay, Turn Over
Interval, Bed Occupancy Rate, dan Bed Turn Over pada satu grafik. Laporan dikatakan benar apabila empat parameter tersebut tepat pada posisi grafik
tersebut Soejadi,1996.
2.1.3 Indikator Rawat Inap Menurut Barber Johnson
1. BOR Bed Occupancy Rate
Merupakan persentase pemakaian tempat tidur pada periode tertentu. Standar efisiensi BOR 75-85, apabila BOR 85 berarti tempat tidur yang dipakai
di rumah sakit penuh.
Universitas Sumatera Utara
BOR =
100 ×
A O
2. LOS Length of Stay
Yaitu rata-rata jumlah hari pasien rawat inap yang tinggal di rumah sakit, tidak termasuk bayi lahir, karena tempat tidur yang digunakan si bayi adalah nama
ibunya. Standar efisiensi LOS 3-12 hari dan LOS dianjurkan serendah mungkin tanpa mempengaruhi kualitas pelayanan perawatan.
LOS =
D t
O ×
3. TOI Turn Over Interval
Digunakan untuk menentukan lamanya rata-rata tempat tidur kosong atau rata- rata tempat tidur tersedia pada periode tertentu yang tidak terisi antara pasien
keluar atau mati dengan pasien masuk. Standar efisiensi TOI adalah 1-3 hari. Jika TOI lebih dari 3 hari perlu diperhatikan kualitas pelayanan perawatan.
TOI = D
t O
A ×
−
4. BTO Bed Turn Over
Adalah beberapa kali satu tempat tidur dipakai oleh pasien dalam periode tertentu. Efisiensi BTO adalah 30 kali. Jika BTO terlalu rendah perlu
diperhatikan jumlah tempat tidur dan kualitas pelayanan perawatan. BTO =
A D
Keterangan: O = Rata-rata tempat tidur yang terisi
A = Rata-rata tempat tidur siap pakaitersedia
Universitas Sumatera Utara
D = Pasien pulangkeluar H+M t = Waktu HaribulantahunRustiyanto, 2010.
2.1.4 Menggambar Dasar Grafik Barber Johnson